Livian Caleste Armand,ia mengira bahwa sebuah pernikahan dengan sahabatnya membuatnya dia bahagia meski ia tidak lagi mempunyai keluarga,ia mengira bahwa ia sudah benar-benar mengenal sang sahabat yang kini menjadi suaminya,ia mengira bahwa ia memiliki keluarga yang harmonis sampai hari tua.
tanpa di sangka setelah 6 bulan pernikahan mereka,suaminya malah meminta cerai karena tidak memiliki perasaan padanya.
namun ia juga tidak bisa menolak pria yang ia cintai itu,oleh sebab itu ia meminta sang suami memberikan waktu seminggu baginya sebelum menandatangani surat cerai.
suaminya menyetujui nya tanpa tau bawa Livian sedang menyusun rencana dalam seminggu untuk mengambil sesuatu darinya untuk menemani masa hidup livian ketika berpisah nanti.
setelah livian berhasil mendapatkan apa yang ia mau ia pergi lenyap dari negara itu dan 6 tahun kemudian ia kembali sebagai seorang model dengan dua anak kembar.
siapakah dua anak kembar itu?? apakah livian sudah menikah??atau malah........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1
langit sore menyelimuti kota dalam rona jingga nya yang menenangkan bagi siapapun yang menatapnya.
di atas balkon kamar mansion yang bertingkat 3 itu seorang wanita bersandar dan menatap langit sore yang menenangkan kegundahan di hatinya.
"hufff"terdengar helaan napas dari wanita itu yang menandakan ada sesuatu yang membuat hatinya sesak.
Wanita itu bernama Livian Caleste Armand,wanita berusia 24 tahun yang memiliki paras yang cantik dan sempurna namun,tidak sesempurna kehidupan rumah tangganya.
Livian menikah dengan sahabat nya, sahabat sedari kecil. Ia menikah dengan sahabat nya di karenakan ia menjadi anak yatim-piatu tanpa keluarga,oleh sebab itu orang tua dari sahabat nya mengajukan mereka menikah agar livian mendapatkan keluarga.
Livian yang sedari dulu memang menyimpan perasaan terhadap sahabat prianya itu menyetujui pernikahan itu. Ia berharap bisa bahagia bersama suami dan keluarga suaminya.
Berbeda dengan Livian,suaminya Alaric Leovius Montrevier ia tidak memiliki perasaan apapun terhadap Livian.
Sejak pernikahan Livian dan Alaric, Alaric malah semakin dingin terhadap Livian,hanya di depan keluarga nya saja Alaric berpura-pura romantis bersama sang istri.
Namun, Livian yang sudah terlanjur di butakan oleh cintanya kepada Alaric menganggap perubahan sikap Alaric itu karena sang suami kelelahan bekerja.
Ya Alaric memimpin 2 perusahaan besar dan membantu 2 perusahaan yang di wariskan kepada dirinya dan sang adik,2 perusahaan yang di wariskan oleh orang tuanya kepada dia dan adik perempuannya yaitu perusahaan pertama Produk kosmetik ternama dan satunya perusahaan entertainment.awalnya Alaric menolak karena sudah memiliki perusahaan sendiri,tetapi sang adik yang berprofesi sebagai seorang dokter merasa kurang tertarik dengan perusahaan orang tuanya jadi ia memberi pilihan pada sang kakak membantunya atau dia melepaskan tanggung jawabnya sepenuhnya atas perusahaan dan menyerahkan nya kepada sang kakak.sedangkan 2 perusahaan besar lagi di punyai oleh Alaric yang ia bangun dari kerja kerasnya, perusahaan pertama di bidang Engineering dan satunya bergerak di bidang IT.
Dan yah Livian mengerti akan hal itu,ita berusaha menjaga perasaan dan mood suaminya dan tidak pernah memaksakan keinginannya karena ia tau bahwa suaminya itu tidak suka di paksa.
Namun yang membuat hati Livian menjadi resah karena berulang kali ibu mertua nya menanyakan kabarnya tentang apakah ia sudah hamil atau belum setiap kali ibu mertuanya datang ke mansion mereka.
Hal tersebut membuat Livian merasa resah karena belum juga bisa memberikan sang mertua cucu, padahal mertuanya itu sudah kepingin sekali mempunyai cucu namun, apalah dayanya Alaric, suaminya tidak pernah menyentuhnya selama 6 bulan perjalanan hidup pernikahan mereka.
"apa aku harus memaksa AL buat melakukan hal itu??tidak,tidak.AL gak akan suka bisa-bisa aku di marahin entar"ucap Livian.
"huff tidak apa-apa Liv,kamu bisa perlahan-lahan saja tunggu suami mu memiliki waktu luang kamu bisa membicarakan nya.huffff untuk sekarang kamu harus berbahagia kerena kamu memiliki rumah tangga bersama orang yang kau cintai"ucap Livian menguatkan dirinya sendiri.
Terlihat mobil sang suami memasuki pekarangan mansion.
