NovelToon NovelToon
TERJERAT BERONDONG LIAR

TERJERAT BERONDONG LIAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Konflik etika / Cinta Terlarang / Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Saling selingkuh
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Lima belas tahun menikah, Ghea memergoki suaminya berselingkuh dengan sekretarisnya. Lebih menyakitkan lagi, di belakangnya sang suami menyebutnya sebagai wanita mandul dan tak becus melayani suami. Hatinya hancur tak bersisa.

Dalam badai emosi, Ghea pergi ke klub malam dan bertemu Leon—pria muda, tampan, dan penuh pesona. Dalam keputusasaan, ia membuat kesepakatan gila: satu miliar rupiah jika Leon bisa menghamilinya. Tapi saat mereka sampai di hotel, Ghea tersadar—ia hampir melakukan hal yang sama bejatnya dengan suaminya.

Ia ingin membatalkan semuanya. Namun Leon menolak. Baginya, kesepakatan tetaplah kesepakatan.

Sejak saat itu, Leon terus mengejar Ghea, menyeretnya ke dalam hubungan yang rumit dan penuh gejolak.

Antara dendam, godaan, dan rasa bersalah, Ghea terjebak. Dan yang paling menakutkan bukanlah skandal yang mengintainya, melainkan perasaannya sendiri pada sang berondong liar.

Mampukah Ghea lepas dari berondong liar yang tak hanya mengusik tubuhnya, tapi juga hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Curiga

Ghea menatap layar dengan napas yang tertahan. Jari-jarinya gemetar saat menyentuh notifikasi itu. Layar terbuka. Hanya satu kalimat pendek.

Leon 💬

“Kau sudah melihatnya?”

Dadanya sesak. Ia menunggu kelanjutan pesan, tapi tak ada. Hingga beberapa detik kemudian…

Pesan kedua masuk.

“Kau ambil separuhnya. Bagus.”

Ghea menggigit bibir. Matanya mulai panas lagi.

"Dia tahu… dan dia tidak marah?"

Pesan ketiga menyusul.

“Kau berpikir, kalau aku tulus, uang itu tak akan berarti apa-apa bagiku. Dan itu memang tidak.”

Tangannya gemetar, hatinya tak karuan.

“Tapi…” lanjut pesan keempat.

“Aku hanya kecewa karena kau masih ragu padaku. Tapi mungkin… memang salahku karena terlalu mencintaimu sampai kau takut percaya.”

Kali ini air mata Ghea jatuh lebih deras. Tapi bukan karena takut. Melainkan karena perasaan yang tak bisa ia jelaskan—antara haru, bingung, dan rasa bersalah.

“Uang bisa dicari, Ghea. Tapi kamu… tidak.”

“Kalau itu harga yang harus kubayar agar kamu tahu perasaanku sungguh-sungguh…”

“…aku akan bayar lagi. Bahkan dua kali lipat.”

Ghea menutup mulutnya dengan kedua tangan, menahan isak.

"Tuhan… siapa dia sebenarnya?"

"Kenapa aku malah semakin takut sekarang?"

Leon 💬

“Tapi satu hal, Honey,” pesan terakhir masuk.

“Kumohon… jangan kau pakai uang itu untuk menjauh dariku. Pakailah untuk jadi lebih kuat. Karena saat kamu siap… aku ingin kamu berdiri di sampingku, bukan di belakang siapa pun.”

Notifikasi berhenti. Ghea hanya bisa terdiam. Layar ponsel redup, lalu gelap.

Ia tak tahu harus menangis atau tersenyum.

"Apa ini yang disebut cinta?"

"Atau ini hanya bentuk kegilaan… yang aku harap benar adanya?"

PAGI HARI

Cahaya matahari menembus jendela ruang makan yang minimalis namun elegan. Sendok dan garpu beradu pelan dengan piring. Aroma telur dadar dan kopi hangat memenuhi udara, tapi tidak cukup hangat untuk mencairkan suasana antara mereka.

Ghea duduk diam. Make-upnya rapi, tapi tak mampu menutupi lingkaran gelap di bawah matanya. Ia nyaris tak menyentuh makanannya.

David mengangkat kepala, menatapnya.

“Kamu nggak tidur semalam?”

