NovelToon NovelToon
Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Sistem
Popularitas:37.6k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

Kehidupan Jansen, seorang pemuda biasa, berubah secara drastis ketika ia secara tak terduga mendapatkan sesuatu yang misterius bernama "System". Sistem ini memberinya kekuatan untuk mengubah takdir hidupnya dan membawanya ke jalan kesuksesan dan kebahagiaan.

Dengan bantuan sistem ini, Jansen berusaha untuk meraih impian dan cinta sejatinya, sambil menghadapi berbagai rintangan yang menguji keteguhan hatinya.

Akankah Jansen mampu mengatasi tantangan-tantangan ini dan mencapai kehidupan yang ia inginkan, ataukah ia akan terjebak dalam keputusasaan karena kekuatan baru yang ia miliki?

Jansen mendapatkan beberapa kemampuan dari sistem tersebut, seperti kemampuan bertarung, peningkatan kecepatan dan kekuatan, serta kemampuan untuk mempelajari teknik baru lebih cepat. Sistem tersebut juga memberikan Hansen akses ke pengetahuan yang luas tentang dunia, sejarah, dan berbagai aspek kehidupan, yang membantu Jansen dalam menghadapi berbagai tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Andini melangkah lemah menuju rumahnya, rasa sakit yang menyelimuti seluruh tubuhnya membuatnya kesusahan untuk berjalan.

Setiap langkah yang diambilnya

seolah merasa sakit yang tak

tertahankan Pertempuran semalam di ranjang bersama Jansen membuatnya merasa hancur dan tak berdaya. Di rumah, untungnya hanya ada pembantu wanita yang tinggal

bersamanya. Andini bisa merasa sedikit lebih lega karena tidak perlu menjelaskan keadaannya pada orang tuanya yang mungkin akan sangat kecewa dan marah.

Seandainya saja mereka ada di rumah, Andini pasti akan kesulitan menjelaskan mengapa jalannya aneh dan penuh rasa sakit.

"Sialan Jansen itu, mengapa dia sangat brutal sekali, membuat tubuhku rasanya remuk gumamnya sambil

meringis kesakitan. Rasa perih di

perutnya semakin menjadi, terlebih

saat bagian yang luka tergesek oleh

celananya.

Andini mencoba menahan rasa sakitnya sambil berjalan pelan menuju kamar tidurnya. Di sana, ia berharap bisa beristirahat sejenak dan mencoba

mengenang kejadian semalam yang begitu menyiksa dan juga indah untuk dirinya.

Malam itu adalah pertama kalinya dia tidur dengan laki-laki dan Jansen adalah orang yang beruntung mendapatkannya.

Dia berusaha menahan rasa sakit

yang menggelayut di tubuhnya, sambil menggumam perlahan, "Sekarang, aku hanya perlu seperti biasa sebelum hidupku seperti di penjara."

Dengan susah payah, Andini bangkit dari tempat tidur dan berjalan perlahan menuju kamar mandi.

Dia merendam tubuhnya dalam air

hangat, berharap bisa menghilangkan

rasa sakit yang menyiksa bagian

tubuhnya yang saat ini agak lebam

akibat cumbuan kasar Jansen

semalam.

Di luar rumah, sepasang suami istri

datang mengetuk pintu. Mereka ingin

menemui Andini, tetapi tidak tahu bahwa gadis itu baru saja mengalami malam yang begitu berat. Pembantu yang mendengar

ketukan pintu dan bel yang berbunyi

bergantian segera membuka pintu,

menyapa dengan rumah, "Selamat pagi,

Tuan dan Nyonya" "Mana Andini?" Tanya Suryo Atmajaya dengan suara keras dan wajah

murka

"Nona muda ada di kamarnya,

Tuan. Ujar pembantu itu dengan suara ketakutan, sambil menunduk agar menghindari tatapan tajam Suryo. Keduanya masuk dan berdiri di ruang

tamu yang hening.

"Panggilkan dia Perintah Suryo

lagi, ia merasa tubuhnya membakar

pemih amarah dan sulit duduk santai

sebelum bertemu putrinya.

Fatma, istrinya, mencoba

menenangkan suaminya. "Sudah.

Sayang, turunkan amarahmu. Kita bisa

membicarakan hal ini dengan baik."

Suryo menatap istrinya dengan kesal, "Kamu yang terlalu memanjakan dia, makanya dia jadi begini. Tidak

penurut.

