NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 20

Mendengar perkataan Papa Surya membuat Aric sulit menelan makanan nya. Rasanya seperti tercekat di tenggorokan. Aric malu untuk mengakui bahwa ucapan sang papa benar adanya.

Bukankah dia sedang berusaha untuk mengambil hati Faza, lalu kenapa hanya karena tadi pagi Faza menolak sarapan bareng dia jadi kesal. Bahkan tadi siang ketika melihat Faza terlalu akrab dengan pria lain membuat kekesalan nya makin bertambah.

Meski ada dorongan kuat dalam hati nya untuk menghubungi Faza, namun tetap tak Aric lakukan sebab logikanya melarang.

"Sudah sana temui Faza, jangan malah bengong! Ingat, sebanyak apapun masalah mu, santai, papa nggak akan minta.."

Aric mendelik menatap papa surya yang malah terkekeh tanpa dosa. Terkadang sebagai anak pun rasanya Aric tak kuat lama-lama berada di dekat papa nya, karena ada saja jokes yang kadang membuat Aric jadi kesal.

Papa Surya mematikan Tv.

"Kok dimatikan, pah ?"

"Papa kan masih punya istri, nggak maulah papa ninggalin istri papa yang cantik nan gemoy lama-lama. Emang nya kamu, istri dianggurin sampe setahun, idih, papa sih nggak mungkin kuat.." Papa Surya nyelonong pergi setelah mengatakan hal yang sekali lagi berhasil membuat Aric sesak nafas.

Terdengar pintu kamar di tutup Papa Surya dari dalam. Di ruang Tv tinggal Aric seorang diri. Aric menutup toples camilan, lalu minum beberapa teguk air sebelum naik ke lantai atas.

Aric kini sudah berdiri di depan kamarnya. Ragu untuk masuk karena takut pintu nya sudah di kunci Faza dari dalam. Namun samar-samar terdengar suara Faza yang sepertinya sedang bernyanyi. Tak terdengar lagu apa yang Faza nyanyikan, tapi Aric menyunggingkan senyumnya.

Perlahan Aric menggerakkan handle pintu, terdengar bunyi 'kriet' tanda pintu terbuka.

"Ceroboh! Kalau ada yang tiba-tiba masuk dan dia sedang berpakaian bagaimana ?!" Gumam Aric dengan suara sangat pelan.

Aric pun masuk ke dalam kamar, dan di tempat nya berdiri langsung melihat sosok Faza sedang duduk di meja kerja Aric dalam posisi membelakangi pintu kamar. Sepertinya Faza sangat serius hingga tak mendengar suara pintu terbuka.

'Sumpah ku mencintai mu. Sungguh ku gila karna mu. Sumpah mati hati ku untuk mu, tak ada yang lain...

Mati rasaku tanpa mu. Henti nafas ku karna mu. Sumpah mati aku cinta.'

Sepenggal lirik penuh makna yang Faza nyanyikan dengan suara yang ternyata sangat merdu, membuat langkah kaki Aric semakin cepat untuk segera merengkuh tubuh sang istri.

Aric memeluk Faza dari belakang, persis seperti saat di apartemen nya, namun kali ini posisinya tidak terlalu nyaman karena Faza sedang duduk di kursi..

Faza membeku, pencil yang di pegang nya terlepas begitu saja.

Dari posisi Aric, pria itu dapat melihat dengan sangat jelas apa yang sedang Faza kerjakan. Hati Aric menghangat ketika melihat sketsa wajahnya hampir tergambar sempurna di kertas putih di hadapan wanitanya.

"Ma...Mas..." Faza gugup

"Hum..?"

"K-kapan kamu masuk, kok aku nggak denger suara pintu.."

Aric melepaskan pelukan lalu memutar kursi yang Faza duduki. Aric bertumpu dengan kedua lututnya,

"Mas kangen... Kenapa ngga menelepon atau mengirim pesan, sayang ?" Alih-alih menjawab pertanyaan, justru Aric memilih mengungkapkan perasaannya.

Mata Faza melebar, mendengar Aric menyebut diri nya 'Mas' membuat Hati Faza rasanya meleleh macam es krim terkena panas..

"A-aku takut mas sibuk.." Jawab Faza sedikit merasa canggung..

Aric tersenyum lalu mencubit gemas pipi sang istri "Ngga ada kata sibuk jika yang menghubungi kamu. Mas akan selalu membalas pesan dan mengangkat telepon kamu secepat yang Mas bisa.."