Ghea mengangkat bahu, sejenak menatap meja.

“Nggak bisa tidur. Aku kepikiran sesuatu.”

David menyandarkan tubuh, wajahnya menyiratkan keingintahuan.

“Apa?”

Ghea menatap kosong ke dalam cangkir tehnya. Suaranya pelan tapi jelas.

“Tentang ketulusan seseorang… dan juga… kenapa ada orang yang bisa tega mengkhianati.” Suaranya nyaris berbisik.

David kaku. Jantungnya berdetak lebih cepat.

“Apa salahku?” lanjut Ghea, masih dengan suara pelan. “Tapi sampai pagi ini, aku tetap tak menemukan jawabannya.”

Deg.

David menghentikan gerakannya. Nada kalimat itu menusuk. Hatinya tercekat. Tatapan matanya membeku, mencoba menilai maksud tersembunyi di balik kata-kata itu.

"Apa maksudnya?"

"Ketulusan siapa yang ia pikirkan?"

"Dan... pengkhianatan siapa?"

"Apakah dia tahu? Apakah dia bicara soal aku?" pikir David.

Tapi wajah Ghea begitu tenang. Terlalu tenang. Dan itu justru membuat David semakin curiga.

David mencoba tersenyum, tapi tak sepenuhnya berhasil. Ia mengatur nada suaranya hati-hati.

“Siapa yang kau maksud, Ghea?” tanyanya, mencoba terdengar ringan. “Siapa yang ketulusannya kau ragukan... dan siapa yang kau rasa mengkhianatimu?”

Ghea mengangkat wajah. Tatapan matanya tenang tapi dingin.

Lalu ia menghela napas panjang, perlahan mengusap cangkir tehnya di atas meja.

“Sudahlah. Aku nggak ingin membahasnya,” ucapnya datar.

David diam. Tapi keringat dingin mulai muncul di tengkuknya.

Ia menatap wanita di hadapannya—istrinya. Atau mungkin, musuh paling berbahaya yang sedang bangkit dalam diam.

Ghea meneguk tehnya sedikit, lalu berdiri, menyentuh pundaknya sendiri seperti mencoba menenangkan diri.

David memerhatikannya tanpa kata. Tapi sorot curiga tak lagi bisa disembunyikan dari matanya.

Drrt—

Ghea merogoh saku celananya. Layarnya menyala. Sebuah pesan WhatsApp.

Leon 💬

“Aku rindu kamu, Honey. Tadi malam rasanya seperti mimpi buruk—aku ingin terbang menjemputmu dan memelukmu sampai kamu tak bisa pergi lagi. Temui aku malam ini. Kumohon. Sebentar saja.”

Deg.

Ghea menelan ludahnya. Cepat-cepat mengunci layar dan menyelipkan ponselnya kembali ke saku.

David masih menatapnya.

Ghea menghindari tatapan itu, lalu berjalan pelan ke wastafel untuk mencuci tangan.

“Leon…” batinnya. “Kau tahu caranya membuatku goyah…”

Tapi tak ada senyum di wajahnya. Yang ada hanya sorot mata dingin, tangannya menggenggam kuat.

“Aku belum bisa memaafkan. Aku juga belum bisa percaya. Tapi... aku pun belum bisa berhenti memikirkanmu.”

Ghea mencuci dan mengeringkan tangannya. Ponsel di sakunya kembali bergetar, ia mengambil dan melihat layar ponselnya menyala, lagi-lagi menampilkan satu nama.

Leon 💬

“Honey, aku janji gak bakal nyentuh kamu tanpa izin. Jangan larang aku temui kamu, ya?"

Ghea menggigit bibir bawahnya, jari-jarinya gemetar. Matanya terpejam. Ia menarik napas panjang, lalu mengetik pelan:

Ghea 📝

“Leon… kita sudah sepakat. Kalau kamu benar-benar tulus, kamu akan menjauh untuk sementara. Ini bagian dari pembuktianmu.”

Leon membalas cepat:

Leon 💬

“Aku tahu... Tapi aku rindu kamu, Honey. Kamu itu candu. Dan aku yakin, kau juga merindukanku, bukan? Jangan bohongi hatimu, Honey.”

Deg.

