bercerita tentang seorang pemuda yang berusia 16 tahun yang memiliki hidup menyedihkan. sejak kematian ibunya, pemuda itu sering mendapatkan kekerasan dari ayahnya.
pemuda itu bernama Naoto, Naoto mendapatkan kekerasan dari ayahnya sejak usianya 10 tahun waktu ibunya meninggal.
Naoto mendapatkan kekerasan itu bukan hanya dari ayahnya saja melainkan dari teman-teman sekolahnya bisa dibilang dia korban bullying.
Naoto merasa muak dengan nasibnya itu, ia berharap suatu saat nanti dirinya mempunyai sebuah kekuatan dan merubah nasib malangnya serta membalaskan dendam kepada orang-orang yang menyakiti dirinya.
° asli karya author bukan plagit.
° bacalah dengan bijak!!
° Like Komen ikuti.
[ Author ]
-M. FAIQ NABIL-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faiq Nabil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 : Aku menyukaimu Bocah.
Hyoko yang sedari tadi melihat pertarungan di atas gedung yang tinggi, ia memutuskan untuk turun tangan karena situasinya sangat tidak menguntungkan.
"bawahanku gugur satu, sudah waktunya aku turun tangan. "ujar Hyoko dengan nada dingin.
Hyoko meloncat dari atas gedung dan langsung turun dengan kecepatan tinggi, ia mengeluarkan lima pedang Es, dan pedang Es itu menyerang penyihir tanpa kepala yang ada dibawah.
penyihir tanpa kepala itu langsung mengeluarkan bilah angin ia berpikir bisa mematahkan serangan itu namun angin itu langsung beku oleh pedang es itu.
"apa bagaimana bisa?! "ujar penyihir tanpa kepala itu dalam hatinya dengan nada terkejut dan tidak percaya.
Hyoko sudah berada dibawah ia berjalan dengan langkah yang tenang menuju penyihir tanpa kepala itu, namun setiap langkahnya membuat tanah membeku.
-TAP!! TAP!!-
"pada dasarnya angin akan membeku oleh Es, camkan itu bajingan!!. "ujar Hyoko dengan nada tegas dan dingin.
"tidak kusangka nasibku akan menjadi buruk begini setelah munculnya kau Shinoda Hyoko sang Ratu Es kehancuran. "ujar penyihir tanpa kepala itu, sambil mundur-mundur selangkah demi selangkah.
penyihir tanpa kepala itu langsung lari, tapi Hyoko dengan sangat cepat melayangkan pedang Es dan langsung menusuk kaki penyihir itu hingga terjatuh.
-BRUK!!-
Hyoko menghampiri penyihir tanpa kepala itu yang mencoba mundur-mundur, setelah dekat Hyoko langsung menusuk jantung penyihir tanpa kepala itu.
-BLES!!-
"Cryo teknik ke-4 pembekuan maksimal. "ujar Hyoko mengucapkan Mantra dengan nada dalam dan dingin, perlahan-lahan tubuh penyihir tanpa kepala itu membeku dan hancur sampai tidak tersisa.
Hyoko meninggalkan tempat itu dan menuju tempat Naoto yang terkapar tidak jauh dari tempat penyihir tanpa kepala yang sudah hancur itu.
-TAP!! TAP!!-
setelah tiba dihadapan Naoto, Hyoko memegang wajah Naoto dan mengusapnya dengan lembut. "aku menyukaimu bocah. "ujar Hyoko dengan nada lembut.
Hyoko langsung mem-perintahkan salah satu bawahannya untuk membawa Naoto ke tempat Guild Hunter bunga Es.
singkat cerita..
Naoto sedang berada diruang perawatan medis yang ada di Guild Hunter Bunga Es, ditemani oleh Hyoko yang duduk disisinya.
selang beberapa menit Naoto tersadar dari pingsannya matanya memandang tempat itu dan Naoto tidak mengenali tempat dirinya sedang berada.
