NovelToon NovelToon
Jalan Menuju Balas Dendam

Jalan Menuju Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Misteri / Horor / Spiritual / Matabatin / Iblis
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: A.J Roby

Aldi remaja yang masih menyimpan kepedihan atas meninggalnya sang bapak beberapa tahun lalu. Dirinya merasa bapaknya meninggal dengan cara yang janggal.
Kepingan memori saat bapaknya masih hidup menguatkan tekadnya, mengorek kepedihannya semakin dalam. Mimpi-mimpi aneh yang melibatkan bapaknya terus mengganggu pikirannya hingga dirinya memutuskan untuk mendalami hal ghaib untuk mencari tahu kebenarannya.
Dari mimpi itu dirinya yakin bahwa bapaknya telah dibunuh, ia bertekad mencari siapapun yang menjadi dalang pembunuhan bapaknya.
Apakah benar bapaknya dibunuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.J Roby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hantu Jahil di Kosan

“Halo kak, Aku Aldi, adiknya kak Nara” Ujar Aldi memperkenalkan diri

“Aku Vanesa, tetangga kos Nara” Balas Vanesa sambil menawarkan jabat tangan

Vanesa sendiri cukup terpesona dengan penampilan Aldi, terbukti saat Aldi ingin melepaskan jabatan tangannya seperti sedikit ditahan oleh Vanesa. Aldi dipandang tanpa berkedip oleh Vanesa, padahal wajahnya kini kusam, kucel karena perjalanan jauh.

Karena merasa tidak enak akhirnya Aldi mencoba melepaskan dengan paksa, Vanesa sendiri langsung salah tingkah. Aldi tersenyum lalu ikut masuk ke dalam kamar Nara.

“Main tinggal masuk aja ih, aku canggung tadi anjir” Ucap Aldi kesal

“Biarin, lagian ndak bisa lihat yang cantik dikit” Balas Nara

“Ya kan emang cantik tadi temen kakak”

“Kakakmu ini juga cantik tapi kamu ndak lihatin terus”

“Huekkk” Ujar Aldi menirukan gaya orang yang sedang muntah

Plakk.

Aldi terdiam sudah, akhirnya mereka menata barang bawaan yang telah dibawa, untungnya barang mereka sedikit karena hanya beberapa hari di sini. Tak lama Aldi mendengar suara gaduh di luar sana.

“Kak itu siapa berisik banget?”

“Siapa yang berisik? Orang ndak ada suara apa-apa”

Jika Nara tak mendengarnya otomatis keributan itu dilakukan oleh para makhluk ghaib. Aldi segera keluar melihat apa yang sedang terjadi. Terlihat nenek penjaga kos sedang dibully oleh dua makhluk aneh. Ada seorang laki-laki yang menenteng kepalanya yang penuh darah dan satunya lagi berbentuk seperti biawak dengan badan penuh sisik serta lidahnya yang menjulur penuh lendir.

Biawak itu menjilati tubuh nenek itu hingga terselimut lendir, namun nenek tersebut seperti tak mampu melawan.

“Mel sikat!” Ujar Aldi

Tanpa tedeng aling-aling Melati langsung menendang kepala sosok tersebut sekuat tenaga. Kepala itu terpental jauh hingga keluar area kosan. Dengan cekatan Melati juga langsung membanting sosok biawak tersebut hingga tergeletak di tanah tak berdaya.

Kedua sosok ini jika dibandingkan dengan Melati jelas kalah jauh. Kedua sosok ini langsung kabur setelah mendapat kejutan yang tak diduga. Melati langsung menghampiri sang nenek untuk melihat kondisinya.

“Mereka emang sering ganggu ya nek?” Tanya Aldi

“Iya le, mereka sering banget gangguin nenek. Tapi ndakpapa selama bukan anak-anak yang mereka ganggu” Balas si nenek

“Mereka darimana asalnya?”

“Di ujung jalan dari gang ini terdapat sebuah gudang kosong, di situ tempat mereka berkumpul”

“Dek ngapain di parkiran?” Tanya Nara dengan berteriak dari luar kamarnya

“Iyaa kak ini ngecek kunci motor” Balas Aldi berbohong

“Sudah temui saudaramu sana le” Titah si nenek

Aldi mengangguk lalu menghampiri Nara.

“Ada apaan kak?”

“Ayo kita ke rumah bu kos dulu buat laporan, biar kamu ndak dicurigain”

Mereka berjalan keluar dari kos, setelah beberapa meter mereka sampai di rumah dua lantai yang lumayan mewah. Nara langsung mengetuk pintunya dengan pelan.

Terlihat seorang ibu-ibu dari balik pintu.

“Ohh dek Nara, ayo masuk”

Mereka berdua dipersilahkan masuk lalu duduk di kursi ruang tamu.