Wajah livian berseri melihat sang suami keluar dari mobil bersama dengan asisten pribadinya yang bernama Edgar Beaumont,sepupu Alaric.
Livian langsung keluar dan turun dari kamarnya menuju ke lantai utama menyambut sang suami.
Tampak Alaric berjalan sambil melonggarkan dasinya dan membuka jasnya tak ada senyuman di wajah tampan itu hanya ekspresi datar saja, Livian langsung menghampiri sang suami.
"kamu sudah pulang,sini ku bawakan jas mu ke atas"ucap Livian.
Alaric menatap sebentar Livian sang istri lalu menyerahkan jasnya kepada livian kemudian menatap sekeliling.
"mommy dimana??"ucap Alaric datar.
"aahh mommy tadi mendadak pergi ke prancis untuk menyusul Daddy.Kata mommy dia dan Daddy akan pulang tahun depan,jadi dia menitip salam melalui ku"ucap Livian.
"oh"
"ah iya aku sudah memasak makan malam,aku harap kita bisa makan malam bersama"ucap Livian.
"wahh keb...."belum selesai Edgar berbicara sudah di sela oleh Alaric.
"tidak,kami sudah makan di kantor, bukankah sudah ku katakan jangan memasak untuk ku,karena aku tidak memakannya"ucap Alaric datar namun merupakan sebuah tamparan bagi Livian,tapi Livian sudah terbiasa dengan sikap dingin Alaric yang sudah menjadi makanan nya selama 6 bulan ini.
Livian berusaha tegar menghadapi suaminya itu karena cintanya, meskipun suaminya itu bukan seperti dulu yang pengertian,murah tersenyum,memeluknya saat sedih,dan melindunginya dari orang-orang jahat.
Livian berharap ini hanyalah fase dimana ia harus beradaptasi dengan tantangan rumah tangga nya.
Alaric pergi berjalan menuju sofa dan duduk di sana sambil membuka ponselnya sedangkan Edgar pamit untuk pergi ke kamarnya yang biasa di tempati nya saat bermalam di rumah Alaric.
"ooh baiklah,aku ke atas dulu"ucap Livian sambil memeluk erat jas suaminya itu, Livian berbalik dan ingin pergi ke kamarnya namun Alaric memanggil nya.
"Livi"panggil Alaric sambil menatap datar Livian.
"ya??"
"aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu"ucap Alaric datar sambil menutup ponselnya dan meletakkan nya dia atas meja.
"a-aku juga"cicit Livian.
Alaric hanya mengangkat sebelah alisnya.Livian datang mendekat dan duduk di sofa di depan Alaric.
Livian merasa gugup dan juga merasakan firasat buruk ia berusaha meremas celananya untuk menghilangkan kegugupan nya.
"aku ingin kita cerai"ucap Alaric yang membuat Livian sontak terkejut dan menatap sang suami dengan tatapan tak percaya.
"a-ap??"ucap Livian dengan suara yang lirih dan bergemetar.
Alaric mengalihkan pandangannya.
"aku minta maaf Livi,Aku tidak bisa berpura- pura lagi.Aku tidak pernah mencintaimu, Liv. Aku menikah dengan mu karena di paksa oleh mommy dan Daddy bukan karena aku dengan suka rela,jujur awalnya aku berusaha menerima pernikahan ini karena kau adalah sahabat ku.Tapi ternyata......tidak bisa"ucap Alaric.
"dan aku yakin kau sudah menyadarinya melalui sikap ku bukan?,mengingat kebaikan apa yang selama ini di lakukan oleh orang tua mu kepada keluarga kami,daripada kau tersakiti dengan sikap ku lebih baik kita berpisah dan memiliki kehidupan masing-masing"ucap Alaric.
"hiks jadi selama ini kamu terpaksa menikahi ku hiks"ucap Livian tersenyum kecut sambil terisak.
"ya,dan kau tau aku tidak suka di paksa"ucap Alaric datar.
"kita bisa menyelesaikannya dengan cara baik-baik,aku sudah menyiapkan surat cerai dan kau tinggal menandatangani nya.Surat itu ada di laci nakas di kamar"ucap Alaric.
Livian memejamkan matanya menelan rasa sakit itu,air mata itu terus merembes keluar dari kelopak matanya.
setelah beberapa saat Livian membuka matanya dan menatap langsung ke mata sang suami yang pernah ia cintai sampai saat ini.
Orang yang pernah Livian percayai lebih dari siapa pun,orang yang bisa dekat dengannya dan dapat melindunginya.
Namun hari ini ia menelan rasa pait dimana orang itu melontarkan kata-kata yang membuat hatinya tersayat.
"Berikan aku waktu seminggu,hanya seminggu saja hiks setelah itu aku akan menandatangani surat cerai kita. Ku mohon"ucap Livian.
TBC(to be continued (bersambung/berlanjut) ).
Jangan lupa like, coment,sher, subscribe,and nilai karya author yah sesuai kepercayaan aja🥰🥰
congratulation Thor...
terimakasih sudah bisa membaca cerita nya ini.. sukses selalu untukmu 😘🤗🤗🤗