"akhirnya kau sadar bocah. "ujar Hyoko.
"siapa kau? "Tanya Naoto dengan nada penasaran.
"aku adalah Guild Master dari Guild Hunter Bunga Es, Shinoda Hyoko. "Jawab Hyoko dengan nada percaya diri.
"apa kau yang menyelamatkanku? "Tanya Naoto dengan nada penasaran.
"ya, aku yang telah menyelamatkan hidupmu berterima kasih-lah. "ujar Hyoko dengan nada percaya diri.
"begitu-kah, terima kasih banyak, Bagaimana aku harus membayar kebaikanmu? "Tanya Naoto dengan nada penasaran.
"Bayarlah dengan nyawamu. "ujar Hyoko.
"Nyawaku? "ujar Naoto dengan nada bingung.
"ya, mulai sekarang nyawamu adalah milikku, kau harus berada di-sisiku selamanya. "ujar Hyoko.
"tunggu! jangan memutuskan seenaknya!. "Bantah Naoto dengan nada tegas.
"tidak bisa, keyakinanku untuk memilikimu sangat mutlak!. "ujar Hyoko dengan nada tegas.
Hyoko memgambil sesuatu dari meja yang tidak jauh dari tempatnya, ternyata yang ia ambil adalah sebuah tangan palsu yang berwarna hitam pekat.
"pakailah tangan kiri palsu ini untukmu. "ujar Hyoko.
"Tangan palsu? "ujar Naoto dalam hatinya dengan nada penasaran, kemudian ia mengambilnya dan ketika memakainya ia merasakan sakit seperti ada yang menusuk dengan beberapa kali tusukan.
-AGH!!-
Naoto menjerit kesakitan, dan setelah beberapa menit rasa sakit itu menghilang, tangan palsu terpasang di tangan kiri yang putus itu.
Naoto merasakan kekuatan dari tangan itu, ia bisa menggerakan tangan palsu itu seperti tangan asli yang pernah ia miliki.
"aku ingin bertanya sesuatu, kenapa kau ingin memilikiku? "Tanya Naoto dengan nada penasaran.
"ya, karena aku menyukaimu. "ujar Hyoko.
"kau ini aneh sekali, kita baru bertemu satu kali, bagaimana bisa rasa suka itu langsung muncul. "ujar Naoto dengan nada bingung.
"sudahlah jangan banyak bicara, intinya mulai sekarang kau adalah miliku sepenuhnya aku tidak akan memberikanmu kepada siapa-pun itu!. "ujar Hyoko dengan nada tegas.
kemudian Hyoko mendekati Naoto, lalu ia mengecup leher Naoto dengan penuh Gairah, Naoto memberontak meminta dilepaskan.
setelah beberapa menit Hyoko melepaskan kecupannya itu, namun ia menanam sebuah Kontrak antar Lady dan pelayan dileher Naoto.
"aku sudah membuat Kontrak antar Lady dan pelayan, dengan begini kau menjadi punyaku selamanya. "ujar Hyoko sambil tersenyum misterius.
"cih!! dasar perempuan licik! aku tidak akan mengakui perempuan ini sebagai Lady-ku. jika ada kesempatan aku akan kabur dan menghilang selamanya dari kehidupan perempuan ini. "ujar Naoto di dalam hatinya dengan penuh tekad.
-AGH!!-
Naoto menjerit kesakitan karena lehernya terasa sangat sakit seperti ditusuk oleh katana, namun rasa sakit itu menghilang dengan sangat cepat.
"kenapa tadi leherku sakit sekali?! "ujar Naoto dalam hatinya dengan nada bingung.
[ informasi cara kerja kontrak Lady dan pelayan ]
Kontrak itu memiliki cara kerja seperti mengekang, jika sang pelayan tidak mengakui sang Lady maka Kontrak itu akan menghukum sang pelayan dengan cara mendatangi rasa sakit seperti ditusuk katana dari lehernya..
