NovelToon NovelToon
Iblis Penyerap Darah

Iblis Penyerap Darah

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Lin Pan mendapati kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dikhianati dan dikuasai oleh amarah, ia kehilangan kendali—dan membunuh keduanya dengan cara yang brutal.

Namun takdir mempermainkannya. Sesaat setelah perbuatan itu, sebuah tas jatuh dari lantai atas dan menimpanya. Bukannya mati, Lin Pan justru terbangun di dunia lain… dalam tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian, murid sekte rendahan yang selalu dihina dan diremehkan.

Di tengah keputusasaannya, Mo Tian menemukan sebuah teknik terlarang — Blood Devour Technique, kemampuan mengerikan yang memungkinkannya menyerap dan mengendalikan darah musuhnya.

Dengan kekuatan itu, ia bersumpah untuk membalas setiap penghinaan… dan menulis ulang takdirnya dengan darah.

📷 IG: @agen.one

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

033: ​Kedatangan Sang Malaikat Maut: Pesta Gila di Gerbang Sekte

​Mo Tian melesat menembus bayangan hutan, jauh dari kediaman Sekte Bambu Hitam. Namun, ketenangannya yang dingin kini direnggut paksa. Gejala Kegilaan Darah mulai menguasai jiwanya, mengubah perhitungan menjadi hasrat brutal.

​"Hahahaha! Untuk apa aku bersusah-susah menunggu? Lebih baik kubunuh saja mereka sekarang! Bukankah semakin cepat, semakin menyenangkan, hahaha!" Tawa gila itu menggema, membelah keheningan hutan yang damai.

​Sifat Mo Tian yang semula tenang dan manipulatif kini menguap, digantikan oleh seorang psikopat murni yang haus darah, menolak segala rencana rumit.

​"Armor Darah! Sekarang, tak seorang pun akan tahu ini aku, hahaha! Waktunya… Pembantaian!"

​Dalam sekejap, ia menyelimuti tubuhnya dengan lapisan armor yang terbuat dari darah kental, sebuah perisai merah tua yang menyembunyikan identitasnya. Ia kembali melesat, menuju gerbang Sekte Bambu Hitam.

​Hanya dalam hitungan menit, ia tiba di depan benteng mewah itu.

​"Hai! Apa aku terlihat lucu? Hahaha!" Mo Tian menyapa kedua penjaga dengan tawa yang tak pernah putus, tawa yang terdengar seperti pecahan kaca, tawa yang menandakan permainan baru telah dimulai.

​Kedua penjaga yang pernah ia hadapi sebelumnya terkejut dan was-was melihat sosok Mo Tian yang diselubungi armor merah dan aura mengerikan.

​"S-Siapa kau? Apa yang hendak kau lakukan?" Salah satu penjaga memberanikan diri bertanya, mencari tahu identitas bayangan maut di hadapannya.

​"Siapa kau? Dan apa yang hendak kau lakukan? Hahaha! Apa aku lucu? Hahaha!" Mo Tian membalas dengan nada mengejek, mengulangi pertanyaan mereka dengan intonasi gila.

​"Dia sudah gila! Lebih baik kita habisi saja dia! Serang!" Penjaga yang lebih agresif maju menyerang, sementara rekannya masih terpaku di tempat.

​Mo Tian berdiri diam, matanya yang berada di balik celah armor memancarkan antusiasme ketika melihat penjaga menerjang maju.

​"Wow! Ini baru seru! Aku akan menunggu, hahaha!" Mo Tian hanya tertawa, tak bergerak sedikit pun.

​"Cih, apa kau tidak bisa berhenti tertawa, bajingan! Akan kurobek mulut berisikmu itu!" Penjaga itu menerjang, pedang terhunus siap menebas.

​Saat pedang itu hampir menyentuh leher Mo Tian, sehelai jarak memisahkan mereka. Pedang itu tiba-tiba berhenti, hanya menyisakan goresan kecil yang mengalirkan setetes darah di leher Mo Tian.