Ghea menelan ludah. Jemarinya hendak membalas, tapi—

“Ghea?"

Suara berat itu tepat di belakang telinganya.

Ponsel di tangannya hampir terlepas. Ia cepat-cepat memeluknya ke dada, tubuhnya menegang.

David. Kini pria itu berdiri hanya beberapa langkah di samping, matanya menatap tajam ke arah layar yang belum sempat Ghea kunci.

Ghea menoleh pelan, berusaha tenang. “Ada apa…” tanyanya pelan, suaranya dibuat selembut mungkin.

David menatap curiga. “Kamu kelihatan tegang. Kamu chatting sama siapa?”

Jebakan.

Ghea tahu itu bukan pertanyaan polos. Ia tahu nada suara itu. Nada penuh curiga.

"Chat siapa yang kamu bales?”

Ghea menarik napas, berpaling pelan. “Vika,” jawabnya cepat tapi meyakinkan. “Tadi dia nanya soal desain pelanggan yang mau direvisi mendadak.”

David tak langsung menjawab. Tatapannya berpindah dari wajah Ghea ke ponselnya yang sekarang sudah dikunci dan digenggam erat. Lalu kembali ke wajah istrinya.

“Oh ya?” katanya datar. “Kamu kelihatan... gugup.”

Ghea memaksakan senyum, “Aku hanya kaget. Karena kamu tiba-tiba muncul.”

David hanya mengangguk kecil. Ia menatap jam tangannya, lalu mengambil tas kerja di kursi.

“Aku ke kantor dulu. Ada rapat pagi ini.”

Nadanya biasa, tapi langkahnya sedikit lebih cepat dari biasanya.

Ghea mengangguk pelan tanpa menoleh.

David melangkah pergi… tapi pikiran Ghea tidak pergi bersamanya.

Ia menatap ponsel di tangan. Layar masih hitam. Tapi degup jantungnya—masih berderap kencang.

“Hampir saja… dan aku belum siap untuk terbongkar sekarang.”

Ghea melangkah masuk ke dalam butiknya dengan wajah letih. Matanya sembab, kantung hitam tergambar jelas di bawah kelopak matanya yang sayu. Ia bahkan tak sempat menyembunyikannya dengan concealer seperti biasanya.

Vika, yang tengah memeriksa stok di meja kasir, langsung memicingkan mata.

“Ada apa lagi? Kamu gak tidur semalaman?” tanyanya cemas, menghentikan aktivitasnya.

Ghea hanya mengangguk lesu sambil terus berjalan ke ruang kerja. Vika mengikuti di belakang, diam-diam khawatir.

Begitu tiba di sofa, Ghea menjatuhkan tubuhnya dengan helaan napas berat. Kepalanya disandarkan ke punggung sofa, menatap langit-langit.

“Aku gak tahu gimana perasaanku sekarang, Vik. Ragu, percaya, takut, rindu… semua campur aduk.”

Vika duduk di sampingnya, menatap wajah sahabatnya dengan penuh simpati.

“Ceritakan, Ghea.”

Ghea menutup mata sejenak, seolah sedang mengumpulkan nyali.

“Semalam Leon menemuiku,” ucapnya lirih. “Dia bilang David menyusun rencana. Dia mau ambil alih semua hartaku, lalu setelah itu menceraikanku dan menikahi sekretarisnya.”

Vika terbelalak. “What?! Berani-beraninya buaya buntung itu! Dikasih hati minta jantung! Udah khianatin kamu, sekarang mau nguras kamu juga?” Tangannya mengepal. “Di mana katanya ada dukun hebat? Pengen ku santet tuh buaya!”

Ghea nyaris tersenyum kecil, tapi senyum itu lenyap saat Vika menatapnya curiga.

“Tunggu. Dari mana si berondong itu tahu rencana David?”

Ghea menggeleng pelan.

“Aku juga gak tahu. Tapi dia bilang dia punya semua buktinya dan bisa bantu aku.”

“Ya udah, manfaatin aja! Lebih cepat buang si David, lebih baik.”

“Enggak, Vik. Kalau aku manfaatin dia, urusannya bakal tambah sulit.” Ghea menatap sahabatnya dalam.

