NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu Untuk Merubah Takdir

Mengulang Waktu Untuk Merubah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Romansa Fantasi / Time Travel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wira Yudha Cs

Di kehidupan sebelumnya, Max dan ibunya dihukum pancung karena terjebak sekema jahat yang telah direncanakan oleh Putra Mahkota. Setelah kelahiran kembalinya di masa lalu, Max berencana untuk membalaskan dendam kepada Putra Mahkota sekaligus menjungkirbalikkan Kekaisaran Zenos yang telah membunuhnya.
Dihadapkan dengan probelema serta konflik baru dari kehidupan sebelumnya, mampukah Max mengubah masa depan kelam yang menunggunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wira Yudha Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 MENYIAPKAN HADIAH

Di ruang kerja, Arthur berwajah masam. Beberapa waktu lalu dia mendapatkan informasi dari salah satu prajurit bayangan bahwa Julius sedang dalam perjalanan menuju wilayah Utara. Arthur tak meragukan lagi maksud dan tujuan kunjungan tersebut. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak. Jika dia menolak kedatangan Julius, itu akan menumbuhkan perselisihan yang lebih besar terhadap wilayah Utara dan Kekaisaran Zenos.

Arthur mengembuskan napas lelah. Dalam hati, dia benar-benar berharap bahwa Julius beserta rombongan akan mendapatkan musibah dalam perjalanan. Memang pikirannya terkesan jahat dan tidak berprikemanusiaan. Namun, Arthur tidak ingin melihat pemuda penuh ambisi itu bertekad untuk melamar putrinya.

Selama ini, Arthur sangat tahu betul apa yang telah dilakukan Julius dan Permaisuri Grace untuk mendapatkan perhatian dari sang kaisar. Anak dan ibu itu selalu melakukan hal-hal jahat untuk menyingkirkan para suksesor yang berusaha bersaing memperebutkan takhta.

Satu tahun yang lalu, Arthur sangat murka ketika mendapati kabar bahwa Putri Mahkota dieksekusi di tiang pancung karena dituduh berzina. Sayang sekali Arthur tidak dapat melakukan apa-apa. Dia mengenal Putri Mahkota sebagai sosok yang berbudi luhur. Dalam bayangan Arthur, anak itu pastilah tidak akan mampu berbuat hal-hal memalukan seperti itu.

Benar saja, setelah menyelidiki lebih jauh, ternyata semua itu telah diatur oleh Permaisuri Grace yang berada di belakang layar. Arthur pernah memberitahu hal ini kepada Yang Mulia Kaisar untuk bersikap tegas terhadap permaisuri, namun sang kaisar tidak peduli akan hal itu.

“Anna akan menderita jika dia masuk ke istana kekaisaran. Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi,” gumam Arthur sembari mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

---

Pagi berikutnya, suasana hati Arthur kembali mereda ketika menyambut sang istri yang baru saja pulang dari kekaisaran negeri seberang dalam rangka menjalin kerja sama. Duchess Roselly sudah berada di kekaisaran negeri seberang selama hampir tiga tahun. Selain untuk kepentingan kerja sama, Roselly juga mengembangkan usaha penenunan kain sutera di sana.

Arthur tersenyum sumringah saat melihat sang istri turun dari gerbong kereta kuda, kemudian disusul oleh Bannesa setelahnya. Beberapa hari yang lalu, Bannesa mengajukan diri pada sang ayah untuk menjemput ibunya. Arthur pun tidak keberatan akan hal itu. Tampaknya Bannesa telah bersenang-senang selama di sana.

“Art, mengapa kamu keluar untuk menyambutku? Di luar sangat panas!” Roselly tak bisa menahan kekhawatiran ketika melihat suaminya berdiri di halaman depan kastil hanya untuk menyambut kedatangannya.

Arthur hanya tersenyum dan memeluk istrinya dengan erat. “Aku merindukanmu,” gumam pria itu dengan suara rendah.

Prajurit yang masih berada di sekitar halaman depan tidak berani melihat. Mereka diam-diam membuang muka dari pandangan romantis itu. Bahkan beberapa ada yang pamit undur diri secara cepat. Sementara Bannesa yang melihat hal itu hanya mencibir dalam hati — ayahnya melupakan kehadirannya setelah bertemu dengan ibu.

