NovelToon NovelToon
The Antagonist Transmigration

The Antagonist Transmigration

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nidia

Gilda terbangun di tempat yang berbeda dengan tubuh dan rupa yang berbeda juga. Tubuh tokoh antagonis dari novel yang dibacanya. Seorang wanita bernama Scarlett tak henti-hentinya mengejar pria yang menjadi kekasih saudara tirinya. Felix, pria tampan dan berkharisma yang selalu dipuja oleh kaum hawa. Ia melakukan semua cara agar bisa merebut pria itu dari saudara tirinya mulai dari mengancam hingga melukai saudara tirinya. Bahkan di akhir cerita Scarlett mati terbunuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Frank Tidak Pernah Salah

Seorang wanita mengetuk ruangan Scarlett. Wanita itu adalah Kepala divisi keuangan. Setelah mendapat izin dari Scarlett, wanita itu lalu masuk.

"Saya ingin mengantarkan berkas laporan keuangan perusahaan satu bulan ini," ucap Emma menatap Scarlett sinis. Entah apa yang membuatnya begitu. Dan Scarlett menyadarinya.

"Letakkan di meja," kata Scarlett melirik name card wanita di depannya.

"Sampaikan pada Pak Frank kami butuh pencairan keuangan, beberapa divisi lain membutuhkan peralatan yang baru. Team ku sedang membuat laporannya. Saya akan mengantarnya besok," kata Emma sarkas. Scarlett menatap nyalang wanita di depannya. Sungguh pertemuan pertama yang tidak menyenangkan.

"Pak Frank meminta anda untuk membuat laporan keuangan selama 3 bulan ini dalam bentuk grafik," ucap Scarlett. Emma mengerutkan keningnya. Bukankah kemarin ia sudah membuatnya.

"Saya sudah membuatnya kemarin dan menyerahkannya pada sekretaris lama. Kenapa Pak Frank memintanya lagi."

"Tanyakan saja padanya," kata Scarlett santai membuka berkas-berkas yang di antar oleh Emma.

"Laporan pajak perusahaan tidak ada di sini. Apa kalian belum meyelesaikannya?" tanya Scarlett menatap Emma.

"Perhatikan dengan baik, saya bahkan sudah mengeceknya dua kali sebelum menyerahkannya," balas Emma tidak suka melihat Scarlett. Seharusnya dia yang menjadi sekretaris mengingat sekretaris yang lama mengusulkannya pada Alden. Emma cukup dekat dengan sekretaris yang lama. Saat sekretaris lama ingin cuti, Emma ditawarkan untuk menjadi penggantinya. Dan ternyata wanita di depannya yang menjadi sekretaris. Entah apa yang membuat Alden tiba-tiba merekrut Scarlett.

"Mataku belum rabun. Silahkan periksa jika kamu tidak percaya," Scarlett memberikan kembali berkas itu pada Emma.

"Kembalilah setelah semuanya lengkap dengan laporan peralatan yang sudah defisit," ucap Scarlett mengusir halus Emma.

Emma membuka berkasnya, Scarlett benar. Laporan pajak perusahaan tidak ada. Seketika ia merasa malu. Sepertinya berkas itu tinggal di mejanya. Tidak biasanya ia teledor seperti ini. Emma lalu pergi dari ruangan Scarlett.

"Dasar wanita aneh, baru pertama kali bertemu sudah mengajak berantem," gumam Scarlett.

Scarlet bangkit dari kursinya untuk membuat kopi Frank. Sebelum pergi ia menyimpan file di laptopnya. Scarlett keluar dari ruangannya membawa catatan kecilnya berisi schedule atasannya hari ini.

Tak lama kemudian, Scarlett mengetuk ruangan Frank. Setelah pria itu mengizinkannya, ia lalu masuk ke dalam.

Scarlett melihat atasannya sedang sibuk dengan tumpukan berkas di mejanya.

