Jadi Pesepakbola Di Dimensi Lain

Laga antara Persiray dan Kelpana FC kemarin menjadi sorotan media.

Khususnya terkait keputusan wasit yang sangat kontroversial.

Hukumannya yang terlalu longgar membuat pertandingan menjadi kacau.

Namun menarik adalah, Irhaf menjatuhkan 2 pemain Kelpana FC saat dia dilanggar dengan keras.

Beberapa media dan pengamat sepak bola sudah beberapa kali menganalisa pertandingan ini.

Namun mereka juga tidak menemukan tanda-tanda kesengajaan dari kejadian ini.

Itu terlihat seperti reflek normal bagi tubuh untuk menghindari rasa sakit

Mereka membuat kesimpulan bahwa Irhaf memiliki dampak yang sangat kuat dengan gabungan tubuh, reflek, dan kecepatan yang membuatnya sulit untuk dihentikan bahkan jika harus melakukan pelanggaran.

Selain itu semua orang juga mengagumi daya tahannya terkait cidera terutama setelah terkena tekel di pergelangan kakinya saat dia dijatuhkan dari belakang oleh Ole.

Beberapa media juga mengait-ngaitkan ini dengan cidera lutut Irhaf saat dia masih bermain di liga 2.

Orang-orang itu mengatakan bahwa tubuhnya mungkin membentuk imun alami terhadap cidera sampai batas tertentu setelah pulih dari cidera parah.

Beberapa orang setuju walaupun beberapa orang juga mengatakan Irhaf hanya berpura-pura menjadi korban dan sebenarnya menciderai lawan dengan sengaja.

Karena itu terjadi 2 kali yang bahkan membuat si pelaku menderita cidera yang cukup parah sedangkan Irhaf sendiri baik-baik saja.

Widi mengalami keretakan pada rahangnya dan akan beristirahat setidaknya 2 hingga 3 bulan.

Lalu Ole yang terkena sikut Irhaf saat terjatuh mengalami keretakan pada tulang rusuk yang setidaknya paling cepat 2 bulan pemulihan agar bisa bermain lagi.

Tentu saja itu sangat merugikan Kelpana FC yang sedang berjuang di garis degradasi karena dua pemain pentingnya di lini tengah mengalami cidera dan banyak dari mereka yang menyalahkan Irhaf atas cidera ini.

Tentu saja argumen bahwa Irhaf sengaja dengan cepat disanggah oleh banyak pihak dan menyumpahi kedua orang itu karena tindakan kasarnya justru berbalik menciderai dirinya sendiri.

Disisi lain, Tora yang terkena tekel Widi mengalami robekan pada otot betisnya yang juga membuatnya akan absen setidaknya 2 hingga 3 bulan.

Pro dan kontra terus bertebaran di media sosial namun lebih banyak yang mendukung Persiray dalam hal ini.

Namun terlepas dari pro dan kontra terkait siap yang benar dan salah. Semua pihak setuju bahwa wasit yang bertanggung jawab atas tragedi kemarin karena tidak bisa memberikan hukuman yang tepat.

Buntut dari pertandingan ini adalah ASSI yang akhirnya turun tangan dan menangguhkan wasit yang kemarin bertugas dan menyelidiki alasan dari keputusan-keputusannya yang kontroversial.

......................

Rayakarta 13/11/25

Siang hari itu, Irhaf baru saja pulang dari rumah sakit usai menjenguk Tora bersama rekan setim lainnya.

Ekspresi serius kemarin sudah hilang dan digantikan dengan ketenangan seperti biasanya.

Namun pertandingan kemarin masih jelas terpatri di dalam pikirannya.

Dia menyadari bahwa tindakannya sebenarnya tidak bisa dibenarkan juga.

Namun entah kenapa emosinya selalu terpancing jika menyangkut tentang menciderai orang dengan sengaja.

Terutama bagian kaki yang membuatnya agak traumatik.

Selain itu dia sangat merasa beruntung karena bisa memiliki ASA.

Dia mungkin akan berbaring di ranjang rumah sakit saat ini jika tidak ada gel pelindung yang melindungi kakinya.

Namun walaupun dia bebas dari cidera, namun ia tidak bebas dari rasa sakit itu yang membuatnya enggan merasakannya lagi.

Selain karena gel pelindung, pengalaman bermain dari tiga pemain top juga membuatnya tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu seperti kemarin.

Namun Irhaf segera mengesampingkan pertandingan kemarin dan memikirkan pertandingan yang akan dihadapinya.

Liga baru berjalan kurang dari setengah jalan. Masih ada 3 pertandingan lagi sebelum pertengahan musim dan 20 laga lagi sebelum musim berakhir.

Namun dia pada dasarnya dia merasakan peningkatannya yang sangat pesat dibandingkan awal musim.

Jumlah golnya juga memimpin jauh dengan 19 golnya dalam 14 pertandingan.