“Dasar pria tua! Aku selalu memberikanmu kabar selama di sana. Mengapa masih merindukanku? Apa ini? Ke mana semua otot-ototmu? Mengapa kamu begitu kurus?!” Roselly lagi-lagi mengomel, namun masih dengan nada khawatir. Ketika membalas pelukan sang suami, dia merasakan tubuh Arthur lebih kurus dari terakhir kali mereka bertemu.

Arthur hanya bisa terkekeh kecil dan membenamkan wajah di leher istrinya. Selama sang istri tidak ada di sampingnya, dia sering mengalami stres berkepanjangan — baik karena pekerjaan di bidang perdagangan maupun urusan resmi wilayahnya. Belum lagi baru-baru ini dia diteror oleh surat lamaran dari Kekaisaran Zenos. Itu benar-benar membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang.

“Ibu! Bagaimana mungkin kamu mengatakan Ayahku kurus? Lihatlah, dia masih memiliki otot besar di tubuhnya!” Bannesa tidak tahan untuk tidak mencibir. Sebelum ibunya membalas, dia segera meninggalkan pasangan paruh baya yang sedang melepas rindu itu.

Mendengar raungan putrinya, Roselly menghela napas lelah. Rasa bersalah perlahan muncul di dalam hatinya. Dia sadar telah meninggalkan wilayah Utara dalam waktu yang cukup lama. Arthur pasti telah banyak menanggung penderitaan seorang diri. Kini dia kembali, Roselly segera memikirkan berbagai macam makanan sehat untuk menggemukkan suaminya.

“Art, ini sangat panas. Aku juga cukup lelah. Mengapa kita tidak istirahat di dalam?”

Arthur dengan enggan melepaskan pelukannya. Ia tersenyum kecil pada sang istri, menggandeng tangannya, lalu mereka masuk ke kastil dengan hati berbunga. Beberapa prajurit yang tidak sengaja melihat kemesraan itu tidak bisa menahan senyum. Mereka cukup lega karena Yang Mulia Duke Arthur Froger telah kembali ceria setelah beberapa hari belakangan selalu memasang wajah muram dan tampak menahan amarah.

---

Aula kastil di lantai pertama sedang dihiasi dengan bunga-bunga indah dan berbagai hiasan cantik lainnya. Meja-meja makan serta kursi yang telah dihiasi disusun melingkar mengelilingi aula, menyisakan lantai kosong nan luas di tengah untuk berdansa.

Roselly yang melihat para pekerja bekerja dengan keras untuk upacara kedewasaan putrinya cukup puas dengan hasil ini. Setelah membalas sapaan mereka, Roselly dan Arthur segera menuju tempat peristirahatan untuk melepaskan rindu.

---

Di sisi lain, Max baru saja berjabat tangan dengan rekan kerja sama yang membeli banyak gula pasir darinya. Kini orang-orang itu baru saja pergi meninggalkan mansion dengan kereta kuda. Max cukup senang karena semakin banyak pemasukan. Ia pun memberikan bonus kepada para pekerja dengan membagikan masing-masing sebanyak sepuluh keping koin emas. Max benar-benar tuan yang murah hati. Para pekerja tidak ada yang tidak menghormatinya.

Setelah memberikan bonus kepada para pekerja, Max membeli sepotong batu berlian seukuran dua telapak tangan orang dewasa. Lalu pemuda itu mengukir batu berlian menjadi sebuah patung burung vermilion yang sedang menggigit bintang. Max tersenyum puas melihat mahakaryanya.

Setelah mendapatkan undangan untuk menghadiri upacara kedewasaan Anna, Max cukup bingung dalam menentukan hadiah yang akan dia berikan. Anna adalah seorang putri Duke Froger yang memiliki segala macam perhiasan dan baju mewah. Jadi, Max menyingkirkan kedua pilihan itu untuk dijadikan hadiah.

Ketika dia melewati toko bebatuan, Max tidak sengaja melihat batu berlian polos yang sangat indah. Tanpa pikir panjang, Max membelinya. Beruntung, dalam perjalanan pulang, pemuda itu segera mendapatkan inspirasi untuk membuat hadiah dengan tangannya sendiri. Setelah jadi, hasilnya pun cukup memuaskan.

