NovelToon NovelToon
Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penulismalam4

Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda.

Bukan nya masuk ke alam baka, Felisha justru terbangun ditubuh seorang wanita yang sudah bersuami lebih parah lagi dia memasuki tubuh seorang Antagonis yang memiliki tiga suami yang tidak ia pedulikan karna sibuk mengejar cinta sang protagonis pria.

____

"Gue mau cerai!" Felisha

"Jangan berharap bisa lepas Baby" A

"Bisa ntar gue menghilang" Felisha

"Sayangnya saya sudah menanam benih di perutmu" J

"Gampang, nanti gue cariin bapak baru buat anak gue" Felisha

"Saya kurang kaya? Tampan? Seksi? Kuat" D

"Punya lo kecil kagak puas gue" Felisha


Yuk lanjut......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27_Liburan yang kacau

Mobil besar warna hitam itu terparkir di depan villa pinggir pantai dengan view langsung ke laut biru. Dari dalam mobil, kekacauan sudah dimulai.

“RAISAAA! Jangan tarik rambut Meteo!”

“Tapi dia makan es krim aku!”

“Karena kamu duduk di atas boneka dinosaurus aku!”

“JENDRAL! Jangan lempar bantal ke wajah abangmu!”

Julian yang duduk di kursi depan bersama Jayden cuma menghela napas, menatap keluar jendela seperti anak bijak yang sudah pasrah dilahirkan dalam keluarga penuh energi abnormal.

“Kenapa aku gak ikut retret aja sama guru sekolah minggu...” gumamnya.

Di belakang, Airin mencoba merangkul semua kekacauan sambil membawa tas popok, bantal, mainan, dan satu koper besar yang entah isinya apa.

Alister keluar dari bagasi sambil membawa papan selancar (yang belum tentu dia bisa pakai), Jayden bawa drone buat dokumentasi liburan, dan Darion... seperti biasa, cuma bawa satu ransel dan auranya yang dingin tapi diam-diam siaga.

Begitu pintu villa dibuka, semua anak langsung berlarian masuk.

“WAAAAAAAH ADA KOLAM RENANG!”

“ADA KITCHEN SET MINI DI KAMAR ANAK!!”

“AKU MAU TIDUR SAMA BUNDA MALAM INI!” teriak Raisa.

“NGGAK! AKU DULUAN BILANG!” balas Jendral.

“Bunda punya empat sisi ranjang. Abang kebagian juga dong,” sahut Julian cool, meskipun sudah mencopot jaket dan rebutan bantal dengan si kembar.

Meteo  hanya menatap semua dengan tatapan polos, sambil meminum jus mangga. Pipinya bulat, matanya berbinar. Dia anak paling damai dari semuanya... sejauh ini sebelum bencana besar datang.

Airin hanya bisa berdiri di tengah ruang utama villa, memegangi pinggang, semua bersikap bebas tanpa harus menyembunyikan, anak-anak juga bersikap seperti seusia mereka berbeda lagi jika di luar dan didepan orang lain, lalu menoleh ke tiga suaminya.

“Mas... kalian yakin ini liburan? Atau ini gladi bersih jadi guru TK?”

Jayden datang memeluknya dari belakang. “Kalau kamu jadi gurunya, aku rela ikut sekolah TK selamanya.”

“Cringe,” komentar Julian sambil lewat.

Alister mendekat dari kiri. “Tapi kan kamu seneng, sayang. Lihat, semua anak senyum. Dan... akhirnya kita semua bisa satu momen lengkap.”

Darion berdiri paling belakang, memeluk dari sisi kanan. “Liburan kita gak sempurna tanpa kamu, Rin.”

Airin terdiam sejenak, lalu tersenyum.

“Ya udah... kita liburan. Tapi ingat—kalau malam nanti ada yang muntah karena kebanyakan makan seafood, kalian bertiga yang gendong ke UGD. Gue mau tidur.”

“TIDAKK!!” seru bertiga bersamaan.

Sore harinya, setelah anak-anak main pasir dan kolam renang, Airin duduk santai di balkon villa sambil minum teh. Angin laut sejuk, langit mulai jingga. Alister muncul membawa camilan, Jayden bawa selimut, Darion bawa... termos kopi dan tatapan tajam buat nyamuk.

Julian duduk di pinggir jendela baca novel, sesekali melirik keluarganya sendiri sambil senyum kecil.

Airin menatap mereka semua... dan hatinya hangat.

Liburan ini mungkin berisik.

Tapi untuk pertama kalinya dalam waktu lama...