"Kopi anda Pak," ucap Scarlett meletakkan kopi dan potongan beberapa buah di meja Frank.

"Jadwal saya hari ini," kata Frank fokus melihat lembaran berkas di mejanya.

"Jam 1 siang ada rapat dengan divisi marketing Pak. Jam 3 sore rapat dengan pengurus cabang Pak," kata Scarlett menatap Frank yang terlihat dua kali lebih tampan dari biasanya saat sedang fokus seperti itu.

Ceklek...

Pintu terbuka, Scarlet menoleh. Melihat Alden berjalan mendekati mereka. Alden masuk begitu saja tanpa izin. Menandakan pria itu bukanlah orang sembarangan.

"Alden, hubungi restauran biasa untuk Reservasi.Tiga orang dewasa jam 7 malam!" perintah Frank.

"APA? Hanya untuk mengatakan itu saja kamu bahkan menyuruhku datang ke perusahaan," ucap Alden kesal. Pasalnya ia sedang dalam perjalanan menemui kekasihnya saat Frank menghubunginya dan memaksanya datang ke perusahaan.

"Aku bahkan belum sempat mengabari kekasih ku. Dia pasti sudah menungguku. Kamu bilang ini urusan urgent," ujar Alden ingin sekali meninju pria di depannya itu. Frank memang sulit ditebak.

"Aku tidak tau itu," balas Frank dengan santainya seolah tidak bersalah. Yap, Frank tidak akan pernah salah. Jika dia salah kembali ke pasal satu. Frank tidak pernah salah.

1
🍌 ᷢ ͩ🍁Angel𝐀⃝🥀❣️
ku rasa Frank main gila dii belakang mu dah
Musa Johnathan
bagus ceritanya
HelenLife Sihombing
baguss cerita ya ringan, ngk neko😄. makasih thor
Erna Masliana
preng preng pelik
Erna Masliana
nah sudah kubilang dengarkan informasi apapun.. dari informasi tersebut bisa untuk mengambil langkah
Erna Masliana
lebih cepat lebih baik Scar
Erna Masliana
udah biarkan Frank.. memang harus dikasih pelajaran s Felix ini
Erna Masliana
bagus jangan pernah tinggalkan Scarlett sendiri..ke toilet pun kamu harus antar.. biasanya di pesta kayak gini toilet itu selalu mengandung insiden
Erna Masliana
nah manfaatin pacar keren mu
Erna Masliana
Sofie lebih waras
Erna Masliana
wow Frank 👏👏👏👏👍
Erna Masliana
makanya nurut Scarlett..bantah bae
Erna Masliana
manfaatin status mu manfaatin jabatan juga .. mumpung y 😁😁
Erna Masliana
harusnya kamu gali informasi biarkan saja Anneth bicara..Mia menjelekkan mu atau membelamu itu akan menentukan langkahmu kedepannya... kenapa sih susah banget denger penjelasan
Erna Masliana
ya menikahlah dg Frank secepatnya sudah paket komplit Frank.. kecuali Frank dunia Gilda egois dia..maruk
Erna Masliana
Scarlett kamu bego y . sudah jelas Felix selalu cari cara supaya dekat kamu dan bukannya kamu ingin menjauh setidaknya menghindar dari Felix agar tidak jadi masalah kedepannya.. bukannya kamu ingin bertahan hidup
Erna Masliana
ngapain bohong keenakan jahat nya kalo bohong.. padahal bisa tuh dimanfaatin status pacaran sama Frank biar si Felix juga gak seenaknya
Erna Masliana
maen ke club mah emang resiko nya gitu.. sudah sangat wajar dikira pelacur atau wanita gampangan
Erna Masliana
kok Alden bukannya Alden asisten Frank
Erna Masliana
kamu nya aja yang bengong.. terpesona tapi jangan malu-maluin lah.. satu lagi jangan terlalu pasrah ke s Felix
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!