Fatma membela diri, "Mengapa menyalahkan aku? Kamu juga ayahnya, tanggung jawab bersama. Ia tidak mau disalahkan sendiri, menyadari bahwa

dalam mendidik anak, keduanya

memiliki peran yang sama pentingnуа.

"Ah, sudahlah." Fatma

menghempaskan tubuhnya pada kursi empuk, menahan rasa jengah yang melanda.

Menunggu Andini turun.

Sementara Suryo masih resah

berdiri, matanya menatap khawatir ke

arah kamar putrinya

Rumah Andini merupakan hasil kerja kerasnya, sebuah rumah dua lantai yang dibelinya tanpa campur tangan orang tua. la berharap hidupnya

akan lebih tenang dan lepas dari

tekanan. Sayangnya, harapannya terasa

begitu naif.

"Nona suara ketukan pintu

terdengar lembut. Namun, Andini yang

sedang asyik mendengarkan musik

dengan headsetnya tidak menyadari

ketukan pintu dan panggilan itu.

Tak lama, pembantu kembali

turun ke lantai dasar, "Tuan, sepertinya

Nona Muda baru mandi," ujarnya

pelan. "Apakah Tuan dan Nyonya ingin

disajikan minuman?"

"Tidak perlu," sahut Suryo singkat,

Izin sya, Tuan Nyonya," ucap

pembantu itu. Belum jauh, suara Suryo

memanggilnya kembali.

"Buatkan aku kopi hitam tanpa

gula

"Baik, Tuan! Bi Evi langsung

melangkah ke dapur sambil

menggerutu dalam hati.

Lama tak kunjung turun. Suryo

pun berkata pada istrinya dengan nada

cemas, "Ma, naiklah. Pinta dia turun."

Fatma langsung bangkit, rasa kesal

terpancar di wajahnya, berjalan

menaiki tangga sambil menarik nafas

panjang lalu mengetuk pintu kamar

Andini dengan keras

Setelah itu, dia mengait handle

pintu. Untunglah pintu tidak terkunci,

jadi dia bisa segera masuk. Saat itu,

Andini baru saja selesai mandi, handuk

melingkar di kepalanya dan badannya,

ibu, mengejutkan aku saja seru

Andini dengan ekspresi terkejut di

wajahnya, la segera mendekati ibunya

dan memberikan pelukan hangat yang

penuh kerinduan, mengingat mereka

sadah beberapa waktu tak bertemu.

Meskipun begitu, mereka sering

menjaga komunikasi lewat video call

untuk mengurangi rasa rindu.

ibu datang karena ada beberapa

hal penting. Cepat berpakaian, ya

Ayahmu sudah menunggu di bawah

dengan cemas" ujar Fatma dengan

nada tegas namun penuh kelembutan.

Pada saat itulah, Andini sadar

bahwa situasi ini bukanlah sekedar

pertemuan biasa, melainkan ada hal-

hal yang harus dihadapinya bersama

keluarganya

Andini mengenakan pakaian santai

di rumah dan turun dari lantai dua ke

lantai dasar dengan langkah cepat.

Saat itu, dia tersenyum sumringah

melihat ayahnya yang sedang berdiri di

ruang tamu. Dengan penuh rasa

hormat, Andini menjulurkan tangan

dan mencium tangan Ayahnya, Suryo,

yang kemudian berkata, "Duduklah,

Nak.

Andini pun menurut dan duduk di

hadapan ayahnya. Tanpa diduga, Suryo

merogoh sesuatu dari sakunya dan

dengan tatapan tajam,

menghempaskan beberapa foto di atas

meja. Andini sontak terkejut, matanya

membulat dan detak jantungnya

seketika berpacu kencang.

Jelaskan pada Ayah, apa

maksudnya ini?" pinta Suryo dengan

suara tegas dan lirih.

Andini tak dapat mengelak, karena

foto-foto itu jelas menampilkan

wajahnya dan wajah Jansen, yang saat

itu sedang minum-minum bersama

dengannya.

Bahkan ada foto ketika Andini

menarik tangan Jansen ke arah kamar

dengan pandangan misterius. Total ada

sekitar lima foto dengan sudut dan

adegan yang berbeda.

"Jadi inilah alasannya kamu pindah

rumah? Ingin menjadi wanita liar?!"

