NovelToon NovelToon
Secercah Kasih Dari Timor

Secercah Kasih Dari Timor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dulu Renes berkenalan sejak masih kecil bahkan saat Valia melaksanakan pendidikan, renes selalu ada. Tapi sayang saat akan bertunangan, Valia kabur memilih menjadi istri senior yang notabene adalah duda satu anak. Luka hati tersebut membuatnya sulit menerima hadirnya wanita lain di dalam hidupnya.


Namun di waktu berganti, siapa yang menyangka Tuhan mengirimkan gadis pecicilan, kekanakan, ceroboh dan keras kepala hingga kecerobohan gadis itu membuat Renes harus bertanggung jawab dan menikahi gadis tersebut, gadis yang juga adalah adik dari suami mantan kekasihnya.

Belum cukup dengan itu, sulitnya mengatakan cinta membuat sahabatnya Aria, masuk ke tengah hubungan mereka dan membuat Renes meradang. Apakah sebenarnya Renes mencintai gadis itu.

Saat bunga rasa mulai bermekaran, ujian cinta datang. Kehilangan kekasih hati membuat guncangan batin yang hebat pada diri Renes, hingga Tuhan kembali mengirim satu cinta yang sebenarnya ia pendam dalam diamnya sejak lama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Ngidam ketoprak buat jantungan.

Malam itu Bang Renes sudah memulangkan Farra karena Bang Arial menjemputnya. Tawanya menggelegar mendengar cerita tentang Laras.

"Kenapa hamil si Abang sekarang ribet banget ya??" Tanya Bang Arial.

"Ya karena kamu pakai cinta. Ikatan batin itu terjalin. Coba kau tidak cinta." Jawab Bang Renes asal.

Namun jawaban itu justru membuat Bang Arial tenang, dengan kata lain berarti tidak ada rasa sedikit pun di hati Bang Renes untuk Laras.

Usai sesi pengembalian 'tawanan', Bang Renes pamit pulang sebab ia pun sudah begitu merindukan istrinya.

...

Masa kehamilan Fia yang masih begitu muda memang penuh kejutan, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Bang Renes. Setelah insiden Couvade Syndrome yang sempat membuat Bang Renes panik karena mualnya, kini giliran 'ngidam' Fia yang menjadi pusat perhatian.

Malam hari, sekitar pukul dua dini hari, Bang Renes terbangun karena Fia menggeliat gelisah di sampingnya.

"Sayang, kenapa? Ada yang sakit?" bisik Bang Renes, mengusap lembut kening Fia kemudian beralih pada perut datarnya.

Fia membuka matanya perlahan, menatap Bang Renes dengan tatapan sayu. "Bang Ren... Fiaa... Fia ingin sesuatu."

"Apa itu?" tanya Bang Renes, sudah siap mental. Ia tau, jam segini adalah waktu primadona bagi para ibu hamil untuk melancarkan 'misi ngidam' dadakan.

"Fia mau ketoprak Bogor." jawab Fia, suaranya terdengar merengek seperti anak kecil. "Tapi... bukan ketoprak Bogor biasa. Fia mau ketoprak Bogor yang di jual Abang-abang di seberang SD kota, yang adonannya banyak bumbu terus isinya banyak banget, sampai tumpah-tumpah."

Bang Renes menghela napas. SD itu terletak puluhan kilometer jauhnya, dan ini jam dua pagi. "Sayang, itu sudah tutup semua. Mangkalnya juga pasti besok pagi. Sabar sebentar ya, sayang..!!"

"Nggak mauu.. Harus sekarang..!! Fia sudah pusing pengen ketoprak Bogor..!!" rengek Fia, matanya mulai berkaca-kaca.

Melihat istrinya hampir menangis, Bang Renes pun bingung. Seketika rasa kantuknya hilang. Dengan langkah gontai, ia bangkit dari tempat tidur. Ia mondar-mandir tapi tidak tau bagaimana pemecahan masalahnya saat ini. "Abang coba cek alamat Abang ketopraknya ya, tapi Abang tidak janji. Kalau sudah ada matahari.. Barulah Abang bisa dapat ketoprak Bogor tumpah-tumpahmu itu."

Fia menarik selimut dan menutupi wajahnya. Terdengar suara sesenggukan dari gadis yang terbiasa mandiri namun kini begitu manja.

...

Bang Renes ikut gelisah, dalam sholat sampai dirinya mau berangkat pun Fia masih terus menangis hingga wajahnya sembab. Bunyi keroncongan dari perut Fia juga mulai terdengar nyaring. Hal kecil namun bisa menyakiti hatinya sampai seperti ini.

"Setelah apel Abang belikan ketopraknya ya..!!" Janji Bang Renes sebab anggota dari kompi Bang wira pun tidak bisa menemukan alamat Abang ketoprak Bogor tersebut.

Fia berlalu begitu saja dan kembali ke kamar lalu berganti pakaian sebab hari ini akan ada pertemuan di Batalyon.

...

Usai apel pagi. Dengan semangat, Bang Renes langsung menyambar kunci mobil. Ia sudah hafal rute dan tahu persis di mana abang ketoprak itu biasa mangkal dari informasi yang di dapatkan dari beberapa rekan anggotanya. Ia sudah membayangkan senyum bahagia Fia saat melihat ketoprak pesanannya.

Namun, setibanya di lokasi, Bang Renes mengerutkan kening. Gerobak ketoprak itu tidak ada. Ia mencoba bertanya pada pedagang lain di sekitar sana.

"Maaf, Pak. Abang ketoprak yang biasa mangkal di sini ke mana ya?" tanya Bang Renes.

Pedagang nasi goreng di sebelahnya menjawab, "Oh, Abang ketoprak? Dia lagi pulang kampung, Pak. Katanya mau liburan seminggu. Kemarin sore baru berangkat."

