Selena Saphire Cessalie adalah seorang antagonis dan juga putri dari seorang Duke Alaric yang akan mati sebelum hari kedewasaannya.
Sedangkan Selina Quinsha adalah jiwa asing yang tiba-tiba terjebak di dalam raga Selena Saphire Cessalie. Nama mereka hampir mirip dan nasib mereka juga mirip, mati diusia muda.
Dengan sebuah sistem, Selina akan menyelesaikan beberapa misi untuk bisa bertahan hidup dari batas waktu yang sudah ditentukan oleh cerita aslinya.
Mampukah Selina menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatan Kale
Selena tidak berhenti tersenyum, sebab ia merasa senang setelah berhasil mengobati kaki Kale yang cedera sampai sembuh total.
Anak perempuan itu saat ini berada di taman Duchess untuk mengajak Kale bermain, buktinya saat ini anak serigala itu sedang berlari mengejar seekor kupu-kupu.
Akhirnya Selena bisa melihat Kale seriang ini lagi, sebelumnya Kale hanya bisa digendong atau hanya tiduran di tempat tidur.
“Sepertinya ada yang menuju ke sini,” ucap Eric yang merasakan kehadiran seseorang.
Belum sempat Selena bertanya, seseorang sudah menyebut nama anak perempuan itu.
“Selena!” Panggil Liam yang memang mencari keberadaan Selena di sekitar Mansion.
Selena panik, karena saat ini Kale tidak disamarkan oleh sihir milik Eric. Anak perempuan itu berlari ke tempat Kale dan menutup anak serigala itu dengan tubuh kecilnya.
“Sa-salam kepada Yang Mulia Putra Mahkota,” ucap Selena dengan kepala yang sedikit menunduk.
Liam tidak menyadari ketegangan dari wajah anak perempuan itu, karena ia terlalu fokus pada suara manis Selena yang sangat dirindukannya.
“Kau sedang apa di sini?” Tanya Liam yang kini berjalan mendekati Selena yang terlihat semakin panik.
“A-aku sedang menikmati pemandangan,” jawab anak perempuan itu dengan senyuman lebarnya.
“Apa yang ada di belakangmu?” Tanya Liam yang lebih dulu melihat ke belakang Selena.
Anak perempuan itu menegang, ia masih belum siap untuk membalikkan tubuhnya dan melihat Kale yang sedang asyik bermain dengan kuku-kupu.
“Seekor anjing? Apa itu hewan peliharaanmu?” Pertanyaan itu membuat Selena membalikkan tubuhnya.
Mata hijau anak perempuan itu terlihat membulat sempurna, karena saat ini Kale sudah berubah wujud menjadi anak anjing… bukan serigala.
“Benar, ini adalah Lulu,” kata Selena yang sengaja memakai nama Lulu, karena di masa depan Kale akan berubah menjadi manusia… jadi ia tidak ingin menimbulkan masalah, kalau menyebut nama Kale di hadapan putra mahkota Drakestone.
“Lulu, apa dia betina?” Tanya Liam yang dibalas anggukan oleh Selena.
Selena meraih Kale, ia tahu kalau Kale tidak menyukai Liam… karena suara geraman Kale sudah menjelaskannya.
“Dia sangat menggemaskan, mirip sepertimu,” ucap Liam yang hendak menyentuh Kale, tetapi tangannya malah dicakar oleh Kale.
“Yang Mulia baik-baik saja?” Panik Selena, karena Kale sudah melukai sang putra mahkota.
“Aku baik-baik saja, Selena,” kekeh Liam yang merasa senang, karena Selena mengkhawatirkan.
Selena menghela napas lega, ia takut dua pengawal Liam akan membunuh Kale yang sudah berani melukai sang putra mahkota.
“Senang bisa melihatmu, sebelum aku pulang,” ucapan Liam membuat anak perempuan itu tidak mengerti.
“Selena, aku berjanji kepadamu untuk bisa menyakinkan Duke Alaric,” Liam meraih tangan Selena, lalu ia mencium punggung tangan anak perempuan itu.
“Aku harus kembali, tapi aku berjanji akan datang lagi.” Setelah mengatakan itu, Liam berlalu pergi dari taman Duchess.
Selena masih terdiam, ia tidak mengerti dengan perkataan Liam sebelum berpamitan. Namun Selena tidak ingin memikirkan hal yang tidak penting, karena misinya yang lebih penting dari apapun.
“Beruntungnya Saint Eric bisa merubah Kale tepat waktu, jadi Kale tidak ketahuan,” kata Selena sambil menatap Eric yang terlihat menggelengkan kepalanya.
