season 1
Aku tau,kamu tau..
komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?
Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.
Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...
season 2
Apakah pelarian dan rahasia zera akan terungkap?
Bagaimana cara bagas menghadapi akibat dari tingkah lakunya di masa lalu ?
untuk menjawab tanda tanya itu yok baca season 2 dari delusi yang menceritakan kisah bagas dan mantan asistennya yang tiba-tiba menghilang membawa luka dan rahasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 31
Bagas membawa tubuh lemas zera ke ruangan instalasi gawat darurat untuk meminya pertolongan pada dokter yang jaga disana. Raut wajah nya tidak bisa di tebak melihat tubuh lemah sang asisten yang sedang di periksa oleh dokter.
Setelah di periksa beberapa saat, dokter mejelaskan pada bagas bahwa zera kelelahan dan asam lambung nya naik karena telat makan.
" Asam lambungnya naik yang mengakibatkannya kelelahan dan jatuh pingsan."
"kami juga sudah memberinya obat dan untuk sementara waktu pasien di rawat sampai cairan infusnya habis." jelas dokter pada bagas yang sedang berdiri di samping ranjang rumah sakit. Bagas hanya mengangguk menanggapi apa yang di katakan oleh dokter.
" oh ya dan tolong satu lagi untuk memerhatikan pola makan istri anda agar tidak melewatkan jam makannya." ucap dokter itu lagi sambil berlalu meninggalkan bagas yang mematung mendengar perkataan yang dokter itu sampaikan.
Bagas masih setia menunggu zera untuk membuka mata, dia sudah tidak sabar ingin menceramahi asisten nya yang ceroboh itu.
Saat membuka mata hal pertama yang zers lihat adalah wajah serius bagas yang tengah menatapnya, dia sudah menebak dimana dirinya berada sekarang dia juga mengingat kenapa dirinya bisa berada di tempat ini. Karena tidak ingin mendapat omelan dari sang atasan zera kembali menutup mata untuk menghindari tatapan bagas.
" Buka matamu, aku tahu kamu sudah bangun." bagas berucap setelah melihat tingkah zera yang aneh di matanya.
Mendengar itu zera membuka matanya dan langsung di hadiahi tatapan tajam yang bagas berikan. Dia memelas menatap wajah garang bagas saat ini. Zera tidak berani bersuara hanya bisa diam menanti mulut tak berfilter itu bersuara.
Bagas cukup lama terdiam untuk menatap wajah memelas asisten nya itu, sungguh saat ini dia ingin mengomel tapi beberapa menit yang lalu sang ibu mengabari bahwa dia ada di rumah sakit untuk menengok sang kakak. Jadi saat ini dia harus pergi untuk menemui sang ibu.
Bagas menghembuskan napas lalu berkata.
" istirahatlah, aku ada urusan." ucap bagas lalu pergi begitu saja meninggalkan zera yang kebingungan dengan tingkah sang atasan. Zera mengira dia akan mendapat omelan dari bagas tapi rupanya saat ini atasannya itu tengah berbaik hati padanya. Jadi dari pada mengomelinya dia malah menyuruh nya untuk beristirahat.
" Rupanya dia punya hati." ucap zera dalam hati, dan dia tersenyum mendapat perhatian kecil dari sang atasan.
Ting...ponsel zera berdenting di atas nakas, dia mengambil ponsel nya karena takut itu pesan penting tentang pekerjaan nya.
Senyuman nya langsung lenyap, setelah membaca pesan yang seseorang kirim pada nya.
' urusanmu dan saya belum selesai.'
Isi pesan dari atasannya.
Melihat pesan itu zera tahu apa maksudnya, dan karena itu dia meralat pujian yang dia berikan pada atasan nya tadi.
