NovelToon NovelToon
HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:307.1k
Nilai: 5
Nama Author: zarin.violetta

Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memutuskan Untuk Pergi

Malam berikutnya tiba. Ava berpura-pura sakit kepala dan meminta untuk tidur lebih awal.

Dia mengunci pintu kamarnya. Dia menunggu, menghitung waktu yang tepat untuk keluar.

Dia mengenakan pakaian yang gelap dan nyaman, celana hitam dan sweater hitam yang dia temukan di lemari pakaian milik Devon.

Dia tidak membawa apa-apa kecuali tas kecil berisi sedikit uang tunai dan identitas serta foto Alex dan dirinya yang selalu disimpannya.

Tengah malam adalah waktunya. Patroli penjaga berganti pukul 00:30. Dia akan memiliki jarak sangat sempit antara patroli yang lama pergi dan yang baru datang.

Dengan napas tertahan, Ava membuka kunci jendela balkon kamarnya perlahan. Udara malam yang dingin menyambutnya.

Dengan gesit, dia memanjat teralis batu yang menghiasi fasad mansion. Itu berisiko dan berbahaya, tetapi itu adalah satu-satunya cara turun tanpa melalui lorong yang diawasi kamera.

Dia turun dengan gemetar, jari-jarinya mencengkeram erat batu yang dingin.

Setelah itu, kakinya mendarat di atas rumput yang basah oleh embun. Dia merunduk, berlari membungkuk menuju blind spot kamera di semak mawar.

Duri-duri mencakar lengannya, tapi dia tidak peduli. Rasa sakit itu nyata, itu berarti dia hidup, dan bergerak.

Dia menunggu, bersembunyi di balik semak, saat sorotan senter penjaga yang sedang patroli menyapu area itu. Napasnya tertahan.

Sorotan itu hampir menyentuh kakinya sebelum akhirnya menjauh. Itu pertanda. Dia harus bergerak sekarang.

Dengan kecepatan dan ketenangan, Ava melesat melintasi taman, dari satu bayangan ke bayangan lain.

Dia teringat denah mansion yang pernah dilihatnya di perpustakaan. Pintu samping ada di sisi timur.

Dia mulai berlari. Kakinya membawanya menyusuri jalan berliku yang sepi, jauh dari gerbang utama yang megah.

Pepohonan tinggi di kedua sisi jalan terlihat seperti penonton gelap dalam pelariannya.

Setelah berlari cukup jauh, dia melihat lampu-lampu kota berkedip di kejauhan.

Dia memutuskan untuk meninggalkan jalan utama dan memotong melalui sebuah taman kecil, berharap bisa menemukan taksi atau tempat umum.

Tapi kebebasan ternyata menakutkan. Dia sendirian, di tengah malam, di kota yang tidak sepenuhnya dia kenal.

Apa yang akan dia lakukan? Ke mana dia harus pergi? Mencari Devon? Dia bahkan tidak tahu di mana Devon berada.

Dia bersembunyi di halte bus yang terbuka, menggigil karena dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri.

Dia harus punya rencana. Satu-satunya petunjuk yang dia miliki tentang Alex adalah Don Vittorio. Dia harus kembali ke sana, berpura-pura diculik dan melarikan diri.

Ava masih ingat di mana kediaman Don Vittorio. Dia kemudian mencari taksi untuk pergi ke sana.

*

*

Namun, ketika Ava berjalan mencari taksi, sebuah mobil melintas di sampingnya. Mobil itu tiba-tiba berhenti dan Ava begitu kaget ketika seorang pria keluar dari mobil.

Ava melihat Devon dengan wajah marah. “Bukankah aku sudah bilang kau tunggu saja di tempat keluargaku?” bentaknya.

Ava ternganga, tak menyangka Devon akan secepat itu menemukannya.

“Devon? Kau? Wait … apakah kau juga memasang pelacak padaku seperti yang dilakukan Don Vittorio?” Ava mengernyit.

