NovelToon NovelToon
The Phoenix Jade

The Phoenix Jade

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:41.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah dikhianati dan mati di tangan suaminya sendiri, Ruan Shu Yue dibangkitkan kembali sebagai putri keempat Keluarga Shu yang diasingkan di pedesaan karena dianggap pembawa sial.

Mengetahui bahwa dirinya terlahir kembali, Ruan Shu Yue bertekad menulis ulang takdir dan membalas pengkhianatan yang dia terima dari Ling Baichen. Selangkah demi selangkah, Ruan Shu Yue mengambil kembali semua miliknya yang telah dirampas menggunakan identitas barunya.

Anehnya, Pangeran Xuan - Pangeran Pemangku yang menjadi wali Kaisar justru muncul seperti variabel baru dalam hidupnya.

Dalam perjalanan itu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu merindukannya dan diam-diam membalaskan dendam untuknya.
***
"A Yue, aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Kali ini, aku tidak akan mengalah dan melewatkanmu lagi."

Ruan Shu Yue menatap pemuda sehalus giok yang berdiri penuh ketulusan padanya.

"Aku bukan Shu Yue."

Pemuda itu tersenyum.

"Ya. Kau bukan Shu Yue. Kau adalah Ruan Shu Yue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28: Kotak Kayu

Pei Yuanjing duduk di dalam keretanya dalam diam. Matanya terpejam namun bukan benar-benar tidur.

Dia sedang menunggu di persimpangan jalan antara Distrik Selatan dan Distrik Barat. Malam sudah sangat larut, kemeriahan malam Festival Musim semi sudah berakhir.

“Tuanku, mereka sudah keluar,” ucap Dugu Cheng saat melihat Shu Yue dan Lin Muyang berlari dari Distrik Selatan. Seorang pria berpakaian serba hitam juga turut berlari, hanya saja arahnya tidak sejalan dengan kedua orang itu.

Pria berbaju hitam itu berbisik pada Dugu Cheng. Mendengar bisikan tersebut, mata Dugu Cheng sempat membelalak. “Baiklah. Lanjutkan tugasmu, kawal mereka sampai kembali dengan aman.”

Pei Yuanjing membuka matanya. “Mereka sudah berhasil?”

“Sudah. Selain itu, pengawal bayangan membawa kabar lain setelah mengikuti mereka.”

“Katakan.”

“Kediaman Adipati Muda Ling mengalami kebakaran.”

Kening Pei Yuanjing mengernyit. “Bagian mana yang terbakar?”

“Paviliun Mudan.”

Matanya berkedut. Pei Yuanjing mengangkat tirai jendela untuk melihat bayangan Shu Yue dan Lin Muyang yang sudah menghilang. Hatinya kembali diserang beberapa pertanyaan.

Mengambil barang adalah satu hal, tapi membakar kediaman adalah hal lain. Terlebih, mengapa Shu Yue malah membakar Paviliun Mudan alih-alih membakar Paviliun Xihua dan Paviliun Meihua?

“Oh… sayang sekali apinya kurang besar.”

Dugu Cheng tidak berdaya. Semakin hari pangeran semakin aneh. Bahkan hobinya berubah jadi penonton keramaian dan suka senang atas kesusahan orang.

Oh, seharusnya hanya satu orang saja. Pangeran sekarang sangat suka menyusahkan Adipati Muda Ling.

“Kembali ke istana!”

Kereta Pei Yuanjing melaju meninggalkan persimpangan. Roda kereta meninggalkan jejak memanjang di sepanjang jalan. Shu Yue menoleh ke belakang, melihat bayangan kereta yang semakin menjauh. Namun, Lin Muyang menariknya untuk tetap berlari.

Mereka pikir, mereka akan mengalami kesulitan dalam perjalanan pulang. Prajurit patroli seharusnya berkeliaran di sini, memantau ibu kota di malam hari dan menangkap orang mencurigakan. Mereka sudah berdandan seperti penjahat, tapi tidak ada seorang pun yang menyadari keberadaan mereka.

Sepanjang jalan ini, semuanya begitu lancar. Seolah-olah seseorang telah sengaja mengalihkan perhatian ke tempat lain, memberi ruang gerak yang lebih leluasa untuk Shu Yue dan Lin Muyang. Bahkan setelah keributan sebesar itu pun tidak ada orang yang keluar untuk melihat situasinya.

Mereka masuk ke restoran Jiluo melalui pintu belakang. Saat itu, restoran sudah tutup dan pengelola sengaja memulangkan para pengunjung lebih awal.

Shu Yue dan Lin Muyang mengganti pakaian mereka. Kotak kayu yang dibawa dari Kediaman Ling kini disimpan di tengah meja dan menjadi satu-satunya pusat perhatian Lin Muyang.

Ukiran kayu itu sepertinya bergaya Dingzhou. Para pengrajin dari Dingzhou kerap memiliki kegemaran dan ciri yang sama dalam karya mereka, menggunakan kayu pohon persik yang kuat untuk membuat kotak penyimpanan.

