NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Romansa / Dokter
Popularitas:139k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33 : Surprise

Mentari pagi yang tembus dari jendela membuat netra Arga mengerjap.

Dia membuka mata,, menyesuaikan pendaran cahaya yang masuk melewati celah celah tirai.

Setelah nyawanya terkumpul sempurna, dia bangkit dengan memfokuskan netranya ke tempat tidur.

Sudah rapi. Berarti Safa sudah tidak ada di sana lagi.

Arga membersihkan diri dan segera menemui Safa di lantai bawah .

Di lihatnya, Safa sedang menyiapkan sarapan.

Namun, ada pemandangan aneh yang di tangkap Arga di sekitar dapur tesebut.

Beberapa pelayan yang biasa melayaninya, berdiri di sudut ruangan sembari memperhatikan lincahnya tangan Safa mengatur makanan di atas meja.

Tatapan Arga tajam menyiratkan ketidaksukaannya dengan pemandangan yang dia saksikan saat ini.

Kepala pelayan paham , apalagi tatapan Arga mengarah ke dirinya.

Kepala pelayan mendekat.

Tapi, sebelum sempat berbicara, Safa bergerak lebih dulu, berdiri di depan Arga membelakangi kepala pelayan.

Tangan halusnya memegang tangan Arga di sertai tatapan lembut menenangkan.

" Jangan memarahi mereka, aku yang minta, mas."

Hati Arga bak es yang langsung mencair dan menghangat. Terlebih, dia menunduk dan melihat tangannya sedang di elus manja oleh sang istri.

" Ayo kita makan, hari ini aku ada operasi jam sepuluh." Ucapnya menarik tangan Arga.

" Baiklah."

Kepala pelayan mengusir semua pelayan dapur dan membiarkan majikannya makan berdua dengan sang istri.

Arga duduk, di ambilkan piring dan di tanya oleh Safa ingin makan apa.

Arga benar benar merasa sangat di perhatikan.

" Kamu belajar dari mana cara melakukan ini semua?" Tanya Arga penasaran.

" Aku biasa melihat umi grandma melayani Abi Grandfa, begitupun umi dan Abi, tapi maaf kalau belum sesempurna mereka."

Arga tersenyum. " Ini sudah lebih dari sempurna. Aku sangat menyukainya."

" Terima kasih , mas."

Mereka makan dengan lahap. Arga bahkan memberikan piringnya agar Safa menambahkan porsi makannya.

*

*

Di perjalanan ke rumah sakit.

" Kau sudah siapkan semuanya , Rowan?"

" Sudah, tuan."

" Pilot siap jam berapa?"

" Terserah tuan saja, dia sudah siap menunggu perintah."

" Bagus."

Safa menatap Arga. Rasa penasarannya berlebih mendengar pembicaraan keduanya.

" Mas sudah mau balik ke London?"

" Iya."

" Oooo.."

Jawabannya singkat, tapi menyiratkan kekecewaan. Baru juga datang, suaminya sudah mau pergi lagi. Walau belum ada rasa yang tersimpan untuk Arga, tapi tetap saja terasa gamang saat pria itu tidak ada.

Suasana hati Safa memburuk. Dia yang selalu memasang senyum , kini jadi murung.

Dari samping, Arga memantau ekspresi Safa. Ingin sekali dirinya tertawa, tapi coba dia tahan.

Tidak ada lagi pembicaraan hingga mereka tiba di rumah sakit.

Safa mengulurkan tangannya hendak berpamitan." Aku masuk dulu, mas."

Uluran tangan Safa di sambut Arga." Kita masuk bersama sama."

Kening Safa mengernyit." Mas sakit?"

" Tidak, aku ada urusan dengan kepala rumah sakit."

" Mas mengenalnya?" Safa nampak terkejut.

" Bisa di katakan begitu." Ujar Arga santai.

Mereka akhirnya berjalan beriringan dan berpisah begitu Safa tiba di depan gedung departemen obgyn.

Safa melangkah tak bersemangat mengingat jika Arga akan kembali lagi ke London. Dia memiliki suami tapi serasa tidak punya , karena seringnya dia di tinggal sendirian. Mungkinkah dia akan merasakan hal macam ini selamanya?

" Aku perlu bicara dengan mu !"