Devon menariknya masuk ke dalam mobil dengan cepat. “Aku tak akan melakukan hal jahat itu padamu,” geramnya.

Lalu mobil itu melesat cepat dan pergi dari sana. Ava melihat ekspresi wajah Devon yang masih begitu dingin.

“Aku pergi karena aku panik. Aku takut jika—“

“Kau tak percaya padaku, Ava?” potong Devon dengan sedikit membentak.

“Kita baru mengenal, dan wajar jika aku belum terlalu mempercayaimu. Tak ada yang bisa kupercaya saat ini! Dan aku harus menemukan Alex—“

“Alex sudah kutemukan!” potong Devon lagi.

Ava membelalak. “Seharusnya kau mengatakannya padaku agar aku—“

“Dia koma dan aku membawanya pergi jauh dari negara ini. Itulah kenapa aku belum memberitahumu. Aku menemukannya sudah dalam keadaan yang buruk.” Suara Devon tegas, meskipun sebenarnya dia berat mengatakan hal itu tapi mungkin ini saatnya Ava harus tahu.

1
shabiru Al
ceritanya bagus..
Diandra Kirana
Tidak lapor antara rasa terimakasih dan ingin menyelamatkan, kayaknya sejak awal bertemu Devon dah tertarik juga
Tribudi Nuraini
up
Pandin Beatrix
Nenek Kate benar benar malaikat y dikirim Tuhan untuk Anya , tidak disangka Anya mendapatkan warisan yang sangat besar dari Kate
Pandin Beatrix
Kate dan Anya saling membutuhkan disaat yang tepat mereka bisa saling terhubung oleh masalah masing-masing yang akhirnya menemukan jalannya dgn baik
Pandin Beatrix
Anya mendapatkan pekerjaan dantempat tinggal yang nyaman dan aman
Pandin Beatrix
syukurlah Anya cepat bisa mendapatkan solusi dari masalahnya, semoga keadaan ditempat baru bisa membuat nya betah bertahan
Pandin Beatrix
betul betul keluarga ayahnya keluarga yang tidak tau diri, semoga kondisi ini tidak lama dihadapi Anya
Pandin Beatrix
pilihan yang sangat sulit sebenarnya pergi meninggalkan apartemen milik sendiri untuk ditempati orang lain yang tidak tau diri tidak tau terimakasih
Pandin Beatrix
wah ini sih sudah keterlaluan, segera usir mereka dari apartemen mu Anya
Pandin Beatrix
kasian Anya sekarang semua beban keluarga ayahnya ditaruh dipundaknya
Pandin Beatrix
pada saat masih punya harta duniawi ayahnya melupakan Anya setelah terpuruk miskin baru ingat kalau punya anak , hadeuh 🤦
HR_junior
di rasa sakitmu Karana ayah km ..km ketemu orang baik ya Anya..
Pandin Beatrix
kasian Anya begitu pergi selesai dari tugas merawat Alex langsung lagi dihadapkan dengan masalah ayahnya
Pandin Beatrix
pulang dari bulan madu sudah langsung ada hasilnya , tokcer juga AVA dan Devon
Pandin Beatrix
berdua mereka sudah saling tertarik dengan kedekatan mereka selama ini tapi mereka berdua masih ragu
Pandin Beatrix
sudah mulai timbul riak riak ketidak percayaan diri pada Alex dan Anya , ayo kalian semangat hilang rasa yang negatif itu jangan mundur lagi
Pandin Beatrix
kedekatan yang dijalani selama periode latihan fisik selama ini menimbulkan kedekatan hati yang tidak mereka berdua sadari
Pandin Beatrix
setelah rutinitas latihan yang melahirkan mulai terbukti ada kemajuan, Alex sudah mulai mandiri mandi sendiri wkwkwk 😂🤣
Pandin Beatrix
berhasil mulai dari langkah pertama menuju langkah langkah berikutnya dengan Anya yang setia dan tulus melatih Alex , bravo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!