Sejauh ini, Irhaf hanya gagal mencetak gol di dua pertandingan dari 14 pertandingan yang sangat mengesankan di musim debutnya.

Kini tinggal 3 dari 17 klub pesaing musim ini yang belum Irhaf hadapi.

3 Klub itu adalah Persipol, Gasak FC, dan Barong FC.

Yang terkuat dari mereka jelas Barong FC. Seperti Persiray, Barong FC juga adalah salah satu anggota 4 Mahkota yang merupakan 4 Klub favorit juara.

Mereka terus mengintai dibelakang Persiray dengan selisih 2 poin.

Persiray saat ini memiliki total 40 poin dengan 13 kemenangan dan 1 imbang. Sedangkan Barong telah mengamankan 12 kemenangan dan 2 hasil imbang.

Irhaf tidak sabar untuk melawan mereka sehingga dia bisa melengkapi kemenangan melawan klub 3 Mahkota lainnya.

Namun itu masih 3 Minggu lagi, dia harus menghadapi lawan lainnya terlebih dahulu.

Minggu depan adalah jadwal Persiray melawan Persipol FC. Klub yang berasal dari Kota Poltana, kota yang dijuluki sebagai kota Ukir karena menghasilkan banyak kerajinan kayu yang sangat khas.

Awalnya Persipol dibentuk hanya sebagai hiburan penduduk lokal.

Namun lama-kelamaan mereka mulai menjelma sebagai klub profesional usai promosi ke liga 3.

Penduduk setempat mulai bekerja sama untuk membangun stadion kecil agar tidak perlu menyewa lapangan lagi.

Mereka baru promosi ke liga 2 tiga musim lalu.

Sebagai satu-satunya klub sepak bola profesional di kota Poltana, Persipol menjadi tempat untuk menampung pemain-pemain lokal terutama para pemain muda yang memang tujuan awal mereka dibentuk.

Musim lalu, Klub Persipol berhasil promosi dari liga dua ke liga satu bersama Kerbajaya dan Kelpana FC.

Saat ini Persipol berada di posisi ke 11 di klasemen dengan mengantongi 20 poin dengan catatan 4 menang 8 seri dan 2 kekalahan.

Hasil ini tentu cukup baik sebagai klub promosi.

Mereka baru saja mengalahkan Kerbajaya yang berada di dasar klasemen dan memperlebar keunggulan mereka.

Sejauh ini mereka hanya kalah saat melawan 2 dari 4 Mahkota dan berhasil menahan imbang salah satu dari mereka.

2 kekalahan itu terjadi saat melawan Nusasana Dan Barong FC. Dan mereka berhasil menahan imbang 1 - 1 saat melawan Kencana FC.

Irhaf juga sudah melihat tayangan ulang dari beberapa pertandingan mereka. Alasan mereka bisa mendapatkan banyak hasil imbang adalah karena pertahanan mereka yang sangat disiplin dan solid.

Namun serangan mereka agak tumpul dan pertandingan mereka terlihat cukup membosankan jika dilihat dari sudut pandang penikmat sepak bola.

Walaupun begitu, penggemar sejati klub Persipol sangat puas dengan hasilnya.

Mereka telah menyaksikan Persipol dari liga rendah hingga berhasil promosi ke liga 1.

Harapan para penggemar hanyalah berhasil menghindari degradasi musim ini. Itu saja sudah sangat luar biasa bagi mereka.

Namun Irhaf juga merasa tidak bisa meremehkan klub ini.

Dia akan berjuang sekuat tenaga saat melawan mereka Minggu depan.

......................

Poltana 18/11/25

Di stadion Gelora Poltana yang menjadi stadion kandang untuk klub Persipol

Stadion Gelora berkapasitas 3.000 kursi yang sangat jauh jika dibandingkan dengan Stadion Angkasa Raya yang berkapasitas 82.000.

Walaupun hanya klub kecil, namun antusiasme supporter tak kalah dari klub-klub besar.

Kedua sisi tribun sudah dipadati supporter kedua klub yang akan bertanding hari ini.

Saat para pemain mulai keluar dari ruang ganti, Irhaf melihat ke arah tribun.

Walaupun klub ini memiliki stadion yang cukup kecil, namun Irhaf cukup kagum dengan antusiasme para pendukung tim lawan.

Ini jauh lebih baik dari beberapa klub yang telah di hadapi.

Namun kekaguman itu tidak menghalangi tekadnya untuk memenangkan pertandingan ini.

Segera ekspresi kagumnya digantikan dengan wajah serius namun percaya diri.

Dia mengepalkan tangannya dengan penuh semangat. Yang ada di pikirannya hanya ada satu tujuan yang tak pernah padam

"Cetak Gol sebanyak mungkin dan raih poin kemenangan"

...

...

...

Bersambung...