Season 2 dari novel Lahir kembali untuk memeluk kalian
Menceritakan kisah romansa anak-anak Andrew Pratama yang sudah beranjak dewasa ikuti kisah mereka ya cuss lanjut...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wira Yudha Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Setelah masuk ke dalam kelas, Azalea dan Diandra langsung menghampiri Alvin yang sedang sendiri, karena Rendra dan anggota geng The Falcon sedang merekrut anggota baru yang ingin bergabung.
"Al sendiri aja, mana yang lain?" ucap Diandra memanggil Alvin yang sedang sibuk dengan ponselnya. Alvin membalas semua email yang dikirim perusahaan-perusahaan yang ingin membeli sistem keamanannya.
"Eh, kalian berdua ada apa?" ucap Alvin setelah melihat siapa yang memanggil.
"Al, mau nggak jalan-jalan sama aku?" ucap keduanya serempak. Setelah mengucapkan kata-kata yang sama, keduanya saling tatap karena terkejut bisa mengatakan hal yang sama.
"Tunggu, ada acara apa nih? Kalian mengajakku jalan-jalan?" ucap Alvin yang heran mengapa mereka berdua tiba-tiba mengajaknya pergi.
Saat mereka sedang mencari alasan, tiba-tiba ponsel Alvin berbunyi. Yang menelpon adalah Cheline.
Tut... Tut... Tut...
"Tunggu sebentar ya, aku mau angkat telepon dulu," ucap Alvin sambil meninggalkan mereka berdua. Azalea dan Diandra yang penasaran langsung diam-diam mengikuti.
"Halo kak, ada apa?" ucap Alvin setelah panggilan tersambung.
"Apa kakak tidak boleh menelponmu kalau tidak ada urusan?" ucap Cheline pura-pura kesal.
"Hehehe tentu saja boleh kak, jadi kakak cuma nelpon untuk memastikan aku masih hidup atau tidak, nih?" ucap Alvin sambil terkekeh dan tersenyum.
"Bukan, kakak ingin mengingatkan kamu, dua hari lagi ulang tahun ibu kamu. Jangan lupa mengirimkan kado untuk ibu, kalau tidak ibu akan sedih," ucap Cheline menjelaskan alasannya menelpon Alvin.
"Aku ingat kak, mana mungkin aku lupa. Aku juga sudah memesan hadiahnya dan akan langsung dikirim di hari ulang tahun ibu. Justru aku yang ingin mengingatkan kakak, jangan terlalu sibuk bekerja. Ayah dan ibu sepertinya sudah ingin memiliki cucu," ucap Alvin kembali menggoda kakaknya.
"Bocah sialan, awas saja kalau ketemu nanti, kita akan sparing dua puluh ronde!" ucap Cheline lalu menutup panggilannya.
"Wah Al, kamu dalam masalah. Semoga saja kak Cheline nggak ingat pas ketemu nanti, kalau tidak bisa babak belur dihajar bos mafia itu," batin Alvin yang kelepasan menggoda kakaknya.
Sementara itu Azalea dan Diandra yang memperhatikan dari jarak cukup jauh tidak bisa mendengarkan suara Alvin.
"Lihat Dian, saat bicara dengan orang yang menelpon tadi, Alvin tersenyum. Apa orang yang menelponnya adalah wanita yang ada di wallpaper-nya itu?" ucap Azalea yang mulai cemas Alvin sudah memiliki kekasih.
"Kamu benar Lea, besar kemungkinan orang yang menelpon Alvin adalah wanita itu," ucap Diandra sambil mengajak Azalea kembali ke kursi mereka karena takut Alvin tahu mereka mengikutinya.
Setelah Cheline memutuskan panggilan, Alvin kembali ke kelas. Azalea dan Diandra sudah duduk di kursi mereka.
"Jadi kita akan jalan-jalan ke mana? Apa cuma kita bertiga?" ucap Alvin sambil kembali duduk di kursinya.
"Lebih tepatnya sih bukan jalan-jalan. Kamu jadi pengawal kami. Kalau kami pergi cuma berdua, banyak cowok yang sering mengganggu," ucap Diandra mencari alasan supaya Alvin mau menemani mereka.
"Kalau begitu kita tunggu Rendra dan yang lainnya, supaya kalian lebih aman," ucap Alvin yang dengan polosnya percaya pada ucapan Diandra. Padahal selama ini semua cowok yang menggoda mereka selalu dibuat babak belur oleh Azalea.
"Ngapain nunggu mereka, mereka pasti lama merekrut anggota barunya. Kami mau belanja sekarang," ucap Azalea yang tidak ingin mereka pergi beramai-ramai, karena fokus Alvin bisa teralihkan pada teman-temannya.
"Baiklah kalau begitu, aku akan mengirim pesan pada Rendra dulu, takutnya dia mencariku," ucap Alvin lalu mengirim pesan pada Rendra.
