NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Ayunda Nafsha Azia, seorang siswi badung dan merupakan ketua Geng Srikandi.

Ia harus rela melepas status lajang di usia 18 tahun dan terpaksa menikah dengan pria yang paling menyebalkan sedunia baginya, Arjuna Tsaqif. Guru fisika sekaligus wali kelasnya sendiri.

Benci dan cinta melebur jadi satu. Mencipta kisah cinta yang penuh warna.

Kehadiran Ayu di hidup Arjuna mampu membalut luka karena jalinan cinta yang telah lalu dan menyentuhkan bahagia.

Namun rumah tangga mereka tak lepas dari badai ujian. Hingga membuat Ayu dilema.

Tetap mempertahankan hubungan, atau merelakan Arjuna kembali pada mantan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 12 Ketahuan

Happy reading

"Ay, maaf sudah membuat-mu menunggu lama --"

"Jangan ngambek! Nanti malam aku ajak jalan-jalan." Arjuna kembali berucap sambil mengulurkan helm dan menatap wajah Ayu yang terlihat cemberut.

"Kenapa lama banget?" Ucapan Arjuna berhasil memancing Ayu untuk mengeluarkan suara.

"Tadi, aku ngobrol sama Winata. Nanti malam dia mau traktir kita makan malam di Sunset Cafe untuk ngrayain kemenangan. Kamu mau 'kan?"

Ayu terdiam. Ia tampak berpikir dan menimbang.

"Ay, kamu mau 'kan ikut makan malam di Sunset Cafe?" Arjuna mengulang pertanyaannya.

"Sama siapa aja?" Ayu tidak lantas menjawab dan malah ganti bertanya.

"Sama anak-anak yang tadi ikut tanding dan istri Winata --"

"Nanti kamu telepon Nofiya, Machan, dan Ririn. Kita ajak mereka, supaya temen-temen kamu nggak curiga dengan kedekatan kita. Gimana, Ay?"

Ayu menanggapi ucapan Arjuna dengan mengangguk samar, mewakili kata yang ingin terucap.

'Baiklah' kata itu yang ingin diucapkan oleh Ayu. Namun sayang, bibirnya serasa berat untuk bertutur.

"Kita langsung pulang atau mampir makan siang dulu?"

"Terserah." Jawaban yang sangat singkat. Namun sukses melukis senyum di wajah Arjuna.

"Oke, kita langsung pulang. Nanti kita masak bareng. Terserah, kamu mau masak apa."

Ayu mengangguk, mengindahkan ucapan Arjuna. Lantas membawa tubuhnya bangkit dari posisi duduk dan mengulurkan tangan untuk menerima helm dari tangan Arjuna.

Namun sebelum tangannya berhasil meraih helm itu, Arjuna lebih dulu memakaikan-nya.

Pemandangan yang tersaji saat ini terlihat sangat sweet dan sukses membuat jiwa jomblo Nofiya meronta.

Sedari tadi Nofiya bersembunyi di balik truk sampah demi membuktikan kecurigaannya terhadap sikap Ayu dan Arjuna.

Bau sampah yang menguar, tidak menjadi alasan bagi Nofiya untuk menyerah dan mengurungkan niat.

Usaha dan pengorbanannya tidak sia-sia.

Ia berhasil mendapati Ayu bersama Arjuna. Ia juga berhasil membuktikan kecurigaannya.

Nofiya semakin yakin jika mereka berdua memiliki hubungan spesial. Bukan sekedar hubungan antara guru dengan murid.

"Kamu nggak bisa nyangkal lagi, Nyet. Aku yakin, kamu udah jadian sama Pak Juna. Cowo yang kamu bilang paling menyebalkan sedunia." Nofiya bermonolog lirih dan berusaha menahan tawa yang sebenarnya ingin terlepas.

"Bener 'kan yang aku bilang? Jangan terlalu membenci Pak Juna, karena bisa aja kalian berjodoh."

"Aku ikut seneng, Nyet. Akhirnya kamu bisa ngedapetin crush-mu."

Nofiya menerbitkan senyum. Pandangan matanya tak lepas dari objek yang mulai menjauh dari tempat itu.