Dia merasa utuh.

___________________

Sore mulai merayap menjadi malam. Di teras villa, suara tawa masih terdengar dari kolam renang. Jendral dan Raisa berlomba menyelam. Meteo duduk di pelampung bebek, tertawa tiap kali ombak buatan kecil menyentuhnya. Jayden sibuk mendokumentasikan semuanya dengan drone, sementara Alister dan Darion saling berdebat soal siapa yang paling jago renang padahal belum ada yang nyemplung.

Airin duduk di kursi santai, tersenyum melihat kekacauan penuh cinta itu.

Namun, sesuatu terasa... kurang.

Matanya menyapu sekitar.

Julian? Ada di kursi malas, baca novel sambil sesekali awasi adik-adiknya.

Darxel...?

Airin langsung berdiri.

Matanya menyisir seluruh area kolam, taman belakang, bahkan dekat dapur terbuka. Tak ada.

“Jul, kamu liat Darxel?” tanya Airin cepat.

Julian menurunkan bukunya. “Tadi kayaknya dia jalan ke arah pantai, sendiri.”

Airin langsung melangkah keluar pagar belakang villa yang mengarah ke pantai pribadi. Angin laut meniup rambutnya pelan, dan tak lama kemudian... dia melihat siluet kecil duduk sendirian di batu besar, menghadap laut.

Darxel.

Anak laki-laki itu duduk diam, memeluk lutut. Wajahnya tenang, tapi mata itu... mata yang menyimpan banyak hal.

Airin mendekat perlahan.

“Sayang... dingin lho di sini.”

Darxel tak menjawab, hanya menoleh sebentar, lalu kembali memandang laut. Tapi saat Airin duduk di sebelahnya, pelan-pelan dia menyandarkan kepala ke bahu ibunya.

Airin mengelus rambut Darxel.

“Kamu kenapa duduk sendirian?”

Darxel diam cukup lama, lalu berbisik nyaris tak terdengar.

“Rame... tapi aku gak ngerti caranya ikutan.”

Airin menahan napas.

“Gak apa-apa kalau Darxel gak suka keramaian,” ucap Airin lembut. “Tapi kamu tahu gak... kamu tetap bagian dari mereka. Dari kita.”

Darxel menatap Airin dengan mata yang dalam.

“Mereka teriak-teriak, rebutan peluk, rebutan perhatian...”

Airin mengangguk. “Emang trio drama mereka itu gak ada obat.”

Darxel tersenyum sedikit. “Aku gak bisa kayak mereka, Mom. Tapi... aku tetap sayang sama semuanya.”

Airin menarik napas dalam-dalam dan memeluk Darxel erat.

“Kamu gak perlu teriak atau rebutan buat disayang. Kamu disayang sejak pertama kali kamu buka mata, Darx. Bahkan saat kamu cuma duduk diam begini... Bunda tahu. Bunda ngerasain sayangnya kamu.”

Darxel akhirnya membalas pelukan itu, pelan. Lalu dengan suara kecil ia berkata,

“Aku bikin gelang kerang tadi. Aku mau kasih ke Bunda, tapi... aku gak tahu kapan waktunya pas.”

Airin hampir meleleh.

Darxel membuka saku hoodie-nya, mengeluarkan gelang kecil dari tali benang sederhana. Diikatkan canggung di tangan Airin.

“Ini buat Mommy.”

Airin langsung memeluk Darxel lebih erat lagi. Matanya berkaca-kaca, tapi ia tersenyum.

“Terima kasih, sayang. Ini hadiah paling indah hari ini.”

Dan mereka duduk di sana sampai langit benar-benar gelap, ditemani suara ombak dan detak tenang... yang tak perlu suara keras untuk menunjukkan betapa dalamnya cinta itu.

_________________

Pagi-pagi sekali, sinar matahari baru menyelinap masuk ke sela tirai villa. Burung-burung berkicau, ombak terdengar pelan dari pantai, dan… suara dug dug dug dari dapur mulai memecah suasana.

Airin sedang memasak pancake untuk anak-anak, masih pakai daster santai. Rambutnya digulung seadanya, wajah polos tanpa make-up. Tapi buat seseorang yang sedang mengintip dari balik dinding dapur... dia tetap terlihat sangat berbahaya.

Alister.

Dengan wajah ditekuk seperti anak ayam kehilangan induk, ia berdiri menyandar di dinding sambil menyedot susu kotak anak-anak.

