"Devan, ini aku bawain makanan loh buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo! Dan lo perlu inget kalau gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Gadis cantik yang dijuluki primadona sekolah ini seharusnya gampang mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna sampai ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan dan Kalaluna kesal. Tapi, ternyata ada seorang cowok yang tertarik dengan Kalaluna dan membuat hidup Kalaluna berubah saat mengenalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Disebuah markas tempat untuk menongkrong geng Demons, suasana terlihat sedikit ramai daripada biasanya. Mungkin disini ada sekitar 20 pemuda yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yang sedang bermain billiard, ps, berlatih beladiri, tidur atau ada juga yang sedang asik mengobrol. Seperti kelima cowok yang tengah duduk di sofa melingkar yang sedang asik mengobrol sambil bermain kartu.
Drtttt....
Kaivan melirik kearah ponselnya yang bergetar menandakan ada panggilan disana, setelah melihat nama kekasihnya disana, Kaivan langsung mengangkat panggilan itu sambil tersenyum. Teman-temannya yang melihat itupun sudah tak heran lagi dengan bosnya yang sekarang jadi lebih sering tersenyum semenjak bucin.
“Ya sayang, ada apa?”tanya Kaivan.
“Sayang tolongin aku, aku di jalan deket yang mau ke sekolah tapi aku dihadang sama 7 orang cowok yang aku ngga kenal. Salah satu diantara mereka suruh aku hubungin kamu kesini, kalau ngga katanya nanti mereka mau bawa aku. Tolongin aku sayang, aku takut....”
Kedua tangan Kaivan mengepal sempurna mendengar ucapan kekasihnya dari seberang sana, sudah bisa menebak siapa pelakunya kalau bukan orang-orang yang tak suka dengan dirinya. Dan sekarang mereka mulai mengganggu Kalaluna, Kaivan tak akan tinggal diam.
“Tunggu disana sayang, aku kesana sekarang juga.”
“Iya aku tunggu.”
Tut.
Setelah panggilan dimatikan oleh Kalaluna, Kaivan langsung bangkit dari duduknya dan memakai jaketnya.
“Brengsek!”umpatnya yang mengundang tatapan heran dari teman-temannya.
Kaivan berjalan cepat keluar tempat ini tanpa memperdulikan panggilan dari temannya disana yang bingung.
“Eh kenapa tuh si Kaivan?”tanya Rasya sambil memasang raut wajah bingungnya.
“Dia marah, berarti ada sesuatu yang berbahaya. Kita ikutin.” Galen bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar untuk menyusul Kaivan disana.
Kenzo, Cakra dan Rasya pun ikut menyusul Kaivan disana, tak mau terjadi apa-apa dengan temannya kalau menghadapinya sendirian. Mau bagaimanapun, banyak yang tak menyukai geng mereka dan hampir setiap saat mendapatkan masalah dari orang yang tak menyukainya.
Sedangkan disisi lain,Kalaluna masih berdiri didepan mobil bersama ketiga temannya. Disekelilingnya masih ada ketujuh cowok yang sedang menjaganya supaya tak kabur. Kalau melihat dari tampilannya sih bisa Kalaluna tebak jika mereka anak geng motor yang entah dari sekolah mana.
Cowok yang terlihat paling tinggi dan memiliki tampang lumayan itu, kini sudah berjalan mendekat dan berdiri didepan Kalaluna. Dikanan dan kirinya Kalaluna sudah ada Maurin serta Tiffany yang memegangi Kalaluna, kedua cewek itu takut. Berbeda dengan Viona yang seperti santai saja tanpa rasa takut.
"Lo kalo ada urusan sama cowoknya, kenapa malah ganggu ceweknya. Lo takut langsung hadapi Kaivan tanpa ganggu ceweknya dulu?" tanya Viona dengan nada sedikit mengejek.
Cowok yang sejak tadi sibuk memperhatikan Kalaluna pun menoleh dan menatap Viona disana.
"Cuma lo yang keliatannya berani, hmm."
Viona terkekeh pelan lalu melipat kedua tangannya didepan dada. "Ya ngapain gue takut sama lo? Ngga ada gunanya."
Kalaluna tak menyangka kalau Viona begitu berani menghadapi cowok yang ada didepannya, Kalaluna dan kedua sahabatnya saja takut.
Brummm.....
Belum sempat cowok itu membalas ucapan Viona, sudah lebih dulu ada sebuah motor yang melaju kencang kearahnya. Kalaluna tersenyum senang saat mendapati Kaivan yang datang tepat waktu. Tak sendiri karena ada teman-teman Kaivan sekaligus Kenzo juga.
Kaivan turun dari motornya lalu berjalan mendekat sambil melepaskan helmnya.
"Jangan ganggu cewek gue!"geram Kaivan.
Ketujuh cowok itu terlihat puas karena Kaivan datang juga, meskipun tak sendirian tapi tak apa karena yang terpenting Kaivan datang.
"Jadi ini cewek lo? Pinter juga lo cari cewek Kai. Udah cantik, mana sexy lagi, hmm pasti udah lo gilir bareng-bareng sama temen lo kan?"sembari mengatakan itu, cowok didepan Kalaluna juga menatap Kalaluna dari atas sampai bawah.
Kalaluna merasa takut pun bersembunyi dibelakang Kaivan bersama Maurin dan Tiffany.
"Jaga mulut lo Drick!"seru Cakra yang juga sudah mendekat bersama yang lainnya.
Cowok bernama Drick itu malah terkekeh pelan, "Kenapa hm? Yang gue omongin itu bener kan?"tanyanya.
Kaivan tak bisa menahan amarahnya lagi, tiba-tiba saja Kaivan langsung menonjok wajah Drick yang sudah berbicara tak sopan tentang Kalaluna.
Bugh!
"Shit!" Drick yang belum siap pun hampir tersungkur kebelakang, untung saja ada teman-temannya yang menahan tubuhnya.
"SERANGGGG!!!"seru Kendrick.
Teman-temannya pun langsung berlari dan segera menghajar Kaivan bersama teman-temannya. Perkelahian pun terjadi dipinggir jalan yang tak terlalu ramai, kalaupun ada orang juga tak ada yang berani menolongnya atau melerainya.
Bugh!
Bugh!
Brak!
Tak lama untuk mengakhiri perkelahian ini, karena Drick dan teman-temannya sudah menyerah dan mundur. sepertinya mereka memilih mengalah saja kali ini, daripada mati konyol disini.
"Liat aja Kai, gue ngga akan lupa hari ini!" setelah mengatakan itu, Drick langsung menaiki motornya dan pergi dari tempat bersama.teman-temannya.
"Beraninya kroyokan looo!!!"seru Rasya.
Kaivan sudah berjalan menghampiri kekasihnya, "Kamu gapapa?"
Kalaluna menggelengkan kepalanya, "Gapapa, cuma takut aja tadi."
"Kalau gitu ayo kita pulang, aku anter kamu," Kaivan menarik lembut tangan Kalaluna dan membawanya untuk segera pulang.
Terimakasih.
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...