"Hai Om, ganteng banget sih. mana lucu, gemesin lagi."
"Odel. a-ah, maaf tuan. teman saya tipsy."
Niccole Odelia jatuh cinta pada pandangan pertama pada seseorang pria dewasa yang ditemuinya di bar. meski mabuk, dia masih menginggat dengan baik pria tampan itu.
Edgar Lysander, seorang pengusaha yang tampan dan kaya. dia tertarik pada Odelia yang terus menggodanya. namun dibalik sikap romantisnya, ada sesuatu yang dia sembunyikan dari Odelia.
Akankah cinta mereka semulus perkiraan Odelia? atau Odelia akan kecewa dan meninggalkan Edgar saat mengetahui fakta yang disembunyikan Edgar?
ikuti terus kisah cinta mereka. jangan lupa follow akun Atuhor.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addryuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
"Mau kemana kamu Ed?"
Edgar menghentikan langkahnya, dia menatap Alyssa dengan tatapan datar. Alyssa mendekat ke arah suaminya.
"Berhari-hari kamu nggak pulang ke rumah kita, kamu kemana saja Ed?" tanya Alyssa dengan tajam.
Edgar tersenyum miring. "Untuk apa aku pulang kesini? Bukannya aku sudah tak dibutuhkan lagi?"
Alyssa sedikit gelagapan, keberaniannya tadi entah hilang kemana.
"A-apa maksud kamu Ed?"
Edgar mencengkeram lengan istrinya dengan kuat. "Jangan kira selama ini aku tidak tahu semua kelakuan kamu Alyssa." desis Edgar tajam.
"Edgar.."
"Stop."
"Aku tak butuh penjelasan apapun dari kamu Alyssa."
Setelah mengatakan itu Edgar melepaskan cekalan tangannya kemudian pergi begitu saja. Tak ingin semuanya semakin rumit, Alyssa berlari mengejar suaminya.
"Ed, tunggu Ed."
Greb.
Alyssa berhasil mencekal lengan suaminya. "Kamu tidak bisa pergi dari sini Edgar."
Edgar melepaskan cekalan tangan Alyssa. "Untuk apa? Untuk apa aku tetap disini Alyssa? Agar kamu bisa menutupi perbuatan kotormu itu, hah?"
Alyssa menggeleng pelan. "Kamu salah paham Edgar, aku.. "
"Cukup Alyssa." seru Edgar.
"Aku sudah muak dengan semua ini. Dua tahun pernikahan kita tak ada artinya bagi kamu. Jadi lebih baik aku pergi."
Edgar segera membuka pintu mobilnya kemudian masuk, dia segera meninggalkan rumahnya dan Alyssa.
"Arghhhh, sia***." pekik Alyssa frustasi.
"Bagaimana Edgar bisa tahu?"
Alyssa menggigit kuku jarinya, dia takut jika Edgar pergi maka dia akan menceraikannya. Karena cepat atau lambat semua itu pasti akan terjadi.
"Nggak, ini nggak bisa dibiarkan. Aku nggak mau cerai dari Edgar." gumam Alyssa.
Edgar mengendarai mobilnya dengan kencang menuju sebuah club yang sering dia kunjungi. Dia pusing memikirkan urusan kantor yang tak kunjung selesai, ditambah lagi dengan Alyssa.
Sampai di club, Edgar tak kunjung turun dari mobil. Dia menyugar rambutnya ke belakang dengan kasar sambil menyandarkan kepalanya ke jok mobil. Semuanya terasa rumit, entah apa yang harus pria 27 tahun itu lakukan sekarang.
"Huft." Edgar menghembuskan nafas pelan lalu menegakkan tubuhnya.
Dia melepaskan jasnya lalu menaruhnya dijok samping, dia melepas dasinya lalu membuka dua kancing teratas kemejanya, menggulung lengan kemejanya sebatas siku lalu keluar dari mobil.
Edgar Lysander, seorang pria berusia 27 tahun yang merupakan CEO muda di perusahaan LS Corporation. Memiliki tubuh tinggi dan kekar, diusianya yang terbilang masih muda, dia sudah memiliki istri bernama Alyssa Emelyn. Pernikahan mereka sudah memasuki tahun ke dua.
Pernikahan karena perjodohan tak semulus jalan orang-orang lain pada umumnya, Edgar yang mencoba menerima pernikahan ini harus kecewa karena istrinya ada main belakang dengan pria yang diketahui adalah kekasih istrinya. Kabar perselingkuhan istrinya sudah dia ketahui sejak beberapa bulan setelah pernikahan. Namun dia tetap bertahan karena kedua orang tua serta mertuanya.
Tapi saat ini, kesabaran Edgar serasa sudah sampai pada batasnya. Dia tak bisa lagi mempertahankan pernikahan tanpa cinta ini. Edgar sudah membulatkan tekadnya untuk berpisah dengan istrinya.
Edgar membuka pintu mobilnya kemudian masuk ke dalam club. Tatapannya datar lurus ke depan, aura sugar daddynya sangat kental melekat pada pria dewasa itu. Edgar duduk di meja bartender lalu memesan minumannya.
"Silakan tuan." ucap bartender.
Edgar meminum alkohol digelasnya dalam sekali tenggak, dia memesan satu botol sekaligus lalu meminunnya langsung dari botolnya. Dia butuh pelampiasan untuk menetralkan pikirannya.
"Kak, tequila satu."
Edgar menoleh saat mendengar suara perempuan, dia kemudian kembali menatap ke depan setelah melihat gadis di sampingnya.
"Astaga Odel, gue cariin lo kemana-mana taunya disini." ucap Cessa.
Odelia menatap sahabatnya dengan senyum manis. "Gue pengen ganti suasana." ucap Odelia sambil melirik pria tampan disampingnya.
Cessa mengikuti arah pandang Odelia, dia menepuk keningnya pelan melihat pria dewasa di samping Odel.
"Hai Om." sapa Odelia.
Edgar hanya melirik singkat gadis di sampingnya.
"Odelia, jangan aneh-aneh deh." peringat Cessa.
"Ini nggak bisa dilewatin begitu aja Cess, lo lihat otot tangannya. Wow, kekar banget." puji Odelia.
"Aduh, ini si Zara mana sih?" ucap Cessa mulai was-was.
Dan benar saja, apa yang ditakutkan Cessa terjadi. Odelia dengan tak tahu malunya malah mendekati pria itu.
"Om, kok cuek gitu sih." ucap Odelia sedikit mendayu.
"Saya sedang tidak berminat main sekarang." ucap Edgar tegas.
Odelia dan Cessa membelakan matanya.
"Om, Odelia ini bukan cewek panggilan ya." ucap Odelia.
"Tapi kok Om ganteng sih, lucu, gemesin lagi." ucap Odelia mulai ngelantur.
Cessa segera menghampiri sahabatnya. "Ah, maaf tuan. Teman saya sedang tipsy." ucap Cessa tak enak.
Cessa segera membawa Odelia pergi dari sana. Dia tak mau sahabatnya membuat masalah dan berakhir diterkam om-om tadi.
"Cess, minuman gue." pekik Odelia.
Edgar menatap kepergian dua gadis tadi, dia tersenyum miring kemudian menenggak minumannya lagi.
Tak.
Edgar meletakkan botol minumannya dengan kasar. Dia menoleh ke belakang untuk mencari gadis yang menggodanya tadi namun dia sudah tidak ada.
"Dasar gadis nakal." gumam Edgar.