Airin menoleh dan melihatnya. “Eh, Mas, udah bangun? Mau sarapan dulu?”

Alister mendengus. “Tergantung. Ada sarapan buat suami sah, atau semuanya udah dikasih ke Darxel?”

Airin mengangkat alis. “Lho, kok sinis?”

Alister mendekat pelan. “Kemarin kamu peluk-peluk Darxel, duduk lama di pantai, dapet gelang kerang... terus malamnya kamu temenin dia tidur.”

Airin terdiam.

Alister melipat tangan di dada.

“Masalahnya... aku juga mau ditemenin tidur. Aku juga bisa bikin gelang dari kulit kacang. Aku juga bisa diam manis di pantai. Bahkan aku bisa jadi pendiam kalo disuruh!”

Airin nyaris menjatuhkan spatula karena nahan ketawa. “Mas, kamu ngambek karena aku manja-manjaan sama anak kita?”

“Anak kita saingan berat, Rin! Aku ngerasa kayak cowok yang gagal dapetin perhatian cewek karena saingannya terlalu... imut dan menggemaskan!”

Airin mendekat sambil membawa sepiring pancake, lalu menyuapkan satu potong ke mulut Alister. “Kamu tahu gak... aku tetap sayang sama kamu. Mau kamu norak, lebay, atau ngambek kayak sekarang.”

Alister mengunyah dengan malas. “Tapi kamu gak peluk aku semalam.”

Airin menatapnya dalam.

“Maaf ya... semalam aku pengen peluk anak yang paling diam. Sekarang aku pengen peluk yang paling berisik.”

Dan tanpa peringatan, ia langsung memeluk Alister erat dari depan.

Alister diam sejenak.

Lalu... pelan-pelan, dia melingkarkan tangan ke pinggang Airin, menyandarkan dagunya di bahu istrinya.

“Masih cinta, kok.”

“Yakin?”

“Yakin banget. Tapi boleh minta bonus cium  biar hati Mas sembuh total?”

Airin mengecup bibir  Alister pelan. “Cuma satu?”

Alister langsung semangat. “Bisa nego ya??”

Dan dari jauh, Jayden lewat  dan komentar, “Kalau ngambek dapat ciuman, aku juga mau ngambek!”

Darion menyusul dengan kopi di tangan, “Cemburu sama anak sendiri... dasar Alister.”

Alister mendelik. “aku yang duluan nikah sama dia, kalian semua cuma rebutan slot manja!”

Airin hanya bisa menggeleng dan tertawa.

Dalam keluarga mereka... cinta itu tidak selalu tenang. Tapi selalu terasa penuh.

Setelah insiden Alister ngambek manja pagi-pagi dan sukses dapat pelukan + ciuman, suasana villa sempat tenang… sampai dua makhluk paling gampang triggered mulai merasakan “kok gue gak dapet bagian”.

Jayden makan sambil manyun kayak anak ayam kehilangan nasi goreng.

Darion duduk di teras sambil membaca buku, tapi halaman yang sama dibaca 6 kali karena dari tadi matanya melirik Airin yang sibuk membantu Jendral dan Raisa memilih baju renang.

Keduanya diam. Tapi... aura ngambek mereka membara.

Alister, yang baru keluar dari kamar habis mandi dengan wajah segar, langsung sadar dan bisik ke Airin, “Yang… dua bocah itu mulai panas.”

Airin mendesah. “Udah kuduga. Kalau satu ngambek, dua lainnya pasti nyusul.”

Jayden meletakkan sendok ke mangkuk  dan berdiri. “Aku… mau jalan-jalan sebentar. Sendiri. Di tepi pantai. Biar tidak mengganggu kehidupan rumah tangga orang.”

Airin tertegun. “Lah, ini rumah tangga kamu juga, Mas.”

Jayden memutar badan dramatis. “Mungkin... tapi aku sadar posisi. Airin kan udah milih Alister buat dapet pelukan pagi ini. Aku? Cuma figuran.”

BRUK!

Darion menutup bukunya.

“Jay, stop lebay.”

“Aku gak lebay! aku hanya terluka, Darion!”

Alister terkikik. “Yang, kamu bikin Jayden jadi sinetron jam tiga sore.”

Darion berdiri pelan, menatap Airin dengan ekspresi tenang tapi tajam.

“Kalau Jayden lebay, aku enggak.”

Airin menatapnya. “Enggak?”

Darion berjalan mendekat. “Enggak. aku gak perlu nangis atau ngomel. aku cuma... akan diem. Biar kamu tahu rasanya dicuekin orang yang biasanya selalu standby.”

