NovelToon NovelToon
Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Tamat
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

follow IG Othor @ersa_eysresa

Di usia 30, Aruni dicap "perawan tua" di desanya, karena belum menemukan tambatan hati yang tepat. Terjebak dalam tekanan keluarga, ia akhirnya menerima perjodohan dengan Ahmad, seorang petani berusia 35 tahun.

Namun, harapan pernikahan itu kandas di tengah jalan karena penolakan calon ibu mertua Aruni setelah mengetahui usia Aruni. Dia khawatir akan momongan.

Patah hati, Aruni membuatnya menenangkan diri ke rumah tantenya di Jakarta. Di kereta, takdir mempertemukannya dengan seorang pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

Apakah yang terjadi selanjunya?
Baca kisah ini sampai selesai ya untuk tau perjalanan kisah Aruni menemukan jodohnya.
Checkidot.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Kehangatan menyelimuti Aruni saat Rico menciumnya dengan lembut. Gugup, namun juga penuh gairah, Aruni membalas setiap sentuhan Rico. Lampu kamar sudah dimatikan, hanya menyisakan bias cahaya rembulan yang masuk dari jendela besar, menciptakan siluet romantis di antara mereka. Aroma maskulin Rico memabukkan Aruni, membuatnya merasa aman dan dicintai.

"Mas, aku takut. "

"Tenang aku tidak akan menyakitimu. "

Rico dengan sabar membimbing Aruni, setiap gerakannya penuh kelembutan dan pengertian. Ia berbisik kata-kata manis di telinga Aruni, menenangkan kegugupan yang melanda. Bagi Aruni, ini adalah pengalaman yang sama sekali baru. Jantungnya berdebar kencang, merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Sakit, "

"Bersabarlah sedikit lagi. "

Rico tidak bisa menghentikan apa yang sudah dia mulai, karena itu dia meminta Aruni untuk menahan sedikit lagi rasa sakitnya. Hingga akhirnya dia bisa menerobos masuk ke benteng pertahanan Aruni.

Meskipun ada rasa sakit yang menyertai, namun semua terbalaskan dengan kebahagiaan dan kelegaan. Ini adalah malam pertama Aruni, dan dia bersyukur dia melakukannya dengan pria yang sangat ia cintai.

Di sisi lain, Rico merasakan kebahagiaan yang meluap. Setiap reaksi Aruni, setiap desahan kecilnya, adalah bukti bahwa ia adalah yang pertama bagi istrinya itu. Perasaan bangga dan tanggung jawab besar memenuhi hatinya. Ia bersumpah dalam hati untuk selalu menjaga dan membahagiakan Aruni.

Rico bergerak dengan penuh kehati-hatian, memastikan Aruni merasa nyaman dan dicintai di setiap momen yang mereka lalui malam ini. Di tengah remang cahaya, mereka berdua berbagi keintiman yang mendalam, mengukir janji suci cinta dalam balutan sentuhan dan bisikan kasih sayang.

Ketika fajar menyingsing, cahaya mentari menembus tirai kamar, membangunkan Aruni dari tidur lelapnya. Rasa nyeri di area bawah perutnya langsung terasa, membuat Aruni meringis pelan. Ia mencoba menggerakkan kakinya, namun rasanya begitu kaku dan ngilu. Pagi itu benar-benar 'menyakitkan'.

Aruni melirik Rico yang masih tertidur pulas di sampingnya, wajahnya tampak damai. Ia tersenyum tipis, teringat kejadian semalam. Meski nyeri, ada kehangatan yang menjalar di hatinya. Aruni mencoba bangkit dari ranjang, namun setiap gerakan terasa sulit. Ia menggeser tubuhnya perlahan, berusaha turun dari tempat tidur. Namun, baru saja kakinya menapak lantai, ia hampir limbung.

Rico terbangun mendengar Aruni yang sedikit kesulitan. Ia membuka mata dan langsung panik melihat Aruni yang tampak kesulitan berjalan.

"Aruni!" Rico, segera bangkit dan meraih Aruni.

Aruni tersipu malu. "Nggak apa-apa kok, mas. Hanya sedikit… sakit."

Rico tersenyum dan merasa sedikit bersalah karena sudah membuat istrinya tidak bisa berjalan. Dia sudah menduga hal ini. Tanpa ragu, Rico langsung mengangkat tubuh Aruni dalam gendongannya masuk ke dalam kamar mandi.

"Mas," pekik Aruni, terkejut dan malu.

"Kamu tidak bisa berjalan dengan benar," kata Rico sambil tertawa kecil. "Sebaiknya kamu berendam sebentar dengan air hangat. "

Setelah membantu Aruni untuk berendam, dia kemudian mandi dibawah kucuran shower. Lalu segera keluar untuk menyiapkan pakaian mereka.

Dan setelah Aruni selesai dia kembali menggendongnya keluar. Aruni merasa sangat malu dengan cara berjalannya yang aneh dan canggung. Ia tidak ingin ada yang melihatnya dalam kondisi seperti itu.

"Mas, "bisik Aruni, saat mereka sudah kembali di kamar. " Apakah kita bisa sarapan di kamar saja? Aku tidak ingin keluar."

Rico mengangguk. "Tentu saja, Sayang. Aku mengerti." Ia mengecup kening Aruni. "Tunggu di sini, aku akan minta Bibi menyiapkan sarapan untuk kita.

