NovelToon NovelToon
Hello, Mr. Kordes

Hello, Mr. Kordes

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:494.5k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Siapa sangka moment KKN mampu mempertemukan kembali dua hati yang sudah lama terasa asing. Merangkai kembali kisah manis Meidina dan Jingga yang sudah sama-sama di semester akhir masa-masa kuliahnya.

Terakhir kali, komunikasi keduanya begitu buruk dan memutuskan untuk menjadi dua sosok asing meski berada di satu kampus yang sama. Padahal dulu, pernah ada dua hati yang saling mendukung, ada dua hati yang saling menyayangi dan ada dua sosok yang sama-sama berjuang.

Bahkan semesta seperti memiliki cara sendiri untuk membuat keduanya mendayung kembali demi menemui ujung cerita.

Akankah Mei dan Jingga berusaha merajut kembali kisah yang belum memiliki akhir cerita itu, atau justru berakhir dengan melupakan satu sama lain?

****

"Gue Aksara Jingga Gayatra, anak teknik..."

"Meidina Sastro Asmoro anak FKM, kenal atau tau Ga?"

"Sorry, gue ngga kenal."
.
.
.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku pernah merasakan

Mereka sudah berurutan masuk ke dalam posko, terakhir...adalah Jingga yang menggiring mereka.

Mei meredakan suasana jantungnya sesaat setelah kang Hamzah menghentikan laju motornya di depan posko. Tentu saja bunyi mesin motor itu membuat para penghuni ruang depan tau jika anggota terakhir mereka pulang.

"Oke, jadi..." Ucapan Jingga terjeda ketika netranya mendarat pasa sepasang manusia di luar sana.

"Makasih kang untuk hari ini." Mei mengangguk sopan.

Entahlah...dari sini saja, Mei merasa hawa posko persis kolong ranjang, gelap nan dingin. Salahkan hujan yang begitu deras dan lama mengguyur Widya Mukti.

Mei segera berbalik dan berjalan cepat meninggalkan kang Hamzah yang masih berada disana.

"Teh, saya pamit ya."

Mei kembali menoleh, "oh iya kang...sekali lagi makasih banyak!"

Mei membuka sejenak jas hujan milik ayah Arika di depan, dan beberapa kali mengibaskan air yang sempat masuk ke celah-celah jas hujan yang berlubang, "huft dingin.." gidiknya.

"Mei, lo darimana aja sih...orang-orang pada khawatir. Jingga sampe mau susulin malahan tadi..." Lula menyambut Mei, bahkan sempat memberinya kode dengan mengedip-ngedipkan matanya pada Mei, jika situasi posko sedang genting sekarang.

Apa sih? Mei tak paham.

Ia melongokan kepalanya ke arah belakang badan Lula dimana nyatanya sejak tadi gerak geriknya diperhatikan penghuni posko, terlebih wajah keruh Jingga.

Mei tak tau apa yang ia lewatkan sebelumnya, hanya saja....wajah-wajah anggota kelompoknya tak seperti biasanya. Seperti lebih....

"Ada eval ya?" tanya Mei tak ada yang menjawab.

"Sorry tadi hape gue mati. Tapi gue udah minta tolong Jovi buat kabarin..." Mei berusaha membuka sepatunya terlebih dahulu, "Jov, tadi di grup?" tanya Mei meluruskan terlebih dahulu masalahnya. Jovi mengangguk, "udah Mei."

Mei benar-benar merasa ada sesuatu yang salah, dalam penglihatannya sekarang kondisi kelompoknya sedang tidak baik-baik saja..semoga ia salah.

"Ada apa, La?" tanya nya berbisik. Bukan Nalula yang menjelaskan dengan wajah getirnya, namun Jingga yang kini sudah menghampirinya.

"Baru inget pulang? Seru ya jalan-jalan sama anak kadesnya, masuk buruan." Ucap Jingga dingin padanya. Sungguh Mei tak terima, jujur saja...ia kebingungan dengan kondisi posko yang mendadak canggung, beku begini.

