NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Anak Mantan Selingkuhan

Jadi Ibu Susu Anak Mantan Selingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / Anak Haram Sang Istri / Ibu susu
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Elma merasa, dirinya bukan lagi wanita baik, sejak sang suami menceraikannya.

Tidur dengan pria yang bukan suaminya, membuat Elma mengandung benih dari atasannya yang seorang playboy, Sean Andreas. Namun, Sean menolak bertanggung jawab dengan alasan mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.

Beberapa bulan kemudian Elma melahirkan bayi perempuan dengan kelainan jantung, bayi tersebut hanya bisa bertahan hingga berusia satu tahun.

Disaat Elma menangisi bayi malangnya, Sean justru menyambut kehadiran seorang bayi dari rahim istrinya, sayangnya istri Sean tak bisa bertahan.

Duka karena kehilangan anak, membuat Elma menjadi wanita pendendam. Jika ia menangisi anak yang tak pernah diinginkan papanya, maka Sean juga harus menangisi anak yang baru saja dilahirkan istrinya.

Apa yang akan Elma lakukan pada anak Sean?

Tegakah Elma menyakiti bayi malang yang baru saja kehilangan Ibunya?

Bagaimanakah hubungan Elma dan Sean selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Tak Baik-Baik Saja

#23

“Seperti dirimu sudah jadi orang paling bertanggung jawab saja,” gerutu Elma ketika mengikuti Sean berjalan menuju ruang makan. 

“Tunggu di sini!” Elma meminta Sean duduk, tapi nadanya sangat ketus sama sekali tak ada manis-manisnya. 

Sean duduk di salah satu kursi meja makan, sementara Elma menemui Pak Hen, guna meminta kotak P3K. Pagi itu Sean bangun dengan kepala pusing berdenyut, efek dari banyaknya alkohol yang ia minum hari sebelumnya. 

Kemarin Sean merasa sangat frustasi, kenyataan bahwa ternyata Linda menyimpan banyak teka-teki membuat ia meragu. Apakah selama pernikahan mereka, semua yang Linda perlihatkan adalah asli? Rasa-rasanya Sean masih belum bisa menerima jika ternyata Linda itu seperti apa yang polisi katakan. 

Memang ia belum lama mengenal Linda, karena di pertemuan pertama, mereka sudah melakukan one night stand hingga berujung berita kehamilan Linda. Karena itulah mereka memalsukan tanggal pernikahan beberapa bulan sebelum resepsi pernikahan digelar, agar kesan baik Linda tidak tercemar. Begitu pula image Sean sebagai playboy kelas kakap. 

Tak lama kemudian Elma datang dengan membawa kotak obat di tangannya, Sean yang masih memegang kompres guna mengurangi nyeri pada dahinya, segera menurunkan kompresnya. “Seberapa keras aku terjatuh semalam?” tanya Sean dengan suara sangat pelan. Karena hanya ada mereka di ruang makan. 

Tapi tak menutup kemungkinan ada orang lain di ruangan besar tersebut. 

“Ternyata memang parah,” gumam Elma ketika mulai mengoles salep untuk lebam dan memar. 

Area yang semalam terbentur, kini berwarna merah kebiruan, “Aduh, pelan-pelan, dong!” pekik Sean ketika merasakan perih di area luka tertutup tersebut. 

“Ya, Tuhan, ternyata bukan hanya perangaimu saja yang menjengkelkan. Rupanya kamu pun cengeng,” ejek Elma. 

“Ini bukan cengeng, tapi sakit beneran!” 

“Ckckck, iya, tahu,” balas Elma.

Sambil mengoles salep, tak lupa Elma meniupnya perlahan, benar-benar seperti seorang ibu yang sedang mengobati anaknya yang terluka usai main bola. Begitu sabar dan telaten. 

Sean menelan ludahnya kasar, jakunnya naik turun, karena tanpa sengaja kedua matanya nakal melihat leher jenjang Elma yang kini tepat berada di depan wajahnya. 

“Sudah selesai,” lapor Elma, kemudian kembali merapikan rambut Sean, agar memar tersebut tersamarkan. 

Sean masih terpaku, hanyut dalam fantasi liarnya, Elma yang mulai menyadari ada yang aneh, buru-buru melihat ke wajah Sean yang kini terpaku ke arahnya. 

“Shit!” umpat Elma sambil merapikan pakaiannya, padahal memang sudah rapi. Hanya saja Sean yang sudah pernah mencicipi isi di dalam pakaiannya tak bisa mengontrol reaksi alami tubuhnya. 