Rico segera turun ke dapur. Amanda, mommy Rico, yang kebetulan sedang berada di dapur menyiapkan kopi pagi untuk suaminya, melihat Rico berjalan tergesa-gesa dengan senyum sumringah yang tak biasa.

"Rico? Sudah bangun? Aruni mana?"tanya Amanda.

"Sudah, Mom. Aruni masih di kamar. Dia… dia minta sarapan di kamar saja, Mom," jawab Rico, mencoba menyembunyikan senyum lebarnya.

Amanda mengangkat sebelah alisnya. Ia melihat ada sesuatu yang berbeda dari putranya. Rico tampak lebih ceria, bahkan sedikit canggung. Senyumnya terlalu lebar untuk ukuran pagi biasa.

"Kenapa sarapan di kamar? Aruni sakit?" tanya Amanda, mulai curiga. Ia tahu putranya itu terkadang ceroboh dalam bertindak.

"Tidak, Ma! Aruni tidak sakit. Hanya… mungkin dia lelah dan sedikit kecapekkan saja," jawab Rico cepat dan gugup. Ia berusaha terdengar normal. "Tolong ya, Ma, minta Bibi siapkan sarapan untuk kami berdua di kamar."

Rico buru-buru naik kembali ke kamar, meninggalkan Amanda yang masih berdiri di dapur dengan tanda tanya besar di benaknya. Amanda menyipitkan matanya. Ia adalah seorang ibu, dan ia sangat mengenal putranya. Sikap Rico yang tergesa-gesa, senyumnya yang ditahan, dan permintaan sarapan di kamar Aruni membuat Amanda curiga, semua itu memicu naluri keibuannya. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Oleh Arun dan Rico

"Hmm, ada apa ini?" gumam Amanda pada dirinya sendiri, seulas senyum tipis terukir di bibirnya. Ia melihat ke arah Bibi yang sedang menyiapkan sarapan.

"Bibi, tolong siapkan sarapan untuk Rico dan Aruni di kamar mereka, ya. Mereka mungkin masih masih ingin beristirahat, siapkan makanan yang lezat dengan protein tinggi untuk Aruni."

"Iya, Bu. akan kami siapakan, "

Meskipun Amanda tidak secara langsung menanyakan apa yang terjadi, ia sudah bisa menduga dengan cukup jelas. Ini adalah pagi pertama bagi pasangan pengantin baru, dan rasa sakit yang dialami Aruni adalah hal yang wajar.

Kecurigaan Amanda justru diiringi oleh rasa bahagia. Ia tahu bahwa Aruni dan Rico telah resmi sepenuhnya menjadi sepasang suami istri. Sudah saatnya mereka memulai babak baru dalam hidup dengan penuh cinta dan keintiman.

Di kamarnya Aruni sedang menyisir rambutnya perlahan di depan cermin rias. Dia melihat pantulan dirinya yang sedikit berantakan pagi. Dan tiba-tiba ingatannya melayang pada kejadian tadi malam.

"Ya, Ampun benar-benar memalukan. " gumamnya sambil menutup wajahnya.

"Apanya yang memalukan?" tanya Rico yang tiba-tiba masuk.

"Nggak ada, kok. " jawab Aruni kikuk.

"Kenapa, apa kamu sedang mengingat kejadian semalam? " tanya Rico menggoda Aruni dengan menaik turunkan alisnya.

"Mas, stop. "

Wajah Aruni tiba-tiba memerah seperti kepiting rebus. Melihat istrinya yang salah tingkah membuat Rico yakin kalau Aruni sedang memikirkan kejadian yang sudah mereka lalui semalam. Dan dia tidak mau membuat Aruni tidak nyaman dengan terus mengggodanya.

Tak lama, terdengar pintu kamar di ketuk. Rico segera membukakan pintu kamar dan melihat dua orang bibi masuk dengan beberapa makanan di tangan mereka. Rico segers meminta mereka masuk.

"Bi, nanti sekalian sepreinya di cuci ya. Ganti yang baru. " kata Rico.

"Iya, mas. " jawab mereka bersamaan.

Dalam hati mereka merasa bingung karena baru kemarin mereka mengganti seprei, kenapa sekarang sudah disuruh ganti lagi.

Namun saat melihat ada noda darah di seprei itu, bibi tersenyum geli karena tau noda apa itu. . Sepertinya rasa penasaran Amanda akan terbayarkan setelah ini.

1
Tira Aneri
suukaaa
Rea Sitta
Luar biasa
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😍😍😍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍𝒌𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒊𝒉 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒋𝒖𝒏𝒊𝒐𝒓 𝒕𝒍𝒉 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 👍👍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒆𝒌 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒉𝒓𝒔 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒔 💪💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒓𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒆𝒔𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒊 𝒖𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒉 𝒌𝒍 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒔𝒖𝒍𝒕𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒍𝒃𝒉 𝒅𝒓 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒊𝒂𝒑 𝒎𝒂𝒔 𝑹𝒊𝒄𝒐 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒑𝒐 𝒏𝒊𝒉 𝒔𝒊 𝒃𝒊𝒃𝒊 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒎 𝒎𝒖𝒍𝒖𝒕" 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 🤲🤲
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒋𝒈 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒊𝒃𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒆𝒈𝒐𝒊𝒔 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒏𝒂 😔😔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒔𝒅𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒑𝒂𝒔 𝒕𝒉 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒊 𝒍𝒂𝒎𝒂𝒓 🤔🤔😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!