Burung vermilion menggigit bintang itu tampak sangat indah dan berkilau. Di wilayah Utara, burung vermilion dipercaya membawa berkah. Max hanya berharap hadiahnya ini akan membuat pihak lain memiliki kesan baik terhadapnya.

“Ansel, apa yang membuat ayahmu tersenyum bahagia seperti itu? Dia mengukir berlian, apa kamu tahu untuk siapa itu?”

Itu adalah suara rendah Riana yang sedang menggendong Ansel sembari mengintip Max dari celah pintu ruang kerja yang terbuka. Riana penasaran ketika melihat putranya membawa pulang sebongkah besar berlian. Ia pikir sang putra hanya ingin menghamburkan uang karena bosan. Tak disangka, Max mengukirnya menjadi patung kecil yang sangat indah.

Riana juga menemukan senyum tulus penuh kebahagiaan dari wajah sang putra ketika menatap hasil ukiran itu. Riana curiga putranya sedang menyukai seorang wanita dan hendak mengirimkan hadiah.

“Aku tidak tahu. Tapi mungkin Ayah akan segera menemui Ibu untukku,” jawab Ansel dengan senyum lebar.

Saat itu, Riana sama sekali tidak mengerti implikasi sebenarnya dari ucapan bocah kecil itu. Mendengar hal ini, Riana hanya berpikir Ansel mungkin beranggapan bahwa Max akan segera menikahi seorang wanita untuk menjadi ibu Ansel. Ketika menyetujui pemikiran ini, Riana diam-diam merasa penasaran. Wanita seperti apa yang berhasil memikat putranya.

“Itu hal yang bagus. Nenek juga berharap ayahmu segera menikah. Sudah waktunya dia memikirkan untuk hidup bahagia,” ujar Riana penuh harap sembari perlahan melangkah meninggalkan pintu ruang kerja sang putra.

---

Sementara itu, Julius dan para pengawalnya mengalami situasi yang tak terduga. Mereka diserang oleh sekumpulan binatang suci yang menggila. Dari malam hingga matahari pagi menyingsing, mereka terus bertarung. Julius telah banyak kehilangan orang-orangnya. Mereka bisa bertahan sejauh ini hanya karena binatang suci yang menyerang masih pada tingkat rendah. Namun, binatang suci itu sangat banyak dan tidak menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti menyerang.

Julius kewalahan. Binatang suci biasanya tidak akan menggila tanpa sebab. Julius curiga bahwa ada seseorang atau sesuatu yang memicu timbulnya kegilaan ini. Akan tetapi, Julius tidak bisa memastikan hal tersebut. Nyawanya masih terancam karena sekumpulan binatang keparat itu masih menyerang dengan kekuatan penuh. Bahkan Julius dibuat tertegun — binatang suci yang telah berhasil mereka bunuh masih memiliki kesadaran dan bertambah semakin kuat.

Kebanyakan binatang suci yang menyerang adalah serigala putih yang memiliki taring panjang dan runcing. Selebihnya ada ular, kelabang, rusa, kijang, dan masih banyak lagi. Yang paling berbahaya tentu saja serigala putih. Serigala ini adalah jenis berbeda dari serigala biasa. Serigala putih yang telah menjadi binatang suci bahkan bisa memproduksi racun mematikan di taring mereka.

Pengawal Julius banyak yang meregang nyawa karena racun mematikan tersebut. Tubuh korban yang terkena racun akan membiru dan membusuk dalam waktu singkat.

“Mundur! Kita harus mundur dan kembali ke kekaisaran!” teriak Julius dengan penuh amarah.

Pengawal tersisa yang mendengar segera berkumpul melindungi Putra Mahkota, lalu mereka menciptakan kabut asap dan melarikan diri dari sekawanan binatang suci yang menggila.

---

1
Silla Okta
lanjutkan Thor
Pektam110
🙏
Silla Okta
semoga max dan Anna bisa bersama di kehidupan ini,,,, next Thor
Silla Okta
next Thor,,,,, kutunggu selalu update dari mu
Pektam110
luv yu tu😍
Silla Okta
next Thor,,,,,, kutunggu up mu selalu luv yu
Silla Okta
next Thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!