NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Tamat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEBENARAN YANG TIDAK DAPAT DISEMBUNYIKAN

...***...

Dua hari kemudian.

Perlahan-lahan kabar gosip mengenai Lingyun Kai mulai pudar, hanya beberapa orang saja yang ingat padanya. Saat ini istana mulai fokus pada perburuan di musim dingin.

Semua orang telah bersiap-siap untuk berburu, menuju lokasi dengan suasana hati yang membara. Laki-laki sudah siap berburu, sedangkan wanita menunggu di tenda sambil menyapa satu sama lain.

"Hormat kami Gusti Permaisuri."

Ratu Kangjian, Selir Mingmei, Nyonya Fengying, nyonya Chan Chan, Putri Lixin Beiye, nona muda Daxia, Putri Liangyi juga hadir di sana.

"Mari duduk." Balas Permaisuri Chan Juan.

Mereka duduk bersama, mengakrabkan diri satu sama lain.

"Saya turut berduka cita atas kepergian tuan muda lingyun kai." Permaisuri Chan Juan merasa sedih. "Kaisar telah mengutus beberapa ahli untuk menyelidiki masalah itu."

"Terima kasih atas perhatiannya Gusti Permaisuri." Ratu Kangjian memberi hormat. "Semoga saja bisa menemukan jalan keluar yang baik." Hatinya merasa sedih.

"Heh!." Dalam hati Nyonya Fengying mendengus dingin. "Tidak ada gunanya kau menunjukkan rasa simpati di sini." Hatinya terasa kesal.

"Mari kita minum teh bersama." Permaisuri Chan Juan tidak ingin suasana berubah jadi kaku karena masalah berkabung.

...***...

Sementara itu di lokasi perburuan.

Pangeran Shoi-ming diiringi oleh beberapa prajurit yang ikut dengannya.

"Kali ini aku pasti akan membawa hasil yang lebih besar." Ucapnya dengan penuh semangat.

"Gusti pangeran, medan ini cukup berbahaya, hamba harap Gusti pangeran jangan terlalu jauh dari kami." Ucapnya sambil memperhatikan keadaan sekitar.

"Kami akan menjaga Gusti pangeran." Ia memberi hormat.

"Baiklah, saya mengerti." Respon pangeran Shoi-ming. "Tapi kalian jangan melingkari saya, bagaimana caranya saya berburu jika posisi saya seperti ini?."

Deg!.

Seketika mereka semua merasa gugup, karena mereka tidak ingin mati muda jika tidak menjaga Pangeran Shoi-ming dengan benar.

...***...

Lokasi yang tak jauh dari mereka, kira-kira 100 meter jaraknya. Pangeran Jun Hie dan Junfeng sedang mengamati beberapa rusa yang sedang minum.

"Apakah kakak ipar sedang mengincar yang itu?." Junfeng menunjuknya dengan anak panah.

"Bukan, tapi yang itu." Balas Pangeran Jun Hie.

"Kalau begitu, mari kita bertaruh." Junfeng tampak semangat. "Siapa yang duluan mendapatkan target? Maka ia menjadi pemenangnya."

"Jika bertaruh, tentunya akan ada hadiah, dan hukuman yang kalah." Pangeran Jun Hie membidik sasaran.

"Saya hanya ikut aturan kakak ipar saja." Ia tersenyum kecil.

"Saya harap kau tidak menyesal, jika ikut aturan saya nantinya." Pangeran Jun Hie tampak percaya diri.

"Tentu saja tidak." Junfeng tidak mau kalah.

Saat itu juga mereka sedang membidik target yang telah diincar. Persaingan antara ipar yang sangat menegangkan.

...***...

Lokasi dekat kaki bukit, Jendral Xiao Chen Tao mengamati Pangeran Qiang Long, pangeran bungsu Kaisar. Matanya mengamati bagaimana cara memanah yang baik, bahkan gerakannya begitu membius mata.

"Putraku memang sangat luar biasa sekali." Dalam hati Jendral Xiao Chen Tao sangat bangga dengan itu.

Kembali ke masa itu.

