NovelToon NovelToon
Heroes

Heroes

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Agam menyusup ke dalam organisasi rahasia bernama Oscuro. Sebuah organisasi yang banyak menyimpan rahasia negara-negara dan juga memiliki bisnis perdagangan senjata.

Pria itu harus berpacu dengan waktu untuk menemukan senjata pemusnah masal yang membahayakan dunia. Apalagi salah satu target penyerangan adalah negaranya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembajakan

Sambil mengendap Agam dan Liam mendekati truk yang berisikan senjata.

Di dalam gedung rumah sakit, Ilsa mengintai dengan senjata di tangannya. menunggu waktu yang tepat untuk beraksi. Sementara Rene dibantu oleh Ibrahim bergegas turun menggunakan lift setelah mendapat telepon dari Ilsa. Khumod, teman Ibrahim yang bersama Fahad juga berinisiatif turun. Hanya menyisakan Fahad di lantai tiga.

Sebuah pukulan diberikan Agam pada seorang teroris yang berdiri di dekat truk. Dalam waktu singkat pria itu berhasil melumpuhkan musuhnya. Liam yang berada tak jauh darinya juga melakukan hal sama. Pria itu menunduk ketika sebuah pukulan tertuju pada wajahnya. Sambil menunduk, dia memberikan pukulan ke perut sang musuh, ditambah dengan tendangan dari lututnya sebanyak dua kali. Liam berhasil melumpuhkan teroris tersebut.

Baru saja keduanya hendak bergerak, keberadaan mereka diketahui oleh kelompok teroris. Mereka pun segera dihujani peluru. Ilsa membantu dari dalam gedung rumah sakit. Menembaki anggota teroris yang tengah mengincar Agam dan Liam.

Agam bersembunyi dibalik sebuah mobil, menunggu musuh mendekat padanya. Kemudian dengan cepat dia menarik ujung senjata musuh seraya memberikan pukulan padanya. Dalam waktu singkat senjata sudah berpindah ke tangannya. Dengan cepat dia menembak sang musuh. Agam kemudian mengarahkan senjatanya pada Liam. Tanpa berkedip dia menembakkan pistol di tangannya. seorang teroris di belakang Liam langsung tersungkur.

“Thanks,” seru Liam yang hanya dijawab dengan acungan jempol oleh Agam.

Keduanya bergegas mendekati truk yang jaraknya hanya tinggal beberapa meter lagi. sambil menembakkan senjatanya, Agam berlari mendekati truk disusul oleh Liam. Sesampainya di dekat truk, keduanya kembali harus berjibaku dengan teroris yang berjaga di dekat kendaraan itu.

Tiga orang musuh berhasil ditaklukkan oleh Agam, satu orang tertembus peluru, dua orang terkapar tak berdaya setelah dihajar olehnya. Sementara Liam masih berjibaku dengan salah satu penyerangnya. Sebuah tendangan diberikan oleh Liam, membuat tubuh musuhnya terpental ke belakang kemudian punggungnya menabrak body truk. Tubuh pria itu ambruk ke tanah dan tak sadarkan diri.

Liam menarik tubuh pria itu menjauh dari truk. Kemudian dengan cepat dia naik ke dalam dan duduk di belakang kemudi. Agam juga meloncat ke bagian belakang yang bagian atasnya tertutup oleh terpal. Dia menggedor kaca pembatas, memberi tanda pada Liam. Tanpa pikir panjang, Liam langsung melajukan truk tersebut.

Tahu kalau truk yang berisi persenjataan mereka sedang dibajak, para teroris mengalihkan serangan. Kini mereka memberondong truk tersebut dengan peluru. Liam menundukkan kepalanya untuk menghindari tembakan. Dia menekan pedal gas lebih dalam sambil mengarahkan truk menuju pintu samping rumah sakit. Dari dalam truk Agam menembak para teroris dengan senapan mesin yang ditemukannya di dalam truk.

