NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Gadis nakal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ceyra Azaya

Musim panas sudah di mulai, dua wanita muda, Chai Tea dan Cherry memutuskan untuk pergi berlibur ke pulau, menikmati pantai yang indah.

namun bukannya mendapat liburan yang menyenangkan, keduanya malah dihujani banyak masalah yang membuat mereka berdua terjebak di pulau itu dengan cinta penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

[Permulaan Dari Pembalasannya]

Ombra Noir merupakan tempat perkumpulan para orang kaya dari penjuru dunia yang dipilih langsung dan dipercaya oleh Nyonya Gita dengan tujuan dapat membagi asetnya yang cukup besar agar bisa dikelola dan dikembangkan untuk mendapatkan keuntungan besar oleh kedua pihak dengan syarat-syarat tertentu.

Nyonya Gita sendiri adalah ibu dari Nona Kane sekaligus atasannya Zee yang selalu menyuruhnya melakukan beberapa kunjungan bisnis di berbagai negara. Ia yang sudah tua tidak dapat lagi berpergian jauh dan mempercayakan semuanya kepada Zee sebagai penghubung bisnis.

---

Di dalam mobil, lagi-lagi Nona Sella bergumam tak jelas dengan raut bengis, beberapa kata yang kasar keluar dari mulutnya untuk menyumpahi sang sekretaris yang tak becus itu.

Bahkan begitu ia sampai di negaranya nanti, Sella akan langsung memecat sekertaris itu dan mencoreng namanya agar dia tidak dapat diterima bekerja dimanapun.

Tak lama setelahnya, dari kejauhan ia memperhatikan seorang wanita muda sedang mengendarai mobil ATV di pinggir jalan. Selintas pikiran jahatnya muncul, dengan senyuman sekejam iblis, Sella mulai menaikkan kecepatan mobil untuk menabrak Chai Tea yang sekarang ada dihadapannya.

"Chai, aku masih membencimu karena perlakuan yang tak beretika tempo lalu masih membekas di hatiku."

"Walaupun kakakmu sudah meminta maaf, tapi aku masih tak puas jika tak mendengar langsung dari mulutmu."

"Selamanya aku tak akan pernah sudi untuk memaafkan mu."

Tak hanya dendam, Sella juga melontarkan seluruh kejengkelan yang ada dipikiran saat ini kepada Chai Tea, apalagi saat ini ia telah memiliki kesempatan untuk melakukan apapun sesuka hati tanpa ada saksi mata yang dapat menggangu rencananya.

Sementara itu, Chai Tea mulai menyadari ada yang tak beres dengan mobil merah di belakang karena terlihat terus melaju ke arahnya. Sontak ia pun mulai teringat pada mobil merah di depan toko kue yang bukan lain adalah mobil Sella.

"Navy, ibumu mulai menggila lagi." Gumam Chai Tea, berwaspada.

Mobil itu terus melaju dengan kecepatan penuh dan dalam sekejap jaraknya semakin dekat. Dikarenakan panik Chai Tea refleks melompat keluar dari motor lalu terguling di tengah jalan. Seperti dugaannya mobil itu menabrak dengan keras motor ATV sampai terlempar jatuh ke tepi jurang.

Chai Tea nyaris saja mati, dengan raut tegang, diam tak berkutik, tubuhnya gemetar karena syok sampai-sampai ia tak punya tenaga untuk menggerakkan jari tangan.

"Kamu masih hidup rupanya." Ucap Sella, menyembulkan kepala dari jendela, tersenyum miring.

Kemudian, ia keluar dari dalam mobil, berjalan sambil berlenggak-lenggok. Tidak hanya itu, Sella juga mengeluarkan revolver miliknya untuk menakut-nakuti Chai Tea dan menodongkan senjata ke depan wajah bocah itu.

Melihat ekspresi ketakutan yang Chai Tea tunjukkan membuat Sella semakin senang, baginya raut wajah seperti ini terlihat sangat indah.

"Bocah, bersujud lah di bawah kakiku! Dengan senang hati aku akan memaafkan mu." Perintah lembut Sella tapi terdengar menakutkan karena tawa kecilnya.

Perlahan ia mengelus wajah halus Chai Tea mengunakan revolver itu, kemudian Sella mengangkat tangan dan melepaskan satu tembakan ke atas langit sebagai tanda bahwa dirinya sedang tak bermain-main.

Sontak Chai Tea terdiam dan tak berani bergerak karena ia telah dihadapkan pada senjata sungguhan. Tak mampu menelan, ludah bahkan nafasnya pun berhenti sejenak. Chai Tea tidak bisa berkutik

menghadapi wanita psikopat sepertinya.

Di tengah ketegangan situasi, Chai Tea yang sudah tak bisa melakukan apa-apa sehingga mau tak mau dirinya hanya bisa pasrah dan menuruti kemauan wanita itu jikalau masih ingin hidup dengan damai.

Pada saat memposisikan diri untuk menundukkan kepala, mendadak Chai Tea terhenti setelah ada beberapa mobil wisatawan yang kebetulan lewat dan berhenti di depan mereka. Beberapa pria juga turun dari mobil.

"Nona turunkan senjatamu! Kawasan ini bebas begal, Anda akan dituntut hukuman mati di pengadilan." Tegur lantang salah satu pria berbadan besar.

"Cih! Status rendahan beraninya memerintah." Decak Sella, menyorot tajam pada gerombolan itu.

Dikarenakan kesenangannya terusik, Sella pun kesal dengan kedatangan para serangga yang telah ikut campur dalam urusannya, apalagi mengaitkan tentang hukum. Orang sepertinya tidak berurusan dengan hukum negara.

Sella juga bisa saja langsung menghabisi mereka semua, tapi permainan ini telah berakhir. Ia tidak perlu membuat kekacauan di saat keadaan keluarganya masih kacau, jadi Sella mengalah dan menyimpan kembali revolver itu.

"Jangan pernah berpikir bahwa semua ini telah berakhir!"

"Tunggu saja! Kita akan segera bertemu kembali." Ucap Sella, tersenyum miring pada Chai Tea.

Setelah memberikan senyuman sinis, ia mengibaskan rambut merahnya yang panjang dan dengan angkuh berjalan masuk ke dalam mobil. Sella pun menancap gas, pergi begitu meninggalkan Chai Tea yang terduduk di aspal.

_____

Setelah kejadian itu, Sky mendapat kabar dari pihak hotel bahwa Motor ATV miliknya sudah dikembalikan. Segera ia bergegas, melepaskan pekerjaan sebentar untuk mengecek kondisi motornya yang ada di parkiran hotel.

Tetapi pihak hotel tak berani memberitahukan kalau motor ATV itu dikembalikan oleh mobil derek dikarenakan mesinnya sudah tak bisa dihidupkan lagi.

Tak lama, Sky datang sambil dikawal beberapa bodyguardnya. Begitu melihatnya secara langsung, Sky terpaku menatap motor itu tanpa bicara sepatah katapun selama beberapa saat, membuat risau semua orang.

Para Staff hotel hanya bisa menunduk ketakutan karena sudah lalai dalam menjaga barang titipan milik Tuan Fath.

"Benar seperti tebakanku, dia benar-benar menghancurkannya."

Kondisi motor itu sangatlah parah dan layak di sebut sebagai rongsokan. Tapi Sky sudah tak terkejut lagi melihat motor miliknya yang sudah tidakk berbentuk lagi, bagaikan kertas menjadi origami tak beraturan.

"Sudah cukup, aku sudah muak dengan wanita itu! Dia harus diberi pelajaran atas perbuatannya!"

"Untuk kali ini aku tidak akan bersikap baik lagi." Gumam Sky, menguatkan rahangnya sambil juga mengusap keras dahinya.

Dirinya sudah berada diambang batas kesabaran, hatinya begitu panas seperti air yang mendidih. Sky sangat marah bukan karena motor miliknya dirusak, melainkan dirinya telah cukup lelah menghadapi Chai Tea, si magnet menarik kesialan.

Sambil mengepalkan tangan seakan sedang meremukkan tubuh seseorang, Sky sudah tidak bisa diam lagi setelah menerima berbagai macam kesialan yang tak berkesudahan.

"Sudah saatnya wanita tengil itu mendapatkan konsekuensi atas perbuatannya." Decak Sky, mendengus keras.

Rhenald Fath adalah putra dari Nona Kane, sekaligus Cucu Nyonya Gita, keluarganya memiliki nama belakang yaitu Lenard. Namanya berbeda karena Sky membuang nama belakang itu dengan sebuah alasan, ia juga memilih mengunakan nama Sky yang biasa dipakai sehari-hari.

Meski terdengar ribet tapi hal ini membuatnya merasa aman dan terlindungi dikarenakan keluarganya merupakan pemimpin organisasi yang selalu membuat dirinya menjadi incaran musuh.

Hidupnya tak tentram, Sky sama sekali tak berminat menjadikan diri sebagai penerus. Meski sekarang Organisasi Ombra Noir yang dijalankan oleh Neneknya sekarang tidak seburuk dahulu pada saat kepemimpinan sang ayah ketika masih hidup.

Di era itu, kehidupan tak bernilai sama sekali, tubuh tanpa jiwa, hati telah mati akan rasa ketakutan, setiap detik nafas itu berharga.

1
drpiupou
yah kah wong kamu cantik/Joyful/
drpiupou
kak paksanya kebanyakan /Grievance/
drpiupou
kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran
Ceyra Heelshire: makasih loh sarannya! aku perlu banget saran kek gini.
total 1 replies
Chae-yeong
lanjutt kak🤭
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus kak... semangat terus ya
Shishio Makoto
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Haris Saputra
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!