Harganya mahal di pasaran. Bahkan Serikat Dagang pun hanya memasok dalam jumlah khusus untuk para bangsawan Jingdu.

“Sebenarnya apa isi kotak ini?” tanya Lin Muyang.

Shu Yue mengambil kotak kayu tersebut. Ia melepas jepit rambut di sanggulnya, menggunakannya untuk membuka kunci kotak kayu tersebut.

Dulu karena tidak ingin orang lain mendapatkan kotak itu, dia membuang kuncinya ke rerumputan di halaman Paviliun Mudan. Mungkin sekarang, kuncinya sudah tidak bisa ditemukan karena tertutup tanah dan reruntuhan.

Setelah diotak-atik selama beberapa saat, kunci kotak kayu itu terbuka. Suara ‘krek’ dari kunci gembok kecil itu memusatkan perhatian Lin Muyang. Matanya membelalak melihat isi kotak kayu tersebut.

Di dalam kotak sekecil itu, terdapat sebuah gulungan kain berwarna emas. Bagian luar gulungan itu menampilkan pola naga dari benang berwarna merah, membentuk lingkaran yang rumit. Ada sebuah pita berwarna merah mengikat gulungan kain tersebut.

Walau sudah agak lama, tapi warnanya masih sama. Lin Muyang tak pernah berpikir kalau gulungan sepenting itu akan disimpan dalam kotak kayu yang disimpan di bawah tempat tidur.

“Xiao Yue, ini….”

Lin Muyan tak sanggup meneruskan ucapannya. Ini terlalu mengejutkan. Benda berharga milik Ruan Shu Yue yang diambil oleh Shu Yue ternyata adalah sebuah gulungan dekrit!

“Jangan terkejut.”

“Mengapa Ruan Shu Yue bisa memiliki ini?”

Shu Yue mengedikkan bahu. Dia juga tidak tahu mengapa dia memiliki gulungan ini. Gulungan dekrit itu diberikan kepadanya oleh ayahnya dua tahun sebelum menikah dengan Ling Baichen.

Ayahnya tidak menjelaskan apapun, hanya menyuruhnya menyimpannya dengan baik. Apapun yang terjadi, jangan pernah membiarkan gulungan itu jatuh ke tangan orang lain.

Shu Yue pernah membukanya. Di dalamnya hanyalah lembaran kain kosong, tapi terdapat sebuah segel Kerajaan Dongyu di ujung kirinya.

Itu adalah legalitas yang sah. Tampaknya gulungan itu sengaja dibiarkan kosong agar orang yang memiliki gulungan dapat menuliskan apapun secara sah.

“Keluarga Ruan… Apakah mungkin kemusnahan Keluarga Ruan ada hubungannya dengan gulungan dekrit ini?”

Shu Yue terdiam. Mungkin saja, pikirnya. Saat Keluarga Ruan mengalami bencana, tidak ada yang bisa menjelaskan.

Shu Yue juga tidak bisa berpikir mengenai penyebab tragedi keluarganya. Ia hanya bisa memikirkan cara untuk meminta bantuan kepada Ling Baichen, walau akhirnya harus menelan pil pahit karena pria itu malah menyuruhnya menerima nasib.

Sekarang saat dipikir lagi, mungkin saja tragedi Keluarga Ruan memang ada hubungannya dengan gulungan dekrit kosong itu. Shu Yue mulai menebak-nebak. Benda ini pastinya diberikan oleh Kaisar, tapi Kaisar yang mana yang memberikannya?

Mendiang Kaisar Terdahulu – ayah dari Pei Yuanjing dan kakek dari Pei Ziyan, atau justru Mendiang Kaisar Tua – kakak Pei Yuanjing dan ayah dari Pei Ziyan?

“Tampaknya, Keluarga Ruan sudah diincar sejak lama,” gumamnya.

Dalang di baliknya pasti menginginkan dekrit kosong ini untuk melakukan sesuatu. Atau, para penguasa itu sengaja memberikan dekrit kosong untuk menyelamatkan situasi di saat yang genting.

Namun, tidak ada yang tahu bahwa dekrit kosong itulah justru yang membawa petaka bagi Keluarga Ruan, memusnahkan semua orang kecuali mereka yang telah berpisah dari kediaman itu.

“Masih ada benda lain di sini,” ucap Lin Muyang. Pria itu mengambil sebuah liontin giok berbentuk phoenix yang punya gradasi warna merah dan biru, seperti api dan air yang saling berlawanan namun juga berdampingan.

“Giok ini aneh. Phoenix berdekatan dengan emas, namun giok ini malah menampilkan elemen air dan api. Dua elemen saling berlawanan, jika tidak disandingkan maka akan terjadi bencana.”

Shu Yue meliriknya. Asal-usul giok itu juga pastinya sama dengan gulungan dekrit. Namun dari teknik pembuatannya, giok itu jelas merupakan karya dari pengrajin puluhan tahun lalu.

Sekarang sudah jadi barang langka dan harganya lebih mahal dari emas dan permata. Giok dan gulungan dekrit itu jelas merupakan tanda pemberi mandat.

