"Alvaro, kalau kau masih menganggap dirimu anak ayah, maka turuti perintah ini. Ayah tak perduli bagaimana caranya-kau harus menikahi wanita itu. harga diri keluarga ini lebih penting dari egomu!"
---
" Bisakah kau bertahan, demi aku demi kita atau demi anak itu."
" Itu bukan pilihan karena dari awal memang akulah yang salah, aku lah penjahatnya, orang-orang tetap akan tau bahwa akulah pelakornya"
"Jangan tanya kenapa aku tinggal. Tanyakan kenapa hatiku tidak bisa pergi."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lulu yuningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Dikamar mandi Nayla yang telah selesai mandi, bersiap memakai piyama tidurnya dan betapa terkejutnya ia melihat model pakaian tidur nya yang sangat sexy dan kekurangan bahan.
"Piyama apa ini?. Kenapa aku tidak memperhatikan dari awal kalau ini lingerie?" ucap Nayla dengan wajah malu.
"Masa harus pakai ini.." Nayla menatap cermin "Lebih baik aku menunggu saja disini sampai tuan Alvaro tertidur". Ujar Nayla
"Duk..Duk..Duk"
Suara pintu digedor dengan sangat kerasnya "Hey, kau itu mandi atau sedang tidur. Cepat keluar..! Alvaro berteriak bersamaan dengan suara gedoran pintu yang semakin kuat.
Nayla yang sedang duduk di closet terkaget karena suara tuan Alvaro.
"Haduh itu tuan Alvaro kenapa belum tidur juga sih.. Malah marah-marah lagi. Iya tuan sebentar". Nayla membuka sedikit pintu kamar mandinya dan membicarakan kepala nya mengintip keluar.
"Maaf tuan, bisakah tuan mengambilkan aku pakaian yang biasa tuan...?. Saya tidak bisa keluar dengan pakaian tidur ini". Tanya Nayla dengan ekspresi malu
"Apa maksudmu?". Tanya Alvaro tidak mengerti. Ia lalu berjalan ke arah Nayla dan membuka pintu itu dengan kasar
"Damn, ini pasti kerjaan leo" ujar Alvaro dalam hari. "Dan lagi, kenapa ia terlihat sangat sexy dan menggoda".
"Sudah lah pakai saja apa yang ada. Lagi pula aku tidak mungkin akan menyentuh mu". Alvaro melirik tajam ke arah Nayla.
"Baiklah tuan". Ucap Nayla "Dasar pria sombong. Bukan kah dia juga sudah menyentuh ku. Aku juga terlihat sangat sexy dengan pakaian ini. Apa tuan Alvaro tidak normal ya?!. Ujar Nayla dalam hati.
Nayla berjalan sambil menutupi tubuhnya yang memakai lingerie seksi dengan gaun yang dia pakai saat menikah.
"Apa yang kau lakukan". Alvaro yang melihat Nayla seperti itu hanya menggelengkan kepala nya lalu bergegas ke kamar mandi.
"Siap kan pakaian gantiku". Ujar Alvaro dengan suara beratnya.
"Dasar orang kaya pakaian ganti saja minta di ambilkan". Nayla menggerutu sambil mengerucutkan bibir nya.
Nayla bergegas membuka lemari pakaian, dilihat nya pakaian tidur tuan Alvaro. Lalu memilih nya dan menaruh nya di atas tempat tidur.
Nayla yang bingung apa yang harus di lakukan nya. Memiliki duduk di sofa di sudut ruangan. Ia yang terus memikirkan kejadian di pesta pernikahan nya tadi. Tidak mengetahui bahwa Alvaro sedari tadi terus melihat nya.
Alvaro yang selesai mandi hanya menggunakan handuk di atas pinggang. Hanya menatap sekilas sosok Nayla yang sedang melamun di atas sofa.
Alvaro lalu menatap ke arah kasur, ada pakaian yang sudah di siapkan Nayla "Boleh juga pilihannya" gumam Alvaro.
"aaaaaa". Nayla yang sedang melamun dikagetkan dengan Alvaro yang tiba-tiba menjatuhkan kepalanya tanpa permisi di pangkuan Nayla.
"Bisakah kau tidak bersuara". Ujar Alvaro dingin
"sebenarnya ada apa ini kenapa dia tiba-tiba tidur di pangkuan ku". gumam nayla dalam hati heran dan merasa merinding.
Mata Nayla mengerjab seperti mendapatkan kesadaran. Benar dia masih ingat dalam surat perjanjian bahwa dia hanya perlu menuruti semua keinginan tuan Alvaro.
"Tapi kenapa kau seenaknya menyentuh orang begini!". Gumam Nayla dalam hati.
Sejujurnya rasa takut mulai menjalar di seluruh tubuh Nayla, inikan malam pertama mereka. Dia memang sudah tidak perawan tapi bukankah tuan mengatakan bahwa tidak akan menyentuhnya.
Saat Nayla masih memperhatikan wajah Alvaro yang terpejam. Tiba-tiba bulu mata yang lebat dan hitam itu bergoyang, mata terbuka. sejenak mereka bertatapan, namun Nayla buru-buru membuang muka. Tindakan Alvaro yang tak terduga membuat Nayla senam jantung.
Tangan Alvaro terangkat menyentuh pipi. Nayla tubuhnya terasa kaku, ketika sentuhan tangan lembut itu mengusap pipi kanannya. Nayla masih memalingkan wajahnya. Dia tidak melihat ekspresi seperti apa yang di tujukan Alvaro saat ini.
"Dia mau apa?. Kenapa dia meraba-raba pipiku?. Tanya Nayla dalam hati
"Cium keningku nay". Tiba-tiba memberi perintah. Tangan Alvaro tiba-tiba berjalan menurunkan salah-satu tali lingerie Nayla.
Nayla langsung melihat laki-laki di pangkuannya, karena takut dia salah dengar. Tapi melihat tatapan Alvaro ia tau bahwa ia tidak salah. Tangan Alvaro sudah turun ke punggung Nayla, Gadis itu merinding saat ujung tangan Alvaro menyentuh kulit punggungnya.
Nayla tidak tau apa yang sedang di pikirkan laki-laki di pangkuannya.
"Aku tidak suka bicara dua kali, Nayla" Suara dingin Alvaro langsung menembus telinga Nayla.
biar enak aja kak bacanya.... mnulis itu selain mmbtuhkn kreatifitas tinggi tp tata bahasa jg hrs dprhtikn, shgga mnjadi bacaan yg enak d baca..
Aku udah mampir. Jangan lupa mampir juga