"Mas nggak marah ?" tanya Faza ingin memastikan.

"Marah ?" beo Aric "Kenapa Mas harus marah ?" Aric menggenggam erat jemari Faza..

"Tadi pagi saat aku menolak sarapan bersama, mas membalas pesan singkat begitu, aku pikir mas marah.."

Aric perlahan berdiri, lalu menuntun Faza untuk sama-sama duduk di sisi ranjang mereka..

"Mas nggak marah, mas cuma kesel aja. Mas kangen, pengen selalu sama kamu.."

"Tapi kan mas, aku harus mengantar Alena sekolah, kalau kita sarapan bersama, nanti telat mengantar Alena." Bukan niat Faza untuk membela diri, dia hanya berkata apa adanya.

"Iya, sayang. Mas ngerti. Memang salah mas karena terlalu terbawa perasaan. Maaf ya.." Aric mengecup singkat punggung tangan Faza sebagai permintaan maaf. Faza tersipu malu.

"Yasudah, mas mau mandi dulu, ya. Jangan dulu tidur, mas masih mau ngobrol sama kamu, okay ?!"

Faza mengangguk patuh.

Sebelum benar benar masuk ke kamar mandi, Aric mengecup kening Faza sekilas.

Hanya selang setengah jam, Aric pun keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian santai nya. Kaos tangan pendek berwarna Putih dipadukan dengan celana pendek di atas lutut..

Faza mencium aroma sabun yang sangat wangi, kemudian membatin..

"Kenapa aroma sabunnya lebih wangi saat dia yang pake.."

Aric menyusul Faza naik ke atas tempat tidur. Mereka berbaring bersama di kasur dan dalam selimut yang sama juga.

Wajah mereka hanya berjarak beberapa inci..

"Tadi siang saat Mas dalam perjalanan meeting, Mas lewat di galery kamu. Mas lihat ada banyak orang di luar galery, ada acara apa di galery kamu hari ini ?!" Aric mengingat nasihat papa nya, 'usaha dan doa hanya milik kita', artinya selain dengan doa, Aric juga harus berusaha untuk meluruskan segala kesalahpahaman yang mungkin akan merusak hubungan mereka..

"Iya, mas. Setiap empat bulan sekali, galery membuka kelas lukis untuk pemula." Faza jawab sejujurnya.

Aric mengangguk paham, "Oh begitu. Mas baru tau.. Lain kali ajak Mas ya, mas juga mau mencoba belajar melukis." ucap Aric sambil mengatur anak rambut yang berjatuhan menghalangi pandangannya melihat wajah Faza.

Faza tersenyum lalu dengan semangat menjawab, "Benarkah ? Kalau begitu nanti aku yang sediakan semua keperluan nya, Mas tinggal bawa diri saja.."

"Mas boleh tanya lagi ?" Aric tiba-tiba berubah jadi mode serius..

Faza mengangguk, "Mau tanya apa, mas ?"

"Tadi mas lihat ada Rakana di galery. Sejak kapan kamu berkomunikasi lagi dengan dia ?"

"Oh. Raka.. Baru-baru ini sih, mas. Ketemu nya juga baru dua kali. Mas tau nggak, ternyata keponakan nya Raka satu sekolah sama Alena, loh. Dan aku juga ketemu Raka waktu menjemput Alena pulang sekolah.."

Aric terdiam sejenak, entah memikirkan apa, tapi kemudian dia kembali bicara sambil menampilkan wajah tenangnya.

"Mulai senin depan kamu nggak usah lagi mengantar jemput Alena. Biar Pak Diman yang melakukan nya."

Faza mengerutkan keningnya, ada gurat tidak terima tapi lebih besar rasa ingin tahunya tentang alasan Aric memutuskan hal ini secara tiba-tiba..

"Mas nggak mau kamu ketemu lagi sama Rakana!"

Faza semakin di buat bingung, wajah nya serius menatap mata Aric..

"Memang nya kenapa sama Raka, mas ? Dia kan sahabat kamu.." Faza memberanikan diri bertanya.

"Meskipun dia sahabat Mas, bukan berarti kamu boleh berteman sama dia, sayang. Mas cemburu. Apa itu cukup untuk menjadi alasan agar kamu patuh pada keputusan Mas ?"

1
Lisa
Puji Tuhan Faza ditemukan Aric..
Lisa
Aku mampir Kak
Lisa: Suka Kak 😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!