NovelToon NovelToon
Kisah Asmara Gadis Desa

Kisah Asmara Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Healing
Popularitas:710
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Di kenal seorang pendiam dan tidak banyak bergaul membuatnya minder , sejak di usia belia seorang gadis desa sangat aktif dan sudah mengenal yang namanya jatuh cinta , apakah sekedar jatuh cinta saja atau sudah mengenal lebih dari sekedar cinta monyet ?

Dibalik kisah asmara ada sekelumit masalah pada sikap saudaranya yang membuatnya risih dan menjadi tertutup . lambat laun ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya .


Mampukah ia menjalani kehidupan di luar sana tanpa ia sadari sudah terjebak dalam arus kehidupan dunia luar yang penuh dengan drama dan masalah ?

Apakah gadis yang dulu pendiam akan menjadi pendiam atau akan menjadi sosok yang lain ?

Yuk baca pelan-pelan dan berurutan agar tidak salah paham .jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Galau

Sore hari Ira berjalan santai di jalan utama bersama Okta dan Desi seperti dulu pernah jalan santai waktu jelang petang .

Mereka janjian di tempat biasa mereka duduk . Ternyata di sana sudah ada Desi dan Okta , Ira terlambat datang karena membantu ibu membersihkan rumah .

“Maaf terlambat ," kata Ira duduk di sebelah ujung . "Kita juga baru sampai kok ," sahut Okta .

“Ada apa nih , sudah lama banget tidak nongkrong di sini ,“kata Ira membuka obrolan .

"Pengen aja sih sebenarnya , lagian di rumah ngapain lebih baik jalan sore ,“ sahut Ira memberikan keripik pisang kepada kedua temannya .

Mereka menikmati suasana alam pedesaan yang Alami . Saat itu Ira melihat ada cowok hitam manis belum pernah melihat sebelumnya . “Siapa dia kok aku baru lihat " batin Ira sambil melihat wajah seorang pria berjalan berdua dengan seorang pria seperti saudara .

“Dia itu anak rantau masih saudara sama Khairi orang yang rumahnya belakang kamu ,Ra ,“ kata Desy . Melihat pria sedang berjalan santai bersama temanya .

Ke dua pria itu tersenyum ke arah Ira dan kedua temannya tanpa menyapa karena merasa tidak kenal . Setelah melihat matahari terbenam ketiga gadis desa itu pulang ke rumah .

Menjelang maghrib Ira pergi ke masjid bersama Ifa sepulangnya mereka duduk di teras depan rumah Ira sambil bercerita panjang kali lebar . Ketika sedang asyik bercerita Ruli datang dan duduk bareng mereka berdua .

Ira merasa dicuekin padahal hatinya sangat senang ketika Ruli mau berbincang dengannya , setidaknya ada kemajuan bisa sedekat itu . Malam itu Ruli hanya berbicara berdua saja dengan Ifa sedangkan Ira diam saja .

Semakin lama Ira merasa tidak nyaman akhirnya ia memutuskan masuk ke dalam rumah setelah berpamitan pada keduanya . Pikiran Ira kemana-mana hatinya merasa ada rasa cemburu dan benci pada keduanya .

Ira diam di kamar sambil mencoret-coret buku , ia teringat pada buku diary miliknya membuka dan mulai menulis segala perasaannya di dalam diary .

Malam semakin larut Ira belum merasa mengantuk ia hanya berkutat pada buku pelajaran namun pikirannya dan hatinya tidak tenang . Terlintas di kepalanya Ifa dan Ruli yang sedang ngobrol tadi .

"Kenapa sih bisa sedekat itu mereka gak berperasaan banget sih cuekin aku ,“ Ira merasa kesal dengan mereka berdua . "Apa mereka pacaran ?' pikir Ira .

Pagi harinya Ira berangkat bareng Ifa . Selalu menunggu dan sangat lama membuat Ira semakin kesal dan pasti terlambat masuk kelas dan selalu kena hukuman . Ira menggerutu tidak jelas bibirnya manyun menunjukkan kalau suasana tidak mendukungnya .

Ifa keluar dengan senyum ceria lalu menghampiri Ira yang duduk di teras rumah ."Ayo berangkat , maaf ya nunggu lama ," kata Ifa dengan rasa tidak bersalah .

“Sudah biasa ,“ sahut Ira senyum terpaksa . Mereka berjalan bersama menuju jalan utama , tepat dengan angkutan umum yang sudah menunggu mereka berdua ketika melihat ada dua anak sekolah berjalan menunggu mereka .

Sampai di gerbang sekolah sudah banyak siswa yang datang terlambat sedang baris dengan rapih , pandangan Ira jatuh pada pria kakak kelas yang ia lihat beberapa hari yang lalu .

Deg . Cakep sekali tuh orang pasti kedua orangtuanya cakep dan cantik batin Ira melihat pria itu lekat .

“Kedip , nanti kesambet loh ," celetuk Ulfah sambil tertawa melihat Ira melamun .

