NovelToon NovelToon
Tuan Tiada Tanding

Tuan Tiada Tanding

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Kutukan
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

bahagia ketika mendapatkan Uang banyak, pura-pura polos dan menyamar menjadi manusia biasa, tinggal di jalan yang sangat sepi di bawah kaki gunung.

namun siapa sangka di balik semua itu ternyata semuanya hanyalah Acting semata yang sedang di lakukannya karena dia merasa gabut, sebab berdiri sendiri di puncak kekuatan tanpa adanya musuh yang bisa menandinginya. semua yang dia lakukan hanyalah Acting.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arjuna tiba di bukit Lenteng Utara

Setelah menjalani prosesi ritual yang di pimpin oleh mbah dukun sumarwi, ketiga puluh anak buah juragan Herlan terlihat sangat bersemangat dan enerjik.

Kemudian juragan Herlan berucap, "sekarang kalian pulanglah terlebih dahulu, besok kembali ke rumahku dan ikuti instruksi."

"Baik juragan!" Ucap anak buah juragan Herlan yang tampak memiliki semangat baru.

Mereka semua segera pergi san hanya menyisakan juragan herlan bersama dengan mbah dukun sumarwi.

"Saat ini adalah giliranmu!" Ucap mbah dukun sumarwi kepada juragan Herlan. Tentu saja juragan herlan menganggukan kepalanya, dan mereka berdua berjalan ke ruangan khusus.

Juragan Herlan melihat ada beberapa benda aneh di atas meja. Sebuah mangkuk yang berisi kembang kantil yang masih kuncup, sebuah celurit yang sedang di rendam di cairan hitam yang tidak lain darah ayam cemani, dan yang terkakhir adalah sebuah botol kaca yang terlihat sangat kuno.

Mbah dukun sumarwi menjelaskan kepada Herlan, "kembang kantil ini bukanlah kembang kanti biasa, kalau kamu memakan ini semuanya niscaya kamu akan memiliki tubuh sekuat baja dan akan kebal bacok sekalipun!"

"Sedangkan celurit ini bukanlah celurit biasa. Celurit ini merupakan pusaka hebat yang harus bersimbah darah setiap harinya, konon jika sehari saja celurit ini tidak terkena noda darah maka bilahnya akan berkarat!"

"Kemudian botol kaca ini berisi lima khodam langka yang konon di tangkap pada zaman dahulu, ini merupakan peninggalan guruku!" Ucap mbah sumarwi.

Juragan Herlan langsung berucap, "tunggu mbah, mengapa bisa sebanyak ini, bukankah dengan menggunakan ketiga puluh anak buahku sudah cukup? Kita bisa membunuh samsul sebelum dia sampai di medan duel. Namun mengapa kita harus menyiapkan persiapan sebanyak ini?" Tanya juragan Herlan dengan bingung.

Dukun sumarwi langsung berucap, "berdasarkan apa yang terjadi sebelum ini, samsul selalu bisa menghindari takdir jelek yang akan dia alami, aku takut kalau ada apa apa!" Kemudian mbah Sumarwi menambahkan, "bukankah lebih bagus seperti ini? Dengan banyaknya persiapan kita bisa menang dengan mutlak!"

Juragan Herlan menganggukan kepalanya, "benar sekali mbah! Kalah begitu mari kita lakukan!" Ucapnya dengan sangat bersemangat.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat, pada saat ini adalah malam hari.

Baik Arjuna maupun samsul saat ini duduk bersama di ruang tamu, tentu saja sebelum duel ini berlangsung suasana menjadi sangat berat, benar benar berat. Bagaimana pun juga duel hidup dan mati akan segera di laksanakan.

Di tengah keheningan ini Arjuna berdiri terlebih dahulu dan berucap, "karena aku yang menjadi pendampingmu aku akan berangkat terlebih dahulu pak samsul, aku harus tiba di tempat duel terlebih dahulu..." ucap Arjuna.

Berdasarkan perjanjian syarat aturan carok yang harus di jalani, Arjuna sebagai pendamping harus tiba di tempat itu terlebih dahulu, sedangkan samsul sebagai peserta carok harus berangkat jam 8 malam.

Entah apa maksud dari aturan ini Arjuna tidak tahu, ini semua permintaan pihak yang di tantang yaitu Juragan Herlan.

Samsul menganggukan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Setelah Arjuna membalikan badannya tiba tiba Arjuna berhenti kemudian Arjuna berucap, "tenang saja pak samsul, tidak akan ada yang bisa mengganggu jalannya duel carokmu! Sebagai seorang pendampingmu aku akan memastikan bahwa tidak akan ada yang mengganggu duel carokmu!"

Samsul menganggukan kepalanya sambil tersenyum tipis, "terimakasih cong.." ucapnya.

Kemudian dengan cepat Arjuna meninggalkan tempat ini begitu saja dan menuju ke tempat pertandingan terlebih dahulu.

Apa yang tidak di ketahui Arjuna sepanjang jalan dia sebenarnya berpapasan dengan orang orang berbadan tegap. Mereka adalah orang orang yang tergabung dalam tiga puluh anak buah juragan Herlan.

"Hm, kalau tidak salah nama dia Arjuna, Ya?"

"Benar, dia adalah pendampingnya samsul."

"Kalau begitu lupakan saja!"

Tentu saja semua anak buah juragan herlan menghiraukan Arjuna karena Arjuna bukanlah target mereka. Bahkan bisa di katakan Arjuna harus tiba di tempat itu, sebagai saksi kekalahan samsul yang gagal mencapai tempat pertandingan.

Oleh karena itu tidak heran apabila Arjuna di biarkan pergi begitu saja.