Alister bersiul pelan. “Sss… cold revenge, ni anak.”

Jayden duduk di sofa, memeluk bantal. “Airin gak sayang kita lagi. Dia udah lupa kita pernah susah bareng pas ngumpet di kamar mandi buat kabur dari keluarga besar.”

Airin akhirnya berdiri. “Okay, cukup. Kalian berdua ke sini.”

Jayden dan Darion saling pandang. “Kenapa?”

Airin memeluk mereka berdua sekaligus. Satu tangan merangkul Jayden, satunya lagi merangkul Darion. Lalu mencium bibir keduanya secara bergantian.

“Jangan pernah mikir aku sayang salah satu doang. Kalian semua... penting. Dan kadang, aku juga butuh kalian peluk balik tanpa harus aku minta dulu.”

Jayden langsung memeluk erat, wajahnya nempel di leher Airin. “Maaf... aku drama.”

Darion cuma berdeham, tapi pelukannya gak kalah erat. “aku gak bakal diem lagi. Gak kuat.”

Alister ikut nimbrung, peluk dari belakang. “Geng peluk rame-rame aktif!”

Julian yang baru keluar dari kamar langsung balik badan. “Not this cult again. Gue gak mau lihat pelukan tim bapak-bapak mesra.”

Meteo berdiri dari kursinya, pelan-pelan ikut peluk kaki Airin sambil bilang, “Aku juga mau peluk!”

Raisa dan Jendral gak mau kalah. Mereka loncat  sambil teriak, “PELUK MASSAAAAAAL!”

Dan jadilah satu villa dipenuhi pelukan, teriakan, dan tawa.

Mereka seperti kekacauan hidup... yang terasa utuh.

1
Noey Aprilia
Jd makhluk tu mnusia atw bkn????
trs knp raisa yg d incar???
fioferyyfely_!!!🐰🐹🐶🦊🦁🐬🐻
tanggung jawab lu thor, gw Ampe nangis+nahan malu, masa lagi beli mie ayam trus baca ini malah nangis mana diliatin kakek nenek yg beli juga lagi, pliss ni gw langsung buang muka Krn malu
sahabat pena
Luar biasa
Noey Aprilia
Ankmu krang 2 airin....
tar mreka iri loh krna ga bs kmpul,mskpn d rmh skt....
Aries R
seru bgt cerita y thor,,,tp maaf thor bhs binatang y bs tlg dkurangin y,,🙏🙏
Lilia_safira
ayo semangat .. update terus ya thor
Noey Aprilia
Kaannn.......bnr....
julian bkln bbak blur sm preman sklahnya....
airin pst cpe....apalgi ankny jg skit,tp dia hrs kuat.....smngttt....
Noey Aprilia
Nsibmu y jul.....
d rmh d jailin adeknya,d sklah msti ngadepin preman.....🤣🤣🤣
Noey Aprilia
Dfnisi ibu kuat y airin....
tnpa tkut dia kluar sndrian dmi mncari anknya,mskpn bkn ank kndungnya....
Noey Aprilia
Hhhmmm....
msih pnuh msteri....mreka pst pnya rhsia msing2.....🤔🤔🤔
Noey Aprilia
Airin mh udh tabah kn y sma 5 ank plus 3 suami???jd ga prlu lg d ksih nshat sbar....
🤣🤣🤣
Noey Aprilia
Mngkn darxel reinkarnasi,jd dia tau kjdian msa lalu atw kjdian d msa dpn....
Noey Aprilia
Kbyang dong y 3 suami.....
mna psesif smua....
Noey Aprilia
Hai kk....
Aku udh mmpir....slm knal....
So,airin jd ngasuh 7 ank y,yg 3 bayi gorila....yg 4 bnrn ank2....kbyang dong pusingnya gmna?????
penulismalam4: terimakasih, syangku
total 1 replies
Fang yin
bagus sekali ceritanya
penulismalam4: terimakasih
total 1 replies
mom'$ nji
up yg banyak thor
penulismalam4: siap ndoro
total 1 replies
Fang yin
seru
Fang yin
lanjut kerenn ceritanya
mom'$ nji
agk bingung thor ni q baca nya kos dr suami 3 skrng da lagi aja anak nya 😅😅
mom'$ nji: siap thor dtunggu up bnyak nya
penulismalam4: nanti juga tau sayang,sabar aja ya nunggu certa nya
total 3 replies
mom'$ nji
da ada ja kelakuan rendom nya lucu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!