​"Apa tadi kau bilang ingin mulutmu robek? Akan kukabulkan, hahaha!"

​Rupanya Mo Tian sudah menangkap lengan penjaga itu dengan kedua tangannya. Dengan cepat, Mo Tian mencengkeram rahang si penjaga, menarik kedua sudut mulutnya ke samping.

​"Aarrrrgg! S-Sakit! Lepaskan aku!" Penjaga itu menjerit kesakitan yang memecah gendang telinga. Perlahan, kulit di sudut bibirnya robek, darah menyembur deras.

​"Hahahaha! Ini menyenangkan! Apa kau menyukainya? Hahaha!" Mo Tian mendekatkan wajah yang diselimuti oleh armor.

​Penjaga itu hanya bisa melihat mata Mo Tian yang berkilauan gila. Keberaniannya luntur, digantikan kengerian saat melihat Mo Tian menikmati setiap jeritan dan rasa sakitnya.

​"AARRRRGTT! W-WOLONG!" Penjaga itu berteriak tidak jelas karena mulutnya sudah robek, memanggil temannya, namun kata-katanya hancur oleh robekan di mulutnya.

​Penjaga yang di belakang tidak berani menolong. Ia malah berbalik, lari ke dalam sekte untuk memanggil bala bantuan.

​"T-Tunggu sebentar! Aku akan segera kembali." Sebuah harapan konyol: ia meminta temannya yang sedang disiksa untuk menunggu.

​Penjaga yang tersiksa itu merasakan pengkhianatan yang mendalam.

​"Hahaha! Kau ditinggalkan temanmu. Ayo kita bermain sebelum yang lain datang!" Mo Tian menampar-nampar wajah penjaga itu tanpa henti.

​Rasa sakit di mulutnya semakin menjadi, darah muncrat ke mana-mana. Ia tidak bisa bicara. Mo Tian berhenti sejenak, lalu bertanya aneh, "Hahaha! Apa kau senang? Hahaha!"

​Penjaga itu langsung menggelengkan kepala lemah. Mo Tian mengangguk mengerti.

​"Oh, begitu! Ternyata kau belum puas, ya? Kalau begitu, ayo kita ke permainan selanjutnya!" Mo Tian mencengkeram kerah penjaga, lalu melempar tubuhnya ke tanah.

​BUGH!

​Suara tulang retak terdengar jelas. Mo Tian malah kegirangan. "Hahaha! Kau dengar suara tulang itu? Sekarang aku harus memperbaikinya lagi!"

​Mo Tian berjongkok, menindih tubuh penjaga. Ia menekan punggungnya dengan kedua tangan.

​"Apa kau siap?" tanya Mo Tian, suaranya tenang, kontras dengan perbuatan iblisnya.

​Penjaga yang ketakutan menggeleng pelan. Ia tidak mau lagi diperlakukan aneh-aneh.

​Melihat anggukan itu, Mo Tian langsung menekan punggung si penjaga hingga tulang-tulangnya remuk dan postur tubuhnya membengkok.

​"Hahaha! Terapi sudah selesai! Sekarang kau harus minum obat," ucap Mo Tian.

​Sementara itu, di dalam Sekte Bambu Hitam, penjaga yang lari tadi berteriak memanggil semua orang. "Ada penyusup! Ada penyusup di depan gerbang!" Puluhan penjaga langsung melesat menuju gerbang.

​Di taman bunga, Mei Ling, Xue Hua, Xie, dan yang lainnya juga mendengar teriakan dan keributan, meskipun samar.

​"Ada apa di luar? Kenapa mereka ribut sekali?" tanya Mei Ling.

​"Bunda! Sepertinya kita harus mengeceknya," saran Zhu Yu. Semua orang setuju dan bergegas keluar.

​Kembali ke gerbang. Mo Tian mendapati "pasiennya" telah mati.