Tapi tak urung Mei menurut saja, Mei melihat wajah-wajah yang biasa menunjukan kejenakaan kini justru saling menatap tak suka dan canggung.

"Bentar, kalian eval duluan deh...gue mau ganti baju dulu bentar, ngga kuat dingin..." ujar Mei meminta ijin namun pandangannya sempat jatuh pada pakaian Jingga yang lebih basah darinya, " itu baju kamu basah. Diganti, Ga takut masuk angin. Ka gantiin gue bentar, minta tolong di catat ya," pinta Mei pada Shaka yang nyengir menatap Mei serba salah.

Rahang Jingga mengeras, "lo bisa diem dulu ngga disini? Ini yang lain tuh dari tadi cuma nungguin lo doang?"

Mei benar-benar terhenyak mendengar ucapan kasar Jingga, ia menyipitkan matanya dengan jas yang masih basah di beberapa bagian, "lo kenapa sih, Ga? Ga jelas banget...lo kalo marah sama gue ngga usah di depan yang lain juga. Seolah-olah gue bikin kesalahan fatal banget hari ini, kalo emang gue salah pun bisa kali kasih tau baik-baik kaya biasanya?!"

"Biasa ya?" cibir Jingga.

"Kesalahan lo emang fatal. Udah gue bilang Mei, sejak awal...kalo kerjain proker tuh jangan sendirian, minimalnya minta temenin yang lain... Apa sesusah itu lo dengerin?" bahkan kini tangan Jingga sudah memetakan di depan Mei, tanda jika ia tak main-main dan tak ingin di bantah.

Mei mengernyitkan dahinya, "mata lo buta apa gimana? Lo pikir kang Hamzah setan?"

"Dia ngga masuk itungan." Jawab Jingga.

"Ga, udah Ga...Mei ngga tau apa-apa...bukan salah Mei. Gue tau pikiran lo lagi kusut banget karena proker." Syua dan Vio mencoba menenangkan Jingga.

Mei sudah memalingkan wajahnya mencoba untuk tak menangis atas sikap Jingga yang menurutnya kelewat batas, oke...jika Jingga cemburu dan Mei salah telah menerima boncengan kang Hamzah...tapi apa cemburu Jingga tak berlebihan? "oke. Kalo gue salah...gue minta maaf. Tapi mungkin, lo bisa ngasih tau gue baik-baik Ga...sesalah itu kah gue yang cuma pergi ke rumah Arika bareng dokter yang memang mau periksa kondisi kesehatannya juga?"

"Salah." Angguk Jingga menatap Mei kecewa, "itu cuma alesan lo aja, kan? Biar bisa berduaan..." tuduhnya.

"Dari awal gue udah bilang, lo gue anter...apa sesusah itu lo percaya sama gue, Mei? Dan lebih percaya orang yang baru lo kenal..."

"Gue tau, Ga...tapi gue juga ngga tega buat ngerengek sama lo cuma buat nganterin gue. Sementara lo sendiri lagi repot sama yang lain." Tatap Mei meyakinkan dan mencoba menyadarkan Jingga dengan sorot matanya yang nyalang.

Namun alih-alih Jingga menghentikan pertengkaran, ia justru mendengus sumbang, "repot...repot...selalu alasan basi itu yang lo kasih dari dulu. Apa kurang cukup ucapan gue, apa lo ngga ngerti Mei, kalo selama ini lo ngga pernah nyusahin hidup gue sama mama?! Berapa kali mesti gue bilang...lo ngga pernah bikin gue susah?! Atau mungkin guenya aja yang terlalu bo doh. Lo emang ngga pernah niat buat sama gue?! Dari dulu lo emang ngga pengen sama gue...lo ilfeel kan Mei? Lo ngga pernah sayang sama gue?"

"Kenapa jadi bahas masa lalu lagi sih, Ga?"

Nalula kini menahan Mei yang sudah bersiap meledak, "Mei...sabar Mei. Mungkin Jingga lagi kusut aja pikirannya gara-gara proker..."

