Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Mama
"Pah..." panggil Maura. Setelah dua jam menjalani proses operasi pemasangan pen pada kakinya, akhirnya Maura tersadar.
"Iya sayang, ini papa," jawab Bilmar. Ia sedari tadi duduk ditepi ranjang, menggenggam tangan putrinya menunggunya untuk sadar.
"Hey sayang," panggil Alika yang berada di sebelah kirinya. Suara itu membuat mata Maura bergerak cepat, ia seperti sudah sangat rindu akan suara indah nan lembut.
"Asik ada Tante cantik," ucap Maura bahagia. Alika pun mencium keningnya dan mengusapi rambutnya."Iya sayang tante disini, jengukin Maura,"
"Tante!"
"Hmm..ya sayang," Alika masih mengelus-elus rambut Maura dengan penuh perhatian.
"Mau nggak, tante jadi mama nya Maura. Tinggal dirumah lagi sama Maura dan Papa,"
Mata Alika terbelalak hebat, ia terus menatapi mata Bilmar seraya ingin melihari reaksi dari ayah anak itu. Bilmar hanya tersenyum, seperti sangat setuju.
Berkali-kali Alika menelan ludahnya ke kerongkongan, jantungnya berdegup walau tidak begitu kencang ia merasa ucapan Maura hanyalah keinginan anak bocah yang bisa berubah-ubah karna kondisi dan waktu.
Tetapi !
Alik sulit menjawab permintaan anak itu, tidak mungkin ia bisa menjadi mama untuk Maura tanpa melakukan suatu pernikahan dengan Papa nya, mantan kekasih nya itu.
Dan..Kemudian
"Uhh!" Alika melepas tangan Bilmar dengan kasar ke udara, ia menarik tubuh itu keluar menjauh dari ruangan Maura.
"Maksud kamu apa mengiyakan permintaan itu, harusnya kamu sebagai papanya memberikan penjelasan yang masuk akal. Enggak berbohong kaya gitu, Bil!" Alika menatap Bilmar sangat serius dengan penuh penekanan.
Alika sangat tercengang ketika Bilmar menyetujui ucapan Maura ,"Iya sayang, papa akan menikahi tante Alika," Beberapa belas menit yang lalu, kata-kata itu sontak membuat Alika kaget bukan main. Serasa keringat mengucur deras tanpa ada angin menerpa membuat dirinya diguncah panas sampai ke ubun-ubun.
"Aku enggak pernah sekalipun membohongi putriku dalam hal apapun," jawab Bilmar tegas.
"M--aksud nya?" Alika melipat dahinya dalam-dalam.
"Kita akan menikah!" balas Bilmar tanpa ada jeda sama sekali.
"Enggak!"
"Kenapa? saat ini kita udah serasi kan, enggak ada penghalang lagi," Bilmar meraih tangan Alika untuk meyakinkannya.
"Enggak bisa, Bil. Udah ah kamu tuh harusnya jangan kepancing sama omongan anak-anak!"
"Siapa yang kepancing ?"
"Ya..Kamu la--h !" Alika kesal.
"Kasih aku satu alasan untuk itu!" Bilmar menatap dingin.
Alika terus menggerak-gerakan bola matanya kesana-kesini. Ia merasa tidak mempunyai jawaban tepat untuk menolak, mengingat mereka sudah sama-sama single dan Mama Bilmar pun sudah meninggal, tidak akan ada yang dapat memisahkan mereka lagi.
"Hmmmm..sudahlah aku mau pulang!" Alika mendorong tubuh Bilmar yang hanya berjarak 10 cm dari tubuhnya.
Jika Alika menganggap Bilmar adalah buaya yang bisa dikadali, gadis itu salah besar. Lelaki itu sudah berubah menjadi Harimau ulung yang bisa mendapatkan apapun yang ia mau.
"Awww..!" Alika mengaduh ketika lengannya dicengkram kuat oleh Bilmar, lalu menarik gadis itu untuk berbalik.
Dasssssss....pummmm
Wajah mereka saling berhadapan, saling menatap, lalu kedua mata saling menutup, Bibir mereka pun saling bertemu.
Bilmar mencium Alika dengan lembut, Alika sesekali membuka matanya, melihati Bilmar yang masih memejamkan mata untuk menikmati kebersamaan mereka kini.
Jantungnya bergemuruh kencang, entah mengapa Alika menikmati setiap sahutan yang menari-nari diatas bibir mungilnya.
Bilmar terus meraup dan merasuk, ketika Alika semakin dilanda kenikmatan yang memuncak, bagai petir membelah awan. Bilmar melepaskan ci-u-man mereka, melepas cengkraman tangannya dilengan Alika lalu meninggalkan gadis itu yang masih tersengal-sengal akan nafasnya yang terasa sesak beberapa menit yang lalu.
"Dasar!"
gw gak merasa nih cerita seru , kadang suasana pemainnya berubah dengan cepat, kek mainan gitu pdhl problemnya swlaku dibuat lebay..pake kebencian lah tapi,..sorry..gak ada yg menjurus kesana. alika bukannya benci , hanya gak terima doang bilmar bahagia dengan pasangannya..kebencian, kebencian dari mn..memaki drmn..gak ada. gw baca dari tadi nih cerita kek ada yg kosong..gak srek..gak bikin gw menggebu" exicted. malah kesel bukan karena pemainnya tapi isinya flat. contohya...bbrp kali membicarakan ttng aziz..tuangkanlah rasa cemburu, atau gak terima karena alika bisa moveon selama ini darinya kalau responnya b aja..gak ada kesan bilmar mmng mencintai alika sehingga ada dorongan bahwa alika hanya perlu mengingatnya dll.
murah banget.
yg serius dong buat cerita, gak seru😪
so, hentikan setiap kalimat yg mengatakan bilmar mencintai alika. gw gak melihat itu sedari awal.
pengajaran yg salah nih. istri kedua mana bisa sah dlm negara😌
sebenarnya alasan apapun itu, bisa dibilang bahwa rasa yg dimiliki bilmar bukan lah bener" cinta, dia hanya menganggap bahwa alika adalah wanuta pertama yg dia cintai setelah itu mereka pisah trus kembali lagi..itu hanya ubtuk memperbaiki hubungan mereka yg retaknya saat itu gak jelas. kalau mmng cinta, bilmar akan terbuka...
dan juga penjelasan binar itu gak nyambung dengan kakimat awal itu yg mengatakan sdh lama bilmar menduda setelah kematian isttinya...gw bilang gak nyambung karena isinya beda dengan awal. harusnya ada clue yg bisa reader menerka..apakah bilmatlr.mmng sdh duda atau gak. tapi penjelasan bab perkenalan bilmar disitu langsung kek sdh sah bahwa bilmar duda...
jadi gw kek ha! kok tiba" bilmar punya istri sebelumnya.
jadi yg benernya mana?😪
bahkanembicarakan alm.suami alika..sikapnya b aja.