​"Hahaha! Apa obatnya enak? Hahaha! Seharusnya kau sudah sembuh, tapi kenapa kau malah mati? Dasar manusia menyebalkan!" Mo Tian kesal karena penjaga itu mati setelah ia "obati" dengan batu dan tanah. Tubuh mayat itu kini penuh batu dan tanah, perutnya membesar, dan organ dalamnya menyembul keluar.

​Di tengah rasa bosannya, Mo Tian mendengar derap langkah mendekat.

​"Hahaha! Mereka datang sebanyak ini hanya untuk menyambutku! Hahaha! Kalian benar-benar ramah!" Meskipun ucapan dan tingkah Mo Tian seperti orang gila, ia kini adalah manifestasi kegilaan yang hanya ingin membunuh, menyiksa, dan bersenang-senang.

​"Itu dia! Bunuh orang gila itu!" teriak salah satu penjaga.

​Saat mendekat, fokus mereka teralihkan oleh kondisi tragis mayat yang disiksa Mo Tian. Mereka mual dan jijik melihat organ tubuh yang keluar dan dipenuhi tanah.

​"S-Sebenarnya apa yang telah dia lakukan padanya? Kenapa tubuhnya sampai seperti itu?" Suara gemetar terdengar.

​Sebagian besar penjaga dipenuhi amarah karena perlakuan tak manusiawi terhadap rekan mereka. Puluhan dari mereka melesat ke arah Mo Tian. "Kenapa orang gila ini tidak pernah berhenti tertawa?"

​Melihat puluhan penjaga berdatangan, Mo Tian mengambil pedang dari mayat dan organ-organ tubuh penjaga yang sudah mati itu.

​"Hahaha! Karena sudah menyambutku, sebagai balasan, aku beri kalian hadiah, hahaha!" Mo Tian melempar setiap organ tubuh—jantung, paru-paru, dan lainnya. Beberapa organ hancur karena ia memegangnya terlalu kencang.

​"Terima ini! Ini hadiah terbaik dariku!"

​Organ-organ yang dilempar Mo Tian menghantam sebagian penjaga dan meledak, membasahi tubuh mereka dengan darah amis. Sebagian penjaga lagi terus maju, mengabaikan rekan mereka yang terlumuri darah.

​Setiap penjaga mengacungkan pedangnya, mengalirkan Qi, dan mengepung Mo Tian. Mo Tian mengambil kuda-kuda bertarung, menghindari serangan pedang dengan gerakan yang menyerupai tarian maut.

​Tak ada satu pun yang mampu melukai Mo Tian. "Hahaha! Ayolah, kenapa kalian marah begini? Aku 'kan cuma memberi hadiah, lho!"

​Kata-kata tak masuk akal Mo Tian justru menambah kemarahan mereka. Mereka menyerang serentak, menebas dan menusuk. Mo Tian terus menghindar sambil menebas tubuh penjaga yang menghalangi jalannya.

​Meskipun Mo Tian menghindar, beberapa pedang berhasil menggores tubuhnya. Darah segar keluar. Namun, alih-alih kesakitan, Mo Tian justru tertawa semakin keras.

​"HAHAHA! Luar biasa! Ini sangat nikmat! Terus lukai aku, hahaha!" Mo Tian bertingkah seperti masokis akut. Ia menikmati setiap goresan pedang, merasakan sensasi senang yang berlebihan.

​"Dasar gila! Jangan biarkan manusia gila ini hidup!" Puluhan penjaga kembali menyerang.

​"Berhenti! Menjauh dari orang gila itu!"

​Suara berat itu menghentikan puluhan penjaga.

​"Tuan Zhao Lei! Tuan telah kembali! Menjauh darinya, semuanya!"

​Puluhan penjaga segera mundur, menciptakan jarak dari Mo Tian. Mo Tian kesal karena Zhao Lei menginterupsi permainannya, padahal ia baru saja menyalurkan Qi darah ke pedangnya, siap menciptakan hujan darah.

​"Hahaha! Mengganggu saja kau, Zhao Lei!" ucap Mo Tian. Walaupun kesal, tawanya tak berhenti.