"Ngga, dia tuh mau bahas masa lalu, oke kita bongkar aja sekarang...biar dia lebih puas lagi nyalahin gue atas kemalangan hidupnya, buar dia lebih puas anggap gue yang selama ini pemeran antagonis di hidupnya dia..." tunjuk Mei.

"Gue harap Arika bukan alesan biar lo bisa pergi sama kang Hamzah."

Mei membeliak saat Jingga berucap begitu, "apa? Jadi lo seenggak percaya itu sama gue, Ga?" sungguh Mei tak percaya jika yang sekarang ada si depannya itu adalah Aksara Jingga, kekasihnya.

"Oh gue tau...lo emang begitu dari dulu...selalu ambil persepsi sepihak tanpa mau tau kebenarannya."

Jingga menatap Mei tak percaya, "kamu lagi cerita sifat asli kamu apa gimana? Yang ambil keputusan sepihak buat tinggalin aku gitu aja, siapa?"

Mereka yang semula tak peduli dengan diri masing-masing mulai menunjukan wajah melongo syoknya melihat ke arah mana perdebatan panas Jingga dan Mei.

"Siapa yang tiba-tiba, ngga gugur ngga angin pergi ke Bandung, nyuruh cari cewek lain, nyuruh lupain satu sama lain, dan ngilang tanpa jejak. 4 tahun Mei...dengan gampangnya lo nyuruh gue lupain lo...coba pikir, apa yang lo lakuin itu...apa alasan sakit lo cuma kamuflase aja kalo sebenernya lo emang ngga mau bareng gue selama ini? Toh selama ini gue ngerasa, gue sendiri yang berjuang buat hubungan kita...sementara lo kaya mati-matian ingin pergi..."

Mei langsung terdiam dengan raut wajah pasif nan tak berekspresinya, "oke." Angguknya manggut-manggut.

"Gue paham sekarang. Lo yang ternyata masih menutup mata, Ga. Kayanya definisi cinta buat lo itu sebatas memiliki...masih sedangkal itu."

Kini Mei menghampiri dan mendekati Jingga, menatapnya dengan hati terluka, "kamu pikir aku ngga sakit, Ga?"

Ia menunjuk dadanya sendiri sangat dalam. "Aku sakit, Ga...harusnya kamu paham, sayang aku sama kamu sudah di titik aku relain kamu sama cewek lain daripada sama aku...aku yang waktu itu banyak dibully orang. Banyak hatersnya...sementara aku tau kamu lagi dipuji banyak orang, kamu juga lagi berjuang untuk hidup kamu sama mamah, aku ngga sejahat itu...apa kamu ngga paham ucapanku waktu lalu? Aku ngga mau kamu sama mama susah, kena imbas bullyan juga, Ga! Beban mental buat aku...."

"Aku yang mati-matian nahan untuk ngga hubungin kamu, demi bisa ngasih kamu ruang untuk cari cewek yang lebih pantes, lebih sehat buat kamu. Kamu yang baik, kamu yang selalu rela berjuang...patut dapat yang lebih baik dari aku yang cuma bisa bikin kamu sama mama susah, mamah--papah, sepupu-sepupuku, bahkan Gina...pernah kena imbasnya, di sangkut pautkan netizen dengan kasus bullying yang nimpa aku, sampe aku ngalamin..." jeda Mei.

"Anxiety psikosomatis, gejala kecemasan berlebih dan aku sedang berusaha mengobati diriku sendiri, Ga pada waktu itu kalo kamu pengen tau. Aku terapi sama psikolog enin di Bandung..."

"Kamu bilang aku yang mati-matian ingin pergi? IYA GA! Aku ingin pergi dari kamu, biar kamu ngga terus-terusan mengharapkan aku yang akan menyusahkan kamu!!" Mei menitikan air matanya, "tapi nyatanya apa, Tuhan punya kehendak lain...nyatanya duniaku memang harus selalu berputar di kamu. Menemukan kamu dengan segala hidup kamu yang sudah baik-baik aja tanpa aku, apa aku setega itu buat rusak? Satria yang bilang kalau hidup kamu sudah baik. Aku rela Ga...demi Allah aku rela asal liat kamu bahagia."