Liam menghentikan kendaraan tepat di depan pintu samping rumah sakit. Ilsa, Rene, Ibrahim dan Khumod sudah menunggu. Agam langsung mengeluarkan senjata sambil meloncat turun dari truk. Kemudian bersama yang lain, mereka kembali menyerang para teroris.

Keadaan berbalik, kini para teroris tersebut yang terdesak. Mereka memang masih menang jumlah, tapi tanpa persediaan senjata, membuat ruang gerak mereka terbatas. Pimpinan teroris harus memutar otak, bagaimana caranya merebut kembali truk tersebut karena amunisi mereka semakin menipis.

Pertarungan sengit di dekat rumah sakit masih terus berlangsung. Ilsa melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah lebih dari lima belas menit, namun Ortega masih belum muncul juga. tanpa mereka sadari, dua orang teroris menyelinap masuk ke dalam rumah sakit. Mereka bermaksud mencari sandera agar bisa mengambil kembali truk persenjataan mereka.

Agam terus memberondong para teroris dengan senjatanya. Tanpa sengaja sudut matanya melihat dua orang teroris sudah berada di gedung rumah sakit. Dengan cepat Agam berlari memasuki rumah sakit. dia yakin kalau kedua teroris tersebut hendak mencari sandera. Begitu Agam sampai, kedua teroris itu sudah berada di lift dan pintunya sudah menutup.

Tanpa membuang waktu, Agam langsung berlari menuju tangga darurat. Dengan langkah panjang, dia berlari menuju lantai tiga. Sementara itu, lift sudah sampai di lantai tiga. Mendengar suara dentingan, Fahad yang berjaga di depan aula, langsung bersembunyi. Dia melihat peluru di pistolnya, hanya tersisa satu butir saja.

Kedua teroris itu keluar dari dalam lift. Mereka langsung menuju aula. Keduanya yakin kalau orang-orang berkumpul di sana. Fahad mengambil tong sampah yang terbuat dari stainless steel, kemudian menggelundungkannya pada dua orang itu. Di saat keduanya masih dalam mode terkejut, Fahad menembakkan senjatanya.

Dikarenakan tangan kananya masih terbalut sling arm, Fahad terpaksa menembak dengan tangan kiri dan tentu saja bidikannya meleset. Kedua orang itu langsung memburu Fahad. Pria itu bersembunyi dibalik tembok ketika dua orang itu menembaknya. Fahad menarik sebuah kursi kemudian melemparkan pada kedua musuhnya. Salah satunya terjatuh setelah terkena kursi. Dengan cepat Fahad keluar dari persembunyian seraya melayangkan tendangan.

Terdengar erangannya ketika tubuhnya ikut terjatuh dan bahunya yang terluka bertabrakan dengan lantai. Namun begitu dia sudah berhasil membuat salah satu musuh jatuh terkapar. Pria itu mengangkat sebelah tangannya ketika teroris yang tersisa mengarahkan senjata padanya. Baru saja teroris itu hendak menarik pelatuk, sebuah telepon ekstensi melayang kemudian mendarat di kepala pria itu.

Terkejut dengan sebuah benda yang mengenai kepalanya, pria itu membalikkan tubuhnya. Namun dia langsung disambut tendangan Agam ketika berbalik. Tubuhnya jatuh tersungkur dan pistol di tangannya langsung terlepas. Fahad segera merayap dan mengambil pistol tersebut. Sebuah tendangan diberikan Agam hingga teroris itu kehilangan kesadaran.

Seorang teroris yang tersisa hendak membidik Agam, namun sebuah peluru mengenai betisnya dan membuat pria itu terpekik kesakitan. Agam langsung mendekati teroris tersebut dan memberikan tendangan hingga terjatuh. Dia meringis kesakitan sambil memegangi kakinya yang terkena tembakan Fahad.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Agam seraya mengulurkan tangan pada Fahad.

“Sepertinya luka ku harus mendapat penanganan lagi,” jawab Fahad sambil berdiri. Agam hanya terkekeh saja mendengarnya.