​"Kau tahu namaku, ya? Siapa sebenarnya kau? Siapa yang mengirimmu? Tapi, itu tidak penting sekarang. Tak kusangka ada kultivator segila dirimu," Zhao Lei cukup terkesan dengan kegilaan Mo Tian yang belum pernah ia saksikan.

...****************...

Buat temen-temen yang ingin mendukung dan menyemangati author agar tetap bisa update bisa novel ini, bisa sawer ke sini ya

-Dana:085210275637

-Gopay:085210275637

​𝘽𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙚𝙣𝙩𝙞 𝙠𝙚𝙩𝙖𝙬𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙖𝙪 𝙈𝙤 𝙏𝙞𝙖𝙣! 𝙖𝙠𝙪 𝙞𝙠𝙪𝙩 𝙣𝙜𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨𝙣𝙮𝙖.

𝙗𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙜𝙖𝙠 𝙪𝙥, 𝙘𝙪𝙢𝙖 𝙪𝙥 𝙨𝙚 𝙗𝙖𝙗 -_-

𝘿𝙞𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙠𝙖𝙪 𝙙𝙖𝙣𝙖, 𝙘𝙪𝙢𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣(𝘽𝙚𝙧𝙣𝙮𝙖𝙣𝙮𝙞 𝙡𝙖𝙜𝙪 𝙩𝙚𝙣𝙭𝙞)

1
y@y@
⭐👍🏼👍🏿👍🏼⭐
fσя zуяєиє~✿
wkwk, awas nnti ikutan jdi psikopat loh bg/Facepalm/
Rahman: jadi ngeri🤭
total 1 replies
Eka suci
apa anak anak jg akan dijadikan pion🤔
Rahman: Mungkin aja/Chuckle/
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
semoga Mo Tian tidak tergoda dgn npc satu itu/Applaud/
Rahman: Moga aja/Hunger/
total 1 replies
Aang Reza
ok
Rahman: semoga enjoy bacanya/Grievance/
total 1 replies
Aman Wijaya
lanjut terus Thor semangat
Rahman: siap mang
total 1 replies
Eko Lana
alur ceritanya menarik
Rahman: Makasih, semoga enjoy bacanya👍
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
sudah kuduga, Mo Lian ini sepertinya memang ada hubungannya dengan Mo Tian. Hm... sangat mencurigakan🤔
Rahman: memang mencurigakan 🤔
total 1 replies
y@y@
🌟👍🏻👍🏾👍🏻🌟
Rahman: 👍👍🙏💪🤭
total 1 replies
Nori^
punya kelainan masokis
Nori^
bangke 🤣
Rahman: Lagi sial/Facepalm/
total 3 replies
fσя zуяєиє~✿
gimana itu konsepnya? nanya tapi nutupin🤣
Rahman: Tangan si bandit gak sengaja nutupin matanya karena terlalu waspada/
total 1 replies
Rahman
Untung keluarga Zhao Lei datang, kalau tidak... /Skull/
Rizky Fathur
cepat bikin mcnya kuat bantai sekte itu sampai leluhurnya dengan kejam kuliti kalu perlu musuh musuhnya hahahaha
Rahman: 𝗽𝗮𝘀𝘁𝗶 𝗱𝗶𝗹𝗮𝗸𝘂𝗶𝗻 𝗺𝗰👍
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
Mo Tian mkin gila aja ya/Casual/
Rahman: /Casual//Casual/
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
wkwk, aneh emg/Facepalm/
Rahman: /Sob/
total 1 replies
M Mawardi
1 sekte mau di bantai semua 😱😱
Rahman: Mc cuma bantu ngirim mereka ke alam lain duluan👍
total 1 replies
saniscara patriawuha.
gassss pollll manggg otorrr,, kurangiiibicara perbanyak pembantaian.....
Rahman: Siap polll💪
total 1 replies
M Mawardi
ngeri nih authornye 😱😱
Rahman: gak ngeri kok🙂 Mc nya baik 👌
total 1 replies
saniscara patriawuha.
gassss polllll..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!