Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.
Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.
Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
" sayang, i Miss you real bad " bisik Alan.
Sarah kembali menggerakkan jari nya. Alan menggenggam tangan Sarah. Ia melihat mata Sarah mulai bergerak, perlahan mata nya pun mulai terbuka.
"sayang kamu sudah sadar, thanks sayang kamu sudah kembali"
Sarah melihat Alan dengan tatapan bingung, seolah ia tidak mengenali Alan.
" kamu siapa?" tanya Sarah.
Mendengar ucapan Sarah, membuat jantung nya seperti tertusuk. Sarah tidak mengingat nya.
Alan berlari memanggil dokter dan dokter memeriksa Sarah kembali,
" apa kamu tidak mengingat siapa dia?" tanya dokter menunjuk Alan.
Sarah menggelengkan kepalanya.
" siapa saja yang kamu ingat di dalam ruangan ini?" tanya dokter
Sarah hanya menunjuk Tante Vivi. Ia tidak mengingat Alan dan ibu Kania.
" dimana Dany Tante?" tanya Sarah pada tantenya.
Pertanyaan tersebut membuat hati Alan sakit, Sarah tidak mengingat nya, ia malah mengingat mantan nya. Tante Vivi pun terkejut dengan pertanyaan Sarah.
"siapa Dany?" tanya dokter pada Sarah.
" pacar aku "
Alan memalingkan wajah nya lalu menghela nafas nya. Rasa nya campur aduk. Ia ingin marah namun rasa nya tidak mungkin. Ingatan Sarah kembali di mana ia masih berpacaran dengan Dany.
Dokter mencoba berbicara pada Alan. Sarah butuh terapi dan psikolog untuk memulihkan ingatan nya kembali.
Alan terdiam, dia tidak tau rasa nya perasaan nya saat ini. Ia tidak bisa terima keadaan Sarah yang sekarang.
Ia kembali kekamar dan melihat Sarah. Tatapan dingin Sarah membuat hati nya sakit.
" aku pulang dulu sebentar, mengambil beberapa pakaian untuk mu" pamit Alan.
Sarah mengerutkan alisnya, ia masih belum memahami keadaan nya yang sekarang.
Alan dan Bu Kania pun meninggalkan Sarah dirumah sakit.
Dalam perjalanannya menuju pulang. Alan banyak diam dan melamun. Ibu Kania merasa kasihan pada putra nya.
" kamu sabar ya, yang kuat, Sarah pasti kembali " ibu Kania menenangkan Alan.
" rasa nya aku tidak ingin melihat lagi, melihat keadaan Sarah saat ini membuat hati ku sakit"
" kamu ngga boleh begitu, dia butuh kamu disamping nya, kamu adalah suami nya, apapun yang terjadi kamu harus tetap menyayangi dan menjaga istrimu"
" aku sangat mencintai nya, tapi aku tidak bisa terima, kenapa dia tidak bisa mengingatku, kenapa dia mengingat pria yang jelas-jelas menyakitinya"
Ibu Kania tidak bisa menjawab, karena itu diluar kuasa nya.
" itu terjadi bukan karena ia ingin, ibu yakin Sarah juga sangat mencintaimu, tapi kondisi nya yang membuat nya seperti itu, bersabar lah, kamu harus menenangkan diri mu"
Tatapan Alan menerawang jauh keluar jendela mobil. Lalu ia mencoba memejamkan mata nya, karena 2 hari ini ia kurang tidur karena harus menjaga Sarah.
Sesampai dirumah Alan menuju kamar mandi, sudah 2 hari ia tidak mandi karena berada di rumah sakit.
Ia menyalakan shower untuk mendingin kan kepalanya karena sedari tadi pikiran Alan hanya tentang Sarah, dan itu membuat kepala nya menjadi panas.
Usai mandi, ia merebahkan badan nya diatas kasur sembari menutup mata nya dengan salah satu lengan nya. Tanpa ia sadari bulir air mata mengalir di sudut ujung mata nya.
********
Dirumah sakit Tante Vivi dan Nio mencoba untuk bicara pada Sarah. Karena Nio tidak ingin Dany masuk kembali ke dalam kehidupan Sarah.
