Seorang wanita yang berusaha balas dendam atas apa yang terjadi pada kedua orangtuanya dimasa lalu dan mempertanyakan apakah keadilan dapat dicapai melalui balas dendam atau tidak?, Dengan kemunculan kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, Dia mulai mengorek informasi, Namun balas dendam itu menyeret sebuah konflik percintaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amiee 19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berujung sakit
Fara memasak untuk makan malam, tak terasa mereka mencari petunjuk sampai hari mulai gelap. Fara terus mengajak Agatya mengobrol untuk mengalihkan kesedihan nya itu. Tiba-tiba Agatya merasa.....
" fa kepalaku sangat sakit,.." Agatya merasa pusing dan sakit kepala
Fara yang sedang fokus memasak pun langsung berhenti dan segera mematikan kompor nya. " Agaaa kamu kenapa??." Tanya fara mendekati Agatya dengan cemas. " Ayo sini kita ke kamar, awas pelan pelan. " Fara membawa Agatya ke kamar untuk beristirahat.
Fara sudah membawa Agatya ke kamar dan meminta nya untuk istirahat. Fara melanjutkan memasak nya." seperti nya aku harus menginap disini, kasian kalo Agaaa harus dirumah sendirian, tapi nenek dirumah bagaimana yah??." gumam Fara
Fara kebingungan, ingin menemani Agatya, namun dirumah nenek nya juga sendirian. Setelah beberapa menit Fara sudah selesai memasak. Dia langsung menyiapkan makanan dan membawa nya ke kamar Agatya.
" Agaaa, ayoo duduk kita makan dulu. " Fara memanggil dan meminta Agatya untuk duduk.
" maaf fa, jadi ngerepotin kamu." ucap Agatya meminta maaf
" iyaa ngga papa Agaaa, tapi maaf yah aku ngga bisa nemenin kamu,kamu tahu sendiri nenek aku kan." Fara tidak bisa menemani Agatya
" kamu ngga papa kan sendiri." Tanya fara
" iya fa aku ngga papa, lagipula aku kan udah terbiasa sendiri." Jawab Agatya
" iyaa tau, tapi kan keadaan kamu sekarang berbeda. " ujar faraa
Mereka pun makan bersama didalam kamar Agatya. Setelah beberapa menit mereka telah selesai makan malam. Sebelum Fara berpamitan untuk pulang, dia membereskan dapur dan menyuci piring bekas makan tadi terlebih dahulu.
" udah Agaa, sini piring nya biar aku yang beresin, kamu balik istirahat ajaa gih, senderan diranjang." Fara meminta untuk Agatya kembali beristirahat Tapi Agatya menolak
" udah fa, aku ngga papa kok, sekarang udah kenyang udah ada tenaga, mungkin ini karena dari pagi aku belum sarapan. " jawab Agatya menolak
" udah Agaa engga usah, kamu duduk aja deh situ kalo ngga mau senderan, kali ini ngga boleh nolak, kalo nolak awas aja kamu ". Fara tetap kekeh meminta Agatya untuk beristirahat dengan becanda mengancam
Agatya nya pun menurut pada Fara. Fara mulai membersihkan dapur dan menyuci piring. Namun Agatya merasa tidak nyaman dikamar diapun keluar.
" faaa... " Agatya memanggil
" kok keluar sih Agaa, kenapa??." Tanya fara yang sedang menyuci piring
" Aku ngga nyaman dikamar fa..." Jawab Agatya
" iya sudah kamu duduk saja disitu, kalo nanti kamu butuh apa-apa kabarin aku aja yah Agaa.. Selesai ini aku langsung pulang." Fara
" iyaa fa makasih yah, maaf sudah merepotkan mu". Agatya
Fara selesai menyuci piring nya dan pulang. " Agaaa aku udah selesai, aku pulang yah, jaga diri baik-baik." Fara mendekat Agatya berpamitan dan memeluknya
" ingat kabarin kalo ada apa-apa." Fara tegas
" iyaa fa, hati-hati dijalan." Jawab Agatya
Agatya kembali sendiri lagi dirumah nya. Semenjak menemukan surat itu, keadaan Agatya tiba-tiba menjadi drop entah apa yang terjadi pada dirinya. Agatya kembali menuju kamar dan mengambil foto Serta surat yang dituliskan oleh kedua orangtua nya dan bibi nya. Agatya memandangi foto itu dengan mata penuh air mata, Agatya yang selalu kuat kini menjadi lemah, dia terus menerus menangis. Dia mencium foto itu dan memeluk nya.
