Keilani Nassandra telah dijatuhi talak tiga oleh Galang Hardiyata, suaminya.
Galang masih mencintai Kei begitu juga sebaliknya, Kei pun masih mencintai Galang, teramat sangat mencintai lelaki yang sudah berkali-kali menyakiti hatinya itu.
Kei dan Galang berniat rujuk kembali, akan tetapi, Kei harus menikah terlebih dahulu dengan lelaki lain, setelah Kei dan lelaki lain itu bercerai barulah mereka bisa rujuk kembali.
Oleh sebab itu Galang meminta bantuan temannya di salah satu club eksklusif yang Galang Ikuti Hardhan Adipramana untuk bersedia menikahi Kei dan segera menceraikan Kei setelah mereka melewati malam pertama.
Bagaimana reaksi Galang begitu mengetahui Hardhan adalah Presdir dari beberapa perusahaan terbesar abad ini?
Mampukah Kei bertahan dengan sikap dingin dan arogan Hardhan?
Dan pada akhirnya ...
Ketika cinta harus memilih ...
Siapakah yang akan dipilih Kei?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kilas Balik Galang #2
"Saya tidak akan percaya sampai anak itu lahir dan melakukan tes DNA! Sampai saat itu tiba menjauhlah dari saya dan Kei, kamu akan tanggung akibatnya kalau sampai berani memberitahu Kei!"
Galang mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya lalu menelpon seseorang, "Siapkan pesangon untuk Inge, mulai hari ini dia sudah tidak bekerja lagi di sini!" perintah Galang lalu menutup telponnya.
"Pak Galang ... "
"Keluaaaaaaarrrrr!" raung Galang.
Dan sejak saat itu, Galang tidak pernah melihat Inge lagi. Sampai suatu malam, ketika ia dan Kei sedang santai sambil menonton televisi, Inge dan ibunya menghambur masuk ke ruang keluarganya, nampak ibunya menyeret paksa Inge.
"Mama tidak mau cucu mama lahir di luar nikah!" teriak mamanya, membuat Kei yang sedang bersandar manja padanya tersentak kaget.
Rupanya wanita licik itu memberitahu mamanya kalau dia sedang hamil anak Galang, dia tau mamanya sangat mengharapkan cucu. Kei memandang bergantian ke Galang, Inge dan mamanya, "Ada apa ini?" tanyanya bingung.
"Suamimu sudah menghamili Inge, kamu lihat Kei ... Dia sedang mengandung cucuku!" jelas mama sambil mengusap perut Inge.
"Ma ... Belum pasti itu anakku!" Galang membela diri
Kei langsung menatap tajam Galang, air mata mulai berjatuhan di pipinya, "Jadi kamu selama ini kamu selingkuh sama sekretarismu itu, Mas?" tanya Kei dengan suara lirih.
Galang menghampiri Kei, ingin memeluk Kei tapi Kei menolaknya, "Jawab mas!" teriak Kei.
"Bukan sama saya saja, pak Galang juga berselingkuh dengan wanita lain, ini buktinya!"
Inge menyerahkan beberapa lembar foto ke tangan Kei, Galang berusaha merebutnya, tapi Kei berhasil mencegahnya. Raut wajah Kei berubah pucat melihat foto-foto itu. Foto Galang dengan beberapa wanita selingkuhannya. Kei langsung jatuh pingsan.
Sejak saat itu, hari-harinya seperti di neraka, tidak ada satu hari ipun yang mereka lewati tanpa pertengkaran, hingga akhirnya Galang mengucapkan kata cerai ke Kei, jatuh lah talak pertama untuknya.
Galang segera menyesali perkataannya, ia langsung meminta maaf pada Kei, tapi Kei langsung mengepak barang-barangnya dan kembali ke rumah orang tuanya.
Butuh waktu lama membujuk Kei untuk mau rujuk lagi, Kei bersedia dengan syarat Galang juga menikahi Inge, Kei tidak tega dengan anak yang ada di dalam kandungan Inge.
"Bagaimanapun itu anakmu, Mas. Dan anakmu berarti anakku juga," bujuk Kei waktu itu.
"Baiklah kalau itu mau mu, tapi dia tidak tinggal dengan kita, biarkan dia tinggal sama mama."
Kesalahan terbesar yang dibuat Galang saat itu, dengan tinggal satu atap dengan mamanya, Inge terus menerus meracuni pikiran mamanya untuk membujuk Galang menceraikan Kei, dan menikah dengan Inge secara resmi, bukan hanya nikah sirih, dan itu tidak akan bisa terjadi selama Kei masih menjadi istrinya.
"Ceraikan istri mandul mu itu Galang, nikahi Inge yang jelas sudah memberikanmu keturunan."
"Ma ... Kei tidak mandul Ma, kami hanya belum di percaya untuk memiliki momongan Ma," bujuk Galang
"Kamu hanya berapa kali dengan Inge sudah langsung menghasilkan anak, sedangkan kamu dengan Kei sudah setahun lebih belum juga hamil wanita itu. Apalagi kalau bukan mandul namanya?"
Seperti itu terus yang diucapkan mamanya berulang kali, setiap kali Galang berkunjung ke rumahnya, dan seperti pencucian otak, kata-kata mandul itu jadi melekat di pikiran Galang, membuatnya merasa Kei benar-benar mandul.
