NovelToon NovelToon
Hanya Ibu Dari Anakmu

Hanya Ibu Dari Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Percintaan Konglomerat
Popularitas:190.7k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Safa, gadis dari kalangan atas terpaksa menawarkan diri untuk menjadi istri dari Lingga, seorang CEO terkemuka demi menyelamatkan Perusahaan orang tua angkatnya.

"Ayo kita menikah. Aku akan melahirkan anak untukmu, asal kamu mau menolong Papaku"

"Kau yakin mau menikah dengan ku?"

"Aku yakin!"

Safa menjawabnya dengan tegas. Tanpa memikirkan suatu saat nanti hatinya bisa goyah dan mencintai Lingga.
Tapi sayangnya hati Lingga telah mati, dia hanya mencintai Asyifa tunangannya yang telah meninggal dunia. Lingga menikah hanya karena paksaan orang tua serta untuk melahirkan penerus keluarganya.

"Dia sangat mencintai anaknya, tapi tidak dengan wanita yang melahirkan anaknya" ~ Safa ~

Bagaimana nasib Safa saat Lingga pulang membawa wanita yang wajahnya begitu mirip dengan Asyifa? Apa yang akan Safa lakukan disaat dia sendiri sedang berjuang antara hidup dan mati?
Akankan Safa bertahan atau merelakan suaminya bahagia dengan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku tak segila itu!

Safa membaringkan Kendra yang telah selesai menyu*u di atas ranjang. Dia membiarkan bayi yang baru berusia tiga hari itu bebas bergerak dan menggeliat di atas ranjang meski gerakannya masih sangat lembut.

Dia menatap putranya yang saat ini seolah sedang menatap kearahnya. Telunjuk Safa ia selipkan diantara telapak tangan kecil yang berwarna kemarahan itu. Genggaman kecil di jari telunjuknya dari Kendra membuat Safa tersenyum.

"Apa benar kalau Mama mulai mencintai Papa kamu Ken?" Safa mengajak putranya bicara.

"Tapi gimana caranya Mama bisa jatuh cinta sama pria sedingin Papa mu itu?" Heran Safa.

Tapi katanya, cinta datang karena terbiasa dan tidak diduga-duga. Meski sikap Lingga sedingin es, namun ternyata Safa tak bisa menolak pesona seorang Lingga.

"Beruntung sekali wanita yang dicintai Papa kamu itu, dia pria yang setia. Meski sikapnya dingin, tapi sebenarnya dia baik"

Kenapa Safa menilai Lingga adalah pria yang baik?

Kalau seandainya Lingga hanya menginginkan seorang keturunan dan tidak memikirkan menyakiti orang lain, pasti sejak awal Lingga tidak akan pernah menolak perjodohan mereka.

Pastinya Lingga akan mengajukan sebuah kesepakatan seperti yang Safa lakukan. Atau mengajak Safa melakukan pernikahan kontrak, kemudian menceraikan Safa setelah Safa memberinya keturunan.

Kalau Lingga bukan pria baik, tentu saja Lingga tidak akan menafkahi Safa, membiayai operasi jantung Papanya Safa, Lingga juga tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan Papanya Safa sampai menggaji asisten rumah tangga untuk rumah Safa.

Lingga juga masih memikirkan anak mereka, di mana Lingga tidak ingin anak mereka kehilangan sosok Ibu, makanya dia tidak pernah mengatakan ingin menceraikan Safa meski hal itu bisa saja terjadi.

Tapi untuk sikap dingin Lingga selama ini, Safa mengira kalau Lingga sengaja menjaga jarak darinya karena Lingga belum bisa melupakan Asyifa. Pria itu terlalu mencintai tunangannya hingga tak bisa membuka hati. Mungkin kalau Safa berada diposisi Lingga, dia akan melakukan hal yang sama. Dimana saat hatinya sudah mati, pasti akan sulit untuk membuka hati lagi.