“Saya tidak bias mengeluarkan kekuatan, karena saya pasti akan langsung ketahuan oleh Putra Mahkota Liam,” ucap Eric yang membuat anak perempuan itu terkejut.
“Lalu, siapa yang merubah wujud Kale?” Bingung Selena sambil menatap Kale yang kini kembali menjadi wujud aslinya, serigala putih.
“Sepertinya itu kekuatan Kale sendiri,” jawab Eric yang langsung tahu saat melihat perubahan Kale.
“Berarti Kale sudah bisa mengendalikan kekuatannya sendiri?” Selena menatap Eric yang kini menganggukkan kepala sebagai jawaban.
Selena membawa Kale berputar-putar di udara, membuat anak serigala itu mengeluarkan lidahnya… menikmati apa yang dirasakannya.
...***...
Malam ini Selena sudah bisa menempati kamar miliknya, karena kamarnya sudah selesai diperbaiki.
Namun saat makan malam, Selena merasa ayahnya sedang marah dan tidak bisa diajak bicara. Jadi, Selena hanya diam saja dan berbicara seperlunya saat Ezekiel mengajaknya bicara.
“Apa yang membuat Ayah marah? Perasaan aku tidak membuat masalah dan aku juga tidak terluka.”
Selena yang tengah merebahkan tubuhnya, mencoba mengingat apa saja yang dilakukannya seharian ini.
“Kale, terima kasih karena sudah berubah menjadi anjing saat Putra Mahkota datang,” anak perempuan itu jadi mengingat kejadian tadi di taman Duchess.
Tiba-tiba saja cahaya terang mengelilingi tubuh Kale, membuat Selena memejamkan matanya, karena tidak kuat melihat cahaya yang sangat terang itu.
Saat cahayanya sudah menghilang, Selena memberanikan diri untuk membuka mata.
“Selena,” bisikan itu terdengar dari sampingnya.
Selena menoleh dan tatapannya langsung bertemu dengan mata biru milik Kale yang ternyata berubah menjadi manusia, bahkan Kale sudah memakai baju yang lengkap tanpa bantuan Saint Eric seperti biasanya.
Rambut putih Kale terlihat bergerak oleh angin yang berasa dari balkon yang pintunya memang belum ditutup, Selena menatap lekat wajah Kale yang ternyata sangat menggemaskan saat dilihat dari jarak dekat.
“Kale?” Selena merubah posisinya menjadi duduk, seperti Kale.
Keduanya duduk berhadapan, tidak ada percakapan… hanya saja tatapan mereka masih saling terkunci.
“Selena, aku mau minta maaf atas kejadian yang membuatmu takut. Aku tidak bisa mengendalikan diri, aku merasa ada cahaya hitam yang mengelilingiku dan membuatku tidak bisa melihat wajahmu dengan jelas,” ucap Kale sambil meraih tangan Selena yang sempat digigit olehnya.
Tidak ada bekas luka, tetapi Kale bisa melihat dengan jelas bekas gigitannya di lengan kecil Selena.
“Aku akan belajar mengendalikan kekuatanku, sehingga kekuatan hitam itu tidak bisa menguasai diriku dan berniat menyakitimu lagi,” ujarnya sambil terus menatap tangan Selena.
“Kale, aku baik-baik saja. Ini juga salahku yang tidak tahu kalau kau membenci bunga yang aku bawa, jadi jangan menyalahkan dirimu sendiri,” kata anak perempuan itu membuat Kale menatapnya.
“Selena, terima kasih karena masih mau merawatku dan tidak membuangku,” mata biru Kale mulai berkaca-kaca.
Selena tidak tega melihat anak menggemaskan seperti Kale menangis, ia langsung memeluk anak laki-laki dengan erat.
“Aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu, jadi akan tidak akan membiarkan siapapun untuk menjauhkanmu dariku,” bisik Selena yang membuat Kale tersenyum senang.
“Selena, kau tetap berada di sisiku ‘kan?” Tanya anak laki-laki itu yang masih belum mau melepaskan pelukannya.
Selena menganggukkan kepalanya. “Aku akan berada di sisimu, Kale.”
“Aku harap kau tidak akan pernah ingkar janji, karena aku tidak mau kehilanganmu.” Kata Kale.
Anak perempuan itu semakin mengeratkan pelukannya, karena ia merasa kalau Kale masih ragu kepadanya. Berbeda dengan Kale yang kini terlihat menyeringai di balik punggung Selena…
Bersambung.
delapan belas tahun, iyesss dong
dan bisa jadi Kale juga berasal dari dunia modern.