NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adegan ....

Beberapa menit yang lalu

"Ikuti istri gue!"

Revano yang masih berada di dalam kamarnya entah apa yang dilakukan laki-laki itu ya pokoknya Renata sudah keluar rumah bahkan sopir yang membawa mobil keluarga Daneswara itu sudah melajukan mobilnya bersama dengan Renata di dalamnya.

Dan persis seperti yang apa Renata kira kalau Revano tidak akan tinggal diam, laki-laki itu memang sejak Renata tinggal di rumah langsung meminta orang suruhannya untuk berjaga-jaga di rumahnya bukan karena rumahnya tidak aman, bukan seperti itu tetapi untuk memantau pergerakan Renata.

Bukan pula memata-matai Renata karena Revano tidak percaya kalau Renata ketemuan dengan Radit tetapi karena perasaan yang tumbuh di dalam hati Revano untuk Renata yang seakan-akan Renata itu adalah miliknya tidak boleh sampai Renata itu dilirik atau pun dimiliki oleh laki-laki lain walaupun status Renata masih sebagai pacar Radit.

Dan barusan revano mendapatkan telepon dari anak buahnya kalau sopir yang membawa Renata itu bukan ke arah sekolahan tetapi menuju ke arah lain tempatnya di jalan Sudirman.

Tidak berpikir lama lagi Renata langsung meminta orang suruhan nya itu untuk mengikuti ke mana mobil itu kini melaju.

Dan saat ini Revano sudah berada persis di belakang mobil yang membawa istrinya tanpa sopir keluarga Daneswara tahu dan juga Renata tahu.

Tok...tok...

Deg

Kenapa dia ada di sini? bukannya tadi pas gue keluar dia sama sekali belum turun? ah kenapa gue bodoh... mata-mata dia kan banyak sekali, Sial!! kalau begini gagal deh gue mergokin Radit...

Lagipula buat apa lagi, toh gue juga sudah melihat sendiri, nggak mungkin kan Radit sama si perempuan itu mau masuk ke rumah dan melakukan sesuatu, tentunya kalau pagi ini nggak bakalan dapat gue bukti-bukti yang akurat tentang perselingkuhannya.

Tok....tok...

"Buka sialan!!"

Ucap Revano yang saat ini masih mengetuk kaca pintu mobil di mana Renata malahan melongo menatap ke arah nya tanpa ada niatan membuka pintu.

Mendingan gue langsung buka aja, gue seret Revano untuk masuk ke sini, masa bodoh yang penting si Radit nggak tahu kalau pagi ini gue mata-matain dia.

Sreet

Brukk

"Aw... berat bego!"

Ujar Nara yang saat ini meringis manakala tubuhnya sudah tertindih oleh Revano. Salah Renata sendiri membuka pintu langsung saja menyeret tangan Revano untuk masuk, jadi Revano tidak ada persiapan sama sekali untuk mempertahankan diri, ya seperti itu.

"Mulutnya ... mau gue ci - pok di sini?"

"Sialan!! nggak usah ngadi-ngadi ada Pak sopir... lagipula Lo ngapain di sini? minggir nggak!!"

Dengan kekuatan penuh, Renata mencoba untuk menyingkirkan tubuh Revano yang saat ini masih menindihnya tetapi apa yang laki-laki itu lakukan bukannya menyingkir malahan menatap Renata dengan tatapan yang sangat menginginkan dengan senyuman yang licik yang entah apa yang ada di dalam pikiran laki-laki itu.

Cup

Setan pagi-pagi sudah nyi- pok bibir aja...

Renata kaget, melongo sekaligus mengumpat dalam hati, bagaimana tidak Revano tidak menyingkir tetapi malahan mencium dan juga memainkan sekilas bibir Renata meskipun tidak lama tetapi sudah menimbulkan basah di bibir Renata yang tampak berwarna pink itu.

"Morning kiss... gak usah pakai ngumpat, ingat gue suami lo, bukan laki-laki lain... lagipula ngapain lo di sini?"

Sudah menyingkir duduk di samping Renata di mana saat ini ia melihat ke arah Renata dengan pandangan yang masih menatap ke arah depan tepatnya di mana Radit masih bersama dengan selingkuhannya di depan rumah.