Kalau soal mengabaikan, Lingga juga tak sepenuhnya benar-benar mengabaikan Safa. Lingga ingin Safa tetap sehat selama mengandung. Dia tidak diperbolehkan melakukan apapun yang membuat Safa kelelahan. Bahkan saat ini Lingga mempekerjakan suster untuk membantunya merawat Kendra agar Safa tidak kerepotan saat Lingga tak ada dirumah. Meski semua itu terlihat hanya untuk anaknya saja, namun itu salah satu bentuk perhatian dari Lingga secara tidak langsung.

Lingga juga selalu menemaninya periksa ke dokter kandungan. Kemudian, permintaan Safa yang dituruti Lingga saat Safa meminta Lingga memberikannya es krim beberapa hari sebelum dia melahirkan. Juga sigapnya Lingga ketika Safa merintih kesakitan karena air ketubannya sudah pecah.

Lingga juga tidak pernah menyakitinya sama sekali baik dengan tangan atau kata-kata kasar. Hanya sikapnya saja yang kelewat dingin.

"Kalau Mama memang mencintai Papa kamu, apa itu salah Ken?" Safa mengusap pipi Kendra dengan jarinya.

Cklek...

Safa menoleh karena pintu kamarnya terbuka. Lingga muncul dari sana dengan wajah yang sudah terlihat segar. Harumnya sabun langsung tercium di hidung Safa dari kulit Lingga yang sudah segar.

Ternyata pria itu langsung membersihkan diri sebelum menghampiri putranya. Tapi Safa langsung memalingkan wajahnya karena Lingga hanya mengenakan celana pendek saja tanpa menutupi tubuh bagian atasnya.

"Tante Ana sudah pulang Mas?"

"Sudah" Jawab Lingga dengan singkat tanpa ada niatan untuk memberikan umpan balik.

Lingga mendekati Kendra yang masih terjaga. Kini bayi kecil itu berada di antara kedua orang tuanya. Safa duduk di tepi ranjang serahkan Lingga berbaring di sisi seberangnya.

"Aku pompa asi dulu ya Mas" Safa merasa canggung ketika di posisi seperti ini. Pasalnya tak ada hal yang bisa ia bicarakan dengan Lingga. Jadi dia memilih untuk menghindar.

"Kau mendengar apa yang aku katakan dengan Juna tadi?" Safa yang sudah beranjak terpaksa berhenti meski dia tak membalikkan badannya sama sekali.

"Kak Juna tau tentang pernikahan kita yang hanya didasari sebuah kesepakatan?" Safa bertanya dengan posisinya yang masih sama, yaitu membelakangi Lingga.

"Hmm" Gumam Lingga.

Sejak tadi rasanya Safa malu sekali saat berhadapan dengan Juna. Pria itu pasti berpikir jika Safa rela menjual dirinya demi uang.

"Dia memintaku untuk melepaskan mu. Kalau kau memang mau terlepas dari semua ini, aku tidak akan menahan mu".

Safa meremas dressnya. Rasanya sakit sekali saat Lingga sama sekali tak ada niatan untuk menahan dirinya. Minimal Lingga mengatakan pada Safa untuk bertahan demi anak mereka.

Sekarang Safa sadar, perasaan aneh yang ia rasakan belakangan ini adalah cinta. Kalau bukan cinta, kenapa hatinya terasa begitu sakit hanya karena ucapan Lingga.

"Kalau memang aku ingin terlepas dari semua ini, rasanya tidak mungkin aku pergi di saat anak yang aku lahirkan masih sangat membutuhkan ku, dia bahkan masih merah. Aku tidak segila itu meski kita hanya menikah demi menghadirkannya ke dunia ini" Safa berusaha mati-matian agar suaranya yang sudah bergetar itu tidak disadari oleh Lingga.

Safa memilih pergi dari kamarnya untuk menyembunyikan air matanya yang sudah lebih dulu menetes sebelum dia keluar dari sana.

Dia menyendiri di kamar yang telah Lingga persiapkan untuk Kendra. Dia tersedu-sedu sendirian di kamar itu sembari melihat asinya yang menetes begitu banyak.

"Bahkan asi ku saja sederas ini, kalau aku pergi, ini semua untuk siapa kalau bukan untuk anakmu?" Safa mengusap air matanya yang tak mau berhenti menetes.