“Sepertinya, giok ini asalnya sepasang. Phoenix berelemen api, maka pasangannya adalah air. Seharusnya pasangan giok lainnya bermotif naga.”

Naga dan phoenix…. Ini jelas adalah simbol dari Permaisuri dan Kaisar Kerajaan Dongyu. Sepasang giok itu harusnya merupakan benda berharga tanda cinta, yang juga bisa diberikan kepada seseorang sebagai tanda untuk sebuah kelahiran yang agung.

“Mengapa benda-benda Kerajaan Dongyu ini ada di tangan Ruan Shu Yue? Oh, otak kecilku tidak bisa memikirkannya. Xiao Yue, kau harus menyembunyikan kedua benda ini dengan baik. Jangan biarkan orang lain mengetahuinya.”

Ia juga tahu betapa pentingnya kedua benda tersebut. Shu Yue pasti akan menyimpannya dengan baik dan mencari tahu misteri di balik kedua benda penting tersebut.

Sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu? Mengapa Keluarga Ruan, Keluarga Penasihat Kerajaan justru musnah dalam satu malam?

Rahasia besar apa yang tersimpan di balik gulungan dekrit dan giok itu sampai Keluarga Ruan harus membayar harganya dengan mengorbankan seluruh nyawa keluarga?

Hatinya jadi gelisah. Tampaknya, bencana Keluarga Ruan tidaklah sesederhana yang terlihat. Ada banyak pihak terlibat dan ada banyak hal terkait di dalamnya.

Simpul itu begitu rumit, sampai tidak ditemukan kebenaran meski sudah diselidiki dengan jelas. Atau bisa jadi, seseorang memang sengaja tidak membiarkan kebenaran itu muncul ke dunia.

“Lin Muyang, jangan bicarakan ini dengan orang lain.”

Lin Muyang tidak akan berani. Dia masih mau hidup dan masih sayang pada nyawa kecilnya. Untung saja Shu Yue membakar Paviliun Mudan.

Semua orang akan mengira semua benda di dalamnya terbakar habis. Tidak ada yang akan curiga bahwa sebuah kotak kayu berisi dua benda penting yang berkaitan dengan Kerajaan Dongyu telah diam-diam diambil dari sana.

“Aku masih sayang nyawaku. Sebaiknya kau segera sembunyikan benda itu. Jangan sampai tragedi Keluarga Ruan terulang lagi kepadamu.”

“Aku akan menyimpannya dan menjaganya dengan nyawaku.”

Shu Yue mengunci kembali kotak kayu tersebut. Ia melihat ke luar jendela, menatap bulan yang sedang sendirian di langit yang gelap. Tampaknya, perjalanan ini tidak akan mudah. Ada banyak hal yang harus ia lakukan.

Membalas pengkhianatan Ling Baichen dan Shen Jia, kemudian mengembalikan nama baik Keluarga Ruan, juga menjaga Kediaman Shu…. Shu Yue benar-benar harus bekerja keras.

1
Dwi Agustina
Bagus Ayue👍💪💪💪
Machsunatul Istianah
semakin penasaran sama kejutannya😄🤔
Kustri
mulane rasah srekelan🤣
dadi bumerang to, ora kapok"
Ai
tambah menarik lg kalau putri zhoning dan kaisar muda juga ikut /Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasti tambah rame
zylla: Mulut Putri Zhaoning sama Kaisar Muda bener" kayak rem blong. Pangeran Pemangku aja langsung mode 'pasrah'. 🤣
total 1 replies
Imas Fatimah
ditunggu sesi berikutnya thor..👍
Biyan Narendra
Mencari kesempatan untuk menyudutkan Mengli dan Sin Jia
Biyan Narendra
Akankah Shu Yue beraksi...
Imas Fatimah
lanjut thor,kayaknya pertemuannya pasti seruuu
Kustri
☕qu sajikan untukmu thor, nemenin UP☺
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Kustri
baju ganti'a terbuat dr karung goni, kuat tdk mdh sobek wkwkwkkk🤣
Sun Flower: tahan api dan air
total 1 replies
Machsunatul Istianah
saking semangatnya nyari mantu🤣
Sun Flower: mau gendong cucu janda selir tuh
total 1 replies
Kustri
ora nyimak silsilah klga... ora mudeng🤭
Sun Flower: banyak soalnya 🤣
total 3 replies
Biyan Narendra
Sabar ya Yuanjing...
Kalo Ziyan lagi eror
😅😅😅😅
Sun Flower: kalau eror bisa bikin dunia kacau
total 1 replies
Fransiska Husun
/Grin//Joyful//Joyful/
sahabat pena
sama sama blm menyadari perasaan mereka sdh mulai tumbuh ya benih nya? 🤣🤣🤣🤣ditunggu keuwuan mereka. wkwkwk
sahabat pena
modus pangeran 🤣🤣🤣🤣ada udang di balik bakwan nih 🤣🤣🤣enak,, gurih,,, 🥰🥰🥰
Imas Fatimah
saya jg dukung dg kakak cantik yang mulia😍
Kustri
baca nama yuanjing jgn di pisah yaa🤭🤭🤭
Iin Wahyuni
lanjut thor💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!