Hanya cerita dari sesorang yang memiliki khodam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bonus Chapter - Xiao Chen Mencari Bunga Edelwies (Bagian 1)
Mount Angel adalah istana yang sangat megah di dalam dunia mistis.
Pada awalnya klan Zhui & Xun adalah nenek moyang yang sama-sama menganut pemujaan hewan gaib Phoenix.
Tetapi mereka melakukan pemisahan secara damai.
Mount Desert adalah klan baru yang tercipta di semenanjung hutan.
Pemisahan antara keduanya adalah sesuatu yang sangat baik.
Dan mereka masih sangat terhubung jika ada sebuah kesulitan.
.....
Kali ini musibah menimpa Klan Zhui.
Yaitu matinya Zhui Ja.
Dia terbunuh karena melindungi Garasena dari serangan Bijudama.
Dari semua orang yang ada, hanya sedikit yang bisa menerima semua ini.
Terlebih lagi, Zhui Wei adalah ayah dari Zhui Ja.
Dia sangat terpukul atas kematian putrinya.
Setidaknya ada beberapa baku hantam yang terjadi antara Mount Desert dan Desa Pretty Tymber, sekitar satu Minggu yang lalu.
Ada perkataan seperti "putri kami telah melindungi orang payah dari desa kalian, ini tidak bisa dimaafkan."
Ditengah bar ini, semua orang mulai rusuh.
"Ini tidak salah Garasena.... Zhui Ja juga yang ikut ke dalam portal ruang waktu," sehingga dia terbunuh oleh Bijudama.
"Sekarang kalian harus mati!" Kata seorang pecinta tuan putri Zhui Ja.
Mereka tidak hanya sendiri.
Setidaknya para pecinta/penggemar tuan putri adalah mencakup semua pasukan Mount Desert.
"Dasar gila!" Kata mereka.
Xiao Chen menggunakan mode penyamaran.
Dia berada di pasar yang tidak jauh dari orang-orang yang berkelahi itu.
"Sekarang ada apa?" Tanyanya (Xiao Chen) pada seorang pedagang buah.
"Mereka sedang memperdebatkan kematian ratu Zhui Ja." (Ucap Pedagang)
Xiao Chen menghela nafas.
Dia belum sempat membeli buah.
Seketika perkelahian terjadi dalam ruangan yang tidak begitu luas.
Mereka mungkin saling mempertahankan argumen, bahwa kematian Zhui Ja adalah sebuah rekayasa.
"Bijudama pasti adalah hewan yang telah dipanggil oleh desa kalian!" (Prajurit Mount Desert)
"Kami tidak akan melakukan itu!" (Orang Pretty Tymber)
Seketika mereka terpental oleh sebuah angin yang cukup kuat.
Ada api hitam yang membakar senjata milik mereka.
"Aku tidak ingin perkelahian ini terus berlangsung." (Xiao Chen)
Bagaimana pun ini adalah wilayah kekuasaan Mount Angel.
"Maafkan kami raja." (Ucap semua orang yang melihat Xiao Chen.)
Mereka tertunduk malu.
"Jika kalian ingin berkelahi, jauhi daerahku. Pergilah ke kawasan yang lain." (Xiao Chen)
Seseorang maju dari hadapannya.
"Kami tidak akan mengulangi ini lagi." (Seseorang meminta maaf pada Xiao Chen)
.......
Kerajaan Mount Angel kini ada dalam masa perdamaian.
Xiao Chen duduk di bangku dalam kamarnya.
Istrinya sedang memakai riasan di depan cermin seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Sepertinya kau sedang stress." (Xun Yanran)
Memang terlihat dari lelahnya (Xiao Chen) yang bersandar, sambil membuka baju setengah dada.
"Stress melebihi apa pun." (Xiao Chen)
"Kau mungkin belum terbiasa menjadi raja, baru setengah tahun." (Xun Yanran)
Xun Yanran bertindak sebagai istri yang baik, dia memahami situasi ini tidak akan mudah diterima oleh suaminya.
"Tetapi kau harus tahu, bahwa aku sedang hamil." (Itu ucap Xun Yanran)
Bagaimana pun sang suami telah terkejut.
Sang suami (Xiao Chen) berdiri, lalu memegang telapak tangan istrinya.
"Aku sangat senang." (Xiao Chen)
Namun raut Xun Yanran yang tersenyum, menjadi cemberut.
"Tapi... aku mengkhawatirkan sesuatu." (Xun Yanran.)
Dia (Xun Yanran) memiliki segel Phoenix dalam tubuhnya.
"Segel Phoenix akan melemah jika aku melahirkan nanti, kita harus bagaimana?" (Xun Yanran)
"Terlepas dari bahayanya hewan itu, aku yakin ada cara untuk menyegelnya." (Xiao Chen)
Xun Yanran telah berdiskusi dengan para tetua Mount Angel.
"Kau pasti tahu sesuatu." (Xiao Chen)
"Aku harus mencari bunga Edelwies." (Xun Yanran)
Jauhnya ada di benua Alfheim.
"Itu terlalu jauh untukmu, berikan waktu untuk kita berpikir." (Xiao Chen)