"Aku juga tidak mau meninggalkan putramu itu. Meski dia dari benihmu, tapi aku yang mengandung dan aku yang melahirkan. Tidak ada satupun orang di dunia ini yang mengalahkan ikatan batin seorang Ibu dan anak meski dia hanya anak mu"

Sekarang Safa semakin yakin dengan perasaannya sendiri. Padahal dari awal dia sudah membentengi hatinya agar tidak mencintai Lingga. Dia selalu memperingati dirinya sendiri agar tidak main hati. Tapi apa daya ketika cinta sudah bersemi dengan sendirinya. Safa pun tak bisa mengelak lagi. Semuanya menjadi lemah dan berantakan karena satu kata itu.

Safa kembali ke kamarnya setelah beberapa waktu berlalu. Dia juga sudah mencuci wajahnya agar tidak terlihat kalau dia habis menangis.

Dengan perlahan Safa mendorong pintu kamarnya. Takut jika dia mengagetkan Kendra yang bisa saja sudah tertidur dengan Papanya.

Tapi apa yang ia lihat saat ini membuat Safa tersenyum, Kendra tampak begitu nyaman berada di atas dada Papanya. Safa seolah melupakan rasa sakit yang ia rasakan tadi. Diam-diam Safa menggunakan ponselnya untuk mengambil foto dua orang yang ia sayangi itu.

"Mungkin mulai sekarang, melihat kalian seperti ini adalah kebahagian ku" Safa tersenyum menatap foto yang sudah ia ambil di ponselnya.

*

*

Jangan pada salfok yaaa!!!! ☺

*

1
Yhenny Pudji
ncene edan, mak e syifa
hmmm muncul dri otak sbelah mna pikiran sperti itu
Rina Wati.S
jgn takut safa, emang itu kenyataan. kamu harus jd wanita yg kuat.
Uthie
siapa tuhh yg terang-terangan berkata begitu 🤨😡
sryharty
kalo lingga marah berarti lingga laki2 bloon,,
Andriyani Lina
mudahan saja Lingga dengar ucapan dari mamanya siyfa.
Ari Atik
hemmmm...
selalu terbawa suasana aqnya....

next..
mur:ciyuah
sabar safa...emang benar apa yg km ucapkan .benar bagi kami tapi blm tentu benar bagi mereka..karna fikiran kita waras...semoga lingga bisa nerima km apa adanya...
Jumi🍉
Ngapain kamu takut sama Lingga, lebih bagus malahan kalau Lingga tahu dan mendengar semuanya jadi dia tahu gimana kelakuan mantan calon mertuanya...😤
dyah EkaPratiwi
bagus Safa, semoga g marah ke safa
Ari Atik
nah kan lingga datang....

kyaknya ada sesuatu deh dg lingga....
dyah EkaPratiwi
mantan calon mertua ya yg dtg
Purnama Pasedu
kamu tagas safa
mur:ciyuah
suara siapa sih itu judes buanget.....ya wajarlah seorang istri sah.mengharapkan cinta suaminya....
Purnama Pasedu
bisalah
Ari Atik
kren ceritanya....

semau kryamu aq suka thor,menurutku novelmu bagus semua,aq sudah bca semuanya...

terus semangat ..../Good/
Nar Sih
semagatt safa ,jgn takut selama kmu bnr
Threeanie
ga usah takut Safa hrsnya Lingga bangga punya istri km yg bisa jg nama baiknya,,disaat Lingga belum jujur dngn perasaannya ke km 😁🤗
Ari Atik
sebenarnya lingga ini baik orangnya,tapi....
tak taulah,apa mungkin ada sesuatu yg mssih disembunyikn olehnya...

aq tunggu kejutan nya drimu thor...
lanjut.....
Ari Atik
semakin nangis aq bacanya....

baca maraton dri tadi sdah mau mwek,eh sekarang akhirnya ndak tahan.../Sob//Sob/
Ari Atik
kenapa aq nangis ya baca part ini,aq ngerasa jadi safa,dan itu brrat sekali...

ada apa dg lingga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!