NovelToon NovelToon
Queen Mafia Jadi Istri Kedua

Queen Mafia Jadi Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:726k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Vexana adalah seorang Queen Mafia, agar terbebas dari para musuh dan jeratan hukum Vexana selalu melakukan operasi wajah. Sampai akhirnya dia tiba di titik akhir, kali ini adalah kesempatan terakhirnya melakukan operasi wajah, jika Vexana melakukannya lagi maka struktur wajahnya akan rusak.

Keluar dari rumah sakit Vexana dikejutkan oleh beberapa orang.
"Ibu Anne mari pulang, Pak Arga sudah menunggu Anda."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Sarapan

Arga tak sempat berpikir panjang. Untuk pertama kalinya ia membiarkan dirinya hanyut dalam situasi dan permintaan Anne yang tak lagi sama. Tak terbiasa dikendalikan, kini Arga justru membiarkan nalurinya memimpin.

Tangannya naik, melingkari pinggang sang istri yang kini duduk di pangkuannya. Tanpa memutus ciuman Arga berdiri dan mengangkat tubuh Anne dengan mudah. Hanya dalam satu gerakan tegas Arga mendudukkan Anne di atas meja.

Tubuh mereka kini hanya dipisahkan oleh desir napas. Bibir mereka masih menyatu, panas, dan lembut dalam waktu bersamaan.

Vexana merasakan dengan jelas saat lidah Arga menguasai mulutnya.

Sebenarnya Vexana merasa sedikit terkejut, tak menyangka Arga akan langsung merespons sedalam ini. Tapi tentu saja ia tak akan mengeluh apalagi menolak. Rencana untuk segera memiliki anak sepertinya akan berjalan lebih lancar dari yang dibayangkan.

Sementara di luar pintu, beberapa pelayan yang hendak menghidangkan makanan refleks berhenti di tempat.

Salah satu dari mereka si bibi tua bagian dapur nyaris menjatuhkan nampan. "Astaga."

"Shh! Jalan mundur... mundur!" bisik pelayan muda di belakangnya sambil mendorong tubuh temannya perlahan.

Mereka semua berjingkat seperti pasukan ninja pensiunan, berusaha kabur dari TKP tanpa meninggalkan jejak ataupun suara.

Namun begitu tiba di ujung lorong, suara heboh langsung terdengar.

"Nyonya Anne dudukin meja makan Tuan Arga!" bisik pelayan muda itu penuh drama.

"Ya Tuhan, akhirnya terjadi juga!"

"Sudah, sudah! Jangan dibahas!" Bibi dapur menepuk kepala si gadis muda menggunakan serbet. "Ingat, apa yang kita lihat pagi ini adalah sebuah kesalahan. Jadi jangan diungkit-ungkit lagi."

"Baik, Bi."

Ciuman mereka akhirnya terlepas perlahan. Nafas keduanya masih memburu, saling terengah, sementara wajah mereka masih begitu dekat. Arga menatap Anne dalam diam. Tangannya masih berada di sisi tubuh sang istri yang kini duduk di atas meja makan, rambutnya sedikit berantakan karena gerakan tadi, pipinya merah, dan bibirnya basah.

Namun bukan itu yang membuat Arga terpaku. Sorot mata Anne sekarang menyala dengan keberanian, nyaris menantang. Bukan lagi tatapan wanita yang tunduk, melainkan seorang yang tahu apa yang ia inginkan.

Arga menyipitkan mata. "Kamu tahu, biasanya kamu akan gemetaran tiap kali aku menyentuhmu."

Vexana masih duduk di meja makan, mengangkat sebelah alis. "Mungkin gegar otakku juga menyapu rasa takutku," sahutnya.

Arga mendengus, separuh heran. "Turun dari meja, ini tempat makan."

"Tapi tadi Mas yang mengangkat ku ke sini," balas Vexana, tangan menumpu ke belakang. "Lagi pula, ini meja milikmu. Mau kuganti yang baru?"

Arga menggeleng pelan, lalu meraih pinggang Anne dan membantunya turun. "Kamu pikir semua bisa diganti dengan uang?"

Vexana menurut, bahkan menggantungkan kedua tangannya di leher Arga.

"Kalau uangnya cukup, kenapa tidak?"

Arga menatap wajah itu lebih lama dari biasanya. Anne sekarang tak lagi bisa ditebak. Tak lagi bisa dikendalikan semudah sebelumnya. Tapi entah kenapa justru itu yang membuat Arga tidak bisa memalingkan diri.

Ditatap dengan intens, Vexana pun membalasnya tanpa ragu. Sampai menciptakan suasana inttim yang tak mampu dijelaskan dengan kata.

Ciuman tadi jelas bukan ciuman biasa, tapi ciuman yang mampu membangkitkan hasrat di dalam diri. Harusnya ini adalah momen yang tepat untuk langsung pergi ke ranjang, tapi Arga malah berhenti.

Sebenarnya Vexana merasa sangat kecewa, tapi dia harus tahan diri. Kini Arga telah menciumnya, selanjutnya Vexana akan mengulur tali layangan.

Seperti yang selalu Arga katakan, pria inilah yang akan menentukan kapan mereka membuat anak. Vexana hanya perlu menggoda dalam diam.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Anne, sebab beberapa saat mereka hanya saling tatap.

"Sarapan."

1
Onin Ajah
baru tau ada yg baru
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Eka ELissa
belom.... waktunya jdi seneng2 lah dulu Don bis itu kmu bkln mnyesl tau...
Eka ELissa
jht bgt Dona....
Aan
Donna kerja apa sih
Aan
yg tidak aman kamu Anna, top target Donna itu kamu Anna..... Donna itu dendamnya bukan ke Anne
Michelle26
/CoolGuy//Grin/
Aan
penting orangnya selamat semua....
Dini Rachmawati
Aman untuk saat ini Donna ...
lihat besok kamu pasti akan kena imbas dari apa yang sudah kamu lakukan ...
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Patrish
naaahhhh.... seperti itu... orang orang yang berhati seluas lautan
Patrish
lha.. itu juga yang kami pikirkan.. kenapa kamu biarkan pergi.. tidak. kamu cegah... Argaa.. Argaa
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
aman .. tunggu saja nanti kamu ke penjara
Erna Fadhilah
aku suka sama anna yang masih jadi mafia, ayo vex tunjukkan kekuasaanmu agar bisa melindungi Anne dan kalian bisa hidup damai
Fittar
tersenyumlah Donna sebelum tangisanmu gak bisa berhenti karena sebentar lagi kamu akan terkurung dipenjara
Erna Fadhilah
setelah keadaannya aman kamu harus segera bertindak untuk memenjarakan Donna ga agar kalian hidup tenang setelah Donna tenang di penjara
Tuti Tyastuti
jangan senang dulu kamu don pradeo menantimu
Susi Akbarini
tunggu tannfal mainnya donna..

❤❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!