Ia tidak sadar jika seseorang tengah berjalan menuju ke arahnya dan bersiap untuk menyapa.

"Fi, kamu lagi ngapain?" tanya orang itu sambil menepuk pelan bahu Nofiya dan sukses membuat Nofiya berjingkat kaget hingga kepalanya membentur badan truk.

"Duh --" Nofiya mengaduh sambil mengusap kepalanya yang sedikit benjol.

"Sakit, Fi?"

Nofiya mengangkat wajah yang semula tertunduk, lalu menatap pahatan tampan yang kini memenuhi ruang pandang.

"Conal?" cetus Nofiya dengan memperlihatkan mimik wajah terkejut. Ia tidak menyangka jika makhluk Tuhan yang selalu membuatnya sial, kini berdiri di hadapan.

Conal mengangguk dan tersenyum.

"Maaf ya. Gara-gara aku, kepalamu jadi kejedot badan truk," ucapnya sambil melayangkan tatapan teduh.

"Ck, kamu selalu bikin aku sial --"

"Setiap ketemu kamu, ada aja kesialan yang menimpaku. Kejedot badan truk, kecebur got, tawuran sama anak-anak Geng Kunti, dirubung kodok --"

"Dan dicium pangeran tampan." Conal menyahut ucapan Nofiya dan memperlihatkan senyum khas yang menurutnya menawan.

"Iyuh." Nofiya mencebik dan memutar bola mata malas. Ucapan Conal membuatnya serasa ingin muntah.

"Mana ada pangeran tampan yang hobi banget ngupil?"

"Kapan kamu liat aku ngupil?"

"Sering."

"Berati kamu selalu merhatiin aku."

"Kepedean."

"Bukan kepedean, tapi kenyataan."

Nofiya menghembus napas kasar, lantas berlalu pergi dari hadapan Conal.

Namun Conal tidak hanya diam. Ia bergegas mengejar Nofiya dan berusaha mensejajarkan langkah.

"Fi, kita damai ya. Nggak usah kaya' Tom and Jerry lagi. Aku pingin, kamu mau membuka hati buat aku. Jujur, aku suka kamu --"

"Gara-gara nggak sengaja nyium pipi-mu, aku jadi sering senyam-senyum sendiri setiap kebayang kamu."

Nofiya masih bersikap acuh tak acuh. Meski sebenarnya, ia pun sama seperti Conal. Sering tersenyum sendiri, setiap bayangan wajah Conal tiba-tiba hadir.

Apalagi ketika sekelebat adegan yang membuat degup jantung-nya bertalu merdu, dengan lancangnya menari di pikiran.

Satu bulan yang lalu, mereka berdua terlibat perkelahian hanya karena berebut seblak viral.

Baik Conal maupun Nofiya tidak ada yang mau mengalah.

Conal tidak melawan setiap Nofiya melayangkan pukulan atau tendangan. Dia hanya menangkis dan menghindar.

Karena ingin segera menghentikan perkelahian, Conal berniat mengunci tangan Nofiya dengan menariknya. Namun karena tarikannya terlalu kuat, tanpa sengaja bibirnya malah menyentuh pipi Nofiya.

Seketika perkelahian pun terhenti.

Conal dan Nofiya mematung. Menekan debaran yang terasa di dalam dada.

"Fi --"

Suara Conal memecah hening yang sejenak mengiringi ayunan langkah dan membuat Nofiya tersadar dari lamun.

"Fi, aku antar pulang ya?" Conal kembali mengeluarkan suara.

"Nggak. Aku bisa pulang sendiri."

"Kali ini aja. Please!"

Nofiya menghentikan ayunan kaki, lalu menghembus napas kasar.

Conal pun turut menghentikan ayunan kakinya dan berdiri tepat di hadapan Nofiya.

"Aku antar pulang ya," ucapnya sambil menatap lekat wajah Nofiya.

"Gimana? Kamu mau 'kan?"

Nofiya kembali menghembus napas kasar dan memasang mimik wajah jutek.

"Nggak. Aku nggak mau diantar pulang sama makhluk pembawa sial," ujarnya ketus.