Langkah nya terhenti, Arhan tiba tiba saja muncul menghalangi jalannya.

Safa mendengus kesal, suasana hatinya sedang rusuh, datang Arhan yang membuatnya semakin jengah.

" Ada apa lagi, prof Arhan?"

" Ke ruangan ku sekarang juga."

" Baiklah." Safa pasrah. Berdebat percuma, tenaganya sudah habis memikirkan Arga yang akan pergi meninggalkannya.

Di ruangan Arhan.

" Jujur padaku."

Safa memutar bola matanya malas.

" Apa benar kau menikah dengan Arga?"

Safa terkejut, namun dengan cepat bisa menguasai suasana hatinya.

" Iya, prof benar."

Arhan menggusar rambutnya kasar, tangan satunya berada di pinggang pertanda dia sedang melawan amarah.

" Apa kau tau Arga itu siapa?"

" Maksud, prof?"

Arhan tersenyum sinis." Dia orang yang tidak cocok untuk mu, Safa.."

" Bagaimana prof bisa yakin kalau saya tidak cocok dengan nya?" Protesnya dengan nada menantang.

" Tidak usah banyak bertanya, yang pasti, Arga bukanlah pria yang baik untukmu."

" Seburuk apa, prof? Walau pun dia cuek padaku, asalkan tidak sampai membuat wanita lain hamil, aku masih bisa terima." Safa semakin jengah, dia yang biasanya selalu menahan diri untuk tidak mencemooh orang lain, tapi untuk masalah sekarang ini, dia tidak lagi peduli.

Arhan membisu. Namun sesaat kemudian, dia kembali membuka kartu as milik Arga.

" Kau tidak tau kan, kalau dokter Lisa dan residen senior mu di tahun kedua sudah di pecat akibat ulah Arga, tidak kan?"

Kali ini Safa benar-benar terkejut.

" Itulah yang aku katakan, Arga itu temperamental, hanya karena sebuah rekaman cctv di mana dokter Lisa dan seniormu itu berbicara tentang mu, surat pemecatan tiba tiba di keluarkan. Tidak masuk akal , bukan?"

Safa akhirnya paham.

Dia kini menatap Arhan dan berkata. " Andai, kamu yang berada di posisi mas Arga dan melihatku di perlakukan buruk, apa yang akan kamu lakukan? Kamu akan membiarkan mereka atau memilih mengambil tindakan seperti yang mas Arga lakukan?"

" Aku akan memberikan mereka peringatan, ku rasa itu sudah cukup, lagian ini tidak ada hubungannya juga dengan pekerjaan."

Safa mengangguk.

" Berarti Allah memang berbaik hati padaku tidak membuat kita berjodoh, prof. Aku permisi."

Safa tidak mengindahkan panggilan Arhan , dia keluar dengan perasaan marah.

Begitu bergabung dengan rekan rekannya, Safa merasakan atmosfer yang berbeda.

Di asingkan, tidak. Di cueki tidak juga. Rasa rasanya mereka sedikit menghindar bukan karena masalah pembullyan itu, ada hal yang lain yang membuat mereka sungkan untuk mendekati Safa. Bukan hanya residen, tapi dokter senior pun melakukan hal yang sama.

Safa tersenyum dan menyapa beberapa perawat yang jauh lebih welcome saat di ajak berbicara.

" Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya nya setengah berbisik pada salah seorang perawat yang pernah makan siang bersamanya beberapa saat lalu.

Perawat itu menatap Safa intens.

" Apa benar , dokter Safa adalah cucu dari pemilik Brawijaya?"

Safa salah tingkah." Hhmmm,,siapa yang bilang?"

" Semua orang sudah mengetahuinya karena kejadian di lobby itu, ketua komite etik mengatakan pada dokter Lisa kalau dokter adalah cucu pemilik jejaring rumah sakit terbesar Asia."

Mau tidak mau, Safa mengangguk pelan, toh, identitasnya sudah tidak bisa di sembunyikan lagi.

Perawat itu mengekspresikan keterkejutannya dengan berdiri dan setengah berteriak." JADI, ITU BENAR?"

" Hussh..."

" Oh my God, mari kita berfoto dok, saya akan memamerkan pada kawan kawan saya jika saya berteman dengan salah satu orang terkaya di dunia."