“Aaakkhh!” Sean menjerit karena Elma kembali menekan kuat memar di dahinya. 

“Sukurin,” ucap Elma ketus. Kemudian berbalik pergi setelah merapikan kembali peralatan P3K. 

“Ada apa, sih? Kenapa kamu teriak pagi-pagi?” tanya Mom Naura heran. 

“Benjol, Mom,” adunya pada Mom Naura. 

“Kenapa bisa sampai benjol, hah?!” Mom Naura mengendus aroma tubuh putranya, “Kamu minum lagi semalam?” 

“Eh, kok Mommy tahu, sih? Padahal aku sudah sabunan dan bilas 3 kali.” Sean memeriksa bau tubuhnya sendiri, memang benar samar-samar masih ada aroma alkohol yang tertinggal. 

“Berapa banyak yang kamu minum semalam?” Mom Naura menginterogasi Sean. 

“Dikit, Mom.” Sean mulai meminum teh hangat yang sudah ia beri madu, untuk meredakan pusing dan pengar akibat pengaruh alkohol. 

“Ckckck pantas saja benjol begini sampai tidak sadar.” Sama seperti Elma, Mom Naura pun tiba-tiba kesal pada putranya tersebut. 

Mom Naura menyiapkan beberapa menu untuk ia bawa ke kamar, karena Papa Ezra ingin sarapan di kamar bersama Baby Rey. “Mom, mana anakku?” tanya Sean. 

“Sama papamu, ini Mommy mau bawa sarapan buat papa.” Mom Naura membawa nampan berisi sarapan tersebut ke kamar utama. 

Sean hanya bisa memandang kepergian sang mommy dengan pasrah, karena tak berani mendekati Baby Rey dengan tubuh yang masih bau alkohol. 

Di sudut lain rumah tersebut, Mirna kembali menghentakkan kedua kakinya, “Wanita baru itu benar-benar genit, berani-beraninya ia bersikap kurang ajar pada Tuan Sean yang tampan,” dengus Mirna sebal. Wajar dia sebal, karena sudah sangat lama menaruh hati pada majikannya namun tak pernah berbalas. 

Eh, malah Elma yang notabene masih orang baru, malah bisa sedekat itu dengan Sean. Dari jauh memang interaksi Sean dan Elma seperti bergurau mesra, padahal berdebat tanpa banyak kata. 

Tapi tetap saja Mirna cemburu bukan kepalang, apalagi setelah tahu bahwa Setyo pacarnya di kampung, sudah kepincut wanita lain. Rasanya Mirna begitu marah hingga membuatnya ingin menimpakan gunung saja ke kepala Setyo. 

“Mirna, apa yang kamu lakukan di sini?” tegur Pak Hen yang sedang berkeliling rumah, memastikan semua pekerjaan selesai dengan  aman tanpa kendala. 

“Eh, Pak Hen. I-iya Pak, maaf, barusan terima telepon dari ibu di kampung,” jawab Mirna gugup hingga mencari-cari alasan. 

“Segera selesaikan pekerjaanmu!”

Mirna mengangguk sopan, “Baik, Pak.”

•••

Brak! 

Gading menutup pintu mobil setelah Sean masuk dan duduk dengan nyaman. 

Tanpa mereka tahu, seseorang tengah berdiri di seberang jalan, menyamar sebagai penyapu jalan. Padahal ia sedang mengamati setiap kegiatan yang berlangsung di rumah tersebut. 

“Sudah dapat informasi?” tanya Sean. 

“Informasi apa, Tuan?” Gading balas bertanya. 

“Informasi yang kamu bicarakan kemarin,” jawab Sean jengkel, pagi pagi bangun dengan kepala pusing, dahi benjol, masih juga menerima ejekan dari Elma dan Mom Naura. Benar-benar awal hari yang sial. 

Gading mulai menjawab pertanyaan Sean, tapi Sean sama sekali tak mendengar apa yang Gading ceritakan, justru diam-diam meraba dadanya yang mulai tak baik-baik saja setelah melihat pemandangan menggoda dari sebagian kecil tubuh Elma. 

Sean rasanya ingin marah pada siapa saja, karena tak bisa melampiaskan kebutuhan alaminya pada wanita. “Berat sekali, menjadi orang baik,” gumam Sean seorang diri, karena ia sudah berjanji menjadi pria baik demi putranya. 

