NovelToon NovelToon
Royal Veil Of Java (Selendang Cinta Dua Kerajaan)

Royal Veil Of Java (Selendang Cinta Dua Kerajaan)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Beda Dunia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Uffahazz_2

Putri Raras Ayu Kusumadewi, putri tunggal dari salah satu bangsawan Keraton Yogyakarta, selalu hidup dalam aturan dan tata krama yang ketat. Dunia luar hanyalah dongeng yang ia dengar dari pengawal dan dayang-dayangnya.
Hingga suatu hari, atas nama kerja sama budaya, Keraton Yogyakarta menerima kunjungan kehormatan dari Pangeran William Alexander dari Inggris, pewaris kedua takhta Kerajaan Inggris.
Sebuah pertemuan resmi yang seharusnya hanya berlangsung beberapa hari berubah menjadi kisah cinta terlarang.
Raras menemukan kebebasan dan keberanian lewat tatapan sang pangeran yang hangat, sementara William melihat keindahan yang belum pernah ia temui — keanggunan Timur yang membungkus hati lembut seorang putri Jawa.
Namun cinta mereka bukan hanya jarak dan budaya yang menjadi penghalang, tapi juga takdir, tradisi, dan politik dua kerajaan.
Mereka harus memilih — cinta, atau mahkota.
.
.
Note: semua yang terkandung dalam cerita hanya fiktif belaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uffahazz_2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. The Chains of Duty

Langit Yogyakarta berwarna kelabu pagi itu. Suara gamelan dari pendapa terdengar berat dan perlahan, seperti mengikuti suasana hati seluruh keraton yang sedang muram.

Di salah satu sayap bangunan timur, Putri Raras duduk di depan jendela kamarnya yang terkunci.

Ia telah dua hari tidak diperbolehkan keluar, hanya ditemani dayang-dayang yang bergantian membawa makanan dan air wudhu.

Di luar jendela, ia bisa melihat taman belakang — tempat ia terakhir kali bertemu William. Kini taman itu dijaga dua prajurit bersenjata tombak.

“Ndoro Putri… sarapan sudah siap,” ucap seorang dayang lembut.

Raras hanya menatap piring nasi liwet yang diletakkan di meja kecil, tak tersentuh.

“Bawalah pergi. Aku belum ingin makan,” katanya lirih.

Dayang itu menunduk, lalu keluar tanpa suara.

Raras menatap ke arah langit, matanya berkaca-kaca. Ia teringat kata-kata William di taman: “Aku tidak akan pergi tanpa memperjuangkanmu.”

Kata-kata itu kini terasa seperti pedang bermata dua — penuh cinta, namun menyakitkan karena tak bisa diwujudkan.

---

Pangeran yang Terasing

Sementara itu, di paviliun barat, Pangeran William berjalan mondar-mandir. Para penjaga kini membatasi akses keluar-masuk paviliun.

Ia tahu, dirinya telah menjadi “tamu kehormatan” yang sebenarnya adalah tahanan terselubung.

Ia duduk di kursi ukir kayu, menatap peta kecil Yogyakarta yang tergeletak di meja. “Mereka tidak akan membiarkanku menemuinya lagi,” gumamnya. “Tapi aku tidak bisa diam.”

Pintu terbuka perlahan. Sir Richard Blakesley masuk tergesa, masih mengenakan jas linen tropis.

“Your Highness,” katanya cepat, “I just arrived from Jakarta. The Foreign Office has ordered your immediate return to London. They fear a diplomatic incident.”

"Yang Mulia," katanya cepat, "Saya baru saja tiba dari Jakarta. Kementerian Luar Negeri telah memerintahkan Anda untuk segera kembali ke London. Mereka khawatir akan terjadi insiden diplomatik."

William berdiri. “Return? No. Not now.”

"Kembali? Tidak. Tidak sekarang."

“William,” Richard menatapnya tajam. “This is not just about you anymore. The Sultan is furious, the British Embassy is on alert, and the Indonesian press has caught whispers of your… affection for the princess. If this continues, both monarchies will face scandal.”

"Ini bukan lagi tentangmu. Sultan murka, Kedutaan Besar Inggris bersiaga, dan pers Indonesia telah mendengar bisikan-bisikan tentang... kasih sayangmu kepada sang putri. Jika ini terus berlanjut, kedua kerajaan akan menghadapi skandal."

William menatapnya dingin. “Let them. I love her.”

“Biarkan saja. Aku mencintainya.”

Richard menghela napas berat. “You’re a future King’s cousin, not a free man. You carry your nation’s image, not your own heart.”

"Kau sepupu calon Raja, bukan orang merdeka. Kau membawa citra bangsamu, bukan hatimu sendiri."

William menunduk, tangannya mengepal.

Kata-kata itu seperti rantai besi yang melilit dada.

Ia tahu Richard benar — tapi ia juga tahu, untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia ingin menjadi manusia, bukan simbol.

---

Pertemuan yang Terlarang

Malam itu, udara lembap dan sunyi. Bulan purnama menggantung di atas keraton, cahayanya menembus kisi jendela kamar Raras.

Ia tak bisa tidur. Setiap kali memejamkan mata, wajah William muncul di benaknya.

Raras berdiri, menatap jendela dengan tekad yang tumbuh di dada. Ia tahu ada jalur kecil di belakang ruang batik yang menuju ke taman — tempat William mungkin masih bisa menemuinya.

Ia menyelimutkan selendang putih ke tubuhnya, melangkah pelan-pelan agar tidak membangunkan para penjaga.

