Di tengah hiruk pikuk kota modern Silverhaven, Jay Valerius menjalani hidupnya sebagai seorang menantu yang dipandang sebelah mata. Bagi keluarga Tremaine, ia adalah suami tak berguna bagi putri mereka Elara. Seorang pria tanpa pekerjaan dan ambisi yang nasibnya hanya menumpang hidup.
Namun, di balik penampilannya yang biasa, Jay menyimpan rahasia warisan keluarganya yang telah berusia ribuan tahun: Cincin Valerius. Artefak misterius ini bukanlah benda sihir, melainkan sebuah arsip kuno yang memberinya akses instan ke seluruh pengetahuan dan keahlian para leluhurnya mulai dari tabib jenius, ahli strategi perang, hingga pakar keuangan ulung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Mengguncang Sarang Musuh
Di dalam keheningan griya tawang hotelnya, Jay mempelajari data intelijen yang dikirimkan oleh Paman Chen. Di layar tabletnya terpampang sebuah jaring-jaring rumit yang terdiri dari perusahaan cangkang, yayasan amal palsu, dan aset-aset tersembunyi yang semuanya bermuara pada satu nama: 'Sang Pelindung'.
Matanya terpaku pada salah satu aset: Celestial Holdings. Sebuah perusahaan teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Di permukaan, perusahaan itu tampak sah dan menguntungkan. Namun, catatan dari Paman Chen mengungkap kebenarannya: pembukuan yang dipalsukan, pendapatan fiktif, dan penggunaannya sebagai mesin cuci uang utama untuk salah satu faksi 'Sang Pelindung'.
Target telah ditentukan.
Jay melakukan panggilan terenkripsi. "Paman Chen, target kita adalah Celestial Holdings."
"Perusahaan cangkang di Hong Kong? Saya mengerti, Tuan Muda," jawab Paman Chen.
"Siapkan tim analis keuangan terbaik kita," perintah Jay. "Aku mau sebuah laporan investigasi anonim yang membongkar setiap penipuan akuntansi mereka hingga ke akarnya. Rilis laporan itu secara serentak di semua platform finansial dua jam sebelum pasar Hong Kong dibuka besok pagi."
Ia berhenti sejenak. "Dan pada saat yang bersamaan, gunakan 'Dana Cadangan Valerius' untuk melakukan short sell masif terhadap saham mereka. Aku ingin kita tidak hanya mengungkap mereka, tapi juga mengambil keuntungan dari kejatuhan mereka."
"Sebuah serangan ganda. Cerdas, Tuan Muda," kata Paman Chen, nadanya tenang namun penuh penghargaan.
Keesokan siangnya, Jay menemui Jean-Luc Dubois untuk terakhir kalinya sebelum jadwal "kepulangannya". Pertemuan itu berlangsung santai di sebuah lounge privat.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih, Monsieur Dubois," kata Jay, memainkan perannya sebagai Dylan Thomas. "Masalah saya di Hong Kong tampaknya sudah benar-benar selesai. Anda dan 'Helvetia Concierge' bekerja dengan efisiensi yang mengagumkan."
Dubois tersenyum puas. "Kami hidup untuk melayani, Mr. Thomas."
"Faktanya," lanjut Jay seolah baru terpikirkan, "kehancuran Crimson Dragon Capital mungkin akan membuka beberapa peluang investasi menarik di sana. Mungkin saya akan mulai melihat-lihat pasar Hong Kong."
Sebuah kebohongan yang ditanam dengan sempurna untuk menutupi jejaknya.
Malam itu, saat Jenewa tertidur, Hong Kong baru saja akan memulai harinya. Tepat pukul tujuh pagi waktu setempat, sebuah bom meledak di dunia finansial.
Sebuah laporan setebal lima puluh halaman dari firma riset investasi tak dikenal bernama 'Orion Analytics'—sebuah entitas yang diciptakan oleh jaringan Jay dalam semalam—muncul di internet. Laporan itu, dengan bukti-bukti yang tak terbantahkan, menuduh Celestial Holdings melakukan penipuan akuntansi sistematis selama bertahun-tahun.
Para jurnalis finansial dan analis saham langsung menyambar berita itu. Kepanikan menyebar bahkan sebelum pasar dibuka.
Tepat pukul sembilan pagi, bel pembukaan Bursa Efek Hong Kong berbunyi.
Simbol saham untuk Celestial Holdings, CH.HK, langsung berubah menjadi malapetaka. Saham itu dibuka dengan penurunan 50% dari harga penutupan kemarin. Perdagangan langsung dihentikan oleh sistem. Ketika dibuka kembali beberapa menit kemudian, gelombang perintah jual yang masif membanjirinya. Saham itu terjun bebas. 60%... 70%... 80%... Perusahaan itu sedang dalam proses dilenyapkan.
Jauh dari sana, di sebuah puri kuno di pedalaman Eropa, seorang pria tua yang dikenal sebagai 'Sang Pelindung' menatap layar perdagangannya. Wajahnya yang biasanya tenang kini mengeras seperti batu pualam. Ini bukan fluktuasi pasar. Ini bukan koreksi. Ini adalah sebuah eksekusi. Seseorang telah menyerang salah satu asetnya yang paling penting dengan presisi seorang ahli bedah.
Ia tahu ini bukan kebetulan. Ini adalah balasan atas kematian Suryo Wijoyo. Hantu Valerius itu tidak hanya membalas, ia kini secara aktif memburu kerajaannya.
Dengan amarah yang dingin, 'Sang Pelindung' mengangkat telepon terenkripsinya. Ia menekan nomor yang hanya ia hubungi dalam keadaan paling darurat. Nomor langsung ke Jean-Luc Dubois.
"Dubois," katanya saat panggilan tersambung, suaranya dalam dan berbahaya. "Salah satu asetku di Hong Kong sedang diserang habis-habisan. Seseorang mencoba menghancurkanku."
Ia berhenti sejenak. "Aku mau kau gunakan semua sumber dayamu. Aku mau kau cari tahu siapa 'Orion Analytics'. Aku mau kau temukan siapa pun yang berada di balik ini."
"Dan setelah kau menemukannya," lanjutnya, "aku mau mereka lenyap."
Di kamar hotelnya di Jenewa, Jay menerima notifikasi di laptopnya yang menunjukkan keuntungan ratusan juta Euro dari posisi short sell-nya. Ia lalu menerima pesan lain dari Paman Chen.
"Umpan telah ditelan. Dia telah memanggil pawangnya. Perangkap kita sudah siap, Tuan Muda."
Jay menutup laptopnya. Ia telah berhasil memaksa musuh utamanya untuk menggunakan layanan bank yang sama yang kini ia kendalikan sebagai klien VVIP. Ia akan menggunakan mesin gelap 'Sang Pelindung' untuk memburu 'Sang Pelindung' itu sendiri.