“Kami sudah berhasil mengambil truk persenjataan mereka. Hanya tinggal menunggu bala bantuan datang.”

“Syukurlah.”

Selang beberapa detik kemudian mereka mendengar rentetan senjata yang begitu intens. Keduanya langsung bergerak menuju jendela. Rupanya pasukan Oscuro sudah datang. Ortega kembali memimpin langsung pasukan. Agam mengajak Fahad turun ke bawah. Dia yakin sebentar lagi pasukan teroris berhasil ditaklukkan.

Sesampainya di bawah, mereka melihat Ilsa, Liam, Rene, Ibrahim dan Khumod sedang beristirahat di lobi. Mereka menyerahkan sisa pasukan teroris pada anggota Oscuro yang baru saja datang. Sambil memegangi bahunya yang kembali terasa nyeri, Fahad mendekati mereka.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Liam ketika melihat Fahad nampak kesakitan.

“Aku terjatuh tepat di bahu ku yang terluka.”

“Ayo, biar ku periksa lagi luka mu.”

Fahad mengikuti Liam menuju ruang perawatannya. Suara desingan peluru sudah mulai jarang terdengar. Nampaknya anggota Oscuro sudah berhasil menaklukkan semua teroris. Agam keluar untuk memeriksa keadaan. Benar saja, sisa tentara teroris sudah menyerah. Ortega membiarkan tentara Sudan membawa mereka untuk diamankan, tentu saja dengan pengawalan anggota Oscuro.

“Kalian baik-baik saja?” tanya Ortega pada Agam.

“Ya, kenapa kalian lama sekali?”

“Kami juga dicegat, tidak jauh setelah kami keluar dari markas.”

“Di mana Ipe?” tanya Agam.

“Ipe?” kening Ortega nampak berkerut.

“Fellipe.”

“Dia berjaga di markas. Aku tidak mengijinkannya ikut. Di sini terlalu berbahaya.”

“Baguslah. Lagi pula kalau dia ikut hanya merepotkan saja.”

Ortega terkekeh mendengar penuturan Agam. Pria itu segera masuk ke dalam rumah sakit untuk memeriksa keadaan anggotanya. Rene melambaikan tangan pada Ortega, sementara Ilsa hanya menatapnya datar.

“Syukurlah kalian baik-baik saja,” seru Ortega.

“Hampir saja kami menjadi mayat, kalau Mario tidak berinisiatif membajak truk persenjataan mereka,” jawab Ilsa.

“Ya, Ilsa benar,” sambung Rene.

“Mario, aku berhutang pada mu,” Ortega melihat pada Agam.

“Aku tidak melakukannya sendiri. Ada Liam yang membantu ku. Pastikan saja kamu menyiapkan bonus yang banyak untuk kami.”

“Hahaha.. di pikiran mu hanya uang saja.”

“Tentu saja. Hanya uang yang membuat ku tertarik dengan Oscuro,” jawab Agam tak acuh.

Ortega hanya menggelengkan kepalanya saja. Namun dia rela mengeluarkan uang berapa pun agar Agam tetap bertahan di Oscuro. Kemampuan pria itu memang mumpuni dan bisa menjadi orang yang sangat diandalkan olehnya.

“Di mana Fahad?”

“Dia sedang ditangani Liam. Sepertinya dia terluka di tempat yang sama.”

“Hei Bos, sampai kapan kita berada di sini?” tanya Rene. Dia sudah merindukan kasur empuknya di markas Oscuro.

“Semua tergantung Liam. Aku dan yang lain akan berjaga malam ini. Takutnya para teroris itu masih belum menyerah.”

Kepala Rene mengangguk pasrah. Mungkin satu atau dua malam lagi dia harus bertahan di rumah sakit ini. Ortega segera mencari keberadaan Fahad. Ingin memastikan kalau anggotanya itu tidak mengalami luka serius.