"Aseeeeeeemmm..!!!" Bang Renes meraup wajahnya. Dunia Bang Renes seakan runtuh. Libur, Pulang kampung dan satu minggu. Wajah Fia yang pucat dan mata berkaca-kaca terbayang di benaknya. Ia mencoba menghubungi nomor telepon yang pernah ia dapatkan dari abang ketoprak itu, tapi tidak ada satu pun yang aktif.

Panik mulai melanda. Bang Renes mencoba mencari gerobak ketoprak lain yang mirip, berkeliling dari satu jalan ke jalan lain, dari satu pasar ke pasar lain. Namun, tidak ada satupun yang sesuai dengan deskripsi Fia. Semuanya terasa 'kurang' di benaknya, apalagi jika dibandingkan dengan 'ketoprak Bogor SD versi Fia' yang legendaris itu.

Waktu terus berjalan. Langit mulai gelap. Bang Renes pulang dengan tangan kosong, hati penuh kecemasan. Ia tau, Fia pasti sudah sangat menunggu.

...

Sesampainya di ruang kantor pengurus cabang, ia mendapati Fia duduk di sofa, wajahnya semakin pucat, dan bibirnya sedikit bergetar.

"Abang... ketopraknya mana?" tanya Fia, suaranya sangat pelan, hampir tidak terdengar.

Bang Renes duduk di samping Fia, memegang tangannya yang mulai dingin. "Maaf, Sayang... Abang ketopraknya... dia lagi libur. Pulang kampung katanya."

Mata Fia langsung berkaca-kaca, kemudian air matanya tumpah. "Tapi... Fia sudah lapar sekali, Bang. Fia sudah pusing dari tadi nungguin Abang. Fia mau ketoprak itu."

Bang Renes mencoba menenangkan. "Kita cari yang lain ya, Sayang? Abang bisa pesankan online, atau Abang masak sesuatu untukmu?"

"Nggak mau..!! Fia mau ketoprak itu. Fia nggak mau makanan lain." rengek Fia, isakannya semakin keras. Perutnya berbunyi nyaring, menandakan sudah lama tidak terisi.

Bang Renes memeluk Fia dengan erat, mencoba menenangkan. Ia tau saat ini Fia tidak hanya lapar, tetapi juga sangat kecewa dan emosional. Ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa memenuhi keinginan istrinya.

"Sabar ya, Sayang. Kita coba cari lagi besok pagi ya. Abang janji akan cari sampai dapat." bujuk Bang Renes.

Namun, Fia sudah terlalu lemas. Isakannya mereda, digantikan napas yang tersengal. Tiba-tiba, tubuh Fia limbung dalam pelukan Bang Renes. Matanya terpejam, dan ia tidak sadarkan diri.

"Allahu Akbar.. Fia, Sayang.. Dek..!!" Bang Renes panik. Ia menepuk-nepuk pipi Fia, tapi tidak ada respons. Wajah Fia benar-benar pucat pasi.

Tanpa berpikir panjang, Bang Renes langsung menggendong Fia dan membawanya ke mobil.

"Ada apa, Ren??" Tanya Bang Hara karena sempat melihat kepanikan sahabatnya.

"Fia lapar, pengen ketoprak." Jawab Bang Renes.

"Tinggal beli saja kenapa harus di tunda?? Istrimu hamil, pasti sering lapar." Kata Bang Hara.

"Kamu jangan menambah peningnya kepalaku ya..!! Abang yang jual sedang pulang kampung. Fia nggak mau makan kalau nggak sama ketoprak itu." Jawab Bang Renes.

"Masa segitu nya, Ren."

Sigap Bang hara membuka pintu mobil untuk sahabatnya.

"Jangan ngebacot, cepat nikah.. Hamili istrimu dan nikmati harimu. Pengen anak, terima juga reward dan akibatnya." Ujar Bang Renes lagi.

Bang Hara menggeleng seakan meremehkan. Ia menyambar kunci mobil Bang Renes. "Saya antar, kamu jaga Fia..!!" Bang Hara melajukan mobilnya secepat mungkin menuju rumah sakit terdekat. Jantungnya ikut berdebar kencang, takut terjadi sesuatu pada Fia dan calon bayi di dalam kandungannya.

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
semangat pak mil
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah
Maysuri
pasti si utuh ngerjain bapaknya 🤣🤣🤣
cipa
🤣🤣🤣
bagus detun, kerjain ayahmu biar gak emosian terus, bang Renes mabok sekalian ngidam disusul bang David jg kebobolan 😂😂😂
cipa
wkwkwkwk
awas tumbuh benih² sayang eh cinta 😂😂😂
Ros Miati
seperti biasa bagus banget
Ros Miati
ya Allah akhirnya bisa baca karya mbaknara lagi semangat thooor 😘😘😘😘
Sri I
kerennnnnn euyyyyy... nggak pernah gagal cerita nya
dyah EkaPratiwi
sat set nie bang hara
cipa
ayo kak buat bang David cpt nikah jg biar ngrasain pengantin baru dan bawelnya istri ngidam 😄
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar bang renes
Lendra malayu
iya pah,, readers jg pengen tau nih /Joyful//Joyful/
dyah EkaPratiwi
hahaha ayoo jelaskan papa ren
cipa
dasar temen kompor 🤣🤣🤣🤣
Maysuri
klw damai kan enak liatnya,lanjut thor.....
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah bahagia selalu
Jero Rina
jangan lama lama kak nara
Jero Rina: sudah candu kali baca semua cerita kak nara
total 1 replies
Ella
bahagia sll Bang Renes😘
Maysuri
y allah.....sekali celup langsung tekdung aj,top cer bener bang ren....🤣🤣
Septi Astuti
/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!