Keilani Nassandra telah dijatuhi talak tiga oleh Galang Hardiyata, suaminya.
Galang masih mencintai Kei begitu juga sebaliknya, Kei pun masih mencintai Galang, teramat sangat mencintai lelaki yang sudah berkali-kali menyakiti hatinya itu.
Kei dan Galang berniat rujuk kembali, akan tetapi, Kei harus menikah terlebih dahulu dengan lelaki lain, setelah Kei dan lelaki lain itu bercerai barulah mereka bisa rujuk kembali.
Oleh sebab itu Galang meminta bantuan temannya di salah satu club eksklusif yang Galang Ikuti Hardhan Adipramana untuk bersedia menikahi Kei dan segera menceraikan Kei setelah mereka melewati malam pertama.
Bagaimana reaksi Galang begitu mengetahui Hardhan adalah Presdir dari beberapa perusahaan terbesar abad ini?
Mampukah Kei bertahan dengan sikap dingin dan arogan Hardhan?
Dan pada akhirnya ...
Ketika cinta harus memilih ...
Siapakah yang akan dipilih Kei?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sonya dan Alex #2
"Jangan pura-pura! Aku lihat kamu ketawa tadi!" sungut Sonya sambil menyipitkan kedua matanya.
"Hanya tidak menduga anda akan benar-benar meninjunya, Nona."
"Panggil aku Sonya. Dan siapa namamu?"
"Anda tidak perlu tahu siapa nama saya, Nona. Karena bisa dipastikan kita hanya akan bertemu sekali ini saja."
"Ohh ok bye!"
Sonya mengambil tasnya yang diletakkan di kursi sebelahnya dan beranjak dari kursinya, bergegas meninggalkan pria itu.
"Nona kita belum selesai!" cegah pria itu kesal.
Sonya balik badan kembali ke arah pria itu sambil melotot tajam, "Bodo amat!" balas Sonya sambil berlalu pergi.
"Alex!" sebut pria itu lebih seperti geraman.
Oohh senangnya mancing emosi pria dingin itu.
Sonya berhenti, ia tersenyum lebar dan kembali duduk di kursinya tadi, "Ok, sampai di mana tadi kita ... Alex?" tanya Sonya, memberikan penekanan pada kata Alex.
"Anda mengatakan bahwa nona Kei tertarik dengan boss saya."
"Ahh iya, sepertinya begitu. Tatapan seperti itu hanya Kei tujukan untuk Galang seorang. Jadi, melihat tatapannya itu juga ditujukan pada bossmu, yaa bisa jadi Kei sebenarnya memang tertarik. Iya kan?"
"Sepertinya tidak. Menurut info yang saya dapat, nona Kei terlalu mencintai Galang."
"Kalau menurut aku itu bukan cinta, tapi hanya kekeras kepalaan Kei sajalah yang membuat dia tetap bertahan sama Galang. Bagaimanapun mereka sudah berpacaran selama tiga tahun, dan itu waktu yang cukup lama, hingga Kei merasa sayang kalau waktu yang sudah mereka habiskan selama itu harus berakhir dengan perpisahan. Kei ingin seperti orangtuanya, mempertahankan rumah tangganya sampai maut memisahkan mereka. Dan diatas semua itu, Kei merasa berhutang budi pada Galang."
"Bagaimana nona Kei bisa kehilangan ... Umm ... Mahkotanya sebelum menikah?"
Sonya bersandar di kursinya, jari-jari lentiknya memutar-mutar gelas minumnya yang terbuat dari kristal, "Sepertinya kamu sudah cukup tahu semua informasi tentang Kei, kenapa masih bertanya lagi padaku?"
"Jawab saja, Nona."
Sonya menatap Alex kesal, tapi tetap lanjut cerita, "Saat itu, salah satu teman kami Karina mengadakan pesta perpisahan di Bali. Pada malam harinya semua teman yang hadir diminta berkumpul di rooftop bar hotel tempat kami menginap."
"Sambil mengisi waktu, kami membuat permainan sederhana. Kami akan bermain kartu remi, bagi yang kalah tidak hanya harus minum tetapi juga wajahnya akan dicoret dengan lipstick."
"Kei memang tidak bisa main remi, sehingga dia terus menerus kalah. Wajah Kei sudah penuh dengan coretan, dan dia juga sudah setengah mabuk. Akhirnya Karina menyuruh Kei untuk kembali ke kamarnya."
"Aku ingin mengantar Kei tapi dia melarang, karena dia masih cukup sadar dan bisa kembali ke kamarnya sendiri. Tapi siapa sangka, Kei salah menyebutkan nomor kamarnya saat meminta kunci di reseptionist, hinga dia memasuki kamar yang salah dan berakhir dengan hilangnya keperawanannya."
"Kei berhasil keluar dari kamar itu setelah pria berengsek itu jatuh tertidur. Dengan penampilan yang benar-benar kusut, Kei kembali ke rooftop. Aku dan yang lainnya berpikir Kei memang mau bergabung lagi, tapi Kei langsung jatuh pingsan sebelum sampai di meja kami."