***

Suasana di markas Oscuro sedikit lengang. Ortega membawa sebagian besar tentaranya ke Abu Hamad untuk menumpas teroris. Ortega sendiri tidak pulang. Pria itu memilih tinggal di Abu Hamad sambil menunggu situasi di sana kondusif. Semua yang berkaitan di Oscuro selama Ortega tidak ada diserahkan pada Fellipe dan Immanuelle.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Suasana di dalam markas juga sudah sepi dan sebagian penerangan sudah dimatikan. Semua anggota sudah masuk ke kamar masing-masing. Tidak ada satu pun terlihat berkeliaran di dalam markas.

Pelan-pelan pintu kamar Ayumi terbuka. Sambil mengendap Ayumi keluar dari kamar. Sejak tahu Ortega berada di Abu Hamad, dia memang memutuskan untuk menjalankan rencananya.

Hampir dua bulan lamanya dia berada di markas, jadi sedikit banyak sudah mengetahui seluk beluk markas ini. Sama seperti halnya Agam, Ayumi juga sengaja masuk ke dalam organisasi ini demi sebuah tujuan. Jika Agam melakukannya demi kepentingan negara. Berbeda dengan Ayumi yang melakukannya demi kepentingan pribadi.

Ayumi menghentikan langkahnya ketika melihat cctv yang selalu bergerak setiap sepuluh detik mengarah ke dekatnya. Dia bersembunyi dibalik tembok. Menunggu cctv kembali berputar, barulah dia melanjutkan langkahnya.

Dengan langkah tanpa suara, dia mendekati ruangan Immanuelle. Ayumi yakin apa yang dicarinya berada di ruangan tersebut. Sekarang dia sudah berada di depan pintu ruangan. Ketika tangannya hendak memegang gagang pintu, terdengar suara dari arah belakangnya.

“Ayumi.”

***

Waduh🫣

Udah jelas kan sekarang Ayumi agen atau bukan.

Hari ini Mas Dion libur

1
dewi rofiqoh
Wah belum apa-apa sudah ada yg mau menghabisi anggota baru
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Wah wah.... Ada drama Palestine dan Israel ini
choowie
liam tuh perawat kamu bantuin
choowie
diih siapa elu
choowie
bagus gak ada kata senior junior...tapi skill
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
nah loh 😂 selalu menganggap remeh kemampuan orang lain hanya karena lebih senior 😂
choowie
berati teman agam juga ya
choowie
kirain Ortega yg sudah membunuhnya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
siapa ya teman Ayumi yg sudah membantunya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
kode imma buat Ayumi nih 😂
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
tapi semoga saja masih hidup ya dan ada yg menolongnya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
klo iya Ferdy tuh Duta kasihan banget ya dia meninggal tanpa keluarganya tahu dia dimana kuburannya
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●ꨄIႶძiჁმᦗ●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
kesan pertama jd member Oscuro di-re-meh-kan sama member lama🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
waduh...
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
AQ rasa sesuai Bun....pemeran Ippe dan Imma.....cocok dgn peran yg di bawakannya .....cok curocokk👍🏻🙏🏻
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
hadeuhhh ...Lavi harus di tatar P4 sama Agam biar gk semena mena sama kaum muslim.....Agam tolong Aisyah....si Lavi kasih kultum nohh biar gk gangguin Aisyah 🤔
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟❀∂я
gantengan nuelle dibandingkan ipe🤣🤣
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
wleee 😜
tepat apa yg di katakan dr Liam..... emangnya ajang pencarian bakat .....disini gk ada senior atw junior.....yg penting sigap , siaga dlm nanganin korban dgn cekatan.....menolong nyawanya biar selamat itu aja .....percuma kalo tingkatannya udah tinggi tp hanya di panjang untuk di banggakan buat apa ...gkda guna /Proud/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟❀∂я
emang nya Aisyah suka kamu kayaknya enggak deh
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟❀∂я
pasti GK suka sama Aisyah karena Aisyah orang Palestina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!