" tidak,, dia tidak punya hati sama sekali." ucap zera pada dirinya sendiri. Dia tidak membalas pesan itu karena masih kesal terhadap bagas yang memang perhitungan. Saat itu dia sudah tidak beristirahat karena pesan yang bagas kirimkan. Zera jadi teringat kejadian beberapa minggu yang lalu saat sedang meninjau proyek dia pingsan untuk yang kedua kali dan berakhir di rumah sakit, dan saat siuman sang atasan memarahi nya habis-habisan dia mengancam jika suatu saat nanti dia pingsan untuk yang ketiga kali dan dengan penyebab yang sama dia akan memberikan hukuman padanya dan zera berjanji tidak akan mengulangi yang ketiga kali tapi hari ini dia melanggar janji itu.
Zera memejamkan mata mengingat semua itu, bukan ingin nya untuk mengulangi yang ketiga kali tapi dia memang sangat susah untuk menjaga pola makannya itu sudah seperti menjadi kebiasaan yang mendarah daging dan sekarang zera hanya bisa berpasrah diri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nisma masih setia menunggu sang suami sadar dari obat penenang yang dokter berikan. Saat ini dia duduk memandangi wajah terlelap suaminya, nisma memikirkan banyak hal tentang apa yang suaminya alami, banyal pertanyaan yang tersimpan di benaknya, seperti kenapa suaminya kembali menjalani pengobatannya dan siapa gadis yang tega memberi bubur yang terdapat kacang itu dan kenapa suaminya tidak menolah pemberian gadis itu. Dari pertanyaan itu timbulah pertanyaan-pertanyaan lain yang mengganjal di hatinya.
Saat sedang memikirkan itu semua, pintu ruangan di buka oleh seseorang yang ternyata adalag ibu mertuanya dan juga bagas yang nampak sangat khawatir. Berbeda dengan tadi pagi saat ini bagas terlihat sangat khawatir melihat keadaan kakak nya dia berjalan terburu-buru untuk menghampiri zykra yang nampak sangat rapuh.
" kenapa bisa seperti ini lagi." ucap bagas pada sang ibu setelah berdiri di sebelah ranjang pasien.
" ibu juga tidak tahu kenapa trauma nya kembali muncul." jawab ibunya.
Bagas hanya memandangi wajah sang kakak dengan raut wajah yang sangat khawatir. Melihat itu semua nisma menjadi semakin prihatin dengan keadaan suaminya.
" jangan khawatir dia adalah seseorang yang paling kuat yang pernah aku temui." ucap bagas pada kakak iparnya. Nisma mengangguk mendengar yang di katakan adik iparnya.
Setelah berada di rumah sakit cukup lama nisma diminta untuk pulang oleh ibu mertuanya. Awalnya nisma menolak tapi setelah di bujuk dia menurut untuk beristirahat karema kasihan dengan bayi yang ada di perutnya. Nisma pulang di antar oleh ibu mertua yang sekalian yang akan menemaninya di rumah. Jadi tinggalah zykra yang di temani oleh bagas. Setelah terdiam cukup lama dan memastikan ruangan itu tinggal mereka berdua bagas berkata.
" Tinggal kita berdua, mas zykra bisa membuka mata." ucap bagas pada zykra.
Mendengar itu zykra membuka matanya dan menghembuskan napas. Dia terdiam cukup lama melihat langit-langit ruang inapnya. Melihat kakak nya yang terdiam bagas kembali berkata.
" kenapa pura-pura tertidur saat ada kakak ipar." ucap bagas.
" Aku tidak punya wajah di depannya." zykra menjawab setelah terdiam cukup lama.
Mendengar itu bagas hanya menatap iba pada sang kakak setelah itu dia berkata.
" Aku rasa kakak ipar bukan orang seperti itu."
" Aku tahu." jawab zykra.
" Hanya saja aku tidak sanggup membuatnya kembali bersedih." ucap zykra lagi.
" Tapi, mas tidak bisa terus menyembunyikan keadaanmu, kakak ipar harus tahu." bagas berkata dengan hati-hati.
Mendengar itu zykra menjadi memikirkan semuanya, apakah nisma bisa menerima keadaanya apakah dia bisa sembuh dari traumanya.
Ya.... Susah banget iih mengarang cerita. Maaf ya kalo ceritanya jadi kesana kesini🤧
terimakasih...
salam hangat😘