Novel kedua author ❤️
Bacaan Romantis komedi. Awas senyum-senyum nggak jelas!!! Penuh keuwuan dan kebucinan.
Kimmora, gadis jutek yang sangat benci diatur, tiba-tiba terbangun dari pingsan dan harus menikahi laki-laki yang merupakan anak dari sopir papanya. Kimmy yang cantik dan kaya, tak ingin dunia tahu jika dia sudah menikah, apalagi Arsen jelas tidak selevel dengannya. Saat Kimmy masih membenci suaminya, cinta dari pria lain datang menghampirinya. Mampukah Arsen membuat Kimmy bertahan dan mencintainya?
Ketika mereka baru merasakan indahnya pernikahan, fakta masa lalu mereka mulai terungkap. Siapakah Kimmy dan Arsen yang sebenarnya?
follow ig penulis: @ittaharuka
Selamat membaca Sayang-sayangnya Kimmy-Arsen 😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Sahabat itu, makhluk paling unik yang pernah ada, menurutku. Saat aku tertawa, mereka yang pertama bahagia. Saat aku menangis, mereka yang selalu ada untuk merangkul pundak.
Namun, dua sahabat minim akhlak itu selalu membuat keributan setiap kali aku melakukan sesuatu yang salah. Seperti saat ini, seorang gadis cerewet bersama pendukungnya, masih setia meluapkan kekesalannya padaku yang tak kunjung mengakui perbuatanku.
"Gue abis kerokan, jadi wajarlah merah,” jawabku masih berusaha mengelak saat Nana si gadis cerewet itu melayangkan tuduhannya padaku, setelah melihat bekas merah di leherku.
Semua ini gara-gara Arsen. Laki-laki mesum itu pasti sudah sangat mahir melakukan hal menggelikan itu. Dia pasti dengan sengaja meninggalkan jejak mesumnya di leherku untuk mengacaukan hubunganku dan Dion.
Ah, Dion! Lagi-lagi masalahku belum juga bertemu titik terang. Apa kami harus putus? Apa aku harus menerima Arsen? Bagaimana kalau Arsen kembali pada Yumna?
"Oh ya, sini gue kerok leher lo." Gadis berisik itu mendekat hendak menarik tubuhku.
“Gue lagi makan!” protesku sebelum Nana benar-benar menarik tubuhku. “Kalau gue masuk rumah sakit gara-gara tersedak, lo yang bayar biayanya NANA MARKONA.” Aku mencebik sebal pada gadis yang telah menjadi sahabatku semenjak SMP.
“Hey, cewek jutek, kalau lo tersedak tinggal gue pukul aja leher lo yang kemarin ada merah-merahnya itu, nggak perlu buang-buang duit gue bawa lo ke rumah sakit.” Si gadis cerewet itu menenggak kembali jus jeruknya.
Pasti kehausan karena sedari tadi terus saja mengomel.
“Kim, lo tau nggak bedanya bekas kiss mark sama bekas kerokan?” Si Dara, gadis yang jam terbangnya dalam hal berpacaran cukup tinggi itu membuka suaranya yang lemah gemulai.
“Apa?” Aku dan Nana serentak menyahut.
“Kalau kiss mark bulet-bulet kayak bentuk bibir gitu, kalau kerokan pasti panjang-panjang,” jelasnya yang membuatku tak bisa lagi mengelak.
Benar saja, penjelasan singkat Dara itu membuat Nana kembali melancarkan aksinya.
“Nah, yang kemaren gue lihat itu bentuknya nggak panjang. Jadi, gue yakin kalau itu kiss mark, dan Dion juga lihat jelas kok.” Nana kembali bersuara. Sudah kubilang 'kan, kalau dia sudah bicara tidak akan ada ujungnya.
Buru-buru aku menghabiskan sisa nasi goreng membuat mulutku penuh dan tak bisa menjawab pertanyaan Nana. Setelah menghabiskan sisa nasi di piring, aku mencari kesempatan untuk kabur. Namun, sial memang. Saat aku melangkahkan kaki melewati kaki Dara, kaki kiriku tersangkut di meja dan membuatku terjatuh di lantai.
“Nah, lo mau kabur ‘kan?” Aku tertangkap oleh dua sahabat yang pasti akan menyiksaku habis-habisan sesaat lagi.
“Auw … auw … sakit tau nggak.” Aku kesal saat mereka berdua menarik tanganku ke belakang dengan kasar.
“Nggak peduli, sekarang lo jujur siapa yang udah jadi selingkuhan lo?” tanya Nana yang memegang tangan kananku.
“Kalau nggak ngaku lo akan kita iket kayak gini, terus kita gelitikin sampe lo ngaku,” kata Dara, si gadis paling lemah lembut diantara kami berempat, karena Sheza juga sama cerewetnya dengan aku dan Nana.
Persahabatan kami dimulai saat aku dan Nana yang bersahabat semenjak SMP, masuk ke salah satu SMA ternama dan bertemu Dara dan Sheza, hingga akhirnya kami bersahabat sampai saat ini. Sheza melanjutkan kuliahnya di luar negeri, sedangkan Dara diterima di universitas negeri. Jadi, aku dan Nana kembali berdua melanjutkan kuliah di High College.
“Oke oke gue ngaku.” Aku akhirnya pasrah, daripada harus tersiksa menahan geli karena dua sahabat minim akhlak ini tak akan berhenti sampai aku mengaku.