"Mata-matain dia? lo kayak nggak punya kerjaan aja buang-buang waktu..."

Cibir Revano dengan nada menyindir, manakala memang kenyataannya seperti itu buang-buang waktu saja, mata-matain Radit dengan selingkuhannya. Revano juga bisa melakukan itu dan tidak perlu susah payah.

"Lo butuh bukti kan?"

Tidak ada jawaban dari Renata tetapi Revano anggap itu adalah iya, hingga Revano mengambil ponselnya lalu meletakkan ponsel itu di tangan Renata.

"Semua bukti-bukti perselingkuhan si brengsek itu ada di sini. Buka aja, baik foto maupun video lengkap di sini itupun kalau lo kuat ngelihatnya, kalau nggak ya udah..."

Renata menoleh menatap ke arah Revano yang saat ini sudah mengeluarkan rokoknya, ya Revano merokok. Memang laki-laki itu tidak akan pernah bisa lepas dari rokok di manapun kapanpun dan tidak ada yang berani melarangnya termasuk orang tuanya sendiri.

"Matiin, ini mobil ber-ac!!"

"Matiin.. siapa lo? berani-berani ngatur gue."

Renata melongo menatap tajam ke arah Revano tetapi yang ditatap santai aja seolah-olah tidak punya dosa sama sekali dan dengan santainya merokok di depan Renata, ia tidak peduli kalau mobil ini ber-ac.

Brengsek tuh orang katanya mau dihargai eh dianya sendiri gak ngehargain gue, bodo amat lebih baik gue lihat aja apa benar si Revano ini punya bukti-bukti perselingkuhan Radit... tetapi kalau iya bagaimana apa gue kuat..

Kuat Re...lo pasti kuat, sudah jelas Radit itu selingkuh mau nggak mau memang Lo itu harus melihatnya meskipun pahit...

Tidak memperdulikan Revano yang saat ini asik merokok. Renata mengambil ponsel milik Revano kemudian membuka ponsel itu yang mana tidak ada kata sandi sama sekali.

Membuka galeri dan membuka foto sekaligus video di mana setelah Renata melihatnya gadis cantik itu langsung menutup mulutnya seakan-akan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya di depan mata.

"Kenapa? kaget? sudah lama lo diselingkuhin tetapi lo nggak tahu? bahkan di situ sudah lengkap dari tanggal berapa hari apa dan juga jam berapa semuanya komplit.... cari foto maupun video ada semuanya..."

Wushh

Revano menghembuskan asap rokoknya dengan tenang meskipun pikirannya di dalam sana itu kacau dan entahlah benar-benar kacau balau.

"Lo itu memang perempuan yang bodoh benar-benar bodoh, lo itu terlalu cinta sama si brengsek tetapi lo nggak sadar diri... BTW lo itu bukannya cinta tetapi lo goblok!! laki-laki brengsek macam dia aja masih lo pertahanin... lo udah tahu buktinya, apa lo mau pertahanin lagi?"

Renata menghela nafas panjang meletakkan ponsel milik Revano di samping kemudian menatap ke arah suaminya saat ini santai sekali berbicara dengannya tetapi tidak melihat ke arahnya sama sekali malah asik dengan rokoknya.

"Lo itu siapa? apa urusan lo?"

Glekk

Skakmat

Revano menoleh sepertinya memang Renata balas dendam, sekarang gantian dirinya yang menatap tajam ke arah Renata ucapan yang keluar dari bibir Renata yaitu seakan-akan menghantam harga dirinya sebagai seorang suami.

"Lo lupa? dengan status lo saat ini, lo itu istri gue istri dari Revano Daneswara... istri yang sudah gue nikahi beberapa hari yang lalu dengan mahar..."

"Stop!! nggak usah diterusin... gue nggak amnesia ya gue ingat lo berikan uang ke gue 10 miliar 5 miliarnya sudah lo transfer ke Bokap 5 miliar lagi masuk ke rekening gue... dan asal lo tahu 5 miliar yang masuk ke rekening gue sama sekali belum gue sentuh. Jadi kalau lo masih ngungkit masalah itu gue akan balikin semuanya.. meskipun itu belum genap 10 miliar, tetapi setidaknya yang 5 miliar masih utuh belum gue apa-apain yang lainnya gue akan cicil.... puas?"