"Kegh!." Pangeran Qiang Long merintih kesakitan, ketika telapak tangannya digores dengan pisau oleh Jendral Xiao Chen Tao.

Darah itu menetes ke dalam sebuah mangkok. Saat itu Jendral Xiao Chen Tao juga melakukan hal yang sama.

Deg!.

"Apa artinya ini?." Pangeran Qiang Long menahan amarahnya.

"Itulah artinya." Jawab Jendral Xiao Chen Tao. "Engkau adalah putraku, putra jendral xiao chen tao."

"Kau jangan berdusta padaku!." Amarahnya semakin besar. "Kau akan menerima hukuman mati! Jika berani berdusta!."

"Aku tidak berdusta, kau memang anakku." Jendral Xiao Chen Tao tersenyum lembut.

Jendral Xiao Chen Tao menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Deg!.

"Jadi? Aku ini adalah anakmu?." Pangeran Qiang Long merasa gugup. "Kau menukar kami ketika masih bayi? Lingyun kai adalah anak kandung ayahanda kaisar?." Ia mencoba mencerna ucapan Jendral Xiao Chen Tao setelah mendengar cerita kejadian itu.

"Ya, itu benar." Responnya dengan santainya.

"Apa tujuanmu melakukan itu?." Pangeran Qiang Long heran. "Apakah kau ingin menguasai negeri ini?." Tebaknya.

"Itu benar sekali." Balasnya dengan senyuman lebar. "Semua pangeran harus disingkirkan, setelah itu kau yang akan naik tahta."

"Bukankah aku memang akan naik tahta?." Pangeran Qiang Long semakin heran. "Kenapa harus repot-repot melakukan itu?."

"Pangeran jun hie memiliki potensi besar menggantikan kaisar, tidak ada peluang bagimu untuk naik tahta nantinya." Ucapnya dengan cemas. "Karena itulah, aku yang akan menyingkirkan mereka."

Kembali ke masa ini.

Pangeran Qiang Long telah mengetahui kebenaran itu, hanya saja ia tidak akan mungkin mengatakan pada Kaisar. Tentu saja ia tidak ingin ayah kandungnya mengalai masalah nantinya.

...***...

Pangeran Chaoxiang bersama Raja Ruo Xuan di lokasi yang sama, mereka sedang mengincar beberapa burung cantik di sana. Burung yang hanya datang di musim dingin saja.

"Ada apa paman Raja?." Pangeran Chaoxiang mengamati raut wajah Raja Ruo Xuan. "Kenapa terlihat murung? Apa yang sedang paman Raja pikirkan?."

"Rasanya ada yang tidak beres dengan kematian lingyun kai." Jawabnya sambil menarik busur panah. "Apakah kau mengetahui sesuatu?."

"Lingyun kai memang terkenal dengan sebutan gigolo." Ia merasa tidak enak hati.

"Gigolo?." Raja Ruo Xuan terkejut.

"Lima tahun tidak kembali ke istana, tentu saja paman Raja tidak mengetahui gosip itu." Pangeran Chaoxiang melepaskan anak panahnya, berharap mengenai salah satu burung yang terbang. "Dia terkenal nakal di rumah bordil, jadi wajar saja dia meninggal dalam keadaan seperti itu."

Belum ada tanggapan sama sekali, sedang memikirkan kemungkinan yang terjadi.

"Apakah bibi Ratu tidak menceritakan bagaimana bekas anak tirinya itu?." Pangeran Chaoxiang mengambil anak panah baru.

"Pernah bercerita, hanya saja belum percaya." Raja Ruo Xuan menghela nafas pelan.

...***...

Tenda Ratu Kangjian.

Saat ini Ratu Kangjian bersama selir Mingmei.

"Maafkan hamba Gusti Ratu." Selir Mingmei tampak sedih. "Hamba tidak bisa menjaganya."

"Saya sangat curiga ini adalah perbuatan ayahmu." Ratu Kangjian menekan perasaan sesak di hatinya. "Siapa lagi yang sering menyiksanya? Jika bukan tuan jendral xiao chen tao."

