Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Widuri POV
Aku terkejut saat mas Damar tiba-tiba akan menjemputku, itu berarti suamiku telah melakukan apa yang aku minta yaitu menafkahi Bening layaknya seorang istri, memberikan haknya sebagai seorang istri.
Ada setitik rasa cemburu saat mengetahui suamiku membagi tubuhnya untuk wanita selain diriku, namun aku bisa apa??, semua yang terjadi juga atas kemauan ku, kini aku begitu berharap Bening segera memberikanku keturunan.
Pagi menyadarkan aku dari tidur ku yang tiada tenang, jujur aku gelisah sepanjang malam, mas Damar kini sudah tak ku miliki sendiri nyatanya tubuhnya telah terbagi..
Kenapa aku cemburu begitu cepat??" harusnya aku ber syukur dengan itu mungkin kami tak kesunyian dimasa tua nanti.
Aku menghubungi Bening yang sebenarnya telah ku anggap sebagai putri kandungku sendiri, sekedar mencari tahu apakah Bening ingin menanyakan mas Damar telah sampai atau belum, nyatanya aku baru mengetahui bahwa mas Damar tak memberitahukan kepergiannya pada Bening, terlihat dari suara Bening yang seolah terkejut, namun ada satu hal yang membuatku lebih merasa bingung, aku mendengar suara Isak tangis beberapakali saat setelah aku memberitahukan bahwa mas Damar pergi menjemputku, apa Bening dan mas Damar sedang ada permasalahan?? akhirnya panggilan itu terputus tanpa ada suara dari Bening selanjutnya, bahkan setelah kejadian itu Bening tak bisa ku hubungi.
Aku menjemput suamiku di sebuah bandara setelah dirinya sampai beberapa menit yang lalu, aku memberitahukan perihal aku yang mendengar Isak tangis Bening, aku merasakan perubahan nyata di wajah suamiku seolah ada penyesalan yang begitu nampak.
Akhirnya aku tidak lagi membahas permasalahan yang sama pada mas Damar, meski Bening dan aku sama-sama istri mas Damar namun permasalahan mereka adalah urusan pribadi mereka.
Malam harinya mas damar mendatangiku sebagai layaknya seorang Suami, aku merasakan perubahan yang begitu nyata di diri mas Damar, mas Damar seperti mendapatkan semangat baru
Caranya mencumbu, cara melakukan kegiatan kami benar-benar berbeda, bahkan cara berjalan dan bersikap pun lebih hidup, mas Damar sepeti mendapat semangat baru dalam hidupnya, bahkan binar mata itu begitu nyata akan adanya semangat yang mengebu, tanpa tanya pun aku tau Bening lah sumber semangat itu.
Namun setelah tiga hari aku kehilangan lagi binar semangat itu di mata mas Damar, mas' Damar kembali bersikap seperti biasanya, Tak lagi bercumbu mesra sebelum melakukan kegiatan ranjang kami, tak ada lagi semangat langkah yang kulihat sewaktu baru menjemput ku, apakah mas Damar rindu dengan Bening, bahkan setelah satu minggu mas Damar bersama ku ysk pernah ku dengar dirinya menghubungi Bening, sedang Bening pun tak bisa dihubungi.
Dua hari kepergian mas Damar menyusul ku aku sudah meminta para pelayan kembali bekerja dan menjaga Bening, dari mereka aku bisa memantau keadaan Bening, sesekali aku video call dengan Bening, aku merasakan ada kecanggungan saat Bening berbicara pada ku, ada apakah??" dan hari ini akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke tanah air
Karena pekerjaan mas Damar yang tidak bisa terlalu lama ditingakan.
Damar POV
Akhirnya aku sampai di kediaman ku, ada yang begitu ingin segera ku lihat yaitu Bening, rasa bersalah satu Minggu ini begitu menghantui ku, aku takut Bening salah mengartikan kepergianku malam itu.
Melihat Istriku yang langsung melangkah menuju kamar Bening kembali menyurutkan semangat ku menemui Bening, ku biarkan Widuri terlebih dahulu menemui Bening.
Sampai saat makan malam akhirnya aku bisa melihat wajah yang satu Minggu ini menghantui pikiran ku.
Istriku Bening terlihat menuruni tangga, mengenakan baju tidur yang sedikit longgar dan membiarkan rambut bergelombang nya Ter urai membuat kesan elegan sendiri dimataku
Mungkin Dimata orang lain penampilan Bening begitu sederhana, namun tidak dimataku, penampilan Bening yang polos dan natural itu seperti memiliki nilai sendiri.
Bening menyapa Widuri ramah, sebelum akhirnya mata indah itu melihat sekilas kearah ku, senyum terpaksa itu dapat ku lihat di bibir Bening saat menatapku, tatapan kecewa itu jelas terlihat di mata jernihnya, ingin aku memohon maaf atas sikapku pada Bening, namun aku sadar ini bukanlah waktu yang tepat.