Tak terasa waktu sudah pagi, Tapi Agatya belum juga keluar dari kamarnya. Hal semalam benar-benar membuatnya terpukul. Fara yang terus memikirkan kondisi Agatya akhirnya pergi menuju rumahnya.
" nek aku pergi kerumah Agatya lagi ya, semalam keadaan nya sedang tidak baik." Fara berpamitan kepada neneknya
" hati-hati dijalan." jawab nenek Fara
Fara pun langsung beranjak pergi. Dia membawa sepada kesayangannya untuk menuju rumah Agatya. Jarak rumah mereka cukup jauh sekitar membutuhkan waktu 20-30 menit. Dalam perjalanan fara membelikan makanan favorit Agatya, berharap Agatya sudah lebih baik. Beberapa menit kemudian fara sampai dirumah Agatya
Tok. Tok. Tok. Tok. Tok...
Suara ketukan pintu.
" Agaaa, selamat pagiiiii....". Fara memanggil dengan penuh semangat
Tapi tidak ada jawaban dari Agatya.
" Agaaa... Kamu didalam kan???." Tanya Fara dari luar
" Tumben sekali Agaa belum bangun, biasanya dia paling rajin." gumam Fara
Fara sudah memanggil Agatya berkali-kali tapi tak kunjung ada jawaban. Fara mulai cemas, diapun mencoba untuk mendobrak pintunya tapi ternyata pintu rumahnya tidak terkunci.
Brukkkkkkk..... Fara yang mengira pintunya terkunci pun terjatuhh
" aduhhh, aku kira dikunci ini pintuuu."
" Agaaa, kamu sedang mandi yah??." Fara menaruh makanan yang dibelinya dan mengecek kamar mandi namun kosong tak ada suara, diapun mengecek ke belakang rumah. Di sana juga tidak ada
" apa dia beneran belum bangun?? ". Fara langsung mengecek kamar nya dann
" Yaa ampun agaa, kamu tidur dikursi?? , heii agaa." Fara membuka pintu dan melihat Agatya yang ketiduran dikursi
Fara mendekati Agatya, dia mengecek kondisinya ternyata Agatya demam tinggi, badannya menggigil. Fara panik, dia pun langsung membantu Agatya untuk berbaring ditempat tidur. Fara langsung mengambil air untuk mengompres tubuhnya, dan berharap Agatya segera pulih demamnya.
" yaa ampun agaa, kok bisa sih kamu sampai seperti inii." ucap fara sedih melihat kondisi Agatya
Ketika fara mengompres, Agatya bergumam..
" Ayah ibu ayah ibu ayah ibu."
Fara yang mendengar itupun meneteskan air matanya, meskipun dirinya sama-sama ditinggal oleh kedua orang tua nya, tapi dirinya sudah pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tua nya sedangkan Agatya belum. Fara pun memeluk sahabatnya itu dengan tetesan air mata
Fara keluar dari kamar, dan berniat untuk bikin bubur hangat untuk sahabatnya. Fara membuat bubur nya dengan penuh kasih, Fara sudah menganggap Agatya seperti adik nya sendiri, dia begitu sayang dengan Agatya.
Fara sudah selesai membuat bubur ya kini tinggal dia siapkan untuk Agatya. Bubur hangatpun sudah jadi, fara langsung membawa masuk ke kamar Agatya.
" Agaaa, aku sudah buat bubur hangat untukmu, bangun dulu yuk sebentar, kamu pasti belum makan apapun kan."
" lihat aku bawa makanan kesukaan mu juga loh."
Fara membujuk Agatya. " Syukurlah lah demam nya langsung turun." Fara membangunkan Agatya dengan lembut
Agatya pun terbangun, namun badannya sangat terlihat lemas, bibirnya Juga pucat, pandangannya kosong. Fara menyenderkan Agatya, dan dia mulai menyuapi Agatya. Semenjak kejadian semalam, Agatya nya menjadi sangat berbeda, entah karena dia begitu sedih atau ada sesuatu yang lain terjadi.
Fara yang melihat Agatya, merasa sangat kasihan dia pun Mencoba untuk menghiburnya.
" Kamu harus makan yang banyak agaa.. Kalo kamu memang mau mencari tahu tentang dari mana kamu berasal, kamu harus sehat dulu, aku akan bantu kamu tenang aja okee." Belum selesai menghabiskan makanan nyaa...
Tapi tiba-tiba Agatya....