"Kamu terlambat juga ,kasihan sekali ,“ sahut Ira memalingkan wajahnya .

Selesai menjalankan hukuman di halaman depan semua siswa masuk ke kelas masing-masing untuk mengikuti mata pelajaran hari ini .

"Ra , kamu sering terlambat kenapa sih , dulu kamu selalu tepat waktu loh ," kata Widya duduk di belakang Ira .

"Aku berangkat bareng anak kelas dua satu yang depan rumah mana lama banget , jadi kesiangan ," jawab Ira jujur .

"Sabar , sabar ," sahut Tyas duduk bersama Widya .

"Iya , aku selalu sabar walaupun hati dongkol tidak hari kena hukuman ," kata Ira kesal namun ia tutupi .

"Banyak temannya kok santai saja ," kata Ana yang mendengar pembicaraan Ira dan teman di belakang.

“Heh , kalian kalau ngobrol keluar di luar sana ," celetuk Danang sambil tertawa melihat ke arah Ira dan teman-temannya.

"Memangnya yang ngobrol cuma kita doang , tuh pada ngobrol ," sahut Widya melirik ke arah belakang dengan wajah kesal .

"Tahu tuh , suka banget jahilin orang ," kata Tyas tanpa menoleh .

Seorang guru masuk kelas membawa beberapa buku ditangannya sambil menyapa semua siswa kelas .

"Selamat pagi anak-anak, siapa saja diantara kalian yang tadi terlambat masuk ?" tanya Pak Ahmad guru mata pelajaran agama .

Ira dan beberapa teman mengangkat jari , pak guru menyuruh Ira maju menulis soal di papan tulis . Kemudian teman-temannya menyalin di buku masing-masing.

Selesai menulis Ira kembali duduk dan menyalin soal di buku tugas . Semua siswa menjawab soal tersebut . "Jika sudah selesai kalian kumpulkan di meja guru ," perintah Pak Ahmad .

Sambil siswa mengerjakan soal pak Ahmad menerangkan bebeapa materi pelajaran . "Pak saya sudah selesai," kata Agus sambil mengangkat jari ke atas .

"Silahkan kamu kumpulkan," perintah Pak Ahmad . Agus maju ke depan membawa buku tugas dan diletakkan di meja guru lalu kembali duduk . Beberapa menit kemudian satu per satu siswa menyelesaikan tugas dan mengumpulkan di meja guru .

"Baiklah , buat kalian persiapkan belajarnya untuk tes semester ," pesan pak Ahmad kepada siswa . "Siap ,Pak !" jawab Siswa dengan kompak . Pak Ahmad keluar dari kelas membawa buku tugas para siswa menuju ruang guru .

"Cepat sekali tes semester padahal baru juga naik kelas ," kata Ira dengan wajah sedih .

"Memangnya kamu gak pernah belajar ?" tanya Tyas melihat raut wajah Ira berubah murung .

" Bukan masalah belajar atau tidak , sepertinya waktu cepat sekali berputar ," jawab Ira pikirannya teringat kabar ayahnya yang sudah meninggal . "Seandainya saja bapakku masih ada pasti aku sangat bahagia ," batin Ira dadanya terasa sesak airmatanya tertahan di kelopak matanya .

Pulang sekolah Ira berjalan beriringan dengan Widya dan Tyas . Pikirannya selalu teringat ketika pulang bareng Nina , wajah cantik itu begitu teduh dan memberi ketenangan seolah tidak ada noda maupun dosa . Ketika mendengar perilaku Nina di luar sekolah hatinya merasa sakit dan tidak terima kalau teman sebaik Nina bisa seburuk di mata orang lain , meskipun Ira tidak tahu yang sebenarnya tapi setiap kata yang keluar dari mulut Nina selalu memberi kesan lain .

“Melamun terus ," Tyas menepuk bahu Ira dengan keras membuat Ira terkejut .

"Ngagetin aja ," kata Ira mengelus dadanya yang berdegup kencang .

"Kenapa sih kamu selalu melamun gitu , memangnya ada masalah apa sebenarnya, cerita sama kita," kata Tyas .

"Bukanya tidak mau cerita hanya saja .... " Ira tidak mau melanjutkan kalimatnya .

1
🌀 SãñõõR 💞
siapa ya... rulli kayaknya😄
Anyue: mungkin saja tapi entahlah besok gimana baiknya
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
ayok belajarrr👍... jadi inget masa sekolah sih🤭
Anyue: anggap saja masih sekolah hhe
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
salfok sama nama Erlan heheh
Anyue: duh kena deh ,🤭
total 3 replies
Mericy Setyaningrum
mengagumi sosok laki2 di kampung
Anyue: pekerja keras
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
aku boleh komen ya... ini terlalu ke narasi ya... kalo bisa di seimbangkan antara narasi deskripsi dan juga dialog... juga dialognya dipisah sm dialog lain jangan disatukan jd gak terlihat dialognya ... trima kasih
Anyue: q tanya editor satu paragraf narasi setidaknya dua dialog
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!