NovelToon NovelToon
Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Asila Angelica, merutuki kebodohannya setelah berurusan dengan pemuda asing yang ditemuinya malam itu. Siapa sangka, niatnya ingin menolong malah membuatnya terjebak dalam cinta satu malam hingga membuatnya mengandung bayi kembar.

Akankah Asila mencari pemuda itu dan meminta pertanggungjawabannya? Atau sebaliknya, dia putuskan untuk merawat bayinya secara diam-diam tanpa status?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Memberimu Kesempatan

"Loh! Kalian sudah diizinkan pulang?"

Aruna selesai berkemas dan akan berkunjung ke rumah sakit namun mendapati anak dan cucunya telah kembali diantar oleh Edgar. Untungnya dia belum berangkat, kalau tidak akan berpapasan di jalanan.

"Udah ma, ini Sheila merengek minta pulang. Sebenarnya dokter tidak mengizinkan tapi ya mau gimana lagi, dianya nangis ya akhirnya terpaksa dikasih izin pulang, dengan catatan tak mau bertanggungjawab setelah ada di luar rumah sakit."

"Oh..., kalau itu sudah tidak heran lagi, sudah terbiasa kalau ada pasien ingin pulang selalu ditakut-takuti dengan ancaman tak mau bertanggungjawab. Sekarang tergantung sama kita sebagai keluarga dari pasien itu sendiri. Kalau mau kondisinya lekas pulih ya harus banyak-banyak beristirahat, jangan banyak beraktivitas dulu sampai benar-benar dinyatakan sehat. Kalau menurut mama memang sebaiknya Sheila dirawat di rumah saja, kita bisa gantian menjaganya dan kita juga bisa istirahat dengan tenang. Kalau urusan perawatan ya kita nggak harus tinggal diam saja, kita cari perawat serta dokternya agar tetap terpantau penanganannya."

"Yaudah ayo masuk, biar Sheila bisa istirahat."

Dibantu oleh Edgar, Sheila dan yang lain menuju kamar di lantai dua. Agar tidak terlalu berisik, Sheila diminta untuk tidur bersama Asila, sedangkan Dylan harus belajar tidur sendiri.

"Untuk sementara waktu Sheila tidurnya sama mommy, biar hak Dylan bobok sendiri. Dylan nggak apa-apa kan, bobok sendiri?"

"Enggak apa-apa kok mom, aku kan udah besar. Tapi mommy siapin mainanku ya?"

Sejak kemarin bocah itu meminta Playstation. Dia sudah beberapa hari tak menggunakan laptopnya. Mungkin masih trauma dengan kejadian yang membuatnya terkena masalah.

"Nanti kalau ada waktu senggang mommy belikan. Sekarang Mommy masih sibuk rawat adek, sabar dulu ya," nasehat Asila.

Semenjak kedatangannya di rumah orang tuanya, apapun yang diminta oleh anak-anaknya terturuti. Wijaya dan yang lainnya memberikan mereka kebebasan dan menuruti semua yang mereka inginkan, bahkan mainan yang dulunya tak pernah mereka miliki kini dengan mudah dimilikinya.

"Dylan minta apaan sih?" tanya Edgar.

"Minta Playstation. Dari kemarin merengek belum juga kuturuti, ya habisnya gimana, orang adiknya masih tidak bisa ditinggal."

"Yaudah, kalau gitu biar aku yang belikan. Bilangin sama dia, belinya ditemani sama Daddy. Sekalian beli makanan buat makan malam."

Asila mengangguk dan menemui Dylan yang sudah berlalu menuju kamarnya. Dia masih juga jutek tak mau berteman dengan ayahnya, walaupun sempat beberapa kali menerima makanan yang dibelikan oleh Edgar.

"Dylan, kamu beli mainannya sama Daddy aja ya? Mommy sibuk ngurusin adek, nanti kalau ditinggal adek nangis, kasihan Oma yang jagain!"

"Nggak mau! Sama mommy aja!" Bocah itu mendengus dengan menghempaskan tubuhnya di kasur.

Asila geleng-geleng kepala. Mau sampai kapan anak itu memahami perasaan orang tuanya. Edgar sudah merendahkan diri untuk mendapatkan perhatian dari putranya, tapi sang putra sama sekali tak mempedulikannya.

"Kalau sama mommy mungkin bisa sebulan atau dua bulan baru bisa beli. Sebelum adik kamu benar-benar sehat mommy nggak bakalan keluar, terkecuali cek up ke rumah sakit atau nganterin kamu sekolah. Sekarang terserah kamu aja! Untuk sementara waktu mommy juga nggak akan kasih laptop kamu. Ini hukuman buat kamu, kalau kamu sampai ceroboh lagi bisa-bisa mommy akan masuk penjara gara-gara ulahmu!"

"Ck, tapi mom....! Aku masih males sama dia! Bisa nggak sih, nggak maksa!"

