NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:142.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 35

"Sya, kamu tidak pulang?"

Aisya tengah berada di ruang istirahat. Dia sudah berganti pakaian tapi tidak segera beranjak dari sana. Rasanya dia enggan pulang. Dia tidak ingin ditanya oleh Pakde dan Bude nya. Wajah kusutnya itu pasti akan langsung diketahui oleh mereka.

Rama dan Sita mungkin bukan lah orangtua Aisya. Tapi kepekaan mereka berdua tak jauh beda dari Dewi. Itu lah yang membuat Aisya tidak ingin pulang. Ia juga tidak ingin Pakde dan Bude nya menjadi khawatir. Terlebih kedua kakak sepupunya itu. Jika tahu apa yang terjadi, mereka tak segan melakukan sesuatu. Dan Aisya tidak ingin itu.

"Malam ini saya akan tidur di rumah sakit saja, Dok."

Sreek

Bluk

Damar menarik kursi dan duduk di sebelah Aisya. Dia menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Dokter malam ini dapat jatah jaga ya?"

"Hmm ya, benar. Jadi apa karena itu kamu mau tetap berada di sini? Untuk menemaniku?"

Aisya tergelak. Dia bukan hanya sekali dua kali ini saja mendengar Damar bergurau seperti itu. Selama satu minggu di departemen bedah toraks dan kardiovaskular, Aisya dengan cepat akrab dengan Damar.

Sama-sama pribadi yang menyenangkan sepeti Zein, tapi Damar terlihat lebih apa adanya. Dan yang Aisya lihat, Damar juga tidak terlalu akrab dengan banyak orang. Akan tetapi jika dia merasa nyaman dengan seseorang maka Damar sungguh menjadi pribadi yang menyenangkan.

Itu adalah perbedaan antara Damar dengan Zein. Dan Damar juga lebih senior dari pada Zein.

"Hahaha kenapa Dokter Damar sangat percaya diri sekali."

"Oh harus, kita itu harus selalu percaya diri Sya. Dan Sya, jika sedang tidak dalam situasi bekerja, bisakah memanggilku dengan panggilan lain? Abang, Mas, Kang atau apalah."

Ya?

Aisya terkejut dengan permintaan damar yang baru saja. Mereka belum lama berkenalan tapi memang cepat akrab, tapi baru kali ini Aisya mendengar permintaan dari orang lain untuk memanggil seniornya tanpa embel-embel gelar profesinya.

"Aduh Dok, saya tidak nyaman. Takut muncul persepsi aneh-aneh dari yang lain."

"Aku mintanya hanya saat kita berdua saja atau di luar rumah sakit kok, Sya. Tapi kalau tidak mau juga tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksa. Aku hanya ingin berteman akrab dengan mu saja."

Aisya terdiam sejenak, dia tengah menimbang apa yang dipinta oleh Damar. Selama ini Damar sudah baik kepadanya dan juga banyak membantunya. Aisya merasa menjadi seseorang yang buruk karena tidak bisa mengabulkan permintaan sederhana orang yang sudah baik kepadanya.

"Kalau begitu baiklah. Bolehkan saya memanggil Abang? Tapi syaratnya hanya saat kita berdua dan di luar."

"Tentu saja, Abang juga tidak buruk. Nah sekarang aku antar pulang ya. Aku sebenarnya tidak sedang jatah jaga malam kok."

Senyum lebar mengembang di bibir Damar. Dia terlihat sangat senang sekali, dan Aisya menjadi sedikit merasa aneh dengan pria ini.

"Tapi, saya sedang tidak ingin pulang."

"Kenapa Sya memangnya?"

Aisya tak langsung menjawab. Dia ingin bercerita tapi merasa ragu. Memang benar Damar baik dan sepertinya bisa dipercaya. Tapi rasanya Damar sudah terlalu banyak tahu tentang permasalahan yang dialaminya. Dan itu sedikit membuat Aisya merasa malu.

"Kalau tidak ingin cerita juga tidak apa-apa kok, Sya."

"Saya hanya tidak ingin Pakde dan Bude saya khawatir. Saat ini perasaan saya sedang tidak baik, Bang. Dimana Pakde dan Bude yang peka pasti akan tahu. Saya tidak ingin membuat beliau berdua khawatir."

Damar paham dengan apa yang dirasakan oleh Aisya. Tapi menghindar juga bukan hal yang baik.

"Sya, itu tandanya mereka sangat menyayangimu. Kalau kamu tidak pulang, malah yang ada mereka khawatir. Apa lagi bukannya sudah dua hari ini kamu stay di RS?"

"Iya sih."

"Nah itu, ya sudah yuk pulang. Mereka akan lebih khawatir saat kamu tidak pulang."

Aisya mengangguk paham, apa yang dikatakan Damar memang benar adanya. Ia pun akhirnya memilih pulang tapi dia tidak mau diantar oleh Damar.

Damar hanya tersenyum saja, tapi pria berusia 28 tahun itu tidak menyerah. Dia tetap jalan berdampingan dengan Aisya hingga keluar dari gedung rumah sakit.

"Sya, aku antar ya. Ini sudah malam lho."

"Aku pesan ojek online kok Bang, jadi tidak masalah."