Nana dan Dara sama-sama bersimpuh di lantai, tepat di depanku. Mereka bersiap mendengar dan menyimak ceritaku seperti biasanya.
“Iya, itu bekas kiss mark, tapi gue nggak mau ngaku dia siapa.”
Jujur aku tak ingin melukai perasaan Nana yang telah lama menaruh rasa pada Arsen yang ternyata malah menjadi suamiku.
“Arsen, ‘kan?” tebak Nana yang langsung membuatku menunduk lemas. “Kim, lo nggak usah nutup-nutupin lagi dari gue, gue udah tau kok. Gue ini sahabat lo Kim.” Nana mengatakannya dengan sangat pelan, tak seperti beberapa saat yang lalu.
Kata-kata itu malah membuatku semakin terduduk lesu.
“Maafin gue Na.” Tanpa terasa air mataku lolos begitu saja, meluncur deras tanpa bisa aku kontrol.
Sebagai sahabat, ini adalah kejahatan paling buruk yang penah aku lakuka. Kalau saja papa tidak menikahkanku dengan Arsen, pasti semua akan baik-baik saja.
Tiba-tiba Nana memelukku, membuat air mataku semakin deras membasahi wajahku. Dara ikut memelukku, lalu yang terjadi selanjutnya adalah kami bertiga berpelukan sambil duduk di lantai.
“Kim, walaupun lo jahat sama gue, tapi gue sangat paham perasaan itu bukan kita yang kontrol, lagian guue cuma ngefans aja sama Kak Arsen bukan cinta. Kalau lo sendiri gimana?” tanya Nana yang kini mengurai pelukannya.
Aku memikirkan kembali kata-kata Nana, apa aku mencintai Arsen? Aku hanya berusaha menerimanya sebagai suami, bukan sebagai orang yang aku cintai. Entahlah, aku sendiri tidak begitu yakin dengan semua ini.
“Gue nggak yakin sama perasaan gue sendiri Na,” jawabku lesu.
“Kalau lo udah bersedia dicium sama Arsen, itu namanya apa kalau bukan cinta. Bahkan dicium Dion aja lo nggak mau.”
Aku mengingat lagi hubunganku dengan Dion yang tak pernah lebih dari berpegangan tangan dan pelukan. Akan tetapi, Arsen kan suamiku, dia jelas lebih berhak menciumku daripada Dion. Jelas ini bukan karena aku cinta Arsen, ini karena aku sudah merasa menjadi istri Arsen, itu saja dan tidak lebih.
“Kalau lo nggak suka sama Dion, lebih baik lo putusin aja Kim, kasihan dia dari pada harus sakit hati karena lo selingkuhin.” Dara ikut memberikan nasehat padaku.
“Bener Kim, lo harus ngommong sama Dion, jangan sampek lo ketahuan dan malah ngerusak persahabatan mereka.”
Aku semakin merasa bersalah karena kekacauan ini. Bagaimanapun juga, Dion akan sangat marah setelah tahu hubunganku dan Arsen.
“Besok deh, gue coba ngomong ke Dion, makasih banget ya udah mau jadi sohib gue.”
Dua gadis itu memelukku kembali. Aku merasa sungguh beruntung memiliki sahabat seperti Nana dan Dara.
...❤❤❤M.A.S🚗🚗🚗...
Tiga hari setelah kejadian di restoran Nana, Dion tidak pernah menghubungiku. Aku sebenarnya sudah sangat yakin untuk mengakhiri hubungan tidak wajar ini, tapi Dion yang tidak mau menjawab teleponku, membuatku harus menemuinya di kampus.
Setengah jam aku menunggu di dalam mobil, sampai akhirnya aku melihat Dion yang berjalan menuju mobilnya.
“Kak Dion,” teriakku.
Laki-laki yang masih berstatus pacarku itu menghentikkan langkahnya. Lalu aku berjalan menghampirinya.
Dion dan Arsen memang masuk kuliah di tahun yang sama, tapi karena Arsen berusaha menyingkat masa kuliahnya, saat ini Arsen telah lebih dulu berangkat KKN daripada Dion.
“Ada apa?” tanya Dion saat aku sudah mendekat ke arahnya.
“Aku mau jelasin soal itu.” Aku memegang tengkukku berharap Dion akan mengerti apa yang aku maksud.
“Aku lagi cari bukti Kimmora, kalau kamu jelasin apapun itu sekarang, selagi aku belum mendapat bukti, itu nggak akan merubah apapun.”
“Tapi Kak, aku ….”
“Stop Kim! Biar aku cari tahu dulu, sementara itu kita break aja dulu, baru kita obrolin lagi setelah aku dapat buktinya.” Dion berjalan menuju mobilnya setelah mengucapkan kalimat tidak masuk aka itu.
Jadi, sekarang hubungan kita itu apa?
🌹🌹🌹
Jangan tanya aku Kim, aku hanya menonton, kan kamu sendiri yang bermain api. 🤭🤭🤭
Hai Gengs, selamat hari senin, udah pada dapat vote mingguan kan?
Sini bagi aku 🤗🤗
Nanti siang aku tambah bab lagi kalau banyak yang vote, kalau nggak banyak yaudah, aku simpen buat besok 🤭🤭🤭
Kirimin kopi sama mawar ya buat nemenin Othor paling polos se NT ini ngetik buat nanti siang 🤗🤗🤗
Jangan lupa ritual jejaknya dulu. Like, Komen, Hadiah dan Vote.
Okay, See You again Gengs.