"Siapa yang maksa! Mommy nggak maksa! Mommy hanya menyarankan agar kamu tidak membenci orang tua kamu sendiri. Kamu masih bocah nak, masih belum mengerti apa-apa! Kamu selamanya akan membutuhkan orang tua! Dia itu Daddy kamu, ayah kandung kamu, kalau nggak ada Daddy nggak bakalan ada kamu! Apa kau paham?"

Ibu dan anak itu kembali berdebat. Asila hanya tidak ingin anak-anaknya tumbuh dengan pribadi yang buruk. Membenci orang tuanya sendiri itu cerminan dari sifat buruk yang harus dihilangkan, meskipun ia sadar apa yang dilakukan oleh Edgar adalah suatu kesalahan yang tak mudah untuk dilupakan, tapi ia tidak ingin anak-anaknya menjadi pendendam gara-gara ulahnya di nasa lalu, ia terpaksa harus bersikap lebih tegas supaya tidak dianggap gagal dalam mendidik anak-anaknya.

"Tapi kenapa mommy dulu mengatakan bahwa Daddy ku udah mati? Sekarang dia hidup dan sering muncul di hadapan kami. Mommy itu banyak bohongnya! Kenapa harus bohongi kami mom! Kenapa?"

"Karena pada saat itu mommy masih marah. Mommy nggak ingin bertemu dengan Daddy kamu makanya mommy bawa kalian pergi jauh. Mommy minta maaf karena sudah membuat kalian kecewa, tapi mommy mohon nak..., jangan buat mommy sedih karena sikap kmu yang tidak bisa menghargai ayah kandungmu sendiri. Daddy sedih karena kamu nggak mau berteman dengannya. Sheila aja sudah maafkan Daddy masa kamu enggak sih? Ayolah kalian baikan, kalau kamu baik sama Daddy apapun yang kamu minta Daddy akan turuti. Percayalah sama mommy!"

Dylan terdiam dengan seribu pemikiran yang bersarang di otak kecilnya. Ia masih ragu, haruskah ia memaafkan atau membiarkannya sebagai bentuk peringatan agar orang tuanya memiliki efek jera setelah menelantarkannya. Tapi jika ia tidak memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, mungkin ia tak akan tahu sejauh mana rasa cinta ayahnya terhadap dirinya.

Setelah cukup lama berdiam diri ia pun memutuskan untuk memberinya kesempatan.

"Oke baiklah. Aku mau berteman sama dia, tapi dengan satu syarat!"

Asila mengerutkan keningnya. "Syarat? Memang apa syaratnya?"

Ada-ada saja permintaan Dylan. Ia sering bilang anaknya terbilang cerdas, bahkan kemampuan berpikirnya melebihi anak seumurannya. Kepintarannya juga tidak diragukan lagi, tak semua orang dewasa bisa menyaingi kecerdasannya.

"Syaratnya aku mau dibeliin mobil yang pakai remote kayak punya temanku. Aku juga mau diajak jalan-jalan ke luar negeri. Apakah dia menyanggupinya?"

"Kalau soal itu tanya langsung sama Daddy, apakah dia sanggup dengan syaratmu. Ayo temui dia. Jangan cuma ngandelin mommy!"

"Loh..., kok aku yang harus bertemu dengannya? Siapa juga yang ngajak baikan. Kalau dia mau menemuiku di sini, aku akan pertimbangkan."

Asila menarik nafas dalam-dalam. Entah siapa yang ditiru Dylan sampai memiliki watak yang cukup kaku. Padahal ia selalu bersikap lembut pada siapapun. Ia juga tak pernah mengajarinya untuk bersikap arogan terhadap orang lain.

"Oke oke baiklah. Mommy akan bilang sama Daddy agar dia datang ke sini. Tapi janji, jangan membuatnya sedih dengan sikapmu itu. Menyakiti orang tua itu sama saja durhaka."

Asila langsung bergegas pergi kembali ke kamarnya untuk menemui Edgar yang tengah menemani anak perempuannya. Dia langsung menjelaskan apa yang dikatakan oleh anak laki-lakinya. Di situ Edgar langsung semangat dan beranjak untuk menemui anak laki-lakinya.

"Yes!! Akhirnya perjuanganku tak sia-sia."

1
tia
jangan mobil mobilan ,,,mobilx sungguhan langsung di belikan 😄
4U2C
𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗶𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝘁𝘂𝗹,,𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗱𝗲𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮..🤣
Ika Dw
oke... dilanjut besok ya kak😁
tia
lanjut thor
tia
belom update thor
Ika Dw
enggak kak, santai aja😁
tia
jangan bilang tamat thor
tia
kenapa gak tes dna
Ika Dw
bobok dulu kak🤣, halunya disambung nanti 😁
tia
jangan digantung thor gk bisa tidur siang
Ika Dw
oke oke, ngetik dulu kak😭
tia
semangat thor,, lanjut bab ny 🤭
tia
lanjut thor 💪
Ika Dw: siap😍
total 1 replies
tia
tambah lag up thor 🤣🤣
Ika Dw: tangannya masih linu kakak😭
total 1 replies
tia
lanjut thor
tia
cerita bagus dn menarik
tia
dobel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!