"Jika memang itu adalah perbuatannya? Maka hamba yang akan bertindak." Selir Mingmei menatap tajam. "Dia telah membunuh adik hamba."

"Tidak semudah itu." Responnya. "Tapi kau bisa dianggap sebagai pemberontak, jika kau melakukan itu."

"Hamba harus membalaskan dendam kematian lingyun kai." Hatinya sedang dikuasai oleh perasaan benci. "Dia yang selalu menyiksa lingyun kai, dia harus bertanggungjawab untuk itu." Dadanya terasa sesak ketika gambaran masa lalu Lingyun Kai yang disiksa oleh Jendral Xiao Chen Tao melalui ingatan tubuh asli Selir Mingmei.

"Jangan bertindak gegabah." Ratu Kangjian memberikan nasihat. "Saya, bersama Gusti Raja sedang memeriksa kejadian itu."

"Hamba harap semuanya terbongkar dengan jelas." Selir Mingmei berusaha menahan tangisannya.

"Bukankah dulunya kau sangat benci padanya?." Ratu Kangjian merasa ada yang aneh. "Apakah kau yakin ingin melawan ayahmu?."

"Gusti Ratu." Ia memberi hormat. "Apakah Gusti Ratu masih ingat dengan nona muda dari kediaman menteri pangan?."

Ratu Kangjian mencoba mengingatnya. "Maksudnya nona muda bai chenguang?." Ratu Kangjian baru saja ingat.

"Ya, itu benar." Ia mengangguk kecil. "Hamba mengalami reinkarnasi, dan masuk ke dalam tubuh mingmei."

Deg!.

Ratu Kangjian benar-benar terkejut mendengar ucapan itu.

"Hamba tidak bercanda sama sekali." Ia kembali memberi hormat.

Bagaimana tanggapan Ratu Kangjian mengenai kebenaran itu?. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Temukan jawabannya.

...***...

1
Nurcahyo Budi Susetyo
jgn lama2 updatenya thor....jd penasaran
Sarah Q. M
Sedikit saran aja kakak author, kalau misalnya ngasih flashback di novel mending dituntaskan dulu deh, jangan dulu balik ke timeline sekarang. Iya, aku tau kalau di live action emang suka begitu dan bisa-bisa aja. Masalahnya ini novel yang setiap perpindahannya aja wajib ada labelnya dulu kayak, "kembali lagi ke masa itu... " atau "Beberapa bulan yang lalu... " dan kalau mau dijeda dulu scene flashbacknya juga harus kasih label "kembali lagi ke masa kini " jadi mending kayak gitu dulu habis scene Lingyun Kai dibawa ke sana, terus scene sekarang dengan obrolan mreka yang dengerin ceritanya Kai, terus lanjut flashback lagi. Meskipun ini saran aja yah kalau mau bikin flashback yang dijeda dulu di cerita-cerita berikutnya.

