Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Nicoles menaikkan sebelah alis nya, "Baiklah..! Lalu apa masalah mu?" tanya Nicoles.
"Hmm? Saya hanya ingin melapor tuan, saya tidak ingin menyinggung anda jadi akan saya beritahu kesibukan saya sebelum anda marah ketika saya tidak bisa memenuhi permintaan anda." kata Dara dengan serius merasa gugup dengan ucapan nya sendiri.
"Baiklah..? Hari ini kamu sibuk?" tanya Nicoles dan Dara hanya mengangguk-anggukkan kepala nya.
"Saya harus menjemput pakaian saya. " jawab Dara.
"Kalau begitu aku akan ikut dengan mu dan setelah itu saya langsung mengantar mu ke toko yang udah ku beli untuk usaha mu." kata Nicoles berdiri dari duduk nya.
Dara dibuat kaget akan tetapi Dara melihat keseriusan dari mata Nicoles. Nicoles pun menjelaskan supaya Dara tak perlu memindahkan barang nya lagi, melihat keseriusan Nicoles seketika membuat Dara bungkam dan menurut saja.
Nicoles mengambil berkas dari laci nya dan menyerahkan nya pada Dara, Dara menerima berkas kerja sama nya dengan Nicoles.
"Terima kasih tuan." cicit Dara.
"Hmm." jawab Nicoles tak bergerak, Dara yang dari tadi menunduk memberanikan diri melihat Nicoles yg sedang menaikkan sebelah alis nya.
"Kenapa tidak jalan?" tanya Nicoles yang membuat Dara tersentak segera memeluk berkas nya dan melangkah duluan dari Nicoles.
Dara merasa gugup bersama Nicoles bahkan ketika keluar dari lift pun Dara semakin canggung ditambah banyak pasang mata yang melihat nya, mereka seperti melihat penemuan baru yang begitu langka sehingga Dara merasa kaku.
Nicoles membawa mobil sendiri? Sungguh hal yang langka tapi tak ada yang berani mencegah nya. Nicoles juga menghubungi mobil untuk angkutan barang nya, sehingga Dara tak lagi kerepotan mencari mobil sewaan nanti nya. Dara hanya termenung sendiri ketika Nicoles mempermudah urusan nya.
****
Di pelabuhan kapal terdekat.
Dara terkejut melihat jumlah orang yang dibayar Nicoles memberi hormat pada nya dan mereka hanya tinggal menunggu perintah, meskipun gelisah Dara meminta bantuan pada mereka dengan sopan pula karna dia juga bawahan sama seperti mereka.
Bawahan Nicoles menyuruh sesama teman nya, sungguh ini semua merasa canggung bagi Dara tapi mengingat pekerjaan nya nanti untung 50%, membuat Dara harus meminta bantuan daripada membuat Nicoles menunggu terlalu lama dan bisa-bisa Nicoles membatalkan kesepakatan mereka.
Lebih baik bergerak cepat saja walau sesak di tunggu oleh seorang Nicoles Maverick. Barang-barang Dara terbawa semua nya, tak ada perbincangan diantara mereka hingga Dara menoleh ke arah Nicoles.
"Tuan? Bagaimana jika saya saja yang menyetir?" tanya Dara merasa segan dengan atasan nya yang membawa mobil padahal Dara adalah bawahan Nicoles disini.
"Tak apa, kau duduk yang manis saja disana." jawab Nicoles tanpa menoleh.
Dara tak lagi berbicara jika Nicoles bicara seperti itu, seperti nya pria itu takut Dara tak bisa bawa kendaraan mewah nya dan membahayakan nyawa berharga nya.
"Apa dia pikir aku akan menabrakkan diri ke pohon?" Batin Dara mengerucutkan bibir nya ke arah pintu mobil.
Nicoles tak sengaja melihat dari pantulan cermin yang membuat bibir nya berkedut, namun dengan sikap angkuh nya itu cepat-cepat dia menutupi bibir nya dengan sebelah tangan nya tanpa melepaskan tangan yang memegang setir mobil.
Dara terperangah melihat kawasan tempat yang akan dijadikan usaha butik nya untuk nya. Adara Butik, Begitulah papan nama yang terpampang diatas nya dan Dara terkejut di dalam nya sudah banyak pekerja berseragam menyambut nya dengan hangat.
Dara menoleh ke arah Nicoles yang memilih duduk di sofa dengan gaya angkuh nya itu sambil memainkan ponsel nya.
"Nona? Saya Gina dan saya akan menjadi Asisten kepercayaan Nona." ucap Gina dengan sopan dan anggun.
"Ya tuhan..? Kenapa pekerja disini seperti begitu berpengalaman? Apa dia mencuri pekerja dari Butik ternama lain?" Batin Dara tersenyum kaku.
"Sa--saya Adara, mohon kerja sama nya." ucap Dara sedikit kaku.
Barang-barang Adara pun di turunkan dan dibawa masuk ke toko butik 8 tingkat itu, Dara tak bisa berkata-kata melihat fasilitas yang Nicoles berikan pada nya. Semua nya kualitas terbaik, namun kain saja yang belum ada sedangkan benang dan perlengkapan seorang penjahit telah banyak termasuk mesin jahit, pekerja nya dan lain-lain.
"Segini untung nya 50% untuk nya? Apa dia nggak rugi?" Batin Dara tersenyum kaku.