“Ini bu, ini adik saya. Rencananya mau nginep tiga hari sama saya sekalian saya ajak buat keliling kampus. Bentar lagi dia kuliah” Ujar Nara ramah

Sebentar, Aldi kurang paham maksud perkataan kakaknya. Apakah kakaknya ingin mengenalkan kampusnya kepada dirinya?

“Oalah iya ndakpapa kalau adik kandung, tapi boleh lihat kartu keluarga sama KTP adiknya?” Balas Bu kos

Aldi mengeluarkan KTP dan fotocopy Kartu Keluarga yang tadi sempat ia perlihatkan ke Vanesa. Bu kos melihatnya dengan seksama lalu mengembalikannya kepada Aldi.

“Ndakpapa kok kalau mau nginep di sini, karena libur kuliah juga kan. Tapi nanti bilang dulu ke Vanesa ya, soalnya yang sekarang ada di kos cuma dia. Nanti kalau ada penghuni lain izin juga ya” Ucap bu Kos ramah

“Oiya tadi sudah kenalan sama mbak Vanesa kok bu” Celetuk Aldi

“Bagus kalau begitu”

Mereka berdua lalu pamit kembali ke kosnya. Di sana Aldi tak banyak yang ia lakukan selain bermain ponsel. Dia sudah tidak lagi bertukar pesan dengan Ines semenjak ia melihat statusnya di sosial media bersama laki-laki yang tempo hari dilihatnya.

Malam harinya karena tidak ada dapur di kosannya, Nara hanya memasak nasi. Mereka berdua keluar untuk membeli lauk. Hiruk-pikuk area perkotaan kini ia rasakan, gedung-gedung pencakar langit bersinar terang dengan lampu-lampu.

Mereka berdua berhenti di sebuah warung lalapan di pinggir jalan. Nara memesan ayam goreng, namun Aldi menolak. Ia tahu mereka berusaha bertahan hidup sehingga mereka memilih menu yang lebih murah yaitu telur dadar. Aldi salah fokus dengan pedagang di sebelahnya yang menjual nasi goreng dengan begitu ramainya, tapi pedagang tersebut bersih tanpa menggunakan pesugihan.

Ternyata di kota tidak banyak yang menggunakan pesugihan, mungkin karena mereka sudah berpengalaman dalam berdagang serta memahami ilmu ekonomi dengan baik sehingga tidak perlu lagi berdagang dengan cara yang kotor.

Keduanya lalu pulang menikmati makan malamnya berdua. Karena ini kos putri, Aldi meminta izin kepada Nara untuk keluar sebentar sekaligus merokok. Ia menyusuri gang hingga ke ujung. Benar, ada sebuah gudang kosong yang lumayan besar. Gudang ini terbengkalai dengan banyak ditumbuhi ilalang.

Tak ada bangunan lagi selain gudang itu di sekitar sini. Karena tempat Aldi sekarang merupakan ujung gang yang berbatasan langsung dengan lahan perkebunan. Aldi melihat banyak sekali aktivitas makhluk astral di sini. Mereka semua beraura negatif.

“Hihihihi”

Suara kuntilanak dari pohon pisang di sekitar gudang terdengar oleh Aldi. Dirinya memang sengaja untuk pura-pura tak bisa melihat mereka. Suara tawa kuntilanak itu semakin keras namun Aldi tetap bertahan dalam aktingnya sambil melihat suasana sekitar.

Tak lama kuntilanak itu memadatkan wujudnya sehingga dapat dilihat oleh siapapun yang berada di sana, dia hanya berdiri menatap ke arah Aldi.

Aldi sendiri pura-pura terkejut dengan kehadiran si kunti random satu ini, ia perlahan mundur agar si kunti dapat mendekat. Suara tersebut semakin keras seiring mendekatnya jarak antara keduanya. Setelah jarak yang dirasa cukup dekat.

Melati muncul entah darimana langsung menjambak rambut kunti tersebut.

“Berani-beraninya ya godain suamiku!” Ujar Melati

Kini Aldi beneran merinding saat mendengar Melati.

“Jangan pernah gangguin penghuni kos di depan itu lagi! Atau kalian akan lenyap semuanya!” Titah Melati

Sosok kunti tersebut kemudian terbang menjauh dengan cepat setelah dilepaskan oleh Melati. Tak lama Aldi langsung kembali ke kos.

“Darimana dek?” Tanya Nara

“Jalan-jalan ke ujung jalan”

Aldi melihat Vanesa kini berada di dalam kos kakaknya dengan hanya menggunakan kaos dan celana pendek serta rambut dicepol.

“Aku main ke sini bentar ya, takut aku kalau sendirian” Ujar Vanesa

Akhirnya malam ini mereka habiskan untuk bermain uno.

Pagi hari Nara sibuk menyusun berkas-berkas yang Aldi tak tahu apa isinya. Mereka berdua bersiap untuk berangkat ke kampus Nara. Aldi diajak untuk pergi ke kampus.