Jadi keributan selanjutnya di rumah tangganya dengan Kei adalah masalah anak, Galang jadi sering memaki-maki Kei dengan kata-kata mandul karena tidak bisa memberikan keturunan untuknya, Galang benar-benar lelah. Lelah dengan celotehan mamanya, lelah juga dengan Kei yang tidak kunjung hamil.
Puncaknya saat Galang dan Kei berkunjung ke rumah mamanya, entah apa penyebabnya hingga Kei, mama dan Inge terlibat pertengkaran hebat. Membuat Galang yang sedang tidur siang terbangun dengan teriakan mereka.
"Diam!" teriak Galang membuat ketiga wanita itu melihatnya.
Sambil nangis Kei berlari ke arah Galang, memeluk erat suaminya, "Mas, kesabaranku sudah habis, aku sudah tidak bisa menahan lagi hinaan dari mama dan Inge, aku tidak akan mau ke rumah ini lagi, mereka selalu saja menghinaku, Mas."
"Oh bagus, sekalian saja kamu tinggalkan anak saya!" teriak mama.
"Cih, sudah mandul tidak tau diri!" timpal Inge.
"Ini rumah mama Kei, kita harus tetap berkunjung ke sini. Kamu juga harus menghormati mama, dia ibuku yang berarti ibumu juga kan?"
Kei melepaskan pelukannya dari Galang, "Tapi mas, mereka berdua selalu menghinaku mas. Kapanpun ada kesempatan. Aku juga punya hati mas, aku juga bisa sakit hati!" teriak Kei.
"Kamu punya hati, tapi tidak punya rahim yang subur. Jadi buat apa?" ejek Inge.
"Sudahlah Galang, ceraikan istri mandulmu itu, dia sudah tidak menghormati mama lagi, dia bahkan berani teriak-teriak di depan muka mama, mama sedih Lang, kamu saja tidak pernah teriak seperti itu pada mama."
Mamanya menangis, Galang paling tidak suka melihat mamanya menangis, Galang sudah berjanji dihadapan jenazah papanya, ia akan memastikan airmata mamanya saat itu adalah airmatanya yang terakhir, Galang tidak akan membiarkan siapapun membuat mamanya menangis.
Dengan segera Galang meninggalkan Kei dan menghampiri mamanya, menenangkannya.
"Baiklah aku yang pergi!"
Kei jalan ke arah pintu keluar, tapi langkahnya terhenti dengan suara dingin Galang
"Jangan berani-berani keluar dari rumah ini tanpa izinku Kei, atau ... "
Kei langsung balik badan, "Atau apa, Mas?" tantangnya.
"Mama benar, kamu sudah mulai berani sekarang. Ya sudah kalau kamu mau keluar ... keluar sekarang! Aku akan menceraikanmu!" teriak Galang lantang.
Kei menutup mulutnya dengan tangannya, tidak percaya kata-kata itu keluar lagi dari mulut Galang. Galang sudah menjatuhkan talak dua pada Kei.
Galang berhasil lagi membujuk Kei untuk kembali rujuk, walaupun mendapatkan pertentangan keras dari papa Kei. Galang mengancam akan bunuh diri kalau Kei tidak mau rujuk lagi, dan Galang berjanji pada Kei, tidak akan memaksanya ke rumah mamanya selama Kei tidak siap.
Benar, tanpa campur tangan mamanya, rumah tangganya dengan Kei kembali damai. Kei kembali lagi ceria seperti dulu, dan Galang juga sudah berjanji pada Kei untuk tidak akan selingkuh lagi. Galang sudah benar-benar tobat.
Tapi Inge punya cara lain untuk memancing keributan lagi di antara Galang dan Kei. Inge mengirim foto ke Kei saat Galang sedang berhubungan intim dengan wanita lain. Padahal itu foto lama, foto setahun yang lalu, dan Kei berprasangka Galang sudah selingkuh lagi.
Tanpa mengkonfrontasi lagi ke Galang, Kei pergi ke Bali dengan Sonya. Galang melihat foto itu di atas tempat tidur, ada tulisan Kei di baliknya.
Fotomu dengan selingkuhanmu 'lagi', dan aku akan mencari selingkuhankudi Bali!
Galang seketika terbakar kembali emosi, Galang ingin menjelaskan tapi ponsel Kei tidak aktif, begitu juga dengan ponsel Sonya. Galang hanya periksa jadwal penerbangan Kei, dan Galang nyaris gila menunggunya kembali dari Bali.
Dan begitu Galang melihatnya di bandara, emosinya sudah tidak bisa lagi terbendung. Hingga kata keramat itu sekali lagi keluar dari mulutnya.
Galang menghela nafas panjang, dan kembali menyesap brandynya.
Dan sekarang adalah hari pernikahan Kei dengan Hardhan, Galang menahan diri sekuat tenaga untuk tidak mengacaukan pernikahan mereka, Hardhan dengan tegas sudah melarangnya menemui Kei lagi, atau perusahaannya akan benar-benar dihancurkan, dan membekukan semua asetnya.
Setidaknya Hardhan hanya melarangnya bertemu dengan Kei selama enam bulan. Setelahnya kalau Kei ingin kembali pada Galang Hardhan akan melepasnya selama itu kemauan Kei. Tapi kalau Kei tidak mau kembali lagi padanya, Hardhan akan memastikan Galang menjauh dari Kei selamanya.
Cih orang sombong itu, yang dia tidak tau adalah seberapa dalam cintanya Kei padaku, Kei pasti akan kembali lagi padaku!
kesetiaan antar keluarga
ceritanya ngangenin walaupun sudah tau endingnya tapi masih semangat baca lagi