Nofiya melangkah pergi, tanpa menghiraukan Conal yang terus memanggilnya.

Hembusan napas keluar dari indera penciuman Conal. Bibirnya melengkung, membentuk sebaris senyum. Batinnya membisikkan keyakinan yang menguatkan jiwa.

Sekarang, kamu boleh acuh tak acuh. Tapi suatu saat nanti, hatimu bakal luluh dan kamu bakal jadi jodohku, Fi.

Nofiya masih mengayun kaki. Namun pikirannya tak bisa lepas dari Conal.

Ia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa berdamai dengan Conal, laki-laki yang beberapa hari ini hadir memenuhi ruang pikir.

Nofiya menghela napas dalam, lalu menertawakan dirinya sendiri.

Bukankah, dia sering menasehati Ayu agar tidak terlalu membenci Arjuna, karena kebencian yang berlebih bisa mencipta rasa cinta yang luar biasa.

Mungkin saja, orang yang dibenci malah menjadi jodohnya.

Namun mengapa kini malah Nofiya sendiri yang termakan oleh ucapannya itu.

Bibir dan sikap seakan membenci. Tapi hati tidak bisa mengelak dari rasa cinta yang hadir tanpa diminta. Bahkan tanpa terduga.

Ya Tuhan, kenapa aku bisa begini.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Najwa Aini
gaya²an mau jadi PA..dandan aja gak bisa
Najwa Aini: Sama Nol kitahhh urusan dan dan
total 2 replies
Najwa Aini
banyak banget profesinya.
Apa dia masih sempat bobok siang dgn tugas sebanyak itu.
Najwa Aini: Emang lain si Mas Win
total 2 replies
Najwa Aini
nah kan..
Mas Win juga CEO..ya kali cuma suamimu aja
Ayuwidia: Iya percaya
total 1 replies
Najwa Aini
Beuughhh
Najwa Aini
jangan samakan dengan tawanya Deng Wei.
Dia tetap Deng Weiku.
Di tik tok aku udah banyak saingan. masa di sini juga
Ayuwidia: nggak ada langkah-langkahan
total 3 replies
Najwa Aini
Sampek segitunya. Emang diapAin
Najwa Aini
Makasih ya Tor udah dikasih paham
Ayuwidia: sama2
total 1 replies
Najwa Aini
Perhari ini.
Ayu udah gak perawan.
Dan dia perawani oleh gurunya sendiri...😁😁
Ayuwidia: 😬😬😬😬😬😬
total 1 replies
Najwa Aini
Tanda apa itu, kok sampai penuh..
Ayuwidia: aishhhhh 😆
total 3 replies
Najwa Aini
Nah itu baru benar...
mandi berdua juga harusnya.
khilaf lagi ntar. Fix gak ke sekolah mereka hari ini
Ayuwidia: bisa jadi 😆
total 1 replies
Najwa Aini
Bisa² gak masuk sekolah besok si Ayu...
Endang 💖
wah ayu udh GX perawan lagi,
Ayuwidia: Iyaaa 😁
total 1 replies
Ririn Rira
Bener lagi 🤭
Ririn Rira
Ceplas ceplos langsung kepada inti takut hamil
Ririn Rira
Segala mau jadi jin curiga ikutan sengklek nanti 😅
Najwa Aini
Harusnya di sini ada irama lagu dangdut era 90-an..
surga dunia..
aseeekk
Ayuwidia: tarikkkk manggg
total 1 replies
Najwa Aini
Oh..suka aroma scandalous tohhh
Ayuwidia: huum, wanginya nggak enek
total 1 replies
Najwa Aini
Heran sama si ayu. napa malah nyariin Ilham yg lagi pulkam. Tuh mas Juna yg siap ngasih pelajaran tentang hal² 21 plus, sekaligus langsung praktek di temoat
Ayuwidia: tiba-tiba jadi guru ekstrakurikuler 21 plus , dan ini bikin otak othornya kliyengan
total 1 replies
Najwa Aini
bener. setuju banget
Ayuwidia: Ahayyyy
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
seru banget part ini good job Thor 👍🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!