Vika mengernyit. "Kenapa?”

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Fadillah Ahmad
Aku Yakin N8h, Tessa Mengirim Pesan Pasti Atas Tekanan dari Leon. Kalau Tidak,kenapa Leon Tampak santai Ketika Ghea Menyuruhnya pwrgi,di saat David Ada Di Rumah Ghea... Hemm Mencurigakan...
Anitha Ramto
Hampir saja ketahuan sama si Buaya buntung chatan sama Leon...,Leon tidak kuat menahan rindu Ghea dan kamu juga sebaliknya tapi Ghea tetap pada pendiriannya harus kuat dan Leon harus membuktikannya.padahal sama sama merindu
Fadillah Ahmad
Kenapa Lagi Sih Si David itu,harua memilih Tessa,dasar Bodoh. Huh. 😃😃😃
abimasta
masalahnya vika,ghea jatuh cinta pada leon,jadi tambah rumit nanti klo di manfaatkan
Dek Sri
sabar Leon suatu hari nanti pasti Ghea membuka hatinya untukmu
Puji Hastuti
Leon i lope U
Anonim
David si pecundang, perampok harta warisan orang tua istrinya benar-benar tak tahu diri, tak tahu diuntung.
Ghea kasihan sekali kau sebagai istri yang setia sampai detik ini akal warasmu masih berjalan.
Leon segeralah eksekusi tuh David jadikan dia kere sekere-kerenya.
Atau paling tidak bantu Ghea supaya segera kasih tahu Ghea hasil temuan kecurangan si pengkhianat yang masih bergelar suami Ghea.
Semakin cepat semakin Ghea yang menceraikan suaminya bukan suaminya yang menceraikan istri beda vibes-nya bagi Ghea pastinya.
syisya
Leon tahu ada transaksi hhhhh
aku gak bisa bayangkan jika nanti mereka bisa menikah & malam pertama pasti dasyat karna leon sangat berhasrat jika berdekatan dengan ghea😂
abimasta
yakinkan hatimu ghea
Siti Jumiati
Ghea yakinlah bahwa Leon benar2 tulus,gk modus kayak si david.

sebelum semua hartamu jatuh pada David udah tendang ada dia bersama selingkuhannya.

Leon suami idaman banget...
lanjut kak sehat selalu 🤲
Siti Jumiati
syaratnya kalau Leon sudah membuktikan semuanya,Leon berkata mau kah Kamu menjadi istriku Ghea...
phity
yakinlah pd leon gea...dan hempaskan si david buktikan pdnya kmu bukan wanita bodoh seperti anggapannya slma ini
Felycia R. Fernandez
hi KK Nana...
maaf baru bisa hadir 🙏
Dek Sri
lanjut
nuraeinieni
baru nyadar ya ghea,suami mokondo mu pencuri ulung,,hempaskan dia dan ambil alih perusahaanmu
Lia_Sriwijaya
waawwww nilai yg fantastis... leonnnn gitu Lo...
nuraeinieni
kalau begitu ke inginan ghea,berikan ghea ruang utk sendiri leon,jangan dulu hadir depan ghea,kau akan tau leon betapa ghea merindukankan.
Fadillah Ahmad
Nah Ini Nih Yang Aku Suka kak Nana,Cerita yang Kayak gini Juga Wanitanya di Perlakukan Seperti Cinderella... 😃😃😃 Karena Memang itulah Minat Pasar Di NovelToon kak... 😀😀😀 jadi Ya Harus Begitu Kak Nana...
Anitha Ramto
apa Ghea bisa kuat jika tidak bertemu dengan Leon..,Ghea hatimu dan fikiranmu sekarang sudah penuh dengan Leon,,, Leon akan membuktikannya Ghea karena kamu satu satunya wanita yang di inginkan Leon(RAVENDRA)
Anitha Ramto
good job Leon...kereeennn,tidak di ragukan lagi bahwa Leon adalah Ravendra,,berubah jadinLeon di saat menemui Ghea dan menjadi Ravendara di saat menjadinPemimpin Perusahaan yang dingin,datar tanpa ekspresi seperti kulkas 7 pintu...Ghea dan Leon saling merindu,tuh Leon sudah punya buktinya rencana jahat si David
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!