Soalnya kalau kayak gini, pas pertama kali ada scene lanjutan dari flashback agak membingungkan pembaca tentang latarnya di awal banget. Meskipun pada akhirnya pembaca tidak sebodoh itu untuk belum bisa nebak kalau ini lanjutan flashbacknya /Smile/.
Rettofuaia: muehehehe
total 3 replies
Sarah Q. M
Yeyyy sudah direstui! 🤭
Rettofuaia: dah terdesak itu, makanya direstui daripada menerima hukuman berat
total 1 replies
Sarah Q. M
"Kau ini biasa apa?" kok aku jadi agak bingung yah sama kalimatnya. Typo kah thor? Gak enak di dengar dan bikin bingung untuk dicerna 🙂
Rettofuaia: woke,,, entar diperbaiki lagi 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Sepengetahuanmu~
Rettofuaia: hm,,, bagaimana sepengetahuan mu tentang pangeran Qiang Long
total 3 replies
Sarah Q. M
Kok pendek banget?. ceritanya terlalu seru sihhh 🤩
Rettofuaia: terima kasih selalu mendukung karya aku
total 1 replies
Sarah Q. M
Bentar, bentar... kakak pertama yang mana nih maksudnya?
Rettofuaia: 3 menitan keknya
total 5 replies
Sarah Q. M
keturunan Kaisar kayaknya semuanya punya sifat manja dan aura charming-charming yang kuat dan memikat yah? 💖 ✨
Rettofuaia: Kaisarnya aja manja apalagi anaknya 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
Lanjyuttt! Jangan berhenti!! (nada karakter merah putih one for all) 🤣
Sarah Q. M
"Tepis kuat tangan istrinya" gak sih harusnya? 🙂
Rettofuaia: salah ya?
total 3 replies
Sarah Q. M
Puas aku akhirnya beliau tau juga ☺
Rettofuaia: juga takut sama lingyun kai
total 1 replies
Ezza
lanjut terus kak jangan lama lama
Rettofuaia: akan diusahakan secepatnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Kalau dipikir-pikir Kai identitasnya banyak bener dah. Apa gak pusing tuh keluarganya (all protagonis di sini) 😩. Ada Lingyun Kai, Wu Xian, Rua Yuxuan, dan yang paling membagongkan tentu Yang Mulia Pangeran Keempat. Buset banyak banget 😂.
Rettofuaia: hooh, tapi yang tau dia 1 orang cuma An Hong, dan Mingmei yang punya insting yang tinggi
total 3 replies
Sarah Q. M
Aku jujur agak kecewa sama alur Qianlong sama Lingyun Kai di cerita ini. Qianlong ini kayak kurang dapet spotlight gitu, padahal dia anak kandungnya Jenderal Xiao Chen Tao. Sayang banget kematiannya terlalu cepet. Anehnya pas baru tau dia anak jendral kayak la langsung nurut aja. Padahal 'kan harusnya dia lebih terikat sama keluarga yang udah bertahun-tahun bersamanya.

Terus, masa dia gak ada rasa sayang atau apa gitu sama keluarga kaisar yang udah besarin dia? Aneh aja gitu, kecuali emang dari awal dia udah gak suka sama "keluarganya" dan ngerasa saingan terus sama kakak-kakaknya buat jadi pewaris. Tapi, masalahnya, hal-hal kayak gitu tuh gak ada sama sekali di ceritanya. ☹️

Malah, kalau Qianlong gak terlalu disorot gitu, mendingan dia dijadiin protagonis aja. Jadi, dia nolak perintah jenderal dan milih ngelindungin keluarga yang udah nampung dia selama ini. Terus, dia kerja sama sama Kai. Itu pasti lebih keren, lebih seru, dan lebih epik! 😩

Nah, kalau kayak gini, Qianlong tuh kayak karakter yang nanggung banget. Mau dikasihanin, dia malah kayak gak tau diri karena berkhianat. Tapi, mau dibilang puas juga kayak "Rasain lo! Emang dasar anak bapaknya!" kita juga gak pernah dikasih liat gimana sifat Qianlong sebelumnya. Jadi, gak ada alasan buat kita ngerasa iba atau puas sama kematiannya. Akhirnya, karakter dia tuh kayak terkesannya gak ada gunanya, gak hidup, dan malah bikin bingung 😕❓.
Sarah Q. M: Ongeyy
total 4 replies
Ezza
lanjut terus kak
Rettofuaia: sedang diusahakan,,, masih menunggu dipublikasikan. terima kasih dukungannya ya 😘
total 1 replies
Sarah Q. M
Heh! Berani-beraninya kamu mengumpati An-hongku tercinta! 😤.
Meski dalam keadaan tak terkendali tetep agak sedikit kesal aku wak 😃.
Rettofuaia: Aman kok
total 5 replies
Sarah Q. M
Racun keramat ☠️💀
Rettofuaia: racun paling mematikan
total 1 replies
Sarah Q. M
Dimana Xin-qian thor?!! Dia harus tau Ruo Yuxuan itu Lingyun Kai!!!
Rettofuaia: sabar, masih ada lanjutannya
total 1 replies
Orimura Ichika
semangat author 😆😆😆✊
Rettofuaia: woke,,, 😍
total 1 replies
Sarah Q. M
Sedikit kasihan sih aku sama Si Qianlong yang mati. Tapi bersyukur juga karena dosanya belum sebanyak bapaknya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!