Mereka berdua menyusuri jalanan kota di pagi hari, suasananya tidak terlalu panas namun sudah banyak kendaraan yang sudah memadati jalan, berbeda dengan di kampung halamannya yang tak begitu ramai kendaraan.

Sesampainya di kampus Nara, Aldi tetap disuruh melajukan motornya menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kakaknya berkuliah di fakultas ini. Aldi masuk menuju parkiran, tak lama Nara mengeluarkan sejumlah uang lalu diberikan ke Aldi.

“Nih ambil, ngopi aja dulu di kantin. Nanti kakak nyusul” Ujar Nara

Aldi menerimanya dengan ceria langsung menuju kantin. Ia memesan segelas kopi hitam lalu duduk santai di sana. Melihat ada beberapa orang yang merokok, akhirnya dirinya pun ikut menyalakan sebatang rokok. Aldi masih memikirkan berbagai perangai yang ia lihat di mimpinya.

“Suro, Melati hadirlah!”

Tak lama keduanya muncul, lalu duduk manis di depannya.

“Kalian bisa masuk ke mimpiku apa ndak?”

“Bisa saja, karena aku dan Melati tergolong kuat, tapi aku tak pernah melakukan itu” Ujar Suro

“Sama mas” Sahut Melati

“Tapi kenapa kalian tidak pernah masuk ke mimpiku?”

“Kami ndak kurang kerjaan seperti dirimu” Balas Suro

Mak jleb rasanya bagi Aldi, apalagi Melati langsung mengangguk tanda setuju.

“Aku sering mimpi aneh, tadi malam aku juga mimpi aneh”

“Bisa saja itu pertanda dari serigala yang ada di dalam dirimu, atau mungkin itu juga serangan dari seseorang”

“Maksudmu mereka bisa menyerang melalui mimpi?” Tanya Aldi

Posisi Aldi kini memandangi ponsel sambil sesekali menatap kedua sosok di depannya agar tidak dicurigai oleh orang lain.

“Bisa, bahkan mereka bisa membunuhmu jika dirimu tidak melawan” Ujar Suro

Aldi kembali merenung, perjalanannya kini sudah semakin jauh. Sepertinya ia harus mencari tahu lebih banyak lagi apa yang sedang terjadi pada dirinya.

“Lebih baik tanyakan saja pada serigala hitam itu” Tukas Suro

“Bagaimana caranya?”

“Temukan sendiri”

Setelah beberapa lama berpikir, sepertinya dia memiliki cara untuk memanggil sang serigala tersebut. Ada dua rencana yang ingin ia lakukan untuk memanggilnya.

1
Didik Sutrisno
mantapp
Was pray
dan tiba tiba... muncul anak tikus imut.... 🤣🤣🤣
Ham
sesekali doble up thor, seru ceritanya
A.J. Roby: Nanti diusahakan hehehe
total 1 replies
Ham
semangat thor
A.J. Roby: Siap terimakasih😁
total 1 replies
Was pray
coba sekali sekali teriak kagetnya nggak AAAA... AAA .. AAA.. ganti BBB.. atau CCC .. CCC .. 🤣🤣🤣
A.J. Roby: Ide yang menarik🤣
total 1 replies
Ham
mantap thor
Ham
thor sesekali double up, seru ceritanya
Marss256
Banyakin aksi Melati thor
Was pray
lah isi suratnya apaan? para pembaca disuruh mengira Ira sendiri kah?
A.J. Roby: Seperti biasa, jawabannya kita cari tahu di bab selanjutnya😁
total 1 replies
Venaaaaa
Keren
A.J. Roby
Haloo para readers, semoga novel ini dapat dinikmati bersama. Pengalaman horor yang pernah author alami juga dituangkan di dalam novel ini. Semoga para readers suka


Kritik, saran dan masukan dari para readers sekalian sangat berarti bagi author, mengingat ini adalah karya pertama dari author. Happy reading😁
Was pray
suro dan melati gak mengawal Aldi ke balai desa kah? sehingga kemunculan pocong tengkorak gak terdeteksi
A.J. Roby: Mari kita cari tahu jawabannya di bab berikutnya😁
total 1 replies
Yudha Sukma
ditunggu updateannya thor
Tsumugi Kotobuki
Kapan ni thor? Seperti sudah lama sekali gak ada updatenya, rindu aksi si tokoh utama!
A.J. Roby: Haloo kak, terimakasih telah membaca cerita author yaa. InsyaAllah author akan udpate setiap hari kalau ga ada urusan mendadak. Tunggu terus update selanjutnya yaa
total 1 replies
Mưa buồn
Penulis luar biasa.
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga suka dan terhibur yaa
total 1 replies
LOLA SANCHEZ
Ngakak sampai sakit perut 😂
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga selalu terhibur dan tunggu update selanjutnya yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!