Setelah itu mereka semua langsung membereskan barang-barang mereka dan bersiap untuk pergi jalan-jalan.
"Al, apa nggak sebaiknya motormu ditinggal di sekolah, lalu kamu ikut mobil kami saja?" ucap Azalea yang ingin Alvin pergi dengan mobil Diandra.
"Gak usah Lea, nanti terlalu merepotkan. Biarkan aku membawa motor saja," ucap Alvin menolak ajakan Azalea.
"Baiklah kalau begitu, kamu ikuti mobil kami ya," ucap Azalea lalu masuk ke dalam mobil.
Setelah itu mobil Diandra langsung keluar dari sekolah, Alvin mengikuti dari belakang.
Sementara itu Rendra yang baru membaca pesan Alvin kalau dia sudah pulang lebih dulu langsung kesal. Ia harus mewawancarai anggota baru geng mereka sehingga tidak bisa pulang.
"Sialan kamu Al, kamu jalan-jalan sama cewek sedangkan aku di sini mewawancarai para cowok," batin Rendra yang kesal setelah membaca pesan Alvin.
---
Tiga puluh menit kemudian, Alvin beserta kedua wanita cantik itu tiba di sebuah mall terbesar di Kota Kembang.
Azalea dan Diandra langsung menghampiri Alvin dan menggandeng lengan kanan dan kiri Alvin. Mereka tidak akan melewatkan kesempatan untuk dekat dengan Alvin.
"Kita jalannya nggak usah seperti ini ya, aku terlihat seperti playboy yang sedang pacaran dengan dua wanita sekaligus," ucap Alvin sambil berusaha melepaskan tangan kedua wanita itu.
"Kamu kan pengawal kami, jadi kamu harus terus berada di dekat kami. Lagi pula mall ini sangat besar, kalau nggak digandeng bisa-bisa kita terpisah," ucap Diandra yang tidak mau melepaskan tangan Alvin.
"Iya, Dian benar. Kita harus berjalan seperti ini," ucap Azalea yang juga tidak mau melepaskan tangan Alvin.
"Hadeh, baiklah. Aku tidak akan menang kalau berdebat dengan kalian," ucap Alvin yang akhirnya pasrah diseret kedua wanita itu untuk belanja.
"Mengapa mereka terus menatap kita?" ucap Azalea yang melihat banyak pengunjung mall menatap ke arah mereka.
"Tentu saja kalian berdua penyebabnya. Kalian berdua sangat cantik, tapi menggandeng satu pria," ucap Alvin menjelaskan alasan banyak orang menatap mereka.
"Jadi seperti itu, tapi aku tidak peduli," ucap Azalea sambil terus berjalan dan menggandeng Alvin.
Saat mereka sedang berjalan, tiba-tiba ada yang memanggil Azalea. Dia adalah salah satu pengejar Azalea saat SMP yang bernama Doni Herlambang. Keluarganya merupakan orang terkaya nomor empat sebelumnya, tapi dengan bangkrutnya keluarga Tanujaya mereka naik ke posisi ketiga.
"Lea, kebetulan sekali kita bertemu di sini," ucap Doni pura-pura seolah mereka bertemu kebetulan, padahal dia sudah meminta anak buahnya memata-matai Azalea.
"Siapa kamu? Jangan sok akrab, aku tidak mengenalmu," ucap Azalea yang malas menghadapi Doni, jadi ia memutuskan untuk pura-pura tidak mengenalnya.
Setelah mendengar perkataan Azalea, Doni tidak kecewa. Tapi saat melihat Azalea sedang menggandeng tangan seorang pria yang sangat tampan, emosi Doni langsung tersulut.
Dia sudah mengejar Azalea sejak kelas dua SMP. Jangankan menjadi pacar, baru bicara saja Doni sudah disembur Azalea dengan kata-kata pedas.
"Bocah, lepaskan tangan Lea! Kalau tidak, kamu akan tamat!" ucap Doni mengancam Alvin.
"Sepertinya telingaku bermasalah. Masa di dalam mall ada anjing yang menggonggong. Apa kalian mendengarnya juga?" ucap Alvin yang sama sekali tidak menganggap ancaman Doni.
"Tidak, telingamu tidak bermasalah Al. Aku juga mendengar suara anjing menggonggong," ucap Diandra yang juga kesal pada Doni karena mengganggu jalan-jalan romantis mereka.
"Cari mati! Hari ini aku pasti membuatmu menyesal karena berani membuatku marah!" ucap Doni yang sangat kesal kepada Alvin.
"Ayo Al, kita pergi saja. Jangan terus meladeninya, nanti kamu digigit dan terkena rabies," ucap Diandra. Lalu mereka meninggalkan Doni seolah-olah dia tidak terlihat.
Bersambung...