"Beban buat aku. Kalo kamu harus sama aku....kamu bakalan selalu direpotkan dengan aku yang mendadak penda rahan ngga tau sebab. Aku yang bakalan susah kasih kamu keturunan sehat! Akuuu, yang bakalan seret nama sebersih oksigen kamu...ke dalam pusara masalah aku. Apa kamu lupa?"

Syua yang notabenenya selalu tangguh kini turut hanyut dan meluruh. Bahkan Alby, Jovian, Arlan, dan Mahad hanya bisa ternganga mendengar kenyataannya.

Mei sudah menghela nafas dan siap berkata lagi, namun ia mengurungkannya dan memilih untuk pergi saja dari sana.

"Syua, lo cek selebgram bernama my Mei-Mei. Lo samain wajahnya sama gue...lo ngga sendirian saat orang bilang lo gendut, bahkan gue di tuding selebgram hasil oplas, jual kerhormatan buat gaya hidup. Dan segala yang ada di diri gue ini, cuma hasil rekayasa manusia berjuluk dokter kecantikan demi bisa meraup pamor, gue juga dibilang kena gangguan mental...ya...gue memang sakit. Terguncang sampe datang ke psikolog. Jadi apa yang bisa diharapkan dari gue ini?"

Senja sampai menutup mulutnya dengan tangan, "ya ampun, aslinya? Lo Meidina yang----"

Mei kembali dan memberikan secarik kertas ke arah dada Jingga, "Arika mengidap ASD (Autism Spectrum Disorder)...kemarin dia diejek temen-temennya sampe ngga ditemenin. Dan aku...paham akan itu, cuma pengen datang buat kasih support. Seperti yang dulu pernah kamu lakuin sama aku."

.

.

.

Abang Jingganya dibuat kejam sebentar ya karena ke do ngoannya yang ngga tau kondisi Mei sebenarnya...🙏😅

Oke...sampai sini adakah yang ingin kalian sampaikan untuk para anak mo nyetku disini?

Meidina....

Jingga....

Arshaka....

Savio....

Senja....

Syua....

Nalula....

Alby....

Mahad....

Maru....

Zaltan....

Jovian...

And last, Arlan....

.

.

.

.

1
Elmaz
yaelah teh...typo2 dikit mah gpp santuy aja...kita tetep enjoy kok baca nya.
lanjut teh.....
El aisya
salting
El aisya
aduhhh kog aku yang saling ya😅
lestari saja💕
lula ini bener2 emaknya tim 21
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣makin go publik nih pak kordes
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣habis senja
lestari saja💕
perang yukkkk
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣
Queen Sha
wkwkwkwk yang habis lamaran pake mur nya anak2 asuhnya.... makin gercep makin semakin di depan semakin bucin semakin bikin meleleh hati eooniiii😂😂😂. Untuk anak2 21 harap segera menyingkir karena dunia sedang dalam milik mereka aja🤣
lestari saja💕
jiwa emak2 kalian sama ma aku🤣🤣🤣bahagi klo stok makanan banyak.bisa irit.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣ganti judul ditumbalin tuan muda rese
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣keren itu judulnya
darsih
ya KKN nya Uda mau selesai cinta nya jingga berlanjut ga nih SM mei
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣ga usah basa basi baso ya ga🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣🤣bayangan aku sesuatu dari rumput tapiiii krn ini alby jadiiii dikasih nya MUR 🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
senja maru terus teh sin kode yaaaa😍☺
lestari saja💕
yoooo lamar lah tar mei bawa ke jepang ga
lestari saja💕
yukkk liat streaming jingga mei😂😂😂
lestari saja💕
seorang mei kesel juga🤣🤣🤣
lestari saja💕
jovi kepoooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!