Entah apa yang membuat pernikahan yang baru berjalan tiga tahun hancur berantakan.Kakak kandungku yang menumpang sementara waktu dirumahku karna paska bercerai dengan suaminya,tega bermain api dengan ipar sendiri dibelakangku.
"Tega kalian..."ujarku.
"Maafin mas wan.Mas khilaf wanda."ujar irwan suamiku.
"Apa kurangku selama ini hah,dan kamu Ina sudah aku tampung malah jadi duri dalam pernikahan ku."ujar wanda menunjuk sang kakak yang bernama Ina.
Ina tidak menjawab sepatah katapun,dia hanya diam tertunduk mendengar apa yang adiknya ucapkan.
Kakak yang seharusnya mengayomi adiknya,ternyata menjadi duri dalam rumah tanggaku.Harusnyan dia bisa mengambil hikmah dari kegagalan rumah tangganya,ini malah menghancurkan rumah tangga adik kandungnya sendiri.
Entah mau dibawa kemana pernikahan antar irwan dan wanda selanjutnya?Apakah mereka mampu merajut kembali benang yang terlanjur kusut atau menyerah pada keadaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Hidup Irwan sekarang sungguh sangat memprihatinkan. Pekerjaan yang sekarang cuma di tempatkan sebagai pekerja kasar. Tidak ada lagi Irwan yang dulu berpakaian rapi dan wangi.Sepatu mengkilat sehingga kita bisa bercermin saking mengkilatnya. Kendaraan roda empat,rumah mentereng. Mau ini itu tinggal tunjuk saja pasti gampang didapat.
Dirumah selalu di omelin istri,rasanya ia seperti hidup di neraka . Sumpah serapak sudah menjadi makanannya sehari - hari. Tidak ada lagi Ina yang tutur katanya lemah lembut menyambut kepulanganya.
Nasib seseorang siapa yang tau. Bisa baik bisa juga buruk. Tergantung kita menjalaninya saja. Mengeluh dengan nasib buruk tidak akan menyelesaikan masalah,tapi seharusnya kita berusaha merubah nasib kita supaya bisa lebih baik dari sebelumnya.
Irwan sudah berusaha semampunya,tapi Ina yang tidak pandai bersyukur.
"Mas,kamu gimana sih. Apa ga bisa cari kerjaan yang lebih baik lagi apa?Kalau cuma butuh kasar kapan kita kayanya."cerca Ina saat selesai makan malam dengan suaminya.
"Kamu kira cari kerjaan itu gampang apa?Aku sudah banyak mengajukan lamaran pekerjaan tapi tidak satu pun ada panggilan.Kamu kan tau sendiri jika aku pasti sudah masuk daftar hitam karna skandal antara kamu dan aku.Jadi sekarang terima saja apa yang ada."jelas Irwan yang sudah cukup kesal tiap hari mendengar ocehan istrinya.
"Bukan begitu,mas.Cari kerjaan apa kek,yang bisa menghasilkan uang lebih.Aku ga mau hidup miskin kaya gini terus."ucap Ina bersungut.
"Kalau mau banyak uang,lebih baik kamu cari kerjaan diluar sana.Aku cuma bisa memberi kamu segitu jangan meminta lebih."ujar Irwan sedikit menaikan intonasi suaranya.
Ina terdiam,ia juga sudah mencoba mencari pekerjaan tapi tak ada satupun yang cocok bagi dirinya.Ia terlalu pemilih,padahal segala sesuatu itu seharusnya di mulai dari bawah.Tidak ada yang langsung diatas.Gengsinya terlalu tinggi.
Perdebatan antara Irwan dan Ina istrinya terhenti sampai disitu saja.Irwan memilih meninggalkan istrinya untuk mengistirahatkan badan yang lelah setelah seharian bekerja.Mengembalikan tenaga untuk hari esok.Saking lelahnya Irwan langsung tertidur pulas memasuki dunia mimpi.
Sementara Ina masih terduduk sendiri diruang tengah,matanya belum terasa mengantuk.Rasanya ia enggan untuk menyusul suaminya ke kamar.Pikiranya menerawang memikirkan apakah ia akan bertahan disisi Irwan dalam keadaan miskin seperti ini ataukah ia harus mencari laki - laki lain yang bisa memenuhi semua keinginannya.
"Aku mau menikah dengan Irwan karna ia kaya,aku kira ia akan bisa menjamin hidupku.Tapi lihat sekarang hidup serba kekurangan,jangankan untuk perawatan untuk makan aja pas - pasan.."Ina bermonol sendiri.
Lelah berpikir Ina akhirnya berjalan menuju kamar satu - satunya yang ada dirumah ini.Ia berbaring disamping suaminya yang sudah tertidur pulas.Ia pandang wajah suaminya yang tengah tertidur.Gurat letih terlihat jelas di wajahnya.Kulit yang dulu putih mulus kini sudah mulai bewarna kecoklatan terkena teriknya mentari tiap hari.
Tangan Ina membelai lembut wajah suaminya.Wajah yang dulu membuatnya terpikat kini berubah jadi tidak terawa.Bulu - bulu halus di wajahnya nampak kasar dan tidak terawat,kulit glowing berubah kusam.
Uang memang bukan segalanya,tapi tanpa uang kita juga tidak bisa apa - apa.Ada uang kita dipandang tak ada uang kita tidak akan dianggap.
gda guna nya juga..sama2 muna juga..saling gengsi...yg perempuan gengsi di gedein