Safa terkekeh pelan. " Kakak ada ada saja." Ujarnya.

Beberapa saat kemudian, panggilan datang dari ruangan direktur, seorang asisten langsung menemui Safa di departemen obgyn.

" Nona muda..."

Safa yang sedang duduk di depan komputer dan fokus mengerjakan tugasnya terkejut dengan kedatangan seorang pria berjas dan berdiri tepat di depan nya, apalagi pria itu memanggilnya nona muda.

" Saya?" Tanya Safa menunjuk dirinya tidak yakin.

" Iya, nona muda. Anda di panggil ke ruangan direktur ."

Safa berdiri dan mengikuti langkah pria itu.

Puluhan pasang mata menyaksikannya, ada yang cemburu, ada juga yang menatap memuja dan ingin menjadi seperti Safa.

Pergunjingan pun terjadi antar beberapa dokter residen yang memantau secara senyap.

" Enak ya jadi orang kaya. Direktur yang hanya kita lihat wajahnya dari kejauhan, tapi Safa bisa melihatnya dari jarak dekat."

" Mmm..kau benar. Aku juga dengar, selain karena memang dokter Safa berasal dari keturunan kaya raya, dia juga menikah dengan salah satu pemegang saham terbesar rumah sakit kita."

" Benarkah?"

Mereka tak ada hentinya menggunjingkan Safa.

Sementara Safa memasang wajah kagetnya begitu masuk ke ruangan direktur rumah sakit . Di sana, ada Arga yang terlihat akrab dengan kepala rumah sakit tersebut.

Melihat Safa datang, Arga berdiri dan menghampiri Safa.

Arga merangkul pinggang Safa di depan kepala rumah sakit . Sikapnya itu jelas membuat Safa terlonjak kaget.

" Terimakasih untuk bantuannya selama istri ku melanjutkan studinya di sini, tuan Hou."

" Sama sama tuan Arga. Semoga perjalanan kalian lancar dan tiba dengan selamat di London."

" Terima kasih."

...****************...

1
SasSya
heeeeyyyy
jaga mulut pak ericccccc
ada yg kebakaran di sekitar salju,
hooooooo,🥸🤠
Dyah kartiningrum
Krain doubell up kak...
gathem Toro
ahhhh Arga cemburu yaaaaaa.....belum jg belah duren udah ada aja pengagum istrinya.....tenang pak dewan toh Safa udah JD istrimu....
barra sama Marwah apa kabar Thor.....
Bak Mis
lanjut lagi dong thor
Nata Abas
cemburu tingkat dewa
Fittar
baru aja menikmati hari berdua eh udah ada aja yang bikin cemburu. ganggu romantisnya bulan madu aja nih. mana mau Arga ada pria yang akrab dengan Safa. sama nyamuk aja bisa cemburu kayaknya😂
darsih
Arga mulai cemburu ganas d lihat nya
Elma Wati
p.dewan klo LG cemburu serem Kwkw
Yani
Bener hukuman ya
yellya
aduuhh fa, ga lht itu arga udh bertanduk 🤭🤭
Novita Sari
siap siap safa terkerkam arga akibat cemburu,tapi tenang mas arga,safa hanya untuk mas arga seorang....safa banyak penggemar....
Aras Diana
upnya thor
Dea Yunia
mau atuh yg soft spoken,,hm
asiiikh
pak dewan sudah mulai berani niih
lanjut besok y,ingat lho jangan terburu buru yaaaa
🤭🤭🤭
darsih
ga up ya KA d tunggu kelanjutan cerita nya
3 dhi: kemarin lagi kurang enak badan kak, pengaruh cuaca mungkin, maaf ya🙏🏻
sudah di up kok, makasih kakak🥰
total 1 replies
Elma Wati
terxata p.dewan gercep jg kwkwkw,tp Mlah di ganggu sama bara N Marwah...q setia mnunggu mu thor
Aras Diana
upnya thor
Suwanti
Kak di tungguin sampai jam 12 kok bls up lagi 🥹
3 dhi: maaf kak, lagi kurang enak badan, insyaallah malam nanti ada kok..🙏🏻🥰
total 1 replies
Aras Diana
upnya thor
Yani
Arga benar" ga mau ke ganggu 🤭
Naftali Hanania
bener2 menantu idaman ya
jangan od pengen deh......langkaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!