Satu malam naas mengubah hidup Kinara Zhao Ying, dokter muda sekaligus pewaris keluarga taipan Hongkong. Rahasia kehamilan memaksanya meninggalkan Jakarta dan membesarkan anaknya seorang diri.
Enam tahun kemudian, takdir mempertemukannya kembali dengan Arvino Prasetya, CEO muda terkaya yang ternyata adalah pria dari malam itu. Rahasia lama terkuak, cinta diuji, dan pengkhianatan sahabat mengancam segalanya.
Akankah, Arvino mengetahui jika Kinara adalah wanita yang dia cari selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Perasaannya tak asing
Ruangan itu remang, hangat oleh aroma sabun dan uap air. Ethan tampak tertidur di sofa kecil di pojok ruangan. Tapi pandangan Kinara segera terpaku ke arah kamar mandi yang pintunya terbuka lebar. Dari sana, keluar Arvino, hanya mengenakan handuk putih melilit di pinggang, rambutnya basah dan menetes, satu tangan memegang handuk kecil untuk mengeringkannya. Dia berjalan tanpa menyadari keberadaan Kinara di pintu.
Kinara terpaku, tak sempat mengalihkan pandangannya. Jantungnya berdetak lebih cepat, wajahnya panas. Dia bahkan tak sempat bersuara saat Arvino berbalik arah.
Pria itu menunduk sedikit, masih sibuk mengusap rambutnya, sampai langkahnya berhenti karena tubuhnya menabrak sesuatu yang lembut. Dalam sekejap, keseimbangan keduanya hilang. Arvino refleks menahan bahu Kinara, tapi gerakannya justru membuat mereka jatuh bersama ke atas ranjang. Tubuh Kinara tertindih sebagian oleh tubuh Arvino.
Suara napas mereka saling beradu di antara keheningan. Mata Arvino melebar, langsung bertemu dengan pandangan Kinara yang sama terkejutnya. Wajah mereka begitu dekat, hanya beberapa senti. Tatapan Arvino menurun ke bibir Kinara yang sedikit bergetar. Napas keduanya memburu, antara panik dan sesuatu yang tak terucap. Hening panjang tercipta sebelum Arvino berbisik pelan, suaranya rendah tapi tajam,
“Dokter Zhao … apa yang kau lakukan di kamarku?”
Kinara masih tak bisa bicara, wajahnya semakin merah. Di sudut ruangan, Ethan masih terlelap, tak tahu bahwa malam itu takdir mulai memutar arah lagi.
'Kenapa rasanya aneh setiap kali berhadapan dengan Tuan Arvino…' gumamnya pelan dalam hati.
"Maaf, saya tidak bermaksud..." Kinara segera bangun dan membenarkan pakaian, ketika dia hendak keluar, Arvino memanggilnya dan mengatakan dia akan keluar dan meminta Kinara untuk tinggal di kamarnya.
Beberapa saat berlalu, di kamar lain Arvino menatap langit-langit kamarnya yang gelap. Ia berbaring di ranjang, tapi matanya tak kunjung mau terpejam.
Bayangan tubuh Kinara yang terjatuh bersamanya di atas ranjang masih jelas di pikirannya. Aroma lembut parfum wanita itu seolah masih menempel di kulitnya, membuat dadanya terasa sesak aneh.
Dia duduk tegak, menyandarkan punggung pada sandaran kepala ranjang, lalu mengusap wajahnya keras-keras.
“Ini tidak seharusnya terjadi…” desisnya, tapi hatinya berkhianat. Setiap kali ia mencoba menghapus bayangan itu, justru semakin jelas, seolah Tuhan sedang mempermainkannya. Arvino akhirnya bangkit, berjalan ke arah meja kerjanya dan menatap foto keluarganya yang tergantung di dinding. Tatapannya berat dan penuh konflik.
Enam tahun hidup dalam kebohongan Savira, dan sekarang semua potongan kebenaran mulai terbuka satu per satu. Tentang wanita malam itu. Tentang kalung yang ia tinggalkan, dan tentang anak kecil yang memiliki alergi sama dengannya. Dia menarik napas panjang, lalu mengambil ponselnya. Mengetik cepat pesan singkat pada seseorang.
[Zaki, besok pagi aku ingin semua berkas hasil tes DNA dan laporan tentang Dokter Zhao di mejaku sebelum jam delapan. Aku akan menyelesaikan semuanya.]
Tak lama, ponselnya bergetar, ada pesan masuk balasan dari Zaki.
[Baik, Tuan. Apa Anda yakin ingin memberi tahu semuanya besok?]
Arvino menatap layar ponsel itu lama, sebelum akhirnya membalas,
[Ya, sudah terlalu lama aku menunda. Kinara berhak tahu … dan keluarga ini juga berhak tahu siapa Ethan sebenarnya.]
Dia meletakkan ponsel itu di meja, lalu menatap keluar jendela. Bulan menggantung pucat di langit malam, sinarnya jatuh lembut menembus kaca.
Sementara di kamar sebelah, Kinara masih terjaga. Ia duduk di tepi ranjang, mengusap lembut rambut Ethan yang tidur dengan damai. Dalam hati, ia berbisik lirih,
“Ethan … Mommy akan mencari tahu siapa Daddy kamu sebenarnya.”
tp lbih bgus skr lgsg d pecat
udah salah belaga playing victim lagi
Zaki.... segera urus semua berkas pernikahan Arvino dan Kinara .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
dan Arvino harus pantau terus Kinara dan Ethan di manapun mereka berada . karena Savira dan Andrian selalu mengikuti mereka dan mencari celah untuk menghasut Kinara .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
up LG Thor 😍