Apa yang tidak di ketahui samsul dan Arjuna, ketiga puluh anak buah juragan Herlan langsung menuju ke tempat mereka, guna mencegat samsul dan menghabisinya.

Mereka benar benar niat saat ini.

***

beberapa jam terlewati dengan sangat cepat, pada saat ini pukul setengah delapan malam. Terlihat Arjuna yang sedikit ngos ngosan akhirnya tiba juga di puncak bukit Lenteng Utara, tempat di mana pertandingan itu akan di laksanakan.

"Ah akhirnya tiba juga!" Ucap Arjuna sambil menghela nafasnya. Siapa sangka di puncak bukit ini terlihat sebuah lampu petromak sebagai penanda sekaligus sumber cahaya di tempat ini.

Di sana terlihat sudah ada dua kursi satu kursinya sudah di isi oleh seorang kakek tua.

"Siapa kakek tua ini?" Arjuna tidak mengenalinya karena Arjuna baru pertama kali melihatnya namun seharusnya kakek tua ini adalah pendamping juragan Herlan sekaligus saksi yang akan menyaksikan pertandingan ini.

Kakek tua itu langsung menoleh ke arah Arjuna, bola mata kakek tua itu memindai Arjuna dari atas sampai bawah.

"Hmm, benar benar orang biasa..." ucap kakek tua itu dengan lirih, kemudian kakek tua itu berucap, "kamu pastinya orang yang akan menjadi pendamping sekaligus saksi di kubu samsul.."

Arjuna menganggukan kepalanya, "benar sekali kek, namaku Arjuna dan aku adalah pendamping pak samsul.."

Mbah sumarwi sedikit terkejut ketika mendengar nama 'Arjuna' karena nama Arjuna adalah nama dari salah satu lima pandawa.

"Baru kali ini aku mendengar nama orang bernama Arjuna." Batinnya kemudian dukun sumarwi berucap, "duduklah di sini, mari kita tunggu kontestan kita datang.."

Arjuna menganggukan kepalanya kemudian dia langsung duduk di kuris yang telah di siapkan.

Di balik wajah mbah sumarwi yang terkesan biasa saja, sebenarnya dia sedang tertawa dalam hatinya, "haha! Sayang sekali karena kontestan yang akan datang nanti hanyalah Herlan."

Tiba tiba Arjuna berdiri, "saya izin mau buang air kecil dulu kek..." ucap Arjuna.

Mbah sumarwi menganggukan kepalanya.

Kemudian Arjuna berjalan ke arah pohon besar dan buang air kecil di situ. Setelah buang air kecil di situ Arjuna kembali duduk dan mengobrol santai bersama dengan mbah sumarwi.

Namun apa yang tidak di ketahui oleh mbah dukun sumarwi, dari pohon tempat di mana tadi Arjuna buang air muncul kelebatan kelebatan bayangan dengan mata merah nyalang kemudian menghilang dengan cepat menuruni bukit.

***

Sementara itu di rumah samsul, terlihat samsul yang sedang duduk di kursi dengan ekspresi gugup. Sangat bohong apabila samsul tidak gugup saat ini, dia menarik nafasnya dan menghembuskannya secara perlahan. Kemudian samsul mencoba memandangi jam dinding yang ada di rumahnya.

Klak! Klak!

Saking hening dan sepinya rumah samsul, sampai sampai suara jam dinding itu terdengar sangat jelas.

Tentu saja yang menjadi fokus samsul saat ini adalah jarum panjang di jam dinding itu yang saat ini menunjukan angka sebelas dan hendak menuju angka dua belas.

Klik!

Akhirnya setelah menunggu dengan cukup lama, jarum panjang sudah tiba di angka dua belas, yang menandakan saat ini jam 8 malam.

Samsul langsung berdiri dari kursinya dia langsung menegapkan badannya. Dia menarik nafas berat, setelah itu dengan langkah kaki tegas dia berjalan keluar rumahnya.

"Sudah jam 8, keluarkan celurit kalian!"

Semua anak buah juragan herlan langsung mengeluarkan celurit mereka dan bersiap untuk mencegat samsul.

1
Arman Jaya
sikat samsullllll
Hadi Pratomo
👍
Aqlul /aqlan
sudah 7jam lho nunggu lanjutanya saya...hhhh...pnsaran nich...
Aqlul /aqlan
wah wah wah...author mulai ngeluh nih...lnjut
Aqlul /aqlan
cihui...jos
Aqlul /aqlan
losss...
Dina Widiyanti
lanjut dong
Dina Widiyanti
lanjut dong ngk sbar
Rere Emon
semangat ka author😘
Arman Jaya
seru sekali.....lanjutkan...
Tini Nurhenti
maksude gmna ini thor,apa sebenere arjuna tuh da tau bakatnya thor ?? auw ah pusing awak /Facepalm/
mamamu
keren karyanya
Tini Nurhenti
/Joyful//Joyful//Joyful//Gosh//Panic/
princess Halu
semoga saja gk ngilang ya thor
brajamusti
lanjuttttttty...... rame uyyy
brajamusti
iri kali boss editornya.. abis karya sampean banyak yg baca..
Tini Nurhenti
ohhhhh,mw di angkt ank /Facepalm/
Tini Nurhenti
gimna ini thor,toko brg antik ktnya warisan kakek dri ibunya thor,kok ini arjuna di angkt anak /Doubt/
bedul: Sumarsono yang mau angkat Arjuna jadi anak, bukan darno. tadi salah ketik.
total 1 replies
Tini Nurhenti
/Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm/ bella bella
Tini Nurhenti
bebas berimajinasi thor asal alurnya terarah gk sesat /Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!