Dara segera menemui Nicoles dengan berjuta pertanyaan di kepala nya, tapi ketika Dara berdiri didepan Nicoles dia malah jadi patung tak bisa mengucapkan sepatah katapun.
"Ada yang kurang?" tanya Nicoles.
Dara menggeleng kepala nya, "Ini sangat berlebihan tuan, tapi apa anda yakin merasa untung dengan hanya 50% saja?" tanya Dara berhati-hati.
"Tak apa, anggap aja aku berbuat baik." jawab Nicoles berdiri dari duduk nya dan memberikan puluhan Kunci yang di susun menjadi 1 lingkaran sama juga mainan nya yaitu tengkorak, tubuh manusia yang leher nya di rantai berwarna hitam.
"Kenapa mainan kunci nya begitu menyeramkan?" Batin Dara gemetar menerima sekumpulan kunci itu namun mata nya tertuju pada mainan tubuh manusia hanya tengkorak nya saja.
"Kau boleh mengganti nya kalau kau takut." ucap Nicoles yg seakan tahu apa yang ada dipikiran Dara, membuat Dara terbelalak dan gelagapan seperti pencuri tertangkap basah.
"Ah tidak apa tuan, saya hanya perlu menyesuaikan diri. Terima kasih atas kebaikan anda." ucap Dara yg sungkan dengan sopan.
Nicoles pun beranjak pergi namun setiba nya di depan Pintu, Nicoles tak mendengar langkah kaki Dara yang menyusul nya, hingga Nicoles menghentikan langkah nya tanpa menoleh ke belakang.
Gina melihat itu dengan gemetar dia membisikan hal itu pada Dara, Dara yang paham langsung mengejar Nicoles yg membuat Gina merasa lega.
Di Depan gedung 8 tingkat Adara Butik.
"Mommy??" pekik Caitlin, Dara yang hendak masuk ke mobil Nicoles pun langsung menoleh ke sumber suara dan seketika mata Dara langsung melebar.
Nicoles pun memutar kepala nya ke arah suara itu dan terlihat lah sosok Caitlin berlari dengan kaki kecil nya ke arah Dara.
"Sayang? Kenapa kamu disini nak?" tanya Dara langsung menggendong putri kecil nya dan mencium nya sayang. Nicoles terdiam melihat interaksi kedua nya.
"Cait?? Kamu disini nak." ucap Bunda Maria lega sambil menggandeng tangan Carlos yang menatap datar ke arah Nicoles.
Nicoles dan Carlos saling pandang satu sama lain, akan tetapi aneh nya ada perasaan sulit diartikan dalam hati Nicoles saat melihat Carlos. Seolah-olah Nicoles melihat gambaran diri nya pada Carlos, namun dengan cepat Nicoles membuang nya jauh-jauh pikiran itu.
Mustahil..! Hanya kebetulan saja itu yang ada pada pikir Nicoles.
Bunda Maria terbelalak saat melihat Nicoles, dengan segera Maria meminta maaf pada pria berkuasa yang terkenal akan kehebatan nya dalam hal bisnis itu.
"Apa anda atacan Mommy?" tanya Carlos dengan ekspresi dingin nya yang melihat penampilan Nicoles dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Nicoles menautkan kedua alis nya melihat cara bocah itu menatap nya seolah-olah mencurigai nya sebagai selingkuhan istri nya saja, ada apa ini? Itu lah yang ada pada pikiran Nicoles.
Dara melihat tatapan anak nya, dengan segera Dara menutupi tubuh Nicoles dengan tubuh nya yang masih menggendong Caitlin.
"Sayang? Jangan begitu ya? Mommy tidak pernah ajarin kamu begitu yang ngga sopan sama Orang dewasa." ucap Dara serius namun dengan hati-hati, Karna Dara takut menyinggung perasaan putra nya yang paling posesif terhadap nya.
Nicoles bersitatap dengan mata biru gelap milik Caitlin yang mengerjab-ngerjab di bahu Dara.
"Anak ini? Apa mereka anak nya Adara?"Batin Nicoles yg melihat Carlos dan Caitlin secara bergantian.
"Om yg di lumah cakit itu kan?" tanya Caitlin dan Nicoles hanya mengangguk. Dara yang merasa sungkan segera pamit pada Nicoles karna sudah ada anak-anak nya yang menjemput, mereka terpaksa pisah tujuan dengan Nicoles.
"Cepat pamit sama tuan King nak..! Tuan ini atasan mommy, Tuan ini banyak membantu mommy untuk usaha ini." pinta Dara dengan lembut pada Carlos dan Caitlin yang kini ada di dalam gendongan nya.
Carlos terlihat enggan tapi melihat mata melotot Mommy nya Carlos akhir nya terpaksa menurut, Dara bahkan tidak sadar ekspresi nya itu terlihat oleh Nicoles, yang menurut Nicoles Dara sangat lah lucu dengan mata melotot, akan tetapi Nicoles menahan nya dengan sekuat tenaga.
"Sial..? Kenapa menahan tawa lebih sulit dari menahan nafsu?" Batin Nicoles mengumpati diri nya sendiri.
\*
Bersambung.....................................
tp gak apa apa aku tetap menunggu dan mengikutinya kok.
semangat yaaaaaa😄💪