“Hah?! Apa yang Anda tanyakan, Tuan?” Gading yang mendengar ucapan Sean, mencoba bertanya agar lebih jelas. 

Namun, Sean kembali tak merespon Gading karena tenggelam dalam fantasinya sendiri. 

“Tuan?”

“Tuan?” 

Beberapa kali Gading memanggil, namun Sean tak merespon, hingga Gading terpaksa menepikan mobil karena terlalu khawatir. Gading menoleh ke belakang, rupanya Sean masih sadar, matanya terbuka, bahkan jari tangannya bergerak-gerak. “Ternyata melamun, percuma saja ku ajak bicara,” gerutu Gading dongkol maksimal. 

•••

Di rumah Bu Kartika, Alya yang sibuk membuat adonan kue basah, tiba-tiba mendengar notifikasi pesan dari ponselnya. Alya menghentikan sejenak aktivitasnya, ia melepas sarung tangan kemudian memeriksa ponselnya. 

Betapa terkejutnya Alya, karena ia kembali menerima kiriman uang ke dalam rekeningnya, dalam jumlah besar. 

Alya yang khawatir berbalut curiga langsung mengirim pesan pada Elma. 

 📤 Kak, sebenarnya Kakak kerja apa dan di mana? 

Ternyata Elma tak segera membalas pesan darinya. “Kenapa melamun?” Bu Kartika baru kembali setelah melayani pembeli. 

“Eh, Ibu. Ini, Kak Elma kirim uang lagi?” adu Alya pada Bu Kartika. 

“Berapa?” 

“30 juta, Bu.” 

Prang! 

Bu Kartika menjatuhkan nampan yang ada di tangannya, wanita itu buru-buru menatap ponsel Alya yang kini menampilkan laman aplikasi M-banking. Dan benar saja rekening Alya kembali bertambah. 

Rekening keuangan Bu Kartika, kini diatur oleh Alya, karena Bu Kartika tidak begitu paham urusan bank. Jadi ia tinggal bertanya pada Alya, jika tidak paham. 

Sebulan yang Lalu, Elma pamit padanya ingin bekerja di luar kota. Kemungkinan tidak bisa menerima panggilan, paling-paling hanya berbalas pesan saja. 

Kini sebulan telah berlalu, dan Elma mengirimkan uang dalam jumlah besar, bukannya bahagia, justru Bu Kartika semakin curiga. 

“Besok pagi, kita libur dulu, antarkan Ibu ke kontrakan Kakakmu.” 

Bu Kartika menghembuskan nafas berat, berharap semoga kali ini Elma tidak mengingkari ucapannya, yang tak akan lagi berbuat hal yang dimurkai Allah. 

1
Nar Sih
turuti kta ibu mu elma ,biar sja sean urus sendiri ank nya ,toh dia dulu ngk peduli dgn eve
Patrick Khan
knp q ngerasa rey bukan anak nya sean sm linda ya🤔🤔🤔
Patrick Khan
bener ibu km elma.. km ngapain repot2 ngurusi tu bayik.. bapak nya model e gitu
Cindy
lanjut
Rahmawati
berarti eve sakit jantung bawaan sama kayak tantenya
DozkyCrazy
setuju sama ibu nya elma
DozkyCrazy
syukaaa n ngfanz deh sama kamu mom
kerren
Bunda Aish
seruu puol, awal cerita udah bikin 😬😠😮‍💨terimakasih Mbak Bulan 😘
semangat terus nulisnya yaaa 😍
Heri Achmadi
👍
Bunda Aish
kayaknya kalau mom Naura ketemu Bu Kartika dan Sean barengan bakalan seruu nih 😏
Nur Janah
kapok koe Sean sudah jatuh tertimpa tangga😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
nah loh 🤨
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
batu raksasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Karena Sean tidak pernah lihat foto Eve 😭
Ais
iya el bnr kt ibumu kamu tanggungjwb ibumu soal baby rey itu adalah tanggungjwb sean seutuhnya jd ngak usah pikirkan itu lagi pula blm jelas baby rey anak kandung sean atau bkn smua msh abu"dan msh diselidiki sm lingga dan ayahnya sean
Esther Lestari
Mom Naura sudah tahu masa lalu mu Sean dan foto yg ditunjukkan tadi mungkinkah foto Eve anak Elma ?
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
itu foto Eve 😭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
kamu yg harus di usir Mirna 😠
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
dengan kasar
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh ketahuan 😣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!