Namun begitu kakinya menapak di halaman belakang, seseorang muncul dari balik bayangan.

“Ndoro Putri?”

Raras terhenti. Cahaya bulan menyingkap wajah Raden Mas Arya.

“Panjenengan hendak ke mana malam-malam begini?” tanya Arya pelan, tapi tajam.

Raras menunduk. “Aku hanya ingin menghirup udara segar, Mas.”

Arya menatapnya lama. “Udara segar? Ataukah panjenengan hendak menemui seseorang?”

Hening menggantung di antara mereka.

Arya menatapnya dengan campuran sedih dan marah. “Aku tahu, Raras. Aku tahu siapa yang mengisi hatimu.”

Raras menggigit bibir. “Mas Arya—”

“Aku tidak menyalahkanmu,” potong Arya cepat. “Tapi aku mohon… pikirkan Ayahanda. Pikirkan keraton ini. Jika hubunganmu dengan pangeran itu terus berlanjut, maka bukan hanya kau yang hancur, tapi seluruh nama besar keluarga ini.”

Raras menahan air mata. “Aku tidak ingin menghancurkan apa pun, Mas. Aku hanya… tidak bisa memadamkan perasaan ini.”

Arya menunduk, matanya berkilat di bawah sinar bulan. “Maka biarkan aku yang memadamkannya untukmu.”

Ia berbalik dan pergi, meninggalkan Raras dalam ketakutan yang membeku di dada.

Karena di mata Arya, cinta telah berubah menjadi ancaman — dan dalam diam, ia sudah bertekad melakukan sesuatu untuk “melindungi” keraton.

---

Surat yang Diselundupkan

Keesokan paginya, seorang abdi dalem wanita datang dengan wajah panik ke paviliun William.

“Paduka Pangeran… ini dari Ndoro Putri,” katanya, menyerahkan secarik kertas yang digulung kecil. “Hamba harus pergi sebelum penjaga tahu.”

William segera membuka gulungan itu.

> William,

Aku tidak tahu berapa lama aku akan dikurung di sini. Ayah telah menetapkan pernikahanku dengan Mas Arya dalam tiga hari. Aku tidak punya kekuatan melawan keputusan istana.

Tapi dengarlah — cintaku padamu tidak akan lenyap meski jarak memisahkan. Jika takdir memihak, suatu hari aku akan datang kepadamu. Jika tidak, maka biarlah kenangan ini menjadi doa yang tak berujung.

Raras.

William menatap surat itu lama, lalu mengepalkannya di dada.

Air matanya jatuh tanpa suara.

Richard masuk tanpa mengetuk. “Your Highness—what have you done?”

William menatapnya dengan pandangan kosong. “Nothing yet. But I will.”

---

Tekad Seorang Pangeran

Sore itu, William berdiri di depan kaca besar paviliun, menatap bayangannya sendiri.

Wajahnya tampak lelah, tapi di matanya ada api yang tak padam.

“Aku tidak akan pergi,” katanya lirih. “Aku akan menemuinya sebelum dia dinikahkan.”

Richard memandangnya ngeri. “William, that’s madness. The Sultan will have you arrested!”

"William, itu gila. Sultan akan menangkapmu!"

William tersenyum tipis. “Then let him. But I will not let love die in silence.”

"Kalau begitu, biarkan saja. Tapi aku tak akan membiarkan cinta mati dalam diam."

Ia berbalik, mengambil mantel putihnya, dan melangkah keluar paviliun — melewati penjaga yang berusaha menahannya, melewati lorong-lorong gelap menuju sisi timur keraton.

Langkahnya tegap, setiap hentakan kaki seperti mengucapkan satu sumpah:

bahwa cinta tak seharusnya tunduk pada tahta.

Dan di kejauhan, dari balik tirai kamarnya, Raras melihat bayangan itu — bayangan seorang pangeran asing yang menembus batas larangan, hanya untuk mencintainya.

1
🌹 Mommy caeeeem 😍
kereeennnn
Dede Karlina
hadir di sini😄
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
dari fb ada info teh uffa ada novel baru di NToon auto loncat sini🥰 save dulu sik🫶
🌹 Mommy caeeeem 😍
bagi William mendapatkan cinta begitu sulit ya,,,
nah,,, buat sebagian org, cinta nya kok bisa diobral sana sini,, heran deh,,
🌹 Mommy caeeeem 😍
puitis banget kata"nya,,,
aku suka,,,aku suka,,,
🌹 Mommy caeeeem 😍
neng,,,,,
mommy komen nih ya,,,🥰
kalo sempet blz komen kita" ya
🌹 Mommy caeeeem 😍
welcome,,,,,
senang banget mommy atuh neng,,,
bisa baca karya mu di sini lg🥰
New Ulfa aulia
dan aku disini masih diam, mengamati cinta kalian yang mulai tumbuh perlahan😍
New Ulfa aulia
keren thor, karya mu emang gak pernah gagal, selalu berhasil membuat pembacanya nyaman, merasa tenang dan ikut hanyut kedalam suasana cerita👍
Narti'atty Putry Rasyid
🥰🥰🥰🥰
Narti'atty Putry Rasyid
🥰🥰🥰
Fatimah Azzaa88
hadir kk😍😍
Maria Christina Gultom
Hadir Thor,semangat🥰🥰
Faiqotur Rohmah
Save dulu Kak, dibaca nnti 😋
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**: Mba Fai dah sampai sini duluan 😄
total 1 replies
RadenAyu
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Yunita Widiastuti
🌻
Yunita Widiastuti
🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!