"Aku baru tau Kei diperkosa ketika Kei sadar, dia hanya bercerita padaku, dia takut melapor karena dia lah yang salah masuk kamar. Kawan-kawan kami hanya berpikir Kei terlalu mabuk hingga tidak sadarkan diri.
Tapi tidak dengan Karina, wanita itu merasakan ada sesuatu yang buruk terjadi pada Kei. Untuk menghindari skandal yang akan menyeret nama orang tua Karina yang merupakan seorang pejabat tinggi saat itu, Karina meminta rekaman cctv dihapus, dia takut baik Kei atau lelaki itu akan menuntut, dan menyeret nama Karina ke dalamnya. batin Sonya.
Sonya terdiam sesaat, raganya seperti kembali ke masa lalu saat ia melanjutkan, "Kei benar-benar hancur saat itu, dan itu membuat Kei benar-benar trauma. Untuk beberapa tahun kedepannya Kei jadi terlalu takut berdekatan dengan teman prianya. Kei selalu tercekat tiap kali ada teman pria yang duduk di sampingnya, atau sekedar menyapanya, terutama pria yang berperawakan tinggi besar. Karena seingat Kei yang memperkosanya pria seperti itu, dan katanya juga kemungkinan warga negara asing, karena biasanya orang asing yang memiliki postur tubuh seperti itu. Kei tidak dapat menerkanya dengan tepat karena saat itu kamarnya benar-benar gelap, jadi dia tidak bisa melihat warna kulit dan wajah pria itu."
"Sampai akhirnya Kei bertemu Galang. Saat itu Galang memang terlihat baik, dia terus berusaha dengan hati-hati mendekati Kei. Sifat Galang yang ceria, selalu murah senyum dan kekanakan, pelan-pelan berhasil mengambil hati Kei, dan Kei jadi lebih sering tertawa. Setelah mereka pacaran, Kei sudah sepenuhnya bisa mengatasi traumanya, dia tidak takut lagi jika ada pria yang berdekatan dengannya."
Sonya menghentikan ceritanya, karena tiba-tiba perutnya mulai demo minta makan, "By the way, kamu mau bikin aku kelaparan yaa? Sudah kaya ikan saja aku cuma di kasih air doang!" sindir Sonya.
"Silahkan tinggal pilih makanan yang anda inginkan."
"Apa menu favorit di sini?"
"Saya sarankan anda mencoba garlic and cheese naan, anda bisa mengambilnya disebelah sana."
Alex menunjuk ke tempat yang ia maksud, dan Sonya langsung ke sana. Tidak lama Sonya kembali dengan makanan yang di sebutkan tadi.
"Kamu tidak makan?" tanya Sonya.
Alex hanya menjawab dengan gelengan pelan kepalanya saja.
"Siapapun bossmu itu, aku cuma berharap dia tidak pernah menyakiti Kei, atau dia juga akan merasakan tinjuku!" ancam Sonya sebelum memasukkan makanannya ke mulut sambil terus menatap tajam Alex.
Sudut bibir Alex berkedut, sebentar lagi pria itu pasti tertawa.
Tapi boro-boro Alex tertawa, pria itu malah bangkit dari kursinya.
"Silahkan menikmati makan malamnya, Nona. Saya masih ada urusan lain lagi. Saya bisa pastikan nona Kei tidak akan menderita jika bersama boss saya, selama dia tidak pergi keluar kota dan berniat mencari pria lain."
Alex langsung berlalu pergi, meninggalkan Sonya yang hanya bisa ternganga melihatnya.
Pria seperti apa yang akan dinikahi Kei, jika anak buahnya saja sudah terlihat menyeramkan seperti itu? Tapi selama pria itu bisa membahagiakan Kei dan bisa membuat Kei melupakan si brengsek Galang, Sonya akan mendukung boss nya Alex.
"Nyaa, Sonya ... Kok malah bengong sih? Aku tanya kamu tau dari siapa aku dan Galang niat rujuk lagi?" suara Kei membuyarkan lamunan Sonya.
Sonya mengalihkan matanya dari tatapan Kei yang bertanya-tanya ke arah luar jendela. Hujan masih terlihat deras.
"Kamu bawa mobil Kei?"
Kei mengarahkan jari telunjuknya ke arah mobilnya yang terparkir di depan kafe, "Itu."
"Balik yuk, sudah mulai dingin nih, kamu tidak lihat baju aku basah? Nanti kalau aku kena paru-paru basah bagaimana?"
"Tapi jawab dulu pertanyaanku tadi, siapa yang sudah memberitahu mu? Papa?"
"Gila, sejak kapan papamu berhosip sama aku? Kamu tidak perlu tahu siapa yang sudah kasih ifo itu ke aku, yang penting sekarang aku sudah tahu niatmu itu, dan aku menentang keras kamu rujuk lagi sama Galang. Sampai itu terjadi lagi, aku benar-benar akan mengakhiri persahabatan kita!"
kesetiaan antar keluarga
ceritanya ngangenin walaupun sudah tau endingnya tapi masih semangat baca lagi