" kamu sudah menikah dengan seorang pria bernama Alan. Ia sangat mencintaimu. Alan menunggu mu untuk sadar kembali selama 2 hari ini, ia menangisi dan sangat mengkhawatir kan mu"
Sarah masih tidak percaya bahwa diri nya telah menikah dengan pria yang ada didekat nya tadi. Di ingatan nya hanya ada Dany, dia sama sekali tidak mengingat Alan. Ia mencoba mengingat nya namun kepala nya terasa sakit. Ia memegang kepala nya.
" isshh sakit "
" istirahat lah, pelan - pelan saja untuk mengingat nya " ucap Tante Vivi.
Sarah memejam kan mata nya. Saat ia menutup mata, ada sekelebat ingatan dikepalanya ketika Nio memukul Dany tanpa ia ketahui penyebab nya.
Sarah menatap Nio sembari mengerutkan dahi nya.
" sebenarnya apa yang terjadi "
Sarah bertanya dalam hati nya. Ia terus berusaha mengingat, tapi tidak bisa. Kepala nya semakin terasa sakit.
*********
Alan kembali ke rumah sakit. Ia berbicara pada dokter, kapan Sarah bisa mulai terapi dan bisa mendapatkan konsultasi dari psikolog.
Alan telah mencari psikolog terbaik untuk menyembuhkan sekaligus mengembalikan ingatan istri nya.
Setelah Alan berbicara pada dokter, ia kembali ke kamar Sarah. Ia melihat Sarah telah tertidur.
" dia baru saja tidur " ucap Tante Vivi
" Tante pulang lah, biar saya yang menjaga nya"
Tante Vivi mengangguk "kamu yang sabar ya, dia pasti kembali sama kamu, Tante tau dia sangat mencintaimu"
Alan mengangguk tersenyum tipis "terimakasih Tante"
" kami pulang dulu, kamu jaga kesehatan" Nio menepuk pundak Alan untuk menguatkan nya.
" thanks, kalian hati-hati dijalan"
Mereka meninggalkan Alan dan Sarah di rumah sakit.
Alan berdiri disamping Sarah sembari menatap wajah istrinya tersebut. ia mengecup pelan kening Sarah, agar Sarah tidak terbangun dari tidurnya. Ia duduk dan merebahkan kepalanya disebelah tangan Sarah. Ia memegang tangan Sarah lalu memejamkan mata nya. Alan pun ikut tertidur dan tanpa ia sadari kembali air mata nya kembali keluar dari ujung matanya.
Sarah terbangun, ia terkejut melihat Alan sudah duduk tepat di samping nya. Sarah melihat Alan yang tertidur sembari mengeluarkan air matanya.
" apa yang terjadi dalam mimpinya? sampai ia menangis seperti itu"
Sarah mencoba membersihkan air mata Alan dengan telunjuk nya secara perlahan. Namun Alan terbangun, ia memegang tangan Sarah lalu tersenyum.
Sarah terkejut, ia menarik tangan nya dari genggaman Alan.
" maaf, tadi ada air mata mu " ucap Sarah canggung
Alan mencoba mendekatkan wajah nya pada Sarah.
" hapus lah " ucap Alan pelan menatap istri nya sembari meletakkan tangan Sarah ke wajah nya.
Sarah terdiam menatap Alan, ia tidak menarik tangan nya dari wajah Alan, ia justru mengikuti permintaan Alan untuk menghapus air mata nya.
Ketika tangan Sarah mulai bergerak membersihkan air matanya, Alan memejamkan matanya. Ia merindukan sentuhan dari istri.
Tanpa Sarah sadari tangan nya membelai lembut wajah Alan. Alan merasakan tangan Sarah bergerak tidak sesuai dengan perintah nya, Alan membiarkan Sarah menyentuh wajah nya, karena ia memang merindukan itu. Perlahan Alan membuka mata nya, dan menatap istrinya.
Dan tatapan itu membuat Sarah tersadar dan menarik tangan nya dari wajah Alan.
"apa yang kamu lakukan Sarah?"
Bersambung......