"Yah, jangan dong. Belum pesan atau sudah, cancel saja. Aku antar ya. Asli deh, aku tidak tega melepas mu pulang sendirian apalagi ini sudah malam."

Aisya menyerah, Damar benar-benar kukuh ingin mengantarkannya pulang. Menerima kebaikan dari orang lain tidak ada salahnya juga. Apalagi ini memang sudah makan. Baru saja juga kedua kakak sepupunya menelpon dan menawarkan untuk menjemput tapi Aisya tidak mau.

"Ya sudah, maaf ya Bang merepotkan."

"Ais!"

"Eh Dokter Zein."

Damar dan Aisya yang hendak menuju ke tempat dimana mobil Damar berada harus berhenti ketika mendengar panggilan dari Zein. Aisya sebagai junior tentu harus menghormati seniornya itu.

"Apa sudah mau pulang? Bareng saja dengan aku. Aku juga mau pulang."

"Ohooo Dokter Zein, tidak bisa begitu. Apa Dokter Zein tidak lihat saat ini Aisya sedang bersama ku. Daaan, Aisya sudah setuju untuk pulang bersama ku.Ya kan, Sya."

Ya?

Aisya menjadi merasa tidak enak kepada Zein. Tapi memang dia sudah menyanggupi untuk pulang bersama dengan Damar tadi jadi dengan pasti Aisya harus menolak tawaran Zein.

"Iya benar, saya sudah lebih dulu akan pulang degan Dokter Damar. Maaf Dokter Zein saya harus menolak kebaikan Anda."

Tap

"Kalau begitu, kami pergi dulu ya Dokter Zein."

Damar menepuk bahu Zein dan mengajak Aisya segera masuk ke dalam mobil. Mobil Damar pun melaju keluar dari halaman rumah sakit. Sedangkan Zein, dia masih terpaku berdiri di sana menyaksikan Aisya yang menghilang bersama mobil Damar.

"Damar, dia sangat akrab dengan Aisya. Ku pikir keakraban mereka hanya biasa, tapi aku bisa melihat cara Damar menatap Aisya. Itu sungguh tidak biasa."

Saat ini itulah yang dirasakan oleh Zein. Dia menganggap bahwa Damar memiliki perasaan khusus kepada Aisya. Zein bisa berkata begitu karena dia juga seorang pria.

TBC

1
Noey Aprilia
Yaahhh....
pdhl lg mngungkpkn prsaan,kburu ortunya dtng....ga jd dehhh.....
mngkn lain kli,d coba lg y yash....
Uba Muhammad Al-varo
Hendra..... gimana rasanya sakit,ah itu mah sakitnya nggak seberapa besar dibandingkan dengan sakit yang dialami Dewi dan Aisya
Rahma Inayah
lanjut rhor
awesome moment
gmn tar y...yash sm ais jadiannya
Miss Typo
hayo Aisya pasti penasaran bgt nih dgn apa yg diucapkan Yash yg msh menggantung hehe
kita tunggu bareng² ya Aisya 😁
GiZaNyA
nungguin Yash confess ke Aisya... 😁😁
GiZaNyA
dah lah Hendra... tunggu waktu sampai Dewi dan Aisya maafin kamu... ngga gampang lhooo memaafkan pengkhianatan orang terdekat kita...
Rahma Inayah
menyesal pun tiada guna ....istilah pepatah nasi sudah menjadi bubur ..mending klau bubur nya bubur ayam Ado byk toping nya .ni bubur ..putih doang ..tnp apa2
Miss Typo
hanya penyesalan yg Hendra rasakan saat ini, betul bgt jangan muncul dan mengganggu Dewi juga Aisya, tapi gak tau suatu saat nanti Aisya bisa memaafkan mu atau tidak
awesome moment
btooll kt Alifa. Hendra tll jahat dan keji kpd anak dan istri sahnya. puluhan taun, ais dan dewi menderita krn nafsu hendra yg liar. skrg minta maaf? udh mo meninggoy y, jd sadar buat minta maaf.
Tarwiyah Nasa
nikmati penyesalan mu Hendra..karna itu belum seberapa dg rasa sakit hati Dewi yg kau ceraikan tanpa sebab.apalagi saat dia hamil
GiZaNyA
mundur alon2 yaa Damar... minta jodoh sama Othor gihhhh 😁
Uba Muhammad Al-varo
semoga aja pulang dari bulan madu Dewi hamil
Rahma Inayah
cemen..dr damar br segitu sdh nyerah ...selagi janur kuning blm melngkung Mash milik bersama 🤭🤭🤭
Rahma Inayah
Aisyah mulai merasa jatuh cinta
Noey Aprilia
Yaaaahhh.....
bru sgtu udh nyerah.....brjuang doongg...
tp kl ngrsa ga bkln ada ksmptan,nyerah aja...prsaan kn ga bs d pksakan.....
marie_shitie💤💤
mundur teratur dari pada usahamu sia sia
awesome moment
btoolll, dok. mundur j. yash udh dpt kartu ijo dri smua kelg ais. udh g d celah lg.
Tarwiyah Nasa
mumpung belum terlalu dlm cintamu pd Ais..lebih baik mundur Dr Damar...
marie_shitie💤💤
Abra posesif bgt,tmn yg akan JD ipar mu nnt kok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!