Plakt

Wajah Andini memerah saat

tamparan keras mendarat di pipinya.

Fatma sontak membentak, "Apa

yang kamu lakukan pada putriku!" Dia

memeluk Andini erat. "Tidak

seharusnya kamu bersikap begitu

kasar serunya dengan wajah yang

semakin cemberut.

Surya, ayah Andini, mengepalkan

tangannya, marah.

"Dia sudah mempermalukan

keluarga kita Apa kamu tahu?

Perusahaan yang ku bangun hampir

ambruk, dan pertunangannya dengan

putra Zakir adalah harapan terakhir

untuk menyelamatkannya. Tapi apa?

Dia mengacaukan semua rencana yang

kita susun Ujarnya sambil menunjuk

Andini dengan tudingan. "Apa kamu

tidak sadar betapa aku berjuang keras

demi perusahaan ini, berharap dia mau

menyelamatkannya agar usaha kita

tidak hancur begitu saja?!"

Andini hanya bisa menangis dalam

dekapan ibunya, merasa hatinya luluh

lantak oleh kekecewaan sang ayah. Air

mata yang mengalir di pipinya

mencerminkan pergolakan perasaan

yang tak tertahankan, menelanjangi

betapa lara jiwanya dalam menghadapi

cobaan ini

"Memintaku menikahi Zai, sama

saja seperti menjerumuskan diriku ke

dalam rawa berlumpur. Nafasku akan

terasa berat, pandanganku kabur, dan

tak sanggup melihat apa pun di

sekelilingku. Desahan tersedu Andini

saat mengungkapkan perasaannya.

Andini tiba-tiba teringat perkataan

Jansen pada tadi malam, la langsung

berkata, "Bagaimana jika ada seseorang

yang bersedia menyuntikkan dana ke

perusahaan Ayah? Apakah Ayah akan

berhenti memaksaku menikahi Zai

Jika ada..." ujar Ayahnya dengan

wajah muram, la telah mencoba

menjalin koneksi dengan berbagai

pihak, namun tak satupun yang

bersedia membantu.

Ia pun menyadari bahwa Andini tak

memiliki teman lain yang dapat

diandalkan, dan yang la belum ketahui

adalah orang yang ada di foto bersama

Putrinya itu.

Keputusasan yang mendalam

terasa mengepung Andini, membuatnya

bertekad untuk mencari cara keluar

dari jerat nasib yang telah dituliskan

1
Samadi Kelana
Lanjutkan. Gas pol.
Didi Mahardeka
/Frown/
Didi Mahardeka
bagus
Ali Nur
sangat menarik... dan tolong lanjutkan
Ali Nur
kenapa berhenti lanjutkan tore
Aang Alik
tolong perhatikan caranya menulis jangan seperti anak SD dong gak jelas, gak enak membacanya kalo seperti itu
slametskc: berul bang amburadul semua gantung semua gak ada ending nya..
total 1 replies
Agang Junior
like tetap d bantu dan d beri hadian gratis kalau ada poin...intinya jgn memaksa cerita..karena dari translet sedikit kacau dan nana berubah² serta alur yg membagongkan...tpi thanks sudah memberi cerita untuk saya baca.../Grin/
DigiDaw: Hay, salam kenal /Tongue/
pejuang: siap terima kasih saya akn coba koreksi lagi sebelum upload...soalnya ini cerita dari bahasa Mandarin /Grin/
total 2 replies
Sules Tiyanto
terlalu banyak tiponya
Sules Tiyanto: siippp ,, 👍👍
pejuang: trimakasih akan masukannya akan saya perhatikan lgi
total 2 replies
adi ambara
cerita yg tak jelas..bnyak yg slot yg dipotong..
Oktaviadi Ayu
cerita nya keren, tapi sayang msh ad typo
Oktaviadi Ayu
thor, tolng diperbaiki byk typo
R Ahmad
kapan kaya nya kalo gitu
Rizky Fadillah
bah Banjarmasin kh sekali nya,kd jauh jua🤣🤣🤣
Didi Mahardeka: iya ne kalsel/Grin/
total 1 replies
Cha Sumuk
knp sih mc cowok nya di buat jd playboy gt ihhh
Cha Sumuk
knp murahan sekali sih sifat mc cowok nya,,yg dingin,kaku,cuek badas ap ga bisa
Pakde
lanjut thor
Pakde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!