Apa-apaan? bagaimana kalau Renata bertekad untuk kembaliin duit itu, gue nggak mau pokoknya gue nggak mau... bukan duit yang gue inginkan tetapi Renata...

Sial ... dia malahan berani-beraninya ngancam gue!!

"Jalan Pak nggak usah peduliin dia... anggap aja tadi bapak nggak denger apa-apa.."

Renata sudah kesal ditambah lagi dengan suaminya yang berbicara ngawur Renata jadi tak enak sendiri dengan Pak sopir yang sedari tadi masih berada di dalam, mustahil jika Pak sopir itu tidak mendengar apa saja yang diucapkannya.

"Bisa nggak sih lo nggak usah ngerokok, asap lo itu loh bikin gue sesak..."

Jarak dari tempat terakhir Renata dengan sekolahan memang tidak terlalu jauh tapi juga tidak terlalu dekat, ya kalau lancar membutuhkan waktu sekitar lima belas menit dan selama kurang dari lima belas menit ini Revano terus-menerus merokok yang membuat Renata kesel sendiri. Ia memang tidak tahan dengan asap rokok bukan berarti langsung asma atau pun apa tetapi memang tidak baik untuk kesehatan apalagi ini posisi di dalam mobil.

"Bisa dong!!"

Jawab Revano enteng tetapi masih dengan merokok, entahlah apa yang ada di pikiran laki-laki itu sepertinya mempunyai sedikit rencana untuk menjahili Renata.

"Kalau bisa matiin tuh rokok dan nggak usah ngerokok di hadapan gue..."

"Oke tapi ada syaratnya?"

Dengan cepat Revano membuka jendela langsung membuang rokok yang masih tersisa separuh itu kemudian tanpa aba-aba Revano sudah mengungkung tubuh Renata.

"Maksudnya apa? minggir nggak dari sini atau gue teriak? lo nggak punya malu.. ada Pak sopir di depan atau jangan-jangan urat malu lo sudah putus atau malah sama sekali lo nggak punya rasa malu?"

"Oh ya begitu? lo tadi bilang gue harus berhenti merokok kan dan gue juga bilang harus ada syaratnya..."

Tidak menanggapi apa yang diucapkan oleh Renata, perlahan-lahan tangan Revano terulur untuk menyentuh wajah Renata yang begitu cantik sempurna bahkan Revano tanpa berkedip menatap ke arah wajah cantik Renata yang tidak membosankan.

Ini adalah pertama kalinya Revano bisa sedekat Itu dengan perempuan bahkan jaraknya tanpa jarak sama sekali dan Revano bisa menyentuh perempuan itu tanpa rasa jijik bahkan mungkin sepertinya Revano sudah candu dengan apa yang dilakukannya.

Waduh bagaimana ini masa aku harus melihat adegan seperti di film-film porno itu.... wah den Revano bahaya... sekalinya mengenal perempuan langsung tancap gas aja... sudah aku pura-pura nggak lihat aja natap ke depan lagian juga mereka sudah nikah, sah sah saja kalau mau melakukan itu..

Tapi mbok yo jangan di sini toh den, kan bisa ke hotel nggak masalah bapak pasti akan nganterin....

Pikiran Pak sopir itu sudah kemana-mana bagaimana tidak melihat Revano saat ini sudah mengukung tubuh Renata dengan pergerakan yang nyaris tak ada jarak sama sekali.

1
Siti Nina
Makin seru nih ceritanya lanjut thor 👍👍👍
Herman Lim
wahh bakalan byk lalat ne yg hinggap Revano klo ga u aman kan buah u 💩💩💩
Herman Lim
nama nya juga buah jatuh ga jauh dari pohon nya 🤪🤪🤪 ga anak ga bapak sama aja kelakuan nya
Herman Lim
nah u candu kan Vano 💩
sunshine wings
Good story author..
👍👍👍👍👍
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
nah bagus kyk ne prok... prokk... ga bs ngelak u kan nah lanjut tuh sama mantan u 💩💩
Siti Nina
Oke 👍👍👍
Herman Lim
lanjut Thor
Ddek Aish
Vano kah ato Radit
Ddek Aish
si Vano nggak dengarin saran si bibi
Herman Lim
nah kena batu sdr kan
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!