NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Luka

Cinta Setelah Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Poligami
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: Shann29

Aliya harus menelan pil pahit saat tunangannya ingin membatalkan pernikahan lalu menikahi Lisa yang tak lain adalah adik kandung Aliya sendiri. Demi mengobati rasa sedih dan kecewa, Aliya memutuskan merantau ke Kota, namun siapa sangka dirinya malah terjerat dengan pernikahan kontrak dengan suami majikannya sendiri. “Lahirkan anak untuk suamiku, setelahnya kamu bebas.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33-Pulang ke Desa

Sepanjang perjalanan pulang menuju rumah keluarga utama Albiru, Aliya hanya terdiam. Pandangannya kosong menatap ke luar jendela mobil, meski di luar hanya ada pemandangan kota yang berganti-ganti. Tangan mungilnya sesekali ia letakkan di perut yang kian membesar, seakan mencari kekuatan dari kehidupan kecil yang tumbuh di dalam dirinya.

Angkasa yang duduk di sampingnya melirik sesekali. Ia ingin mengajak Aliya berbicara, tapi ia tahu, istrinya sedang berperang dengan perasaannya sendiri. Dalam diam itu ada banyak gelisah, takut, dan rindu yang bercampur menjadi satu.

Setibanya di rumah utama, suasana langsung berubah hangat. Mommy Zivana menyambut dengan pelukan, sementara Daddy Samudra dan Grandpa Ocean sudah menunggu di ruang keluarga. Namun kali ini, Aliya tidak ingin berlama-lama menyimpan apa yang ada di hatinya. Angkasa pun akhirnya membuka percakapan.

“Daddy, Grandpa… ada sesuatu yang perlu kami bicarakan,” ucap Angkasa dengan nada serius.

Daddy Samudra mengangguk pelan. “Silakan, Nak.”

Angkasa menggenggam tangan Aliya erat. “Aliya ingin pulang ke desa. Dia ingin menemui Ayah dan Ibu kandungnya. Ada banyak hal yang harus ia selesaikan di sana.”

Ruangan mendadak hening. Mommy Zivana menatap Aliya dengan penuh khawatir, sementara Grandpa Ocean mengetuk-ngetukkan ujung tongkatnya ke lantai seakan sedang berpikir.

“Menurut Daddy,” ujar Daddy Samudra setelah jeda panjang, “tidak apa-apa jika Aliya ingin pulang. Itu haknya, dan itu juga baik untuk hatinya.”

Aliya langsung menoleh, matanya berkaca-kaca. “Terima kasih, Daddy…”

Namun Daddy Samudra melanjutkan dengan nada lebih tegas, “Tapi ada satu syarat, Aliya. Kamu tidak boleh menolak penjagaan yang Daddy berikan padamu. Baik di perjalanan, maupun saat berada di desa. Kamu mengandung cucu keluarga ini, dan keselamatanmu adalah hal terpenting bagi kami.”

Aliya terdiam sejenak, lalu mengangguk dengan tulus. “Aku mengerti, Daddy. Aku tidak akan menolak. Aku tahu semua yang Daddy lakukan ini adalah bentuk kasih sayang untukku dan juga untuk calon anak kami.”

Daddy Samudra tersenyum hangat. “Bagus. Daddy senang mendengarnya.”

Malam itu, Aliya langsung menghubungi Bimo. Suaranya bergetar, tapi ada semangat baru yang tumbuh. Ia memutuskan bersama Bimo bahwa akhir pekan nanti mereka akan pulang ke desa. Angkasa tentu saja akan ikut, karena ia tidak ingin membiarkan istrinya menghadapi masa lalunya seorang diri.

Aliya sadar, kepulangannya nanti berarti juga bertemu dengan Haris—mantan tunangan yang mengkhianatinya dengan menikahi adik kandungnya sendiri, Lisa. Luka itu masih membekas, tapi Aliya tidak ingin terus berlari.

Bimo pun mengundur jadwal wawancara pekerjaannya di kantor Arda Karya. Meski Angkasa sudah membuka pintu selebar-lebarnya, Bimo merasa tidak pantas langsung bekerja sementara adiknya membutuhkan pendampingan. “Pekerjaan bisa menunggu, Al,” katanya di telepon. “Tapi kamu… tidak bisa sendirian menghadapi ini.”

Aliya terisak mendengar ketulusan kakaknya.

Akhir pekan tiba. Pagi itu, Bimo sudah menunggu di stasiun kereta api. Demi kenyamanan Aliya, Angkasa meminta asistennya, Vino, untuk menyewa satu gerbong eksklusif hanya untuk mereka bertiga. Gerbong itu bukan sekadar nyaman, tapi dilengkapi kursi pijat, pendingin ruangan yang sejuk, serta meja-meja kecil untuk makan.

Ketika melangkah masuk, Aliya sempat tertegun. “Mas… ini terlalu berlebihan.”

Angkasa tersenyum tipis. “Tidak ada yang berlebihan untukmu dan anak kita. Aku hanya ingin kamu nyaman sepanjang perjalanan.”

Aliya menatapnya penuh cinta, lalu menggenggam tangan suaminya.

Perjalanan yang biasanya terasa panjang, kini berjalan cepat. Aliya bersandar di bahu Angkasa, sementara Bimo duduk di seberang mereka, sesekali ikut tersenyum melihat kemesraan keduanya. Ada rasa lega di hatinya karena tahu adiknya berada di tangan yang tepat.

Sesekali, mereka bertiga bercakap-cakap. Bimo menceritakan kehidupannya di desa setelah Aliya pergi, sementara Angkasa mendengarkan dengan seksama. Aliya menanggapi dengan campuran emosi—ada rindu, ada marah, ada juga sedih yang sulit dijelaskan.

Ketika kereta akhirnya berhenti di stasiun desa, Aliya berdiri dengan gemetar. Sudah setahun ia meninggalkan tempat ini. Setahun penuh luka, namun kini ia kembali, bukan sebagai Aliya yang dulu, melainkan sebagai seorang istri dan calon ibu.

Kakinya melangkah keluar dari gerbong. Kedua matanya menyapu setiap sudut stasiun kecil itu—atap tua, bangku kayu, hiruk pikuk orang-orang desa. Semua masih sama, tapi perasaan yang ia bawa kali ini berbeda.

Rasa sakit yang dulu mengantarkannya pergi, kini berganti menjadi keberanian yang membawanya pulang.

Angkasa merangkul pundaknya. “Apa yang kamu rasa?” tanyanya lembut.

Aliya menoleh, tersenyum samar. “Lega…” jawabnya singkat, tapi suaranya bergetar.

Mereka berjalan menuju SUV mewah yang sudah disiapkan oleh Vino. Mobil itu melaju pelan membelah jalan desa yang masih sederhana. Di kiri kanan, sawah membentang luas, udara jauh lebih segar dari hiruk pikuk kota.

Dalam waktu tiga puluh menit, mereka tiba di rumah yang dulu penuh kenangan bagi Aliya.

Hatinya berdegup kencang melihat halaman itu lagi. Pohon mangga di depan rumah masih berdiri kokoh, tembok-temboknya sedikit kusam, dan pagar sudah berkarat. Namun semua itu tidak berarti apa-apa ketika matanya tertuju pada sosok pria tua di kursi roda di teras depan.

“Ayah…” lirih Aliya, suaranya pecah.

Pria itu duduk diam dengan tatapan kosong. Rambutnya sudah lebih banyak yang memutih, wajahnya lebih tirus, tubuhnya terlihat ringkih. Aliya menutup mulutnya dengan tangan, hatinya seketika teriris.

Angkasa menoleh pada istrinya. “Kamu siap?” tanyanya penuh perhatian.

Aliya mengangguk pelan. “Aku ingin bertemu dengan Ayah.”

Angkasa mengangguk, lalu membuka pintu mobil dan menuntun Aliya turun dengan hati-hati. Sementara itu, Bimo sudah lebih dulu keluar dan berdiri menunggu.

Aliya menapakkan kakinya ke tanah halaman rumah. Langkahnya gemetar, tapi matanya tak lepas dari sosok ayahnya. Setiap langkah terasa berat, tapi ada dorongan kuat dalam dirinya untuk sampai.

Ketika jarak tinggal beberapa meter, suaranya akhirnya pecah. “Ayah…” panggilnya lirih.

Seketika itu juga, pria di kursi roda itu mengangkat wajahnya. Matanya yang tadinya kosong tiba-tiba berkaca-kaca.

“Aliya…?” suaranya serak, pelan, namun penuh haru.

Air mata Aliya tak lagi bisa dibendung. Ia berlari kecil, berjongkok di hadapan ayahnya, dan meraih tangan tua itu. “Ayah… ini Aliya…”

Ayahnya menggenggam erat, seakan takut kehilangan lagi. Air matanya jatuh, membasahi pipinya yang keriput. “Anakku… akhirnya kamu pulang…”

Aliya menunduk, menangis di pangkuan ayahnya. Sementara Angkasa dan Bimo berdiri tidak jauh di belakang, keduanya sama-sama menahan emosi.

Hari itu, di depan rumah sederhana itu, luka lama mulai menemukan jalannya untuk sembuh.

1
Felycia R. Fernandez
masih dikawasan kantor lho ini Astro
Felycia R. Fernandez
hebat nya dikantor ini para karyawan nya gak ada yang tukang julid n gosip...
boss jalan ma karyawan biasa gak ada tanggapan miring dari mereka
👍👍👍👍👍
Felycia R. Fernandez
sabar ya Astro...
dapatkan dulu restu Daddy Angkasa,
nikahi Elara,baru bisa cap cip cup sepuasnya
Felycia R. Fernandez
wow...ternyata....
Desmeri epy Epy
lanjut Thor
Wulan Dewi
bagus karya nya
Mawar
diam dulu ah nunggu kelanjutannya,selamat ya astro dah dpt restu dr aliya mommymu mmg luar biasa astro memilki hati yg luas seluas samudra setinggi angkasa😁😂makanya deddymu cinta bnget tu ma mommymu..😍
Mawar
beryl mantap,👍
Mawar
semangat astro,jngn pernah tggalkan astro elara klw km mmg bebar2 tulus bertahanlah krn smua masalah pasti bisa diselesaikan asal kalian sama2 terbuka
Desmeri epy Epy
lanjut Thor
Mawar
ayo astro temui kakekmu,keluargamu bukan pemilih asl km bahagia dan tindakanmu tept mka tak akan masalah.
Felycia R. Fernandez
makanya diselidiki dulu...
Cemen...blom apa2 udah parno duluan
Felycia R. Fernandez
perjuangan mendapatkan restu lebih menantang lagi
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul cowok muda datang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seseorang yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku.
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣
Felycia R. Fernandez
duuuuh ganggu aja
Lathifa Dwy Maulida
selalu keren thor👍👍
Felycia R. Fernandez
Harus saling terbuka dan komunikasi Elara...kamu dan astro harus saling percaya dan saling dukung...
Jangan keburu lari klo masalahnya aja blom tentu pasti..
hadapi bersama sama
Mawar
ini siastro main nyosor aja cr kesempatan ya😊😂😂
Mawar
benar itu elara lebih baik jd dr sendr jngn mau dimamfaatin oleh org lain walwpun itu keluarga sendiri.
Felycia R. Fernandez
jangan mau di hasut ya Elara ,kamu hanya mendengarkan dalam versi Darel bukan versi aslinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!