Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Bab 1

[Awal Masalah Di Hari Pertama]

 

Musim panas telah tiba, tempat yang paling indah untuk destinasi liburan adalah pergi ke pantai.

Sebuah resort di pulau pribadi telah membuka bisnis perhotelan mewah untuk wisata ombak panas. Biasanya yang datang kemari hanya orang kaya seperti artis, para pengusaha, direktur dan sebagainya.

Tempat ini sangat populer dikarenakan pada cuaca panas membuat para nelayan diuntungkan dengan hasil penjemuran ikan asin, kemudian mereka akan mengadakan festival musim panas tahunan sebagai tanda mensyukuri nikmat yang berlimpah dari alam.

Masyarakat di desa akan berpesta dan makan bersama, bahkan wisatawan juga turut diundang untuk bergabung dan bersenang-senang. Tidak peduli apakah mereka orang kaya atau orang biasa semuanya tidak memandang status.

Sementara itu, mendengar festival yang akan diadakan di kampung halamannya pada Minggu depan. Seorang wanita muda memutuskan untuk meluangkan waktu sebulan penuh dari pekerjaan dan pergi berlibur bersama sahabatnya.

Mereka pun berangkat pagi-pagi dari kota menuju pulau.

Setelah menempuh perjalanan panjang seharian penuh, akhirnya mereka pun tiba di parkiran yang penuh dengan mobil mewah. Dari dalam mobil tampak kaki indah nan cantik melangkah keluar.

Wanita muda ini bernama Elissa Rostova atau dengan nama samaran Chai Tea, dia sudah sukses diusianya yang ke 22 tahun. Dirinya merupakan pemilik dari perusahaan perhiasan yang cukup besar di kotanya, semua itu modal dari sang kakak.

Sedangkan temannya bernama Cherry Gracia yang lebih tua satu tahun, ia lebih suka membuat konten mukbang di media sosial dan hidup sederhana. Soal makanan ia paling nomer satu, namun badannya tidak gendut, dia lumayan langsing.

"Aku sangat lelah, bagaimana denganmu?" Sapa Chai Tea pada Cherry yang juga baru saja keluar dari mobil.

"Buka matamu lebar-lebar! Apa aku terlihat lelah? Jangan samakan aku kayak kamu, perjalanan ini tidak ada apa apanya bagiku." jawab Cherry, sedikit kencang namun bercanda, ia mengeluarkan koper dari dalam bagasi mobil.

"Aku lelah nih, Kita istirahat ke hotel dulu yuk!" Ajak Chai Tea, lirihnya terdengar dari lelah.

"Serah aja sih, tapi jangan lama-lama kita harus pergi cari restoran! Aku lapar tau."

Mereka mulai berjalan bersama menuju hotel sambil menarik koper milik masing-masing.

Pulau yang dulunya dikelilingi hutan dan dijuluki sebagai tempat indah dengan seribu pohon kelapa, kini sudah lebih maju dan berkembang pesat di manapun terdapat gedung-gedung mewah menjulang tinggi.

Chai Tea tampak senang setelah lama tak mudik ke kampung halamannya, dan sekarang ia pulang sambil membawa Cherry untuk pertama kalinya.

Temannya itu tak suka berpergian jauh karena itulah Chai Tea kesulitan untuk mengajak Cherry pergi, kemanapun bahkan baru-baru ini ia telah memutuskan berlibur ke Australia, tapi rencana itu pupus ditolak mentah oleh Cherry.

Padahal Chai Tea bisa pergi sendiri berkeliling dunia jika dia mau, namun ia tak bisa pergi sendirian karena hanya Cherry yang paling dekat dengannya.

Sifat Chai Tea sangat tengil dan tukang ceroboh yang selalu saja bertindak gegabah tanpa pikir panjang, sehingga menyebabkan masalah untuk dirinya sendiri maupun orang lain, membuat Cherry selalu merasa khawatir jika melepaskan pandangan darinya meskipun satu detik saja.

"Chai, aku ingat kamu pernah bilang kalau kakakmu sempat bekerja sebagai resepsionis di salah satu hotel di pulau ini, kan?" Tanya Cherry seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling.

"Benar, tapi itu beberapa tahun yang lalu."

"Sekarang Kak Zee sibuk bekerja diluar negeri dan jarang pulang ke rumah untuk menemui adiknya sendiri." Ucap Chai Tea lagi, nadanya sedih karena sudah enam bulan lebih tak bertemu dengan kakaknya.

"Sudahlah! Berhenti memikirkan dia! Nikmati saja uang bulananmu sepuasnya." Bujuk Cherry, tertawa ringan.

Tibalah keduanya pada bagian kolam renang besar di taman hotel yang dipenuhi oleh orang-orang tengah berpesta.

Dalam kericuhan itu tiba-tiba saja sesuatu menarik perhatian Chai Tea setelah memperhatikan dari kejauhan, Chai Tea dapat mengenali pria berjas hitam berada di pinggir kolam renang.

Dari belakang, tampak bahu yang lebar dengan rambut berwarna merah marun, mengkilat manis dibawah sinar matahari. Tak salah lagi dia adalah Zee. Sontak saja Chai Tea sumringah dan langsung berlari menuju sang kakak.

Tetapi segera dihentikan oleh Cherry yang tiba-tiba saja menarik kerah bajunya dari belakang.

"Cher! Apa-apaan kamu? Lepas!" Chai Tea berontak kecil, menilik bingung.

"Chai, jangan gegabah! Kamu tidak lihat dia sedang ngobrol sama seorang wanita? Jadi siapa wanita berkenakan bikini merat tua itu apakah kamu mengenalnya?"

"Apa? Jangan-jangan dia... Tidak mungkin wanita itu pacarnya kak Zee." Ucap Chai Tea, panik sendiri lalu menepis pikirannya sendiri.

Ia tak percaya jika sang kakak menjalin hubungan tanpa memberitahunya apalagi wanita itu terlihat cukup dewasa sekitar 35 tahun ke atas. Semakin dipergoki wanita itu tampak menggoda dengan berpenampilan seksinya, memperlihatkan lekuk tubuh yang sempurna.

Jika dia adalah wanita memiliki rasa hormat, tak mungkin mau berpenampilan seperti itu untuk menarik perhatian publik. Sudah jelas bila dia penikmat brondong.

"Aku rasa dia pacar gelap si Zee. Aku rasa kakakmu menjalin hubungan romantis bersama istri orang lain." Bisik Cherry, sedikit curiga.

Chai Tea terdiam, tapi ia tak akan diam saja dan menunggu, karena itu bukalah dirinya.

Tanpa sebab jelas ia menyeringai disertai tawa jahat. Cherry langsung memprediksi apa yang akan dilakukan oleh temannya itu, tapi ia tak menghalau, membiarkan Chai Tea berlari menuju mereka berdua.

"Ayang Zee, aku merindukanmu!" Chai Tea berteriak lalu memeluk erat Zee.

"Hah? Chai, kenapa kamu kemari?" Zee kebingungan dengan keberadaan sang adik, apalagi tingkahnya bikin malu.

"Ayang, mengapa kamu tidak pulang ke rumah, aku sangat merindukan kamu!" Dengan nada yang manja, Chai Tea tak mau lepaskan pelukan meski Zee mendorongnya.

"Jangan begini, jijik tau."

"Ya ampun! Aku tidak percaya kalau kamu berkencan dengan gadis muda? Tapi kalian cukup serasi." Ucap si wanita sambil tersenyum kepada Zee yang begitu lengket dengan pacarnya.

"Siapa kamu?" Tanya Chai Tea pada si wanita, tapi bukannya membuat kesan baik ia malah menunjukkan ketidaksukaan dengan dia.

"Chai, kau ini tidak sopan! Ini Nona Sella orang terkaya di Eropa yang sangat berpengaruh. Kamu tidak boleh bertingkah seenaknya begitu!" Tegur Zee, lalu menjewer telinganya.

"Aaaaahh sakit!"

"Maaf Nona, ini adikku Chai Tea. Dia memang anak yang nakal." Ucap Zee, menunduk tak enak pada Sella.

"Tidak apa-apa, Zee." Sahut Sella, tertawa santai.

"Halo Chai Tea, aku baru ingat Zee pernah bercerita sedikit tentang dirimu." Sapa sella kepada gadis itu.

Meski mendapatkan tingkah tak mengenakkan, Sella masih menyapanya secara ramah, lalu mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, tetapi lagi dan lagi Chai Tea yang datar dan acuh membuat ia merasa canggung lalu menarik kembali tangannya.

Terpopuler

Comments

Mouzza Abirama

Mouzza Abirama

Mungkin aku udah terlalu banyak baca hari ini, jadi lumayan cape liat paragraf panjang, aku yang masih pemula ijin menyarankan kak, cerita kakak yang bagus ini bisa lebih banyak lagi peminatnya kalau paragrafnya dipendekin, sayang banget pembaca kabur duluan sebelum tau inti ceritanya.

2025-09-09

0

drpiupou

drpiupou

kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran

2025-08-11

0

pipitjfa

pipitjfa